Episode 2

Hari pernikahan akan dilakukan dalam waktu dekat ini, namun Veronika masih saja belum memberikan restu untuk ibunya.

" Bu, dengan atau tanpa restu dari Veronika ibu harus tetap menikah dengan om Bram! ini demi kebahagiaan ibu. Pelan pelan dia akan mengerti Bu. tidak semua keinginan dia harus di penuhi." Ucap Stevano. Ia memang begitu dewasa dalam menangani sebuah masalah.

Stevano adalah pengganti ayahnya, ia harus menjadi sosok yang dewasa dan bijak dalam mengambil sebuah keputusan. Dan Veronika adalah sosok anak yang manja dan ingin selalu di perhatikan.

"Nak, makasih yah." Lina memeluk anak laki-lakinya kemudian menangis dipelukannya.

"Udah, ibu gak boleh sedih! kita urus aja acara untuk pernikahan ibu ya. Soalnya aku kurang paham masalah ini." Ucap Stevano cengegesan.

Lina mengangguk, kemudian mereka pergi ke kamar masing masing.

SEMINGGU KEMUDIAN.....

Hari ini adalah hari pernikahan Bram dan Lina. Semua orang sudah berkumpul di dalam sebuah gedung yang sudah mereka siapkan untuk acara ini.

"Para hadirin sekalian, mohon perhatiannya! Sebentar lagi kita akan melakukan akad nikah. Untuk itu kami persilahkan untuk duduk di kursi yang telah kami siapkan." Ucap MC.

Semua tamu duduk dan memperhatikan pengantin yang baru saja keluar dari kamar rias, bak seorang wanita yang belum pernah menikah dan punya anak. Lina tampak cantik dengan gaun putih yang elegan dengan riasan sederhana tetapi mampu memancarkan aura seorang putri.

"Ibu cantik banget.." Gumam Stevano melihat kagum kepada ibunya.

"Lihat deh, ibu gue cantik kan! Bokap gue gak salah milih istri." Ucap Moza memuji ibu sambungnya.

"Lo sadar gak si Za, ibu Lina itu mirip ibu Lo. apa memang dia diciptain untuk ayah Lo ya!." Balas Nesha.

"Iya bener tuh." timpal Vina.

"Iya juga ya! gue baru sadar." Ucap Moza.

"Eh mau dimulai tuh! Lo duduk di sebelah ayah Lo tuh." Ucap Bila memerintah.

Moza berjalan mendekati ayahnya untuk menyaksikan momen sakral dan spesial ayahnya.

Tak sadar disebelahnya lagi ada Stevano yang juga ingin menyaksikan ibunya menikah. Mereka saling melempar senyum.

Akad nikah akan berlangsung...

"Saya nikahkan sodara Bram Sutanto bin Sigit dengan sodari Lina Marini binti Agung dengan maskawin emas sebesar 50 gram dibayar tunai."

"Saya terima nikahnya Bram Sutanto bin Sigit dengan Lina Marini binti Agung dengan maskawin tersebut tunai."

"Para saksi sah."

"Sah..."

Seketika suasana di dalam gedung itu bergemuruh.

"Mari untuk para tamu undangan untuk memberikan selamat kepada kedua mempelai." Ucap MC tersebut.

Para tamu undangan memberikan selamat untuk pernikahan Bram dan Lina yang berlangsung hikmat.

"Ibu, ayah selamat ya! semoga kalian samawa sampai maut memisahkan. Aku janji akan menjadi Abang yang baik untuk Gauri dan Veronika. Maaf kalo Vero gak datang di hari yang spesial ini." Ucap Stevano memberi selamat.

"Gapapa Stevan, pelan pelan Vero akan menerima ayah sebagai ayahnya. Ayah janji akan menjadi ayah yang terbaik untuk kalian." Ucap Bram kemudian memeluk Stevano.

Kemudian Moza datang bersama teman temannya. Memberikan kado untuk pengantin.

"Selamat ya ayah, ibu. Aku doain pernikahan kalian selalu di berkahi dan samawa sampai mau memisahkan." Ucap Moza setulus hati.

"Makasih ya sayang!! Lina memeluk Moza dengan hangat.

"Oh iya, ini kado dari kita yah. Maaf kalo kadonya tidak berkesan." Ucap Moza.

"Iya om, Tante selamat ya atas pernikahannya." Ucap Teman Moza satu persatu.

"Makasih loh, padahal gak perlu ada kado kalian datang aja kita sudah senang. Iya kan Bu." Ucap Bram.

"Gapapa pah, kita udah sepakat ko untuk memberikan kado ini."

Gauri dan teman temannya memberikan kado sebuah tiket pesawat ke Bali untuk berlibur setelah pernikahan selesai.

"Kalian makan makan dulu aja ya! gue mau ketemu Abang gue sebentar." Ucap Moza memberikan isyarat.

"Oke.." Sahut teman temannya.

Moza mendekati Abang tirinya, kemudian ia menyapa teman teman Stevan yang sedang mengobrol dengannya.

"Hallo kak, maaf mengganggu ya! kenalin aku Gauri adeknya kak Stevan." Sapa Moza.

"Dih beruntung banget punya adek cantik gini Lo Stev, buat gue aja!! Hai juga cantik." Ucap Gino, Teman dari Stevan.

"Apaan si Lo, kalian makan aja dulu ya! nanti kita sambung lagi." Ucap Stevan kemudian menarik tangan lembut Moza.

Mereka mengobrol di meja ujung.

"Ada apa Moza?." Tanya Stevan lembut.

"Aku cuma mau tanya kak, kenapa adik kakak yang rese itu gak Dateng? Apa dia gak suka sama pernikahan ini?" Tanya Moza polos.

Stevan tersenyum. "Veronika itu sodara kamu sekarang! jadi gak boleh gitu ya. Ada sesuatu yang gak bisa buat dia datang, nanti juga kamu tahu. Udah ya! kakak mau menyambut tamu kakak! Nanti kita ngobrol lagi." Ucap Stevan menegur dengan nada lembut.

"Hehe, iya maaf kak. Yaudah nanti jangan lupa ngobrol ya!!."

Stevan mengangguk kemudian ia pergi meninggalkan Moza.

Acara selesai...

Episodes
1 Pertama bertemu
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Sarapan bareng pacar.
14 Sekolah lagi
15 Jebakan
16 cemburu
17 salah paham
18 Double date
19 Bioskop
20 Hanya ada aku dan kamu
21 NoVer (Gino dan Veronika)
22 tumbuh
23 Iya aku maafin..
24 Sekolah seru
25 Cerita anak anak sekolah
26 Tentang satria.
27 Satria PT 2
28 Jumpa pertama.
29 Berniat resign
30 Time
31 Hai nik.
32 Marhsa
33 sedikit tentang Vani
34 Sesakit itu.
35 Cantik
36 Berolahraga
37 Dinner
38 Om ku.
39 Teman lama.
40 Coffeshop
41 Episode 39
42 Episode 40
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 EPISODE 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertama bertemu
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Sarapan bareng pacar.
14
Sekolah lagi
15
Jebakan
16
cemburu
17
salah paham
18
Double date
19
Bioskop
20
Hanya ada aku dan kamu
21
NoVer (Gino dan Veronika)
22
tumbuh
23
Iya aku maafin..
24
Sekolah seru
25
Cerita anak anak sekolah
26
Tentang satria.
27
Satria PT 2
28
Jumpa pertama.
29
Berniat resign
30
Time
31
Hai nik.
32
Marhsa
33
sedikit tentang Vani
34
Sesakit itu.
35
Cantik
36
Berolahraga
37
Dinner
38
Om ku.
39
Teman lama.
40
Coffeshop
41
Episode 39
42
Episode 40
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
EPISODE 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!