...Malam pun tiba, Lina sudah belanja keperluan malam ini tadi siang. Saat ini ia sedang prepare sambil menunggu kedatangan Bram dan Stevano....
...Ia sangat senang dengan kebersamaan ini, apalagi setelah Veronika menyetujui pernikahan ini. Ia harap bisa menjadi keluarga yang bahagia, tak di pungkiri juga jika ia bisa saja hamil anak Bram....
"Aku harus harus bersikap biasa aja sama kak Stevan di depan semua orang, nanti malah mereka pada curiga kalo gue suka sama kakak tiri gue." Gumamnya didepan kaca sembari mengcurly rambutnya.
Tok.. Tok.. Tok.. Pintu kamarnya diketuk, ternyata Veronika sudah bersiap untuk menuju taman.
"Moza, loe udah siap belum?." Teriak Veronika dari luar.
"Masuk dulu Ver, lagi siap siap ini." Sahut Moza.
...Veronika masuk kekamar Moza....
"Lama banget dandannya Moza, eh btw gue manggil Lo apa ya?." Tanya Veronika.
"Yaa Lo bisa panggil Moza, Valen atau aahh terserah Lo pusing." Kata Moza.
"Lagian nama loe kayak nama Keju tahu." Ejek Veronika.
"Itu nama permberian nyokap gue." Jelas Moza.
"Sorry gue gak tahu."
"It's okay. Yaudah yuk kita turun." Ajak Moza
...Veronika berfikir tidak seburuk itu Deket sama Moza, yang awalnya dia dan teman temannya selalu mengejek Moza di sekolahnya. Yaa begitulah anak SMA mereka berteman secara berkelompok....
"Moza, kalo di sekolah kita seolah olah gak akrab ya! Gue takut mereka benci sama gue kalo tahu gue Deket sama lo." Kata Veronika.
"Kenapa emang?."
"Yaa Lo tahu kan geng gue paling anti sama geng Lo."
"Yaudah iya, lagian gue udah biasa kok di ejek sama kalian. Santai aja gue gak bawa perasaan kok, cuma seru aja disekolah ada geng kayak gini. Jadi ada adrenalin." Seru Moza
"Syukur deh kalo kayak gitu."
...Moza dan Veronika berjalan ke taman namun sebelum itu ada yang pencet bell rumah sehingga Moza menyuruh Veronika ke taman terlebih dahulu....
"Ver, loe ke taman duluan ya! Gue mau bukain pintu dulu, kayaknya ada tamu deh." Kata Moza.
"Yaudah, nanti nyusul ya."
...Vero berjalan ke arah taman, sementara Moza membuka pintu terlebih dahulu untuk melihat siapa yang datang....
Moza membukakan pintu..
"Eh kak Stevan, ayo masuk." Kata Moza.
"Iya, kakak telat gak?." Tanya Stevan.
"Nggak kok, ayah aja belum pulang. Kayaknya lagi di jalan deh." Kata Moza.
...Kemudian ia membawa Stevan ke taman, karena sudah ada Lina dan Veronika....
"Hai, Bu.. kak Stevan udah datang nih." Kata Moza.
"Wah kebetulan dong, ibu udah siapin semuanya nih. Oh iya, papah juga udah ada didepan, kamu gak lihat tadi?." Kata Lina.
"Nggak ada kok Bu, tadi cuma kak Stevan aja yang datang. Iyakan kak?." Tanya Moza.
"Siapa bilang? papah udah ada dibelakang mobil aku tadi, kamunya aja yang gak lihat." Ucap Stevan.
"Iya yah.. aku gak ngeh."
...Moza hanya fokus kepada kakak tirinya....
"Yasudah, biar ibu yang panggil ayahmu." Ucap Lina.
"Iya Bu, makasih ya."
...Lina pergi untuk memanggil Bram, sementara itu di taman hanya ada Moza, Veronika dan Stevan....
"Kak, bantuin nyalain bara nya dong. Aku gak bisa." Kata Veronika.
"Iya sini biar kakak yang nyalain." sahut Stevan menghampiri Veronika.
"Biar aku marinasi daging sama sosisnya, Ya." Timpal Moza.
"Biar aku bantu." Kata Veronika.
...Stevan menyalakan panggangan sementara itu Moza dan Veronika menyibukan diri dengan makanan. Selang beberapa saat Lina dan Bram datang dan langsung ikut memanggang daging....
"Stevan, gimana kerjaan kamu." Tanya Bram.
"Baik om, saya cuti 3 hari ini." Jawab Stevan yang masih merasa canggung.
"Kata ibu kamu, kamu kerja sebagai manager di restoran Jepang itu ya! Sukses terus ya, buat ibumu merasa bangga." Pesan Bram.
"Iya om, saya akan berusaha membuat ibu bangga." Sahutnya.
"Om kenal sama pemilik resto itu, orangnya baik. Dia dulunya punya resto di Jepang, berhubung dia nikah sama istrinya yang orang Indonesia jadi bikin restoran disini. Namanya Ryu Haruki kan?." Tanya Bram memastikan.
"Iya om, katanya beliau juga punya beberapa cabang di Indonesia. Awalnya juga saya kenal sama anaknya waktu kuliah, dia mengajak saya untuk kerja di sana. Dan awalnya saya cuma pelayan, tapi selang 2 tahun saya diangkat jadi manager disana." Kata Stevan.
"Berarti kinerja kamu bagus, dan kamu punya potensi untuk menjadi orang sukses suatu hari nanti." Kata Bram sembari menepuk bahu Stevan.
"Aamiin,, Om makasih atas doanya." Ucap Stevan.
"Anaknya cewek atau cowok." Tanya Moza kepo.
"Cewek, dan kakak lagi Deket sama cewek itu." Timpal Veronika.
...Pernyataan itu membuat Moza tidak enak hati, ia merasa cemburu mendengar jika Stevano memiliki seorang kekasih. Moza berubah menjadi cemberut....
"Oh yaa, semoga berjodoh ya." Kata Bram.
"Yaa yang namanya jodoh kita gak ada yang tahu." Ucap Moza.
"Yaa kita berdoa saja yang terbaik untuk kamu ya Stev." Ucap Bram.
"Eh ini udah Mateng. Kita makan sama sama yuk!." Ucap Veronika.
...Akhirnya mereka menyantap makanan itu bersama sama, ini malam yang tidak berkesan bagi Moza....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments