Aji dan Diyah sudah berada di lantai bawah.mamah Dita menyuruh Aji dan Diyah berdoto dulu. Setelah mereka berdua cukup berfoto kini bergantian dengan anggota keluarga kedua nya.
" sayang mamah sangat bahagia sekali" ucap Mamah Dita lalu mencium kening putri nya.
" mah ini sebenar nya ada apa sih aku masih bingung" tanya Diyah
" kamu akan tau nanti . sekarang kamu tanda tangan ini dulu" pinta mamah Dita
" buat apa sih mah?" tanya Diyah
" sudah cepat tanda tangan dulu" ucap mamah Dita. Diyah pun menuruti ucapam mamah Dita namun setelah tanda tangan di baru sadar bahwa yang di tanda tangani tadi terdapat foto dirinya dan Aji.
" Aji...." panggil Diyah
" iya ada apa istri ku" ucap Aji
Diyah kaget dengan ucapan Aji yang memanggil dirinya dengan sebutan isrtiku. Diyah masih terkejut dia maaih saja membeku dengan masih menatap Aji
" Aku sudah menikahi mu tadi pagi" bisik Aji di telinga Diyah
Diyah tambah terkejut dengan ucapan Aji barusan. Diyah melihat ke arah mamah Dita dan papah Dito untuk mencari penjelasan. Namun mamah dan papah pura pura tidak melihat ke arah Diyah.
Aji tersenyum melihat ekspresi wajah Diyah saat ini. Aji mengelus rambut Diyah dengan lembut lalu memeluk pinggang ramping milik Diyah.
" selamat ya elo sudah jadi istri sekarang" ucap Sita
" jadi kalian sudah tau dengan semua tentang ini?" tanya Diyah
" gue nggak tau kok Yah. yang tau mereka semua" Novi mencoba membela diri.
" kalau elo kita kasih tau. elo bakal ember" ucap Bagas
" apaan sih lo Gas" ucap Novi cemberut
" jangan godain bebeb gue dong" bela Adit.
" siapa bebeb elo?" tanya Aji
" ya bebeb Novi dong" ucap Adit merangkul bahu Novi
" ih ogah gue" ucap Novi melepas rangkulan tangan Adit.
Adit sedikit kecewa dengan penolakan yang di berikan Novi secara langsung di depan semua sahabat nya.
" elo jahat banget sih Nov. tuh liat Adit kecewa" ucap Bagas.
Adit pergi keluar dari rumah Diyah dan duduk di taman depan rumah Diyah. sedangkan Novi masih berada di dalam rumah Diyah.
" elo samperin dia deh Nov" pinta Aji ke Novi
Novi sebenar nya juga merasa bersalah dengan tingkah nya tadi dengan Adit di depan teman teman nya.
Novi keluar dari rumah Diyah dan mencari keberadaan Adit saat ini. Novi yang kini berada di taman depa rumah Diyah melihat Adit yang sedang duduk di kursi taman.
" Adit" panggil Novi
" eh elo Nov. ada apa?" tanya Adit yang tersenyum ke arah Novi. Namun Novi tau kalau itu bukan senyuman yang tulus namun senyuman yang di paksakan oleh Adit.
" gue boleh duduk di sini bareng elo nggak?" tanya Novi
" boleh. duduk saja" ucap Adit menggeser duduk nya dan memberi tempat untu Novi duduk
" sorry ya elo pasti marah ya sama gue?" Tanya Novi
" enggak lah kenapa gue harus marah" ucap Adit yang memaksakan senyuman nya lagi.
" gue sudah tau dari Bagas. Apa bener elo suka sama gue?" tanya Novi memastikan.
" iya Nov gue sudah suka sama elo. jujur gue sudah lama memperhatikan elo tapi gue takut untuk menghampiri elo." ucap Adit
" gue cuma memperhatikan elo dari kejauhan. gue nggak berani untuk menghampiri elo untuk kenalan duluan. gue pengecut benget kan Nov" ucap Adit dengan senyuman yang mengejek dirinya sendiri.
" tapi sejak Aji dekat dengan Diyah gue seneng banget karena gue bisa dekat juga sama elo. Tapi tetap saja gue terlalu pengecut untuk menyatakan perasaan gue ke elo" ucap Adit.
" Adit maaf ya gue nggak tau perasaan elo sedalam itu ke gue. gue kira elo cuma godain gue seperti Bagas yang suka godain gue. makanya gue bersikap seprti itu ke elo. Sorry gue nggak tau" ucap Novi yang mulai bersalah dengan perlakuan dirinya ke Adit.
" enggak lah elo nggak salah gue saja yang pengecut" ucap Adit yang mulai menundukkan kepalanya dan meremas jari jari nya.
Novi yang melihat Adit sedih pun tidak tega. Novi mendekatkan dirinya ke Adit lalu memeluk Adit dengan sanagt erat.
Adit yang mendapat pelukan dari Novi terkejut namun dia juga senang.
" gue mau kok jadi pacar elo" ucap Novi.
Adit yang mendengar ucapa Novi pun melepas pelukan nya lalu menatap mata Novi dengan tajam.
" elo serius?" tanya Adit yang mulai memastikan ucapa Novi
" iya. gue juga suka sama elo tapi belum sepenuh nya sih. tapi gue suka sama perhatian elo. gue senang sama elo yang selalu godain gue. apa lagi kalau elo panggil gue oneng" ucap Novi yang tersenyum canti ke arah Adit
Adit yang mendengar jawaban Novi pun sangat bahagia. Adit memeluk Novi kembali dengan perasaan yang sangat bahagia.
" gue janji gue bakal bikin elo jatuh cinta sama gue" ucap Adit
" iya gue akan tunggu usaha elo" ucap Novi.
Setelah mereka menyelsaikan salah paham mereka.
mereka masuk kembali ke dalam rumah Diyah. Mereka berjalan dengan bergandengan tangan dan juga senyum yang merekah di wajah mereka.
" kalian sudah baikan?" tanya Diyah
" sudah lebih dari baikan" ucap Adit lalu mencium tangan Novi yang dia genggam sedari tadi. Novi tersiu malu dengan perlakuan Adit pada nya.
" kalian jadian?" tanya Bagas dan di angguki oleh Adit.
" mantap bro perjuangan elo embawakan hasil" ucap Aji menepuk bahu Adit
" maksud nya?" tanya Diyah ke Aji
" istri ku sayang Adit sebenar nya sudah lama suka sama Novi tapi karena Novi selalu lengket dengan kalian berdua makanya dia hanya bisa memperhatikan Novi dari jauh" ucap Aji
" oh manis banget sih lo Dit" ucap Diyah
" gue juga bisa lebih manis dari dia" ucap Aji yang cemburu dengan Adit.
" ye elo Ji gitu doang cemburu" ucap Bagas menoel bahu Aji.
" biarin dia istri gue. gue sudah bisa lebih dari kalian" ucap Aji lalu dengan cepat mencium bibir Diyah.
Diyah melotot dengan tingkah Aji karena terkejut.
" elo nggak sabaran banget sih Ji. nanti malam kan bisa" goda Bagas
Teman teman mereka yang mendengar ucapan Bagas pun tersenyum. Namun berbeda dengan Diyah wajah nya kini memerah karena malu.
" merah tuh wajah istri gue elo godain terus. iya kan sayang" ucap Aji merangkul pundak istri nya.
" ih apaan sih gue malu" ucap Diyah menutup wajah nya dengan kedua tangan nya.
Mereka pun tertawa bersama denga tingkah Diyah yang malu malu. Mereka masih saja bercanda hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan jam 6 sore.
" gue balik dulu ya" ucap Bagas
" gue juga deh kalau gitu. ayok Nov kita pulang" ucap Sita
" gue yang akan anterin Novi" ucap Adit.
" yah gue pulang sendiri dong" ucap Sita sedih
" udah ayok gue anterin" ucap Bagas menarik tangan Sita untuk masuk kedalam mobil nya.
" lepas Gas. gue bawa mobil sendiri dan gue bisa pulang sendiri" ucap Sita.
" sudah besok saja ambil mobil elo kesini" ucap Bagas membukakan pintu mobil nya dan menyuruh Sita masuk ke dalam mobil nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments