Part 5

Peri Keke berjalan menuju meja makan, ia hanya memakan buah dan sayuran. Jadi saat sampai di meja makan, ia menghabiskan beberapa buah disana. Langkah seseorang mengejutkannya. Ia bersembunyi dibawah meja makan.

"Kalian tak menemukan Keke? Aku baru mengganti bajunya dan meletakkannya di tempat ia biasa duduk. Tapi saat aku kembali Keke sudah tidak ada." ujar wanita itu.

Mengapa namaku selalu mereka sebut, apa mereka tahu siapa aku. Apa mereka melihat wujudku? tanya peri Keke sendiri.

"Wah gawat jika tuan tahu Keke menghilang, tapi tak ada satupun orang lain yang masuk ke rumah ini. Ayo kita cari lagi sebelum tuan pulang." sahut wanita yang lain.

Mereka bergerak lagi meninggalkan peri Keke. Ia bernafas lega sekarang dan kembali mengambil buah buahan yang ada di meja dan memakannya. Setelah ia kenyang, justru ia tertidur di ruang makan tersebut.

"Ya Tuhan, itu Keke. Bagaimana ia bisa berada di ruang makan. Bukankah aku meletakkannya di kamar tuan." ujar pelayan tersebut lalu ia menatap beberapa buah bekas gigitan. "Kalian semua kemari." teriaknya. "Siapa yang memakan buah buahan tuan dan membawa Keke kemari?" tanyanya.

Mereka semua menggeleng. Peri Keke merasa terganggu dengan keributan mereka ia terbangun dan menatap beberapa wanita yang terkejut di depannya. Peri Keke tersenyum melihat mereka yang ketakutan. Para pelayan itu mundur dan gemetar.

"Si..si..siapa kau?" tanya salah satu wanita sambil tergagap.

"Keke..." jawab peri Keke. Ia tak bisa membongkar jati dirinya pada manusia, jika sebenarnya ia seorang peri.

"Ti..ti..dak mungkin. Keke hanya Manequin, bagaimana ia bisa bergerak dan berbicara. Kau pasti hantu." teriaknya lalu mereka semua berteriak dan berlari.

Peri Keke menggaruk kepalanya kebingungan. Lalu ia baru sadar jika ia masuk ke sebuah boneka yang tak bergerak tadi pagi.

Jadi boneka ini namanya Keke sepertiku. Pantas saja mereka takut. gumamnya.

Peri Keke segera kembali ke kamar tadi dan duduk seperti saat ia masuk ke dalam boneka tersebut. Peri Keke berusaha keluar dari tubuh boneka itu tapi ia tak bisa.

Ada apa? Mengapa aku tak bisa keluar? Ini gawat. gumamnya lagi.

Sudah hampir satu jam ia berusaha tapi tetap saja tak bisa keluar. Suara seorang pria membuat peri Keke terdiam.

"Kalian jangan mengada ada, mana mungkin di rumah ini ada hantu dan membuat Keke hidup." bentak Alvin. "Aku banyak pekerjaan, tapi karena kalian menghubungiku dan bercerita yang tak masuk akal, aku kembali." sambungnya. "Dimana Keke?" tanya Alvin.

"Tadi di ruang makan tuan." jawab salah satu pelayan.

Alvin menuju ruang makan dan tak menemukan Keke disana. "Dimana? Tak ada Keke." ujarnya.

"Kami semua melihat Keke disini tuan, ia berbicara dan bergerak." jawab salah satu pelayan lagi. Dan semuanya mengangguk. "Itu bekas buah buahan yang ia makan." sambung mereka.

Alvin merasa pusing sekarang. Mana mungkin Keke hidup dan berbicara pada mereka. "Kalian tidak sedang bermimpi bersamaan kan?" tanyanya. "Aku akan ke kamarku." sambungnya sambil melangkah ke atas.

Alvin menemukan Keke sedang duduk di tempat biasanya, ia memegang Keke dan menggerakkan tubuhnya. "Keke disini dan ia tak bergerak." teriak Alvin.

Wah pria ini tampan sekali, jadi ia pemilik boneka ini. Dan tuan dari para wanita itu. pikir peri Keke.

Ia berusaha diam disana, ia tak ingin membuat mereka semua ketakutan. Para wanita itu masuk ke kamar Alvin dan terkejut saat melihat Keke ada disana.

"Tapi itu tak mungkin tuan, kami benar benar melihat dengan mata kami jika ia berada di ruang makan, bergerak dan berbicara. Bagaimana ia bisa berada disini lagi." ujar pelayan tak percaya.

"Ya Tuhan, kalian ini menakutiku saja. Mana mungkin sebuah Manequin bergerak dan berbicara. Sudah kalian kembali bekerja lagi, aku akan kembali ke perusahaan." perintah Alvin. "Kalian sangat merepotkan saja." sambungnya sambil menyentuh wajah Keke.

Para pelayan meninggalkan kamar Alvin. "Keke sayang, aku akan kembali malam. Baik baik di rumah. Dan jangan menakuti mereka lagi." ujarnya sambil mencium pipi Keke.

Berani sekali ia mencium pipiku, ini ciuman pertama buatku dan dilakukan oleh manusia. Tapi aku baru tahu, jika ada manusia setampan itu. pikir peri Keke.

Alvin meninggalkan kamarnya lalu menguncinya. Alvin merasa ada yang aneh saat menatap wajah Keke. Ia memang merasa seperti Keke itu manusia hari ini. Tapi zaman sekarang tak mungkin ada hantu yang masuk ke sebuah Manequin. Untuk berjaga jaga agar pelayannya tidak ketakutan, Alvin mengurung Keke di kamar.

"Bu Farah, aku mengunci pintu kamarku. Kalian tak perlu takut, aku yakin kalian salah melihatnya. Jaga rumah bersama yang lain. Aku akan mengirim pemasang cctv hari ini. Sepertinya aku membutuhkannya sekarang. Jika ada sesuatu yang aneh kita bisa memutar rekaman cctv." ujar Alvin pada salah satu pelayannya.

"Tapi tuan, jika ada cctv maka kami kurang nyaman saat bekerja." jawab Farah.

Alvin menghela nafasnya. Ia memang hanya memasang cctv di halaman saja. Ia tak pernah memasang di ruangan manapun untuk kenyamanan para pelayannya. "Baiklah, jika kau tak setuju. Aku tak akan melakukannya." jawab Alvin.

"Terima kasih tuan." jawab Farah.

Farah adalah pelayan paling lama yang mengikuti Alvin, jadi wanita paruh baya itu sangat dipercaya olehnya. Pendapat apapun darinya pasti Alvin akan mendengarkan. Alvin meninggalkan rumah kembali menuju perusahaannya. Tapi sepanjang perjalanan ia masih memikirkannya. Tak mungkin Farah dan yang lain berbohong padanya. Tapi secara logika itu tak mungkin terjadi. Bagaimana sebuah Manequin bisa bergerak dan berbicara.

Saat ia berbicara pada Keke tadi, ia memang merasakan perbedaan dari biasanya.

Mungkin itu hanya perasaanku saja karena terbawa cerita mereka. gumam Alvin.

Ia kembali menuju pabrik yang sedang memproduksi ratusan Manequin. Disana masih ada pak Calio yang menunggunya.

*****

"Ada apa di rumah?" tanya Calio. "Aku bertanya sebagai sahabatmu Alvin." sambungnya.

"Entahlah, aku sangat bingung Calio. Para pelayanku gila atau bermimpi bersama. Mereka mengatakan Keke bergerak dan berbicara." bisiknya.

Calio tertawa. "Sepertinya mereka gila, mana mungkin sebuah Manequin hidup. Itu tak masuk akal." jawabnya.

"Kau tahu kan bu Farah adalah pelayan yang paling aku percaya, bagaimana ia berbohong tentang semua itu." ujar Alvin.

"Kau benar, tapi apa kau melihat Keke hidup saat kau kembali tadi?" tanya Calio.

Alvin menggeleng. "Ia tetap diam, tapi aku merasakan ada yang berbeda saat aku menatap wajahnya." jawabnya.

"Oh ayolah Vin, kau tak mungkin ikut gila. Itu hanya perasaanmu saja karena mendengar cerita mereka." ujar Calio.

"Tapi semua pelayanku menjadi saksinya Cal. Aku harus bagaimana?" tanyanya bingung.

"Sudahlah jangan kau pikirkan lagi, kau harus mencari tahu sampai besok. Jika ia bergerak, kau pasti melihatnya." jawab Calio sambil tertawa.

"Sialan, kau tak bisa memberi solusi." ujar Alvin.

Keduanya tertawa dan mengenyahkan pikiran itu, lalu melanjutkan pengawasan pembuatan Manequin lagi. Mereka harus ekstra hati hati karena akan di kirim ke Singapura dan Malaysia.

*****

1...

2...

3...

Next part...

Happy Reading All...😘

Terpopuler

Comments

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

💜💜 Mrs. Azalia Kim 💜💜

keren banget 😍

2023-01-05

0

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

🍭ͪ ͩ𝕸y💞 |ㄚ卂卄 ʰⁱᵃᵗᵘˢ

pasti kamu juga akan kaget kalau liat sendiri besok vin

2022-11-07

1

rania

rania

next lanjutt

2021-09-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!