Part 6

Peri Keke tidak tenang sekarang, ia terkurung di dalam kamar manusia tampan itu. Bahkan ia juga terkurung di sebuah boneka. Ia terus mondar mandir di kamar tersebut.

Bagaimana ini, aku tak bisa keluar dari tubuh ini. Aku harus segera mencari mawar biru. Jika aku terperangkap di tubuh boneka ini, lalu aku harus bagaimana? Aku tak mungkin berkeliaran menggunakan tubuh ini. Jika aku melakukannya, maka mereka semua akan ketakutan. gumam peri Keke.

Ia terus bersabar sampai pria pemilik kamar tersebut kembali, hingga akhirnya ia lelah dan tertidur di ranjang besar itu.

Peri Keke terbangun saat hari semakin gelap, ia menggunakan kekuatannya untuk menghidupkan lampu kamar dan berhasil. Suara pintu terbuka membuat ia terkejut, ia kembali ke posisi semula.

*****

Alvin kembali ke rumahnya setelah lelah bekerja, ia kembali merindukan Keke yang terkurung di kamarnya. Saat sampai rumah, ia tak memperdulikan sapaan para pelayan. Tujuannya adalah kamarnya yang mulai gelap. Ia membuka pintu kamar tersebut dan terkejut saat kamar sudah terang.

Siapa yang masuk menghidupkan lampu kamar. pikirnya.

Alvin memanggil pelayannya. "Adakah yang membuka kamarku?" tanyanya.

"Tidak ada tuan, bukankah anda membawa kunci kamar anda." jawab pelayan.

"Baiklah kau boleh keluar." ujar Alvin.

Ia menatap Keke yang posisi duduknya tak berubah. Lalu mendekatkan wajahnya pada Keke.

"Keke, apa kau yang melakukannya? Apa kau benar benar hidup?" tanyanya lalu tertawa. "Mungkin aku mulai gila, mana mungkin kau hidup. Mungkin aku lupa, tadi aku yang menghidupkan lampu ini." gumamnya lagi.

"Keke aku mau mandi, kau tunggulah." sambung Alvin seraya masuk ke kamar mandi.

*****

Beberapa jam kemudian Alvin keluar dari kamar mandi, ia menghadap ke cermin lalu tak sengaja handuknya terjatuh, membuat tubuhnya telanjang. Tentu saja peri Keke terkejut dan menjerit membuat Alvin sama terkejutnya.

"Kau gila telanjang di depanku." teriak peri Keke seraya berbalik.

Alvin terbelalak seraya memungut handuknya. Ia mundur ketakutan. "Si..si..siapa kau?" tanyanya gemetaran.

Peri Keke baru sadar jika ia bergerak dan berbicara. "Kau pakailah bajumu dulu." ujarnya.

Dengan gemetaran Alvin memakai bajunya, ia seperti sedang bermimpi mendengar suara Keke. "Katakan siapa kau?" tanya Alvin lagi.

Peri Keke berbalik menghadap Alvin dan menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri. "Aku Keke." jawabnya.

"Tidak... Keke yang aku punya hanya sebuah boneka Manequin. Tak mungkin bergerak dan berbicara." ujar Alvin.

"Aku nyata, aku Keke." jawab peri Keke seraya mendekati Alvin. Tapi pria itu terus mundur karena ketakutan.

"Jangan dekat dekat, kau pasti hantu." kata Alvin.

Peri Keke tertawa, membuat wajahnya semakin cantik. "Aku bukan hantu, tapi memang aku tak bisa keluar dari tubuh boneka ini. Bisakah kau membantuku?" tanyanya.

"Apa maksudmu? Siapa kau?" bentak Alvin.

"Aku sudah berapa kali mengatakan padamu, kalau aku Keke. Aku tak bisa mengatakan sebenarnya siapa aku, tapi yang jelas aku bukan hantu dan namaku memang Keke. Aku sebenarnya pendiam di duniaku tapi setelah masuk ke tubuh boneka ini, aku banyak bicara dan lebih berani." jawab peri Keke.

"Berhenti, jangan bergerak. Aku tak percaya apapun yang kau katakan. Duniamu? Apa kau alien. Ya ampun, aku bisa gila." ujar Alvin.

"Apa itu alien?" tanya peri Keke.

"Jangan pura pura, jika kau bukan berasal dari dunia manusia. Kau pasti alien atau hantu." jawab Alvin.

"Bukan keduanya, aku Keke ya Keke. Bukan hantu atau alien yang kau katakan tadi. Bisakah kau memberiku makan malam? Aku sangat lapar seharian kau kurung di ruangan ini." ujar peri Keke.

Alvin tak percaya atas permintaan wanita itu, bagaimana setelah membuatnya terkejut malah meminta makan.

Aku harus berani, aku tak boleh takut. pikirnya.

Alvin mendekati Keke. "Jangan bicara atau bergerak." ujarnya seraya memegang tangan Keke memutar tubuhnya dan melihat dadanya naik turun karena bernafas. "Sebenarnya kau ini apa?" tanya Alvin masih tak percaya.

Peri Keke tak bergerak maupun berbicara, ia tetap diam.

"Aku tanya padamu, siapa sebenarnya kau?" tanya Alvin lagi.

"Bukankah kau yang menyuruhku untuk diam." jawab peri Keke.

"Baiklah, aku tak akan bertanya lagi. Tapi lebih baik kau tinggalkan Keke kesayanganku. Aku tak ingin kau berada disini." ujar Alvin.

"Kau ini bodoh atau bagaimana sih. Aku sudah mengatakan padamu, jika aku tak bisa keluar dari tubuh ini. Jadi bantulah aku." jawab peri Keke.

"Bagaimana caraku membantumu?" tanya Alvin.

Peri Keke mengangkat bahunya. "Jika aku tahu, aku tak akan meminta bantuanmu manusia bodoh." jawabnya.

"Sialan, berani sekali aku mengatakan aku bodoh." ujar Alvin kesal.

"Aku lapar, aku ingin makan." ujar peri Keke.

"Ya Tuhan, merepotkan sekali. Tunggu aku disini, jangan coba coba keluar dari kamar ini." jawab Alvin.

Ia segera keluar dari kamarnya lalu mengambil beberapa makanan di dapur. Namun pikirannya masih saja kalut. Ia masih tak percaya jika Keke hidup, jadi yang pelayannya lihat tadi pagi benar benar Keke.

Aku sangat merinding, tapi aku harus menghadapinya. Aku tak ingin membuatnya marah lalu terus menghantui rumah ini. ujarnya sendiri.

Alvin kembali ke kamar dan menyerahkan makanan itu pada Keke. "Makanlah, jangan buat keributan." perintah Alvin.

"Apa ini, ini dan ini?" tanya peri Keke.

"Itu nasi, steak, dan telur mata sapi." jawab Alvin.

Peri Keke menggeleng. "Aku tak makan semuanya." ujarnya.

"Lalu...? Apa kau ingin makan orang? Jangan coba coba membunuh manusia." jawab Alvin.

"Aku bukan pembunuh manusia bodoh. Aku hanya makan buah dan sayuran di duniaku." jawab peri Keke.

"Oh jadi kau vegetarian?" tanya Alvin.

"Apa itu vegetarian?" tanya peri Keke balik.

"Sudahlah, kepalaku hampir mau pecah. Aku akan membawakan apa yang kau pinta. Setidaknya kau bukan pemakan darah dan manusia." jawab Alvin lalu kembali keluar dari kamar itu untuk mengganti makanannya.

Ia tak ingin pelayan tahu apa yang terjadi sekarang, jadi ia mengerjakan sendiri. Tapi saat ia berada di dapur. Pelayannya membuatnya terkejut.

"Tuan sedang apa? Biar aku bantu." ujar Hara pelayan Alvin.

"Ya Tuhan, kau mengejutkanku. Aku mencari makanan, aku pikir tadi ingin makan daging, tapi setelah melihatnya aku tak ingin makan itu. Aku ingin makan buah saja." jawab Alvin berbohong.

"Bukankah tuan Alvin bisa memanggil kami." ujar Hara.

"Ini sudah sangat larut, aku tak ingin mengganggu waktu istirahat kalian. Sudahlah, aku bawa ini." jawab Alvin seraya membawa keranjang buah ke kamarnya.

Hara sangat bingung dengan tingkah tuannya yang berbeda, selarut apapun biasanya ia akan tetap memanggil pelayan jika membutuhkan sesuatu. Tapi kali ini sikapnya aneh sekali. Tapi Hara tak memikirkannya lagi, ia kembali ke kamarnya untuk beristirahat.

*****

1...

2...

3...

Next Part...

Happy Reading All...😘

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

😂😂😂😂😂😂

2023-01-05

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

Keke bilang pendiam, tapi itu kaya petasan kalau ngomong 🤣🤣 mana nggak ada takut nya sama manusia 😂

2022-11-07

1

Veralis Anggraeni

Veralis Anggraeni

lanjutt

2021-10-19

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!