Bioskop

Fajar menelpon Satria..

Telepon berdering..

"Siapa sayang?" Tanya Moza.

"Fajar, bentar ya!" Satria menjauh dari Moza untuk mengangkat telpon.

Sambungan telepon.

"Hallo jar." Kata Satria.

"Sat lo ngerjain gue sama Vicky ya."

"Sorry gue lupa kalo pulang duluan, habisnya suasananya tidak memungkinkan untuk gue tetep disana."

"Apa susahnya telpon dulu kek."

"Iya sorry, sekarang Lo sama Vicky dimana? Gue sekarang lagi di cafe shop sama Moza."

"Lu enak enak berduaan sama cewek ya, udah ah gue mau cari cewek."

"Nyari dimana jar, gak bakalan Nemu Lo."

"Yaa dimana kek, siapa tahu ketemu di jalan."

"Semoga berhasil."

Satria menutup telponnya kemudian kembali ke Moza.

"Guys gimana kalo kita nonton bioskop."Ajak Satria.

"Iya yuk, bosen kebetulan ada film favorit gue. Mau gak yang?" Tanya Veronika.

"Boleh." Gino tersenyum.

"Mau nonton dimana?" Tanya Moza.

"Di mall plaza indah aja." Saran Veronika.

"Boleh tuh, yaudah yuk. Biar aku bayar dulu." Kata Satria.

"Eh ini biar gue aja yang bayar." Kata Gino sembari memberikan ATM nya.

"Gak usah, biar gue aja. Santai." Satria pergi membayar.

"Udah nih." Kata Fandy.

"Udah, nih." Satria memberikan kartu atm-nya untuk membayar.

Setelah selesai mereka pamit kemudian pergi ke mall untuk menonton bioskop. Sampainya disana Dua pasangan itu saling berpegangan tangan menuju ke lantai tiga mall.

Tak di sangka mereka bertemu dengan Marsha dan yang lainnya yang sedang berbelanja. Veronika buru buru menjauh dari Moza dan Satria untuk menghindari pertanyaan Marsha, Moza lantas menyadari hal itu kemudian ikut menjauh.

"Eh sha, lihat itu Moza sama Satria kan?" Ucap Wulan, ia menyadari kehadiran Moza dan Satria.

Satria lalu menarik tangan Moza untuk mengajaknya berlari menghindari Marsha dan temannya. Bagaimanapun mereka melihat Satria dan Marsha berpelukan.

Moza dan Veronika janjian ketemu di lantai atas kemudian Veronika membelikan empat tiket nonton. Lalu mereka masuk ke bioskop itu.

"Gimana tadi ketemu gak sama Marsha." Tanya Veronika.

"Dia lihat gue sama Satria, lalu kita lari." Kata Moza.

"Huhhft, syukurlah." Ucap Veronika.

"Emang agak lain temen kamu yang." Ucap Gino.

Mereka duduk dengan posisi Veronika - Gino - Moza - Satria. Film dimulai lampu bioskop sudah dimatikan, mereka menikmati setiap adegan di film itu. Mereka menonton film genre Romantis, mereka sangat terjatuh dalam setiap kemesraan yang di suguhkan dalam film itu.

Gino dan Veronika berpegangan tangan sembari kepala Vero yang menyender di bahu Gino, sementara itu tangan nakal Satria tidak diam, ia selalu menggerayangi tubuh Moza mulai dari pipi bibir dan tangan.

Moza merasa tenggelam dalam setiap sentuhan yang di berikan oleh kekasihnya, dalam gelapnya ruangan itu hanya di bantu oleh cahaya layar lebar.

Lalu mereka berciuman, Gino yang berada disebelahnya mengkode Veronika untuk melihat tingkah laku Moza dan Satria.

"Udaah, biarin aja kita fokus nonton sayang." Bisik Veronika.

"Aku juga mau.." Bisik Gino.

Veronika mencubit tangan Gino.

"Jangan disini.. Nanti di rumah." Canda Vero.

"Aku tagih janjinya." Ucap Gino berbisik.

Veronika hanya tersenyum.

Beberapa saat film selesai, lalu mereka keluar.

"Seru tadi ya." Ucap Veronika.

"Iya seru banget." Sahut Moza.

"Apalagi pas bagian adegan di pantai, salting brutal tau."

"Hah, I-Iyaa kayaknya ." Kata Moza.

"Kok kayaknya kalian gak fokus nonton ya!" Sindir Veronika.

"Fokus kok, ini ni Satria usil Mulu jadi beberapa adegan terlewati." Sangkal Moza.

"Dasar.."

"Sayang kita kesana dulu yuk!" Seru Gino.

"Ayok, yaudah kita pisah disini ya Zaa. Satria titip Moza yaa."Kata Vero.

"Iya santai aja " Sahut Satria.

"Yaudah bye Moza." Veronika meninggalkan Moza dan Satria. Beberapa saat mereka bertemu dengan Marsha.

"Nah, ketemu disini." Kata Wulan.

"Kalian buntutin kita." Ucap Moza.

"Nggak, mungkin gue jodoh sama Satria. Jadi ketemu terus " Ucap Marsha.

"Sha kan kita bertiga, kok bisa Satria jodoh Lo." Timpal Sinta.

"Sssttt, diam Lo." Bentak Marsha.

"Sat, kok bisa si tadi pagi ada dirumah pelukan sama Marsha. Eh sekarang udah disini aja gandengan sama Moza." Sindir Wulan.

"Lo gak tahu, hati Satria ada di gue. Dia cuma memanfaatkan cewek polos katanya." Marsha tertawa.

"Polos tapi kok mau di gerepe sama Nizar." Celetuk Sinta.

"Dia kan pura pura polos, Ups.." Marsha meledek Moza.

"Diam ya kalian, jangan sesekali menghina Moza seperti itu." Satria bertindak.

"Duuhh, dibelain lagi sama ayang. Za tadi pagi Satria kerumah gue dia peluk gue, apa dia gak cerita sama Lo." Ucap Marsha.

"Marsha, gue peringatin lagi jangan ngomong sembarangan. Kalo nggak.." Satria mengangkat tangannya.

"Kalo nggak apa? Kamu takut ketahuan sama aku kalo berduaan sama Marsha?" Timpal Moza.

"Bukan gitu Za.."

"Udah mending Lo urusin cewek gila ini, gue gak mau ketemu lagi sama Lo Satria.." Moza lari meninggalkan Satria.

"Moza..." Teriak Satria, lalu ia berlari untuk menyusul Moza.

"Emang mereka pacaran ya." Tanya Sinta.

"Gatau gue." Sahut Wulan.

"Mereka gak mungkin pacaran, pasti cuma jalan doang." Ucap Marsha.

"Yaudah ah kita pulang yuk, dramanya udahan." Kata Wulan.

"Iya yuk." Sambung Sinta.

Lalu mereka pulang, sementara itu Veronika dan Gino lanjut untuk bermain game di mall itu. Mereka ingin menghabiskan waktu bersama hari ini.

Dirumah..

Lina dan Bram ngobrol masalah bisnis yang akan di bangun oleh Stevan.

"Bu, apa Stevan sudah bicara kalo dia akan membuka bisnis ." Tanya Bram.

"Bisnis apa pa, Stevan belum cerita apa apa sama ibu." Ucap Lina.

"Biar nanti aja Stevan yang cerita, intinya dia mau belajar bisnis kuliner. Dan papa sangat mendukung keputusan itu, papa juga punya lahan kosong yang cocok untuk dipakai tempat makan." Kata Bram.

"Apa itu gak berlebihan pa, kita juga harus berbicara dengan Moza. Dia setuju atau nggak." Ucap Lina.

"Kenapa harus ngomong sama Moza."

"Bagaimanapun kan itu bukan harta bersama ibu sama papa, tapi harta itu ada sangkut pautnya sama Moza."

"Iya, nanti kita bicara lagi. Tapi apa ibu setuju jika Stevan keluar dari pekerjaannya."

"Ibu cuma bisa mendoakan dan mendukung Stevan pa, semoga saja keputusan ini adalah hal yang baik untuk Stevan." Ucap Lina.

"Syukurlah kalo begitu, kita tinggal ngomong sama anak anak."

"Iya pa."

Episodes
1 Pertama bertemu
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Sarapan bareng pacar.
14 Sekolah lagi
15 Jebakan
16 cemburu
17 salah paham
18 Double date
19 Bioskop
20 Hanya ada aku dan kamu
21 NoVer (Gino dan Veronika)
22 tumbuh
23 Iya aku maafin..
24 Sekolah seru
25 Cerita anak anak sekolah
26 Tentang satria.
27 Satria PT 2
28 Jumpa pertama.
29 Berniat resign
30 Time
31 Hai nik.
32 Marhsa
33 sedikit tentang Vani
34 Sesakit itu.
35 Cantik
36 Berolahraga
37 Dinner
38 Om ku.
39 Teman lama.
40 Coffeshop
41 Episode 39
42 Episode 40
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 EPISODE 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertama bertemu
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Sarapan bareng pacar.
14
Sekolah lagi
15
Jebakan
16
cemburu
17
salah paham
18
Double date
19
Bioskop
20
Hanya ada aku dan kamu
21
NoVer (Gino dan Veronika)
22
tumbuh
23
Iya aku maafin..
24
Sekolah seru
25
Cerita anak anak sekolah
26
Tentang satria.
27
Satria PT 2
28
Jumpa pertama.
29
Berniat resign
30
Time
31
Hai nik.
32
Marhsa
33
sedikit tentang Vani
34
Sesakit itu.
35
Cantik
36
Berolahraga
37
Dinner
38
Om ku.
39
Teman lama.
40
Coffeshop
41
Episode 39
42
Episode 40
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
EPISODE 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!