Sita dan Novi sudah sampai di ruang kesehatan.
" Elo nggak papa kan Yah?" Tanya Sita kawatir
" Iya gue nggak papa kok" Ucap Diyah.
" Elo kenapa bisa kayak gini?" Tanya Novi
" Tadi gue dari kamar mandi nah saat keluar gue kepleset di depan kamar mandi terus ya gini deh hasinya" Memperlihatkan kakinya yang di balut kain coklat.
" Elo sih ceroboh banget" Ucap Sita kesal.
" Ih kok elo gitu sih Sit ngatai gue. tadi juga tuh si Aji ngatain gue" Ucap Diyah cemberut
" Eh kok bawa bawa Aji?" Tanya Novi heran
" Iya tadi dia yang udah gendong gue ke sini" Ucap Diyah
" Ciye Diyah yang lagi berbunga bunga. Habis di gendong pangeran cakep" Goda Novi dan Sita.
" Apaan sih udah ah ayo bantu gue turun gue mau pulang" Ucap Diyah
" Kita anterin aja ya?" Pinta Sita
" Nggak usah gue udahtelfon bokap sekarang bokap udah di depan gerbang" Ucap Diyah
" Ya udah ayok kita anter" Ucap Novi
Novi dan Sita membantu memapah Diyah sampai di depan gerbang sekolah.
" Makasih ya nak sita nak Novi sudah bantu Diyah" Ucap papag Dito
" 8ya pag sama sama" Ucap Sita dan Novi bersamaan.
Novi dan Sita memanggil mamah dan papah nya Diyah dengan sebutan mamah dan papah juga karena mereka sudah dekat dengan keluarga masing masing.
Papah Dito melajukan mobil nya ke rumah mereka.
Sampai di rumah Diyah sudah di sambut mamag Dita yang terlihat kawatir. Karena tadi sebelum menjemput Diyah papah Dito menelfon mamah Dita dulu. Memberi tau keadaan Diyah di sekolah.
"Aduh sayang kamu nggak papa kan?" Tanya mamah Dita
" Iya mah Diyah nggak papa kok" Ucap Diyah
" Sudah mah biar Diyah masuk ke dalam dulu biar dia istirahat" Ucap papah
Diyah masuk kedalam rumah dan di bantu oleh mamah dan papah nya.
Pagi hari di rumah Diyah.
Diyah turun ke bawah untuk sarapan dia sudah memakai seragam dan memakai tongkat untuk membantunya berjalan.
" Lho sayang kamu kok pakai seragam?" Tanya mamah ke Diyah dan membantu Diyah duduk di kursi meja makan.
" Iya mah yang sakit kan kaki Diyah bukan otak Diyah. Jadi Diyah tetap ingin berangkat sekolah " Ucap Diyah
" Sudah lah mah biarkan saja. tapi yang antar jemput papah ya" Ucap papah
" Ya deh pah tapi untu hari ini aja nanti papah cari sopir aja deh buat Diyah. Diyah nggak mau kalau nanti kerjaan papah terganggu karena harus antar jemput diyah setiap hari" Ucap Diyah
" Ua sudah nanti papah coba cari sopir buat kamu" Ucap papah
Diyah telah selesai sarapan pagi lalu papah mengantar Diyah ke sekolah.
" Makasih ya pah udah anter Diyah" Ucap Diyah yang sudah keluar dari mobil sang papah
" Iya sayang kamu hati hati ya jangan nakal" Ucap papah
" Ok pah" Diyah lalu masuk kedalam sekolah nya.
Bela melihat Diyah yang berjalan menggunakan tongkat pun mempunyai rencana licik untul menyelakai Diyah.
Bela memang tidak suka dengan Diyah dari dulu karena menutut Bela Diyah merebut perhatian Arya dari nya.
Bela suka dengan Arya dari kelas 1 SMA. Dia sudah mendekati Arya dan hampir berpacaran dengan Arya. Namun karena Arya yang terkenal playboy dia malah mengincar Diyah. Namun tidah mendapatkan tanggapan dari Diyah.
Bela berjalan cepat ke arah Diyah lalu dengan sengaja menendang tongkat yang di pakai Diyah.
Diyah yang merasa tongkatnya di tendang pun mulai tidak seimbang karena kakinya masih sakit.
Namun saat Diyah mau jatuh Aji dengan sigap menangkap Diyah.
" Elo nggak papa kan?" Tanya Aji
" Iya nggak papa makasih ya" Ucap Diyah
" Elo itu kenapa sih kok ceroboh banget" Ucap Aji
" Ya maaf. Tapi kan ada elo yang nolongin gue" Diyah tersenyum lebar ke arah Aji
" Ciye yang mau pelukan terus nggak di lepas lepas nih" Goda Sita dan Novi yang melihat Diyah masih berada di pelukan Aji
" Hehehe iya nih seneng banget gue di peluk Aji" Diyah. Lalu Aji membantu Diyah bangun dan mengambilkan tongkat Diyah kembali.
" Nih jangan ceroboh lagi" Ucap Aji lalu meninggalkan Diyah
" Aku malah ingin ceroboh terus jika kau yang menolong ku" Ucap Diyah
" Ciye udah berani ngutarain perasaanya nih" Ucap Sita
" Iya nih gue kayak nya udah jatuh cinta sama cowok gunung es itu" Ucap Diyah yang membayangkan Aji
" Udah ngehalu nya ayo masuk" Ucap Novi
Diyah masuk ke kelas dengan bantuan Sita dan Novi.
" Elo tadi kenapa kok bisa mau jatuh?" Tanya Sita
" Oh iya gue malah ngelupain itu. Tuh si ulat bulu yang udah sengaja nendang tongkat gue" Ucap Diyah emosi
" Awas aja kalau gue udah sembuh gue bales tuh si ulat bulu" Ucap Diyah
" Udah deh nggak usah di pikirin yang penting elo baik baik aja" Sita
Pelajaran pagi ini sudah di mulai. jam sudah menunjukkan pukul 9 waktunya istirahat.
" Elo mau ke kantin atau si kelas aja makanya?" Tanya Sita
" Gue di kelas aja tadi di bawain mamak bekal" Diyah
" Ya udah kita ke kantin dulu ya" Pamit Novi di jawab anggukan kepala oleh Diyah.
Sita dan Novi keluar dari kelas menuju kantin.
Mereka telah memesan makanan lalu duduk di bangu kosong. Tak berapa lama mereka di samperin Aji dan kawan kawan nya.
" Lho formasi kurang nih" Ucap Adit
" Iya tumben Diyah nggak bateng kalian?" Tanya Bagas
" Iya dia di kelas kakinya masih sakit buat jalan" Ucap Sita
" Emang kenapa kakinya ?" Tanya Bagas
" Kemarin abis jatuh di depan kamar mandi" Ucap Novi
Mereka pun mulai makan makanan mereka dan ada sepasang mata yang dari tadi melihat ke arah mereka.
" Tuh liati gebetan kalian bakal di ambil sama Sita dan Novi jiak kalian cuma diem aja" Icap Bela manasin Sofi dan Anggi kedua sahabat Bela.
" Ih dasar ya tuh anak ganjen banget sih " Ucap Sofi geram
" Yuk kita labrak aja biar Bagas dan Adit tau kalau kita lebih hebat dari tuh cewek ganjen" Ucap Anggi
Bala dan teman temanya menghampiri Novi dan Sita yang sedang makan.
" Eh cewek ganjen" Panggil Anggi ke arah Novi dan Sita
" Ini tempat kita. peegi lo dari bangku kita" Imbuh Anggi
Sita yang mulai emosi pun berdiri dan menggebrak meja karena Sita sudah menahan marah gara gara Bela tadi sengaja mau nyelakain Diyah dan sekarang teman teman nya malah mengganggu mereka makan.
" Mau lo apa sih ha. Kalau mau ngajak berantem ayo sini" Icap Sita menantang Anggi
Bagas dan Adit juga Aji kaget karena gebrakan meja Sita. Merak tidak tau kalau gadis cantik yang pendiam bisa sangat briangas jika kepancing emosinya.
" Ap... apa mau elo?" Tanya Anggi gelagapan karena takut dengan Sita.
"Elo yang ada apa? Gue punya masalah apa sama elo? dan elo" Sita mulai menunjuk kearah Bela
" Maksud elo apa tadi mau nyelakain Diyah. Kalau emang elo iri sama Diyah karena Arya lebih ngejar Diyah dari pada elo. Elo harus sadar dong pantesan nggak ada yang sama elo karena kelakuan elo yang nggak bener" Ucap Sita
" Ayo Nov kita pergi sakit mata gue liat ulat bulu di sini" Ucap Sita menarik tangan Novi
Bela hanya terbengong dengan ucapan Sita karena dia merasa di permalukan oleh Sita.
" Bel terus gimana nih?" Tanya Sofi
" Agh gua nggak tau" Ucap Bela pergi dari kantin dan di ikuti oleh teman teman nya.
# selamat membaca ya kak
# terima kasih banyak
🙏🙏🙏😊😊😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 105 Episodes
Comments
~Diamond Cat🐺
bhaaaa....ulat bulu (malu atuh rebutan cowok).
2021-03-21
1