Episode 11

...Moza pulang kerumahnya sendiri, sementara itu Stevan masih dirumahnya dan mungkin saja ia akan tidur disana....

"Gak nyangka gue, ternyata kak Stevan tidak sebaik itu. Tapi yaa gapapa si cuma mabuk ini asalkan gak main cewek." Ucapnya sembari mengemudikan mobil.

...Diperjalanan ia melihat motor satria terparkir di depan toko bunga Lalu Moza menghentikan laju mobilnya dan memarkirkan mobil tersebut. Lalu Moza masuk kedalam toko bunga itu....

"Satria.." Sapa Moza.

"Za, kok kamu tahu aku disini?" tanya Satria.

"Gak sengaja lewat, lihat motor kamu didepan jadi aku parkir deh." sahut Moza.

"Oh gitu, habis dari mana?"

"Habis cari angin aja, kamu beli bunga buat siapa?" Tanya Moza.

"Buat almarhum mama."

"Sorry aku gak tahu."

"Gapapa Za, sekalian aku kasih tahu."

"Habis ini kamu mau ke makam mama kamu?"

"Iya Za, kamu mau ikut gak?" Ajak Satria.

"Boleh banget, tapi aku bawa mobil."

"Gapapa kamu ikuti aja motor aku dari belakang. Gak jauh kok dari sini."

"Oh yaudah, udah beli bunga nya?"

"Udah Za, itu lagi di bungkus sama pegawainya."

...Setelah itu, Satria pergi ke makam ibunya dan Moza mengikutinya dari belakang. Hingga sampailah di sebuah pemakaman mewah....

Satria menggandeng tangan Moza.

Sampailah di sebuah makam.

"Mam, this is for you. I hope you are calm and happy in heaven there." Ucap Satria.

Lalu ia menyimpan sebucket bunga yang ia beli, lalu mencium nisan makam tersebut.

"Mam, aku bawa seseorang yang spesial di hidupku. Setahun yang lalu aku berjanji akan membawa orang ini kesini, tapi saat ini aku memenuhi janjiku." Kata Satria membuat Moza tersentuh.

"Mama tahu, wanita ini yang aku mau sejak dulu. Hingga saat ini aku masih belum bisa mendapatkannya, tapi yang jelas saat ini aku sudah mulai dekat." Sambungnya.

...Moza merasa wanita beruntung yang dicintai sedalam ini oleh laki laki yang dari dulu ia tolak....

"Satria, maaf ya dari dulu aku selalu menghindar." Ucap Moza.

"Gapapa Za, justru aku senang karena kamu bukan wanita yang mudah mencintai laki laki. Nanti jika kita bersama aku yakin kamu akan setia." Kata Satria.

"Sekarang aku mau pacaran sama kamu."

"Zaa, kamu serius? Ini bukan karena kamu merasa kasihan kan sama aku."

"Nggak Satria, tapi memang aku belum bisa mencintai kamu sepenuhnya tapi aku akan berusaha. Dan kamu harus berusaha juga membuat aku jatuh cinta." Ucap Moza, lalu Gevan memeluk Moza.

"Makasih ya Za, aku seneng banget dengernya."

"Iya sat." Moza merasa pelukan yang diberikan oleh Satria tidak membuat getaran cinta di hatinya. Beda dengan pelukan yang di berikan oleh Stevan.

"Kayaknya gak tepat banget ya momennya Za. Kita pindah tempat yuk!"

...Satria mengajak Moza ke taman didekat pemakaman tersebut. Lalu ia duduk berdua di bangku taman. Tidak ada siapapun yang berada disana selain mereka berdua....

"Sat, maaf kalo boleh tahu mama kamu meninggal sudah lama?" Tanya Moza.

"Sudah dua tahun kepergian mama, saat dia sakit aku merasa dunia ku hancur. Dan saat mama meninggal pun aku merasa sudah tidak ada tujuan hidup. Sampah akhirnya aku melihat kamu saat pertama masuk sekolah, hingga saat kelas sebelas aku memutuskan untuk mendekati kamu dan seperti ada kehidupan lagi setelah itu." Satria bercerita panjang lebar.

"Pasti mama kamu sudah bahagia di atas sana, melihat kamu yang tidak terpuruk lagi. Aku berharap kamu bisa bikin bangga mama kamu disana, jangan membuat hal konyol." Kata Moza.

"Iya Za, bantu aku untuk menjadi lebih baik lagi." Satria menggenggam tangan Moza, lalu Satria mencium kening Moza.

Moza hanya tersenyum.

"Yaudah sat, aku pulang ya!"

"iya Za, hati hati dijalan ya."

"Iya sat, bye." Moza meninggalkan Satria sendiri.

...Satria tersenyum bahagia saat Moza setuju untuk mereka berpacaran, mengingat selama ini dia selalu gagal untuk mendekati Moza....

...Malampun berlalu, semua anggota keluarga Bram berkumpul untuk makan malam. Namun Lina tidak melihat keberadaan Stevan....

"Ver, kakak kamu kemana ya? Kok belum pulang."

"Gak tahu Bu, tadi sih kakak bilang mau ketemu kak Sarah." Sahut Veronika.

"Gak kok, kak Stevan ada di rumah ibu." Moza menimpalinya.

" Kamu tahu darimana Za?" Tanya Veronika.

"Umm, tadi kakak kabarin aku katanya malam ini dia tidur di rumah ibu. Yaa mungkin aja pulangnya malem ketemu sama Sarah nya" Moza mengalihkan.

"Gitu ya, tumben kakak gak chat aku." Veronika bertanya tanya.

"Yaa mungkin di kontaknya kan nama aku dulu huruf M kalo huruf V kejauhan." Canda Moza.

"Bisa aja kamu Za, yaudah gapapa kalian makan. Biar ibu nanti telpon Kakak kalian." Seru Lina.

"Gimana disekolah?" Tanya Bram.

"Gimana apanya pah?" Tanya Moza.

"Kalian main bareng gak?" Tanya Bram lagi.

"Iya dong, kan kita sekarang best sister." Moza merangkul Veronika.

"Hehe, iya om. Aku sama Moza baik baik aja kok. Bahkan kita sekarang semakin dekat." Kata Veronika.

"Syukurlah, papa khawatir jika kalian tidak saling sapa."

"Papa tidak perlu khawatir, kita baik baik aja kok." Moza berusaha meyakinkan.

...Mereka segera makan malam, setelah itu Lina membereskan bekas makan malam ini. Mereka memutuskan untuk tidak dulu menyewa jasa ART....

Lalu Lina menelpon Stevan.

Berdering...

"Hallo Bu,"

"Hallo Stevan, kamu lagi dimana?"

"Aku lagi di rumah Bu, kenapa?"

"Nggak, ibu khawatir aja sama kamu. Gimana Sarah? Katanya kalian jalan."

"Sarah akan pergi ke Jepang Bu untuk beberapa bulan. Jadi tadi kita menghabiskan waktu sebelum LDR."

"Gitu ya, nanti kamu pulang kesini gak"

"Gak tahu Bu, aku lagi males keluar. Kayaknya disini dulu deh."

"Yasudah, jaga diri kamu ya !"

"Baik Bu."

Lina mematikan telponnya.

"Gimana?"

"Stevan ada dirumah mas, katanya dia akan tidur disana."

"Yasudah, sekarang kita istirahat ya!"

"Iya mas," Lina dan Bram beristirahat.

Di Kamar Moza.

"Makasih ya Za, kamu sudah mau menjadi pacar aku."

"Iya sat, tapi untuk sekarang tolong rahasiakan hubungan ini dulu ya. Nanti kalo sudah siap kita akan publish."

"Iya Za, tapi kita tetap ketemu kan disekolah.*

"Yaa seperti biasa, tapi kita belum bisa terlalu dekat."

"Oke, jika itu yang terbaik."

"Iya sat."

"Aku boleh manggil kamu sayang?"

"Boleh dong sat, hehe."

"Yaudah deh.. Sayang."

"Iya sat, aku tidur duluan ya!"

"Iya sayang, selamat tidur ya cantik."

"Iya sat, kamu juga jangan begadang ya! Gak baik."

"Oke boss."

Moza menutup ponselnya.

Episodes
1 Pertama bertemu
2 Episode 1
3 Episode 2
4 Episode 3
5 Episode 4
6 Episode 5
7 Episode 6
8 Episode 7
9 Episode 8
10 Episode 9
11 Episode 10
12 Episode 11
13 Sarapan bareng pacar.
14 Sekolah lagi
15 Jebakan
16 cemburu
17 salah paham
18 Double date
19 Bioskop
20 Hanya ada aku dan kamu
21 NoVer (Gino dan Veronika)
22 tumbuh
23 Iya aku maafin..
24 Sekolah seru
25 Cerita anak anak sekolah
26 Tentang satria.
27 Satria PT 2
28 Jumpa pertama.
29 Berniat resign
30 Time
31 Hai nik.
32 Marhsa
33 sedikit tentang Vani
34 Sesakit itu.
35 Cantik
36 Berolahraga
37 Dinner
38 Om ku.
39 Teman lama.
40 Coffeshop
41 Episode 39
42 Episode 40
43 Episode 41
44 Episode 42
45 Episode 43
46 Episode 44
47 Episode 45
48 Episode 46
49 Episode 47
50 Episode 48
51 Episode 49
52 Episode 50
53 Episode 51
54 Episode 52
55 Episode 53
56 Episode 54
57 Episode 55
58 Episode 56
59 Episode 57
60 Episode 58
61 Episode 59
62 Episode 60
63 Episode 61
64 Episode 62
65 Episode 63
66 Episode 64
67 Episode 65
68 Episode 66
69 Episode 67
70 Episode 68
71 Episode 69
72 Episode 70
73 Episode 71
74 Episode 72
75 Episode 74
76 Episode 75
77 Episode 76
78 Episode 77
79 Episode 78
80 Episode 79
81 Episode 80
82 Episode 81
83 Episode 82
84 Episode 83
85 Episode 84
86 EPISODE 85
87 Episode 86
88 Episode 87
89 Episode 88
90 Episode 89
91 Episode 90
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Pertama bertemu
2
Episode 1
3
Episode 2
4
Episode 3
5
Episode 4
6
Episode 5
7
Episode 6
8
Episode 7
9
Episode 8
10
Episode 9
11
Episode 10
12
Episode 11
13
Sarapan bareng pacar.
14
Sekolah lagi
15
Jebakan
16
cemburu
17
salah paham
18
Double date
19
Bioskop
20
Hanya ada aku dan kamu
21
NoVer (Gino dan Veronika)
22
tumbuh
23
Iya aku maafin..
24
Sekolah seru
25
Cerita anak anak sekolah
26
Tentang satria.
27
Satria PT 2
28
Jumpa pertama.
29
Berniat resign
30
Time
31
Hai nik.
32
Marhsa
33
sedikit tentang Vani
34
Sesakit itu.
35
Cantik
36
Berolahraga
37
Dinner
38
Om ku.
39
Teman lama.
40
Coffeshop
41
Episode 39
42
Episode 40
43
Episode 41
44
Episode 42
45
Episode 43
46
Episode 44
47
Episode 45
48
Episode 46
49
Episode 47
50
Episode 48
51
Episode 49
52
Episode 50
53
Episode 51
54
Episode 52
55
Episode 53
56
Episode 54
57
Episode 55
58
Episode 56
59
Episode 57
60
Episode 58
61
Episode 59
62
Episode 60
63
Episode 61
64
Episode 62
65
Episode 63
66
Episode 64
67
Episode 65
68
Episode 66
69
Episode 67
70
Episode 68
71
Episode 69
72
Episode 70
73
Episode 71
74
Episode 72
75
Episode 74
76
Episode 75
77
Episode 76
78
Episode 77
79
Episode 78
80
Episode 79
81
Episode 80
82
Episode 81
83
Episode 82
84
Episode 83
85
Episode 84
86
EPISODE 85
87
Episode 86
88
Episode 87
89
Episode 88
90
Episode 89
91
Episode 90

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!