Episode 10

...Setelah pulang sekolah, Moza dan Veronika dijemput oleh Stevan. Karena ia meminta pulang lebih awal agar bisa menjemput adik adiknya lalu bertemu dengan kekasihnya....

"Tumben Moza gak dianterin sama temennya." sindir Stevan.

"Hari ini Satria ada kepentingan, jadi gak bisa nganterin aku dulu." Jelas Moza sembari cemberut.

"Gitu yaa."

...Moza dan Veronika naik mobil ditempat yang berbeda agar tidak menimbulkan banyak pertanyaan dari siapapun....

"Ver, kak Sarah mah ke Jepang." Ucap Stevan.

"Kapan kak?" Tanya Veronika.

"Katanya Minggu depan, nanti kakak mau ketemu sama Sarah. Mau nitip pesan gak?" Tanya Stevan, karena Veronika selalu meminta oleh oleh dari Jepang.

"Sarah siapa?" Tanya Moza.

"Itu loh, pacarnya kak Stevan." Sahut Veronika.

"Pacar.."

"Iya."

...Moza merasa badmood saat mendengar jika Stevan sudah mempunyai pacar. Namun tidak ada yang bisa dia lakukan untuk itu, Protes pun tidak berhak....

...Sampainya dirumah, Moza pergi begitu saja tanpa berterima kasih kepada Stevan. Dan tidak menyapa Lina....

"Adara kenapa Veronika?" Tanya Lina bingung.

"Gak tahu ma, mungkin lagi badmood aja." Ucap Veronika.

...Stevan bingung dengan sikap yang ditunjukan oleh Moza saat mendengar jika dirinya mempunyai pacar. Rasanya ada sesuatu yang membuat Moza ngambek....

...Stevan memutuskan untuk menemui Moza dikamarnya. Agar tidak menjadi ngambek yang berkelanjutan....

...Tok..Tok..Tok.. Stevan mengetuk pintu kamar Moza, namun tidak ada jawaban dari dalam kamar itu. Lalu Stevan berinisiatif untuk masuk kedalam....

"Mozaa..." Stevan mencari keberadaan Moza.

"Aaahhh." Teriak Moza dari dalam kamar mandi.

"Moza.." Stevan menghampiri asal suara itu.

"Aaawwww." Moza meringis kesakitan.

"Moza kamu kenapa?" Tanya Stevan.

"Kak stevan ngapain di kamar aku?" Tanya Moza.

...Tanpa menjawab Stevan mengangkat tubuh Moza lalu menidurkannya di ranjang. Moza yang tidak berbusana hanya memakai piyama Handuk merasa malu saat Stevan memangkunya....

"Ada yang sakit gak?" Tanya Stevan.

"Nggak ada kak." Sahutnya.

"Syukurlah."

"Kakak ngapain dikamar aku?" Tanya Moza.

"Maaf kalau kakak lancang, kakak cuma mau tanya kamu kenapa? Sepanjang perjalanan dari sekolah ke rumah kok manyun aja." Ucap Stevan.

"Aku gapapa kok, cuma badmood aja." Sahutnya dengan bibir cemberut.

"Kamu kalo cemberut gitu jelek." Stevan mencubit pipi bulat Moza.

"Aaww, kak sakit tahu. Gapapa jelek masih ada yang mau ini." Sahut Moza.

"Senyum dong." Pinta Stevan.

"Gamau."

"Terus maunya apa?" Tanya Stevan memancing.

"Mau dipeluk sama cium." Kata Moza mengetes.

"Zaa, kita ini adik kakak. Gak pantes kalo peluk cium gitu." Ucap Stevan. Padahal dalam hatinya ia ingin sekali mencium Moza.

"Tapi kakak sama Veronika bisa. Padahal kan kalian saudara kandung." Kata Moza.

"Beda dong Zaa, kita itu tidak saling punya nafsu. Tapi kan kakak sama kamu gak ada hubungan darah." Jelas Stevan.

"Kalo gitu bagus dong, kita bisa berciuman dalam Islam pun gapapa mungkin karena tidak ada hubungan darah." Moza terus saja mencari pembenaran.

"Zaa, oke. Tapi kamu janji gak akan marah lagi sama kakak."

"Aku bukan marah kak. Aku cuma cemburu ternyata kakak punya pacar."

"Tapi kakak lebih dulu mengenal Sarah dibanding kamu. Dan kakak juga sayang sama kamu."

"Kalo sayang kenapa kita gak ciuman?"

"Moza, kamu serius? Maksud kakak, kamu ngajak kakak berciuman. Kamu itu masih SMA." Kata Stevan.

"Kalo cuma ciuman sama pelukan aku juga gak polos polos amat kak."

"Zaa, awas ya kamu..." Stevan mendekati Moza.

...Wajahnya saling berdekatan dan tatapannya pun semakin dalam. Stevan merasa tidak pernah se dag-dig-dug seperti ini bertatapan dengan perempuan sekalipun itu Sarah....

"Zaa, maaf kakak gak bisa melakukan itu." Stevan pergi ke kamarnya untuk bersiap.

...Stevan bersiap untuk menemui kekasihnya, sementara itu Moza masuk kekamar Stevan diam diam....

"Udah rapih aja, mau kemana kak." Tanya Moza.

"Kakak mau ketemu sama Sarah." Sahutnya sembari merapikan pakaiannya.

"Hmm, gitu.. Yaudah semoga sukses." Ucap Moza sembari bergerutu.

"Kamu kenapa sih Za? kamu cemburu." Tanya Stevan.

"Menurut kakak?"

"Kakak gak paham dengan arti cemburu yang kamu punya. Apa yang perlu di cemburui dari hubungan kita." Kata Stevan.

"Emang ya, gak ada yang bisa mengerti perasaan aku." Moza meninggalkan kamar Stevan dan membanting pintu.

"Moza.. kamu kayak anak kecil banget." Gumamnya.

...Moza masuk ke kamarnya dan mengunci pintu, ia menangis sendirian didalam kamar. Entah apa yang merasukinya hingga ia bersikap kasar kepada kakak tirinya....

...Namun di hati Moza timbulah rasa bersalah karena sudah membanting pintu. Namun rasanya malu untu meminta maaf....

...Stevan berangkat ke tempat Sarah. Lalu ia tak sengaja melihat Sarah yang sedang berbicara dengan lawan jenis. Hingga ada saatnya dimana laki laki itu mencium tangan Sarah dengan mesra sehingga Sarah tersenyum....

...Sarah melihat keberadaan Stevan, ia melepaskan genggaman tangan Bagas....

...Bagas adalah teman sekolahnya dulu, mereka saling mempunyai rasa suka satu sama lain. Namun hanya karena gengsi mereka enggan mengakui perasaannya. Namun saat Sarah berhubungan dengan Stevan mereka bertemu kembali sehingga membangunkan rasa itu yang sudah lama terpendam....

...Secara tak sadar Sarah berhubungan dengan Stevan tidak atas dasar cinta, namun hanya sebatas mengagumi karena cara Stevan treat like a Quin terhadap Sarah....

"Stevan.. Kamu lihat semuanya?" Tanya Sarah.

"Iya, itu sangat jelas Sarah. Kenapa kamu tidak bilang kalo kamu tidak mencintai saya? Kenapa kamu membohongi diri sendiri?" Ucap Stevan dengan hardiknya.

"Maafkan aku stev, tapi aku selalu berusaha untuk mencintai kamu. Tapi dengan kedatangan Bagas kembali membuat rasa itu seketika hancur lagi. Susah payah aku berusaha mencintai kamu, namun rasanya sulit mencintai kamu sepenuhnya."

"Ternyata selama kita bersama kamu tersakiti oleh perasaanmu sendiri. Maaf Sarah kita harus mengakhiri hubungan ini." Stevan pergi meninggalkan Sarah dan Bagas.

"Stevan, aku mohon tunggu.. Kita mulai dari awal lagi, aku mau berusaha lagi." Ucap Sarah memohon.

...Namun Stevan terus saja berjalan menuju mobilnya, Sarah terus mengejar mobil Stevan namun sayang ia terjatuh dan Bagas segera menolongnya. Melihat itu di kaca spion, membuat Stevan semakin yakin tidak ada lagi yang bisa di rubah dari Sarah....

...Stevan pulang kerumah ibunya, lalu mengirim pesan kepada Moza....

"Moza aku butuh kamu."

"Kakak kenapa?"

"Kakak butuh kamu. Apa kamu bisa kerumah kakak sekarang, tapi jangan sampai ada yang tahu kalo kita akan bertemu."

"Tapi kak."

"Kalo kamu tidak mau, tidak apa apa."

...Tanpa basa basi Moza segera bersiap untuk pergi ke rumah Stevan. Tanpa diketahui siapapun....

...Sampainya dirumah Stevan, Moza segera masuk namun tidak ada siapapun di rumah itu. Lalu Moza pergi ke kamar Stevan. Lampu kamarnya mati hanya cahaya lampu LED yang mencahayai ruangan tersebut....

...Stevan menarik tangan Moza lembut lalu memeluknya dari belakang, membuat Moza terhanyut dalam pelukan itu....

"Aku butuh kamu saat ini." Stevan berbisik. Tercium aroma tidak sedap dari mulut Stevan.

"Kakak minum?" Tanya Moza.

"Sedikit, itu tidak masalah?" Tanya Stevan.

"Tidak, tapi aku kira kakak tidak minum."

"Aku hanya berusaha menjadi baik di hadapan Ibu dan Veronika. Tapi percayalah kakak tidak seburuk itu, yaa sewajarnya aja seorang laki laki." Ucap Stevan.

...Mendengar itu, Moza sedikit terkejut karen didalam cerita ibunya Stevan adalah sosok laki laki yang sempurna. Namun ia bisa melihat sisi lain dari Stevan....

Episodes
1 Pertama bertemu
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Sarapan bareng pacar.
14 Sekolah lagi
15 Jebakan
16 cemburu
17 salah paham
18 Double date
19 Bioskop
20 Hanya ada aku dan kamu
21 NoVer (Gino dan Veronika)
22 tumbuh
23 Iya aku maafin..
24 Sekolah seru
25 Cerita anak anak sekolah
26 Tentang satria.
27 Satria PT 2
28 Jumpa pertama.
29 Berniat resign
30 Time
31 Hai nik.
32 Marhsa
33 sedikit tentang Vani
34 Sesakit itu.
35 Cantik
36 Berolahraga
37 Dinner
38 Om ku.
39 Teman lama.
40 Coffeshop
41 Episode 39
42 Episode 40
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 EPISODE 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertama bertemu
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Sarapan bareng pacar.
14
Sekolah lagi
15
Jebakan
16
cemburu
17
salah paham
18
Double date
19
Bioskop
20
Hanya ada aku dan kamu
21
NoVer (Gino dan Veronika)
22
tumbuh
23
Iya aku maafin..
24
Sekolah seru
25
Cerita anak anak sekolah
26
Tentang satria.
27
Satria PT 2
28
Jumpa pertama.
29
Berniat resign
30
Time
31
Hai nik.
32
Marhsa
33
sedikit tentang Vani
34
Sesakit itu.
35
Cantik
36
Berolahraga
37
Dinner
38
Om ku.
39
Teman lama.
40
Coffeshop
41
Episode 39
42
Episode 40
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
EPISODE 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!