Malam hari, Stevan tiba dirumah Bram. Ia memutuskan untuk menginap di Bram untuk malam ini. Entah sampai kapan ia akan menginap disana.
"Assalamualaikum." Stevan memberikan salam.
"Waalaikumsalam sayang, kamu baru pulang." Tanya Lina.
"Iya Bu, aku baru pulang." Sahut Stevan.
"Ibu kira kamu tidur di rumah, Syukur deh kalo kamu pulang kesini." Kata Lina.
"Iya Bu, aku nginap di sini dulu. Dirumah rasanya sepi gak ada kalian ." Ungkap Stevan.
Karena setiap ia pulang kerja selalu ada sambutan hangat dari ibu dan adik perempuannya.
"Kenapa kamu gak pindah kesini aja Stev." Bram menimpali.
"Tapi rumah jadi kosong om, sayang banget kalo gak di tempati." Kata Stevan.
"Kan bisa disewakan, atau kalo kamu sesekali ingin pulang kerumah." Ucap Bram memberi saran.
"Iya om, nanti saya pertimbangkan. Moza sama Veronika kemana ya?" Tanya Stevan.
"Ada tuh di kamarnya masing masing. Udah sekarang kamu mandi dulu habis itu kita makan malam ya!" Seru Lina.
"Papa tunggu di ruang kerja ya sayang." Kata Bram.
"Iya mas, nanti aku panggil." Sahut Lina.
Kemudian Stevan pergi ke kamarnya untuk bersih bersih, setelah itu ia berganti pakaian memakan baju tidur. Lalu Stevan ke bawah untuk menemui dua adiknya.
Namun tidak terlihat keberadaan kedua adiknya itu, lantas Stevan berinisiatif untuk menghampirinya ke kamar Veronika.
"Tok tok tok... Stevan mengetuk pintu kamar Veronika.
"Iyaa.." Sahut Veronika dari dalam kamar.
"Ini kakak."
"Eh kak, kirain kakak gak pulang kesini." Kata Veronika.
"Kakak lagi pengen pulang kesini Vero. Ini kakak bawa Ramen kesukaan kamu." Kata Stevan sembari memberikan sekotak ramen.
"Waah, makasih kak." Veronika mengambil kotak makanan itu.
"Sama sama, Oh iya Moza kemana?" Tanya Stevan.
"Moza ada di kamarnya kak, Kakak udah makan?" Tanya balik Veronika.
"Udah kok, kamu makan aja. Kakak mau kasih ini juga sama Moza." Kata Stevan.
"Yaudah kak aku masuk lagi ya." Veronika masuk kamar kembali.
Stevan berjalan menuju kamar Moza yang berjarak satu kamar dari kamar Veronika.
Tok..Tok..Tok..
"Iyaa, masuk." Teriak Moza dari dalam. Ia sedang sibuk dengan hpnya.
Stevan masuk ke kamar dan mendapati Moza yang sedang berbaring telungkup sembari memainkan ponselnya.
"Moza, ini kakak bawa Ramen untuk kamu." Ucap Stevan.
Mendengar itu, Moza langsung beranjak dari posisinya. Ia kaget jika yang datang itu ternyata Stevan, Ia langsung merapikan baju dan rambutnya.
"Kak Stevan. Maaf aku kira ibu." Kata Moza.
"Gapapa, kamu makan ya!" Stevan memerintah.
"Iya kak, makasih ya." Ucap Moza datar.
"Kok Moza biasa aja ke gue ya! Kayak ada yang aneh." Gumam Stevan.
"Yaudah kak." Kata Moza.
"Kamu tadi pulang sama siapa?" Tanya Stevan.
Moza merasa ada yang aneh dengan sikap Stevan.
"Itu Satria kak, teman sekolah aku." Jelas Moza.
"Bukan pacar kamu?" Tanya Stevan kikuk.
"Bukan kak, maksud aku belum." Ucap Moza.
"Gitu ya, kalo kamu mau pacaran kamu harus hati hati pilih cowok. Jangan sampai kamu menjalani hubungan toxic." Pesan Stevan.
"Iya kak, kakak gak usah khawatir." Ucap Moza.
"Yaudah kakak pergi ya!."
"Iya kak, makasih ramennya."
"Oke.." Namun Stevan masih saja berdiam diri.
"Ada sesuatu lagi kak." Tanya Moza.
"nggak ada, kakak pergi ya " Kata Stevan, lalu ia pergi meninggalkan Moza.
...Moza merasa senang dengan perhatian yang Stevan berikan, secara tidak langsung Stevan ingin melindunginya....
Sebuah pesan masuk ke hp Moza.
" Selamat malam Moza. Besok aku jemput yaa!"
"Iya Satria, aku tunggu dirumah ya! Besok kamu tinggal masuk aja."
"Oke cantik. Kalo gitu selamat tidur ya Za."
"Iya sat. makasih."
...Sedari tadi Moza chatting dengan Satria, Moza merasa tidak ada salahnya memberi Satria kesempatan untuk dekat. Toh sudah lama juga ia mengabaikan perasaan Satria....
...Dikamar, Stevan melihat ponselnya. Ia mendapat pesan dari Sarah....
Isi pesan tersebut..
"Stevan besok sore jalan yuk! Aku kan mau ke Jepang Minggu ini. Jadi aku ingin menghabiskan waktu dengan kamu."
"Kamu jadi berangkat? Oke besok aku kabari lagi ya. Atau nggak kita langsung bertemu di resto."
"Iya Stevan, besok aku akan datang ke restoran sekalian biar aku yang minta izin sama papa ."
"Iya sayang."
...Sarah adalah teman dekat Stevan atau bisa dibilang mereka berpacaran, mereka berpacaran setelah Stevan diangkat jadi manager restoran. Jadi bukan karena orang dalam Stevan diterima kerja....
...Sarah akan pergi ke Jepang dalam beberapa bulan. Sehingga ia ingin menghabiskan waktu dengan Stevan sebelum ia pergi untuk melepas rasa rindu yang akan lama di pendam....
Keesokan Harinya..
...Seperti biasa, Moza dan Veronika akan bersiap ke sekolah lalu mereka sarapan bersama....
"Pa, aku mau dijemput sama Satria. Teman sekolah aku boleh?" Tanya Moza.
"Iya gapapa, asal kamu langsung kesekolah dan kalo pulang langsung pulang ya!" Pesan Bram.
"Siap boss." Moza memberi hormat kepada Bram.
Melihat tingkah itu Stevan tersenyum kecil.
"Ver kamu mau kakak anterin ke sekolah?" Tanya Stevan.
"Iya kak." Sahut Veronika.
"Kalian disekolah baik baik aja kan?" Tanya Lina.
"Baik Bu."Kata Veronika.
"Iya, kita baik baik aja kok Bu. Hanya saja kita gak berangkat bareng, Ya kan Ver." Ucap Moza.
"Iyaa, kalian gak usah khawatir."
Ponsel Moza berdering..
"Hallo, Satria kamu udah didepan?"
"Iya Za aku udah didepan gerbang."
"Kamu mau sarapan dulu gak?"
"Gak usah, kalo kamu masih sarapan gapapa aku tungguin disini."
"Aku udah selesai kok, kamu tunggu disana ya aku segera kesana."
"Iya Za."
Moza menutup telponnya.
"Pa, Bu Moza berangkat ya." Moza mencium kedua tangan orang tuanya.
"Kak, Vero aku berangkat duluan ya."
"Iya Moza, nanti gue nyusul."
Moza berlari keluar untuk menghampiri Satria.
"Za, kenapa buru buru amat. Aku juga baru sampe."
"Aku takut kamu nunggu lama, yaudah yuk berangkat." Ucap Moza.
...Moza memakai helm dibantu oleh Satria, Stevan melihatnya di pintu. Ia merasa kesal melihat adegan itu....
"Yuk.." Moza dan Satria berangkat menggunakan sepeda motor.
"Veronika, kamu sudah siap." Tanya Stevan.
"Udah kak, yuk." Veronika menghampiri Stevan.
Stevan dan Veronika berangkat menggunakan mobil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments