Pagi ini Diyah berangkat ke sekolah bersama papah Dito. Diyah tidak tau kenapa tapi sejak semalam Aji tidak bisa di hubungi.
Diyah juga sudah menghubungi Adit dan Bagas namun mereka tidak tau kenapa Aji tidak bisa di hubungi.
Diyah terlihat lesu dan tidak bersemangat pagi ini.
" kamu kenapa sayang. kok kayak nggak semangat gitu?" tanya papah Dito yang sebenarnya tau alasan Diyah tidak bersemangat pagi ini.
" aku nggak papa kok pah" ucap Diyah singkat.
Di rumah Aji.
Aji tidak tega mendengar Diyah dari tadi malam uring uringan karena tidak bisa menghubungi nya.
Adit dan Bagas hari ini juga tidak masuk sekolah dia ingin menjadi saksi pernikahan sahabat nya.
Flashback
Tadi malam Adit mencoba menghubungi Aji namunjuga tidak bisa. Adit merasa kasihan terhadap Diyah yang sedari tadi menghubungi teman teman Aji dan menanyakan keberadaan Aji saat ini.
Adit terus menghubungi Aji walaupun jawaban nya sama nomer nya tidak aktif. karena merasa frustasi Adit menghubungi Bagas untuk menemaninya ke rumah Aji malam ini juga.
Di rumah Bagas. Bagas sedang bermain game di rumah nya. Bagas memberhentikan permainannya karena ponsel nya yang terus berdering.
" siapa lagi sih. kalau si Diyah lagi besok gue kawinin tuh anak sama Aji. gemes gue nggak ada kabar sebentar saja sudah kelimpungan kayak gitu" ucap Bagas lalu mengambil ponsel nya.
" oh Adit gue kira Diyah" guman Bagas
" iya ada apa?" tanya Bagas
" kerumah gue sekarang" ucap Adit
" ngapain sih?" tanya Bagas lagi
" temenin gue ke rumah Aji. gue tunggu sekarang" ucap Adit lalu mematikan ponsel nya.
" nih anak kalau minta nyuruh nyuruh harus banget ya sekarang juga" ucap Bagas yang terus saja mengomel namun dia tetap saja berangkat ke rumah Adit.
Adit mengendarai motor seport nya menuju rumah Adit. Tak lama Bagas telah sampai di rumah Adit. Bagas melihat Adit yang sudah berada di depan rumah nya.
" lama banget sih" ucap Adit
" sudah ayo berangkat" ucap Bagas
Adit dan Bagas menuju ke rumah Aji dengan bergoncengan membawa motor Bagas agar lebih cepat.
Tak lama Adit dan Bagas sudah sampai di rumah Aji. Adit mengetuk pintu rumah Aji. Aji yang mendengar pintu rumah nya di ketuk pun keluar dari ruang makan dan menuju ke pintu utama. Aji membuka pintu rumah nya dan terlihat Adit dan Bagas di depan rumah nya.
" eh kalian. masuk yuk" pinta Aji menyuruh Adit dan Bagas masuk ke dalam rumah nya.
" ponsel elo kenapa nggak aktif?" tanya Adit saat sudah duduk di sofa ruang tamu
" entar gue ceritain. gue ambilin minum dulu" ucap Aji masuk ke dalam dapur untuk mengambil minuman kaleng di kulkas dan mengambil beberapa camilan untuk teman teman nya.
" nih minum dulu" ucap Aji menaruh minuman dan camilan di meja.
Aji duduk di samping Bagas dan mulai menceritakan semuanya ke sahabat nya ini.
" apa? jadi elo besok akan menikah dengan Diyah?" tanya Bagas
" tapi Diyah tidak tau kalau dia akan menikah dengan elo?" tanya Adit
" iya jadi tolong bantu gue buat menyembunyikan ini saat kalian sekolah besok" ucap Aji
" gue nggak sekolah. gue pengen jadi saksi buat kalian. iya nggak Dit" ucap Bagas meminta persetujuan Adit
" iya Ji tolong elo jangan suruh kita berangkat. kita ingin menjadi saksi kalian" ucap Adit
" baik lah terserah laian saja" ucap Aji.
flashback off
Aji telah siap dengan jas berwarna hitam nya dengan dasi kuki yang terlihat pas dengan jas yang dia kenakan.
