Monsen dan seluruh kaum serigala melepaskan peri Keke. Walau hanya satu hari, mereka sangat baik padanya. Bahkan ada beberapa serigala wanita yang mengobatinya menangis saat peri Keke akan kembali.
"Jika aku sudah menemukan mawar biru, aku akan kembali ke duniaku. Dan aku akan mampir kemari saat perjalanan pulang nanti." ujar peri Keke.
"Kau hati hatilah peri Keke, semoga kau beruntung di dunia manusia. Jika kau membutuhkan bantuanku, kau bisa lari ke gunung terdekat dan panggil namaku 3 kali. Aku akan mendengarkan dan membantumu." ujar Monsen.
"Kau dan kalian semua sangat baik padaku. Sampai jumpa." jawab peri Keke lalu ia mulai terbang melanjutkan perjalanan kembali.
Peri Keke akan melakukan perjalanan selama 2 minggu lagi menuju dunia manusia. Ia berharap tak ada halangan lagi menuju kesana. Berhari hari ia berada di udara, dan berkali kali ia juga berhenti untuk mencari makanan. Saat ini ia harus berhadapan dengan burung pemangsa yang sangat besar ukurannya. Burung elang itu terus menatapnya tajam. Wajah peri Keke memucat, tapi ia harus bisa lari dari si burung elang.
"Jangan memangsaku, aku terlalu kecil untukmu." ujar peri Keke.
Burung elang tersebut tertawa. "Aku Parut, penunggu hutan ini. Jika kau tak ingin aku mangsa, lalu untuk apa kau jauh jauh datang kemari?" tanyanya.
"Tuan Parut, aku dalam perjalanan ke dunia manusia. Aku kemari hanya beristirahat, maaf jika aku mengganggu waktu istirahatmu." jawab peri Keke.
"Apa kau tahu dunia manusia itu sangat menakutkan. Untuk apa kau kesana, dan mengapa kau harus melakukan perjalanan yang berat. Bukankah kalian memiliki kekuatan yang bisa langsung sampai ke dunia manusia." ujar Parut.
"Kaum serigala sudah mengatakannya jika dunia manusia itu kejam. Tapi aku menjalankan tugas dari kaumku untuk mencari mawar biru penyembuh ratu kami. Kami tidak diperbolehkan menggunakan kekuatan untuk segera sampai kesana, karena kami harus berjuang." jawab peri Keke lagi.
"Sepertinya kau peri yang sangat baik, aku akan membantumu lewat jalur yang lebih dekat menuju kesana. Naiklah ke punggungku agar sayap kecilmu tidak lelah." perintah Parut.
"Ya Tuhan, benarkah kau mau membantuku?" tanya peri Keke tidak percaya.
"Sudah jangan banyak tanya, cepatlah naik. Kita akan sampai hanya dalam beberapa hari saja." jawab Parut.
Peri Keke tak menyangka, ia akan bertemu dengan beberapa kaum dunia berbeda yang baik selama perjalanan. Ia naik ke punggung Parut dan memegang tubuhnya dengan erat. Parut terbang terlentang dan membawanya menuju dunia manusia. Suara Parut selalu memekakkan telinga saat bertemu dengan burung lain yang menghalangi jalannya. Tentu saja tak ada yang berani melawannya.
Perjalanan itu terasa sangat cepat buat peri Keke. Dan disanalah ia mulai melihat gedung gedung tinggi dan lampu berkelap kelip menyilaukan matanya.
"Kita hampir sampai peri cantik." ujar Parut.
"Aku lupa mengatakan namaku padamu, aku peri Keke tuan Parut. Apakah yang aku lihat dibawah ini adalah dunia manusia?" tanyanya.
"Ya itu dunia manusia, kalau tidak salah kau berada di negara Paris. Aku tak bisa mengantarmu sampai kesana peri Keke. Udaranya sangat dingin, aku tak bisa menahannya." jawab Parut.
"Kalau begitu, kau bisa berhenti disini. Aku akan melanjutkannya sendiri. Kemungkinan 2 hari aku bisa sampai disana." ujar peri Keke.
Parut mengangguk, ia setuju dengan perkataan peri Keke. Peri Keke mengepakkan sayapnya untuk turun dari punggung Parut.
"Aku tak akan melupakan jasamu tuan Parut, kau kembalilah. Sampai jumpa." kata peri Keke.
"Berhati hatilah." pesan Parut.
Keduanya berpisah disana, peri Keke terus menuju tempat yang semakin terlihat disana. Sepertinya dunia manusia sedang malam hari. Peri Keke terkejut saat ia mendengar suara memekakkan telinganya.
Itu Monster... ujarnya sendiri.
Peri Keke menghindarinya, monster itu hampir menabraknya. Sangat besar dan peri Keke sangat ketakutan sekarang.
Ternyata di dunia manusia ada monster sebesar itu dan bisa terbang, itu sangat menakutkan. gumam peri Keke.
Monster yang dimaksud peri Keke adalah pesawat terbang bagi manusia. Peri Keke kembali melanjutkan perjalanannya dan kembali ia bertemu monster kedua baginya.
Jadi monster ini mengetahui keberadaanku, ia kembali lagi dan mengejarku. gumam peri Keke.
Ia kembali menghindar dan kali ini ia tidak beruntung, sayapnya terkena tubuh pesawat lalu ia langsung terhempas kebawah. Ia terjatuh dan kembali pingsan disana.
*****
Alvin Mark terkejut saat mendengar seperti suara batu terjatuh di halaman rumahnya. Ia terbangun dan mengintip keluar jendela. Tapi tak ada apapun disana. Alvin turun dari kamarnya dan keluar rumah, ia sangat penasaran dengan suara tersebut. Suara itu memang seperti batu jatuh tapi sangat keras. Alvin Mark melihat halaman rumahnya, ia benar benar tak menemukan apapun. Ia kembali lagi kedalam rumahnya.
Sialan, siapa yang sangat iseng mengganggu tidurku. Bukankah keamanan disini sangat terjamin. gumam Alvin.
Ia mengambil air putih dan menenggaknya lalu kembali ke kamarnya. "Oh Keke, kau masih setia diranjangku." ujarnya seraya memeluk Keke lalu kembali terpejam.
*****
Keesokan harinya, Alvin Mark bersiap siap ke perusahaan. Seperti biasa ia kembali sarapan bersama Keke.
"Semalam apa kalian tak mendengar sesuatu terjatuh di halaman?" tanya Alvin pada pelayannya.
Ketujuh pelayannya menggeleng.
"Baiklah, sepertinya itu hanya perasaanku saja." ujar Alvin.
Ia menyelesaikan sarapannya.
"Bersihkan Keke dan ganti bajunya, mungkin aku akan terlambat pulang malam ini." perintah Alvin.
"Baik tuan." jawab salah satu pelayan.
Alvin Mark mendekati Keke dan mencium pipinya. "Baik baik di rumah sayang, aku akan pulang terlambat malam ini." ujarnya membuat semua pelayannya tersenyum melihat tingkah tuan mereka.
Alvin Mark berangkat ke PT. Mark Manequin. Kali ini ia harus melihat sendiri pembuatan Manequin di pabriknya yang akan dikirim ke negara Singapura.
*****
Matahari menyilaukan wajah peri Keke, ia tersadar dari pingsannya.
Aku dimana? Aku terjatuh dan pingsan semalam. Tempat apa ini? gumam peri Keke.
Ia memegang kepalanya yang pusing lalu melihat sekitarnya. Ia berada di sebuah taman besar tapi tak ada penghuninya. Ia berjalan jalan sambil melihat lihat jika ada penjahat dan terkejut saat ia melihat monster seperti serigala menggonggong padanya.
Ya Tuhan apa itu? tanyanya.
Peri Keke mundur untuk menghindari monster tersebut, tak lama kemudian seorang wanita keluar dan menenangkan monster tersebut.
"Ada apa Milo? Apa yang kau lihat?" tanya wanita itu sambil melihat lihat sekitarnya.
Jadi monster itu namanya Milo. Dan wanita itu adalah manusia. Artinya aku sudah sampai di dunia manusia. gumam peri Keke.
Ia menatap monster besar itu yang sudah mulai tenang. Peri Keke memutari jalan agar bisa masuk ke rumah tersebut. Ia berhasil masuk dan rumah itu sangat besar bagi peri Keke. Ia menatap sekelilingnya yang sangat bersih. Rumah itu tepat sekali buat peri Keke bersembunyi. Ia melihat beberapa patung dan berusaha masuk kedalamnya tapi beberapa kali ia tak nyaman dan keluar lagi. Peri Keke terus mencari sesuatu untuk tubuhnya. Ia menaiki tangga dan menemukan manusia yang terdiam disana.
Peri Keke mendekatinya, tapi manusia itu tak bergerak. Ia terus menatapnya dengan teliti.
Ia bukan manusia, tapi apa? Mengapa sangat mirip dengan manusia. Baiklah, sepertinya ini tempatku yang aman. gumamnya.
Peri Keke masuk ke Manequin cantik itu dan merasa nyaman. Ia bisa menggerakkan tubuhnya. Lalu pelan pelan berjalan mencari makanan karena ia sudah sangat lapar.
*****
Apa yang akan terjadi pada para pelayan saat melihat Manequin Keke bergerak dan berbicara...?
Nantikan eps. selanjutnya...
1...
2...
3...
Next part...
Happy Reading All...😘
Ilustrasi peri Keke yang masuk pada tubuh Manequin Keke👇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ
masa yang di temui Keke dalam perjalanan kan hewan" , koq di tulis manusia" baik Miss🤭
peri Keke masuk ke patung Keke. . kaget pasti nya nih para pelayan
2022-11-07
1
Rosalinda
next
2021-10-01
1
𝑻𝒘𝒐_𝒀𝒐𝒖_𝑳'
next
2021-09-26
1