(Rumah Hana Lian)
"Mengapa kalian kembali tanpa membawanya kemari...?" Tanya kakeknya Hana, yaitu Joko.
"Tuan, pria tersebut bukanlah orang sembarangan, ia memiliki beberapa kelebihan dalam bertarung, ia dapat menggunakan Teknik membunuh tuan..."
"Apa teknik membunuh bisa kau jelaskan lebih jauh..." Tanya Joko.
"Apa maksudnya pria tersebut adalah seorang pembunuh...?!'' Ucap Ayah Hana, yang bernama Alfian Lian.
"Saya kurang tau tuan, tetapi ia dapat menggunakan Teknik membunuh, karena ia dapat membuat kedua anak buah saya pingsan dengan mudahnya." Jawab pria berkacamata.
"Jadi bisa dikatakan bahwa ia seseorang yang ahli dalam bertarung, bahkan memiliki teknik membunuh." Ucap Joko.
"Benar sekali tuan dan juga katanya, jika ada seseorang yang mencarinya maka harus orang tersebutlah yang harus menemuinya, bukan dia yang menemui orang tersebut."
"Apa...! Lancang sekali pria itu, ayah apakah ayah akan tetap menikahkan Hana dengan pria brengs*k seperti dirinya...?!" Tanya Miko dengan wajah yang kesal.
"Baiklah aku akan menemuinya segera siapkan mobil." Ucap Joko, yang membuat semua orang yang berada di ruangan tersebut menjadi terkejut bukan main.
Karena semua orang mengetahui sifat sebenarnya dari Joko, jika Joko tidak menyukai sesuatu maka ia akan sangat marah, bahkan akan melakukan apapun meski itu sesuatu hal yang sangat fatal, tetapi jika Joko menyukai sesuatu maka ia akan melakukan segala cara untuk mendapatkan hal yang dia suka.
Tetapi Joko mau mendatangi pria itu, dengan kata lain Joko sangat-sangat menyukai pria tersebut yaitu Aziz.
"Ayah apakah ayah akan benar-benar pergi untuk menemuinya, bukankah lebih baik kita memaksanya untuk datang ke tempat ini...?" Tanya Miko karena ia tidak menduga bahwa Aziz akan benar-benar menarik perhatian ayahnya, ia membenci ayah Hana yaitu Johan karena Alfian sangat disukai oleh Ayahnya, sementara Miko tidak terlalu mendapatkan perhatian dari ayahnya yaitu Joko.
"Iya kenapa, apakah ada masalah dengan hal itu Miko...?!" Jawab Joko dengan sedikit mengintimidasi.
"Tidak ayah..." Ucap Miko dengan wajah yang pucat, sambil melihat ayahnya pergi untuk menemui Aziz.
(Rumah Aziz)
Saat ini Aziz mulai melakukan Misi Hariannya, Tiga jam telah berlalu saat ini Aziz sedang bersiap-siap untuk menyelesaikan tugas yang ke tiga yaitu berlari, Aziz mulai berlari dari rumahnya hingga ke jalan raya.
Saat di jalan raya Aziz melihat seorang anak kecil yang sedang berlari ke tengah-tengah jalan raya untuk mengambil sebuah bola, secara tiba-tiba saja terdengar notifikasi dari system.
[Ting ~ Misi khusus, selamatkan anak kecil tersebut]
[Hadiah : 20 Poin Pengalaman]
'Hm, dalam sehari sepertinya aku bisa naik dua level.' Pikir Aziz yang melihat ke hologram yang berada di depannya, secara tiba-tiba saja terdengar suara orang yang berteriak histeris, segera saja Aziz bergegas untuk menyelamatkan anak kecil tersebut.
Aziz berlari sangat cepat dan segera menarik tangan anak kecil tersebut, Aziz juga tidak lupa menendang bola yang berusaha diambil oleh anak kecil itu sebelumnya.
"Syuuh"
Mobil itu melewati Aziz dan juga anak kecil itu, setelah itu secara tiba-tiba saja datang seorang wanita bersama dengan seorang pria berbadan gendut yang memakai kacamata.
Wanita tersebut langsung memeluk erat-erat anak kecil itu, setelah itu pria yang bersamanya langsung juga ikut memeluk anak kecil itu dengan sangat erat.
"Terimakasih banyak tuan, aku sangat-sangat berterimakasih karena telah menyelamatkan anak saya...'' Ucap pria tersebut.
"Tidak apa-apa aku hanya menolong saja, kalau begitu aku harus segera pergi..."
"Tunggu bisakah kau ikut denganku, aku ingin membalas kebaikanmu meski hanya sedikit..."
"Tidak perlu, kalau begitu aku pergi ya..."
"Tolonglah tuan, kami benar-benar hanya ingin berterimakasih atas yang telah anda lakukan..."
"Hm... Baiklah, kalau begitu aku akan ikut dengan kalian..."
[Ting ~ Selamat Anda berhasil menyelesaikan Misi khusus, Anda mendapatkan Dua puluh Poin Pengalaman]
[Ting ~ Selamat Anda Baru Saja Naik Level, Semua Statistik Milik Anda Meningkat Sebanyak Lima Poin]
[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Sepuluh Poin Statistik, apakah Ada Statistik yang ingin anda tingkatan]
'Hm... Aku tingkatkan Stamina.'
[Ting ~ Baik Tuan]
[Ting ~ Stamina ditingkatkan sebanyak Sepuluh Poin]
(Di Tempat Joko)
"Tuan itu dia orangnya, apakah anda akan pergi keluar untuk menemuinya...?"
"Tidak, saat ini dia pasti akan di ajak oleh tuan Nio kita akan menemuinya saat ia sudah selesai dengan tuan Nio."
"Baik tuan...!"
Joko sudah melihat aksi Aziz tadi, sebelumnya saat ia ingin ke rumah Aziz, ia melihat kejadian itu jadi ia berhenti sejenak karena ia sudah menemukan Aziz.
Saat ini sedang mengikuti Aziz bersama dengan bawahannya.
(Di tempat Aziz)
'Gila ini restauran mahal, apakah orang ini adalah orang kaya, kalau tau begini pasti aku tidak akan menolak tawarannya tadi, aku harusnya langsung menyetujui permintaannya untuk ikut dengannya.' Batin Aziz yang mengetahui bahwa orang yang anaknya telah Aziz selamatkan, ternyata adalah orang kaya.
"Tuan terimakasih banyak, aku ingin mengajak anda untuk makan bersama kami apakah tuan bersedia."
"Hm... Yah baiklah." Setelah itu Aziz makan bersama dengan pria tersebut, ternyata pria tersebut bernama Nio dan istrinya bernama Wina, mereka adalah pemilik perusahaan ternama no tiga di seluruh Indonesia, sementara anak yang tadi bernama Ciyo.
Beberapa saat kemudian Aziz dan keluarganya Tuan Nio telah selesai makan, saat Tuan Nio ingin pergi tiba-tiba saja ia mengeluarkan sesuatu dan memberikannya kepada Aziz.
"Apa... Ini.... Tuan ini apa maksudnya...?!" Ucap Aziz sambil terkejut melihat apa yang dia dapat yaitu sebuah check uang senilai 100 juta rupiah.
"Aku tidak tau ini cukup untuk anda, jadi aku ingin mengungkapkan perasaan terimakasihku kepada anda yang sebenar-benarnya."
"Tapi ini terlalu banyak..."
"Tidak apa-apa, anggap saja rasa terimakasih dariku yang sesungguhnya."
"Kalau begitu saya ucapkan terimakasih banyak... Tuan Nio."
"Tidak, saya yang seharusnya yang berterimakasih." Setelah mengatakan hal itu Tuan Nio pergi meninggalkan Aziz disana sendirian, meski begitu Tuan Nio telah membayar makanan yang sebelumnya, jadi Aziz bisa tenang tidak perlu memikirkan tentang membayar makanan itu.
'Huh, ini sebuah keberuntungan yang hebat, sebaiknya sekarang aku kembali kerumah.'
'Uhk apaan ini, kenapa aku merasa sebuah perasaan aneh.'
Tiba-tiba saja muncul seorang pria tua bersama dengan pria berkacamata yang sebelumnya datang ke rumah Aziz.
Pria tua itu langsung duduk ke tempat Aziz berada, tanpa mengatakan sepatah katapun.
"Perkenalkan aku Joko Lian kakek dari Hana."
"Siapa Hana, aku merasa tidak pernah bertemu denganmu sebelumnya, siapa kau ini pak tua...?" Tanya Aziz dengan wajah yang datar.
"Hoho... Kita memang tidak pernah bertemu sebelumnya tetapi kau memiliki masalah denganku, kau tadi bertanya siapa Hana, Hana adalah wanita yang telah bercocok tanam denganmu."
"Hm begitu... Apakah kau tau aku tidak pernah menodai cucumu pak tua, dia lah yang telah menodai diriku kau harus tau itu."
"Aku sudah mengetahui akan hal itu, karena itulah mengapa aku ingin menikahkan kau dengan cucuku."
"Apa...! Kau ini sedang bercanda ya pak tua...?!" Ucap Aziz sambil menatap tajam wajah pria tua tersebut.
________________<>________________
...Halo semuanya jangan lupa Klik Like+Comment+Rate+Favorite agar kalian tidak ketinggalan, sampai bertemu kembali....
...Oh ya Comment lah biar lebih ramai Spam juga boleh asal tidak berkata kasar...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Hades Riyadi
always Like 👍👍👍
2022-09-17
1
La Hija Apple Moon
uda dpt bercocok tanam gratis....dapet duit 10jt....skrg dpet istri cantik tajir melintir gratis lg....enaknya hidup ini....😂😂😂😂😂
2022-01-05
3
Bang Oyiib
💪💪💪
2021-12-01
1