BAB 14

Bagas yang mendapat pesan dari Adit pun mulai memberi tahu pada teman teman nya.

" Adit sudah berada di jalan untuk datang ke mari. kau cepat lah untuk bersiap siap" ucap Bagas ke Aji

Aji pun mulai bersiap siap. sedangkan Sita Novi dan Bagas bersiap ke tempat mereka masing masing.

Adit dan Diyah telah sampai di depan kafe yang tadi mereka datangi. Diyah sedikit kecewa karena teman teman nya sudah tidak ada di tempat tersebut.

" yah mereka udah pada berangkat ya" ucap Diyah kecewa

" iya mungkin" ucap Adit

" elo anterin gue dulu yuk" pinta Adit ke Diyah

Diyah hanya mengikuti Adit karena hanya Adit yang tau rumah Aji saat ini. ponsel dan tas Diyah juga di bawa oleh Sita dan Novi sedangkan Diyah kini hanya membawa dompet saja.

Diyah mengikuti Adit dan tanpa dia sadari semakin dia berjalan semakin gelap pula cahaya lampu.

Diyah baru sadar saat Adit sudah terlihat di pandangan matanya.

" Adit elo dimana?" Tanya Diyah

" Adit" panggil Diyah karena takut.

Dengan sekejab semua lampu menyala dan itu mampu membuat mata Diyah silau. Diyah melihat sekeliling ada banyak lilin dan bunga bertaburan di lantai.

Aji berjalan menghampiri Diyah yang masih berdiri mematung di tengah taburan bunga.

"hai pookie" ucap Aji di belakang Diyah

" kamu... ada apa ini?" tanya Diyah yang merasa heran

" mau dansa?" tanya Aji ke Diyah

" di sini?" tanya Diyah

Aji hanya mengangguk dan tersenyum mengarah ke Diyah. Ajo memegang tangan Diyah dan tanga sebelah nya memegang pinggang Diyah sedangkan tangan Diyah kini berada di pundak Aji.

Mereka pun mulai berdansa saat alunan musik di mulai. Dengan anggun Diyah berdansa dengan Aji.

" ada apa ini sebenar nya?" tanya Diyah saat mereka berdansa.

" aku hanya ingin menghabiskan malam ini bersam mu" ucap Aji

" Diyah aki sepertinya mulai mencontai mu" ucap Aji

" aku sudah tau" ucap Diyah dengan kepedean tingkat tinggi.

" oh iya? dari mana kamu tau?" Tanya Aji

" aku tau sendiri lah. tidak ada yang bisa menolak pesona Diyah Ayu" ucap Diyah

" iya aku percaya itu. namun Diyah Ayu ini hanya milik Nur Ajitama seorang. jika ada yang berani merebut nya atau pun menyakitinya maka Aji yang akan membalas hingga berkali kali lipat" jelas Aji

Diyah yang merasa senang dengan jawaban Aji pun memeluk Aji dengan erat.

" aku mencintai mu" bisik Diyah di telinga Aji

" aku juga sangat mencintai mu Diyah" ucap Aji membalas pelukan dari Diyah.

Kini Aji dan Diyah berdansa dengan pelukan yang tak lepas dari mereka.

Sita Novi Adit dan Bagas mulai keluar dari persembunyian mereka. mereka duduk di sebuah meja besar yang berada tidak jauh dari tempat dansa Diyah dan Aji.

" apa mereka akan berdansa seperti itu terus?" tanya Bagas

" biarkan mereka menumpahkan perasaan mereka masing masing" ucap Adit.

Mereka hanya melihat pasangan yang sedang dimabuk asmara saat ini. Tak lama Aji menyudahi acara dansa nya lalu mengajak Diyah untuk menuju ke meja yang kini di tempati oleh sahabt sahabat nya.

" kalian dari tadi di sini?" tanya Diyah

" iya gue sampai bosen liat kalian yang dansa terus" ucap Sita

" iya apa kalian nggak capek dansa terus dari tadi?" ucap Novi yang menggoda Diyah dan Aji

" sudah kita makan saja yuk" pinta Aji

Mereka pun mulai menyantap makan malam mereka. Setelah selesai makan malam Aji akan mengantar Diyah untuk pulang ke rumah nya.

" pookie biar aku yang antar kamu pulang ya" pinta Aji

Mereka semua memandang Aji yang kini mulai lebay. Mereka memandang Aji dengan tatapan yang menyelidik.

" pada kenapa sih?" tanya Aji yang heran

" elo manggil Diyah apa tadi?" tanya Bagas

" pookie. emang kenapa?" tanya Aji lagi.

" cieye yang sudah punya panggilan sayang" goda Novi

" apaan sih kalau iri tuh Adit kasih panggilan sayang juga" ucap Diyah

" sudah dong" ucao Adit

" apa?" tanya Diyah

" oneng iya nggak oneng sayang" ucap Adit mengedipkan matanya ke arah Novi

" ihhh ogah" ucap Novi

Semua yang mendengar jawaban Novi pun tertawa. makan malam ini telah berahir dengan bahagia.

Aji kini di dalam mobil bersama dengan Diyah. Aji mengantar Diyah ke rumah nya. Tak lama mereka telah sampaidi rumah Diyah.

Aji turun dari mobil lalu membuka kan pintu mobil untuk Diyah.

" makasih" ucap Diyah tersenyum cantik ke arah Aji

" sama sama aku nggak anterin ke dalam ya? aku langsung pulang. aj

ku juga mau mengembalikan mobil ini ke Adit" ucap Aji

" iya nggak papa. kamu hati hati ya di jalan" ucap Diyah

" iya. sudah sana masuk dulu gih. setelah kamu masuk aku akan pergi" ucap Aji

" iya aku masuk dulu ya" pamit Diyah.

Diyah masuk kedalam rumah nya lalu melambaikan tangan nya ke arah Aji. Aji pun juga melambaikan tangan nya lalu masuk ke dalam mobil saat Diyah sudah masuk ke rumah nya.

Aji melajukan mobil nya menuju ke rumah Adit. Aji akan mengembalikan mobil milik Adit ke rumah nya.

Tak lama Aji telah sampai di rumah Adit. Aji turun dari mobil lalu menuju ke pintu utama rumah Adit. Aji memencet bel pintu Adit. tak lama pembantu Adit membukakan pintu rumah Adit.

" eh mas Aji. silahkan masuk mas" ucap bibik membukakan pintu untuk Aji

" makasih ya bik. Adit di mana ya bik?" tanya Aji

" ada di kamar mas silahkan masuk saja ke kamar den Adit" ucap bibik

" oh iya makasih ya bik" ucap Aji lalu menaiki tangga lalu menuju ke kamar Adit.

Aji mengetuk pintu kamar Adit.

" masuk" ucap Adit. Aji yang mendengar suara Adit pun masuk ke dalam kamar Adit.

" eh elo Ji kenapa?" tanya Aji

" gue mau mengembalikan mobil elo. nih kuncinya" ucap Aji memberikan kunci mobil ke Adit

" kenapa nggak elo bawa aja sih Ji besok baru elo balikin ini kan sudah malem" ucap Adit

" nggak papa lagian gue juga bawa motor kan" ucap Aji

" makasih banyak ya" ucap Aji lagi

" elo nggak nginep aja di sini?" tanya Adit