" wih gantenga banget lo" ucap Bagas
" emang sudah dari dulu gue ganteng" ucap Aji kepedean
" foto dulu dong bro" pinta Adit
Mereka bertiga pun berfoto untuk kenang kenangan mereka karena ini haribterahir untuk tiga sekawan menjadi lajang.
Setelah mereka berfoto mereka berangkat ke rumah Diyah. Tak butuh waktu lama Aji dan kedua sahabat nya telah sampai di rumah Diyah.
Ayah Tama sudah lebih dulu sampai di rumah Diyah. Aji dan kedua sahabat nya heran saat mereka masuk kedalam rumah Diyah. hanya semalam namun rumah Diyah sudah di sulap dengan dekorasi yang sangat mewah.
" bener bener orang kaya" ucap Bagas menggelengkan kepalanya
" elo juga orang kaya kali Gas" celetuk Aji
" eits elo salah yang kaya bokap gue bukan gue. gue cuma numpang di sana" ucap Baga
Adit hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah kedua sahabatnya itu.
" Aji kesini nak" pinta mamah Dita
Aji pun mengikuti mamah Dita. mamah dita mengajak Aji untuk masuk ke dalam kamar Diyah yang saat ini sudah tertata dengan dekorasi yang sangat romantis.
" kemari lah nak" ucap papah Dito. Aji menghampiri papah Dito dan duduk di depan mamah Dita dan papah Dito.
" nak sebentar lagi kamu akan menjadi suami Diyah. Saya sangat bahagia mempunyai menantu seperti kamu. saya meminta pada kamu tolong jaga anak saya. jangan sakiti dia nak. kalau pun kamu sudah tidak bisa bersama nya jangan telantarkan dia. kembalikan dia pada papah nak" ucap papah Dito
" nak Diyah anak mamah satu satu nya dia anak yang baik tolong jaga dia dengan nyawa mu" pinta mamah Dita yang memegang tangan Aji dan mulai menangis karena sebentar lagi dia akan melepas anak gadis nya untuk di persunting Aji.
" mah pah Aji janji akan menjaga dan menyayangi Diyah dengan sepenuh hati. papah dan mamah nggak usah kawatir aku akan selalu bersama nya" ucap Aji tegas.
" terima kasih nak" ucap papah Dito
" permisi tuan penghulunya sudah datang" ucap bibik yang memanggil majikan nya di kamar Diyah.
" iya bik kita akan turun sebentar lagi" ucap mamah Dita yang kini menghapus air matanya.
Mereka bertiga turun kebawah di sana sudah ada penghulu, ayah Tama, Adit , dan juga Bagas.
" apa semua sudah siap?" tanya penghulu
" sudah pak" jawab papah Dito
" karena mempelai wanita masih memiliki ayah jadi yang menikahkan harus ayah dari pengantin wanita. dan saya akan membantu di sebelah nya" ucap pak penghulu
" baik pak" ucap papah Dito
" silah kan bersalaman" pinta pak penghulu
Papah Dito menjabat tangan Aji dengan sedikit gemetar karena menahan tangis haru. Papah Dito akan menikah kan putri kesayangan nya ke pada Aji yang kini menjabat tangan nya dengan mantap.
" saya nikahkan dan saya kawinkan anak saya Diyah Ayu binti Dito Pratam dengan Nur Ajitama. Dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai" ucap papah Dito yang bergemetar di setiap ucapan nya.
Aji menarik nafas panjang lalu mengayun kan tangan papah Dito.
" saya terima nikah dan kawinnya Diyah Ayu binti Dito Pratama dengan mas kawin seperangkat alat sholat di bayar tunai" ucap Aji tegas dengan sekali tarikam nafas nya.
" bagai mana saksi sah?" tanya pak penghulu
" sah" ucap semua orang yang berada di rymah Diyah saat ini.
Setelah mendapat jawaban dari para saksi pak penghulu mulai membacakan doa dan di amini oleh semua orang yang menyaksikan pernikahan Diyah dan Aji.
# ayo dong kak di vote like dan komen
# biar aku semangat nulis nya
# selamat membaca ya
# terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments