Ch 6 ~ Pernikahan Pertama

"Aku sedang tidak bercanda...!"

"Aku tidak mau, kenapa aku juga harus menikah dengan cucumu."

"Kalau kau tidak mau maka aku akan memasukkanmu ke dalam penjara, atas laporan pelecehan dari video ini."

"Bagaimana mungkin kau memiliki itu..." Ucap Aziz sambil terkejut bukan main, sebab ia melihat dirinya bersama dengan wanita sebelumnya bercocok tanam.

"Ini kudapatkan dari cctv yang berada di hotel dan juga video dari cctv yang berada di hotel telah ku hapuskan, jadi bagaimana mau menikah dengan cucuku atau masuk penjara...!" Ucap Joko sambil tersenyum melihat ekspresi wajah dari Aziz yang memucat.

"Tcih.... Baiklah aku akan menikah dengan cucumu dasar pak tua sialan..." Ucap Aziz dengan wajah yang terpaksa.

'Hoi System apakah ini yang kau maksud bahwa aku akan menikah.'

[Ting ~ Benar Sekali Tuan]

'Dasar System sialan, kalau tahu begini aku akan langsung pergi dari tempat ini tadi...'

[Ting ~ Sabar saja Tuan, ini ujian]

'Ujian apaan ini namanya ancaman.'

[Ting ~ Haha Tenang saja Tuan, jika Anda menikah, Anda dapat membuka Fitur baru dari System]

'Uhk, baiklah aku menyerah.'

"Bagaimana apakah kau mau menikah dengan cucuku...?"

"Bukankah sudah kukatakan... aku akan menikah dengan cucumu, tetapi asal kau tahu saja aku saat ini merupakan seorang pengangguran kedua ini tidak tampan dan tidak memiliki teman bisa dikatakan aku ini orang yang suram, apakah kau setelah mengetahui hal ini masih mau menikahkan Ku kepada cucumu...?"

"Tenang saja aku sudah mengetahui semua latar belakangmu, kalau begitu sekarang kita sudah sepakat bukan, aku akan menjemputmu tiga hari dari sekarang, kita akan memulai pernikahannya tiga hari lagi, sampai saat hari pernikahan itu tiba kau bisa melakukan apapun, tetapi kuharap kau tidak mencoba untuk kabur...!" Ucap Joko dengan sedikit mengintimidasi.

"Tcih, baik aku tidak akan kabur, lagi pula jika aku kabur kau dapat menemukan jejak milikku dengan mudah, karena kau bisa mengetahui semua latar belakangku, pasti kau bisa mengetahui aku akan kemana saja jika aku mencoba kabur..."

"Hoho... Pilihan yang bagus." Ucap Joko sambil pergi meninggalkan Aziz disana seorang diri.

(Di rumah Aziz)

"Sial kenapa aku harus menikah seperti ini...!"

"Sudahlah biarkan saja, sekarang aku harus melihat statistik milikku."

[Ting ~ Apakah Anda ingin melihat status milik Anda Tuan]

"Iya."

[Husband System]

[Nama Pemilik : Aziz Septian]

[Istri : 0]

[Level : 3]

[Poin Pengalaman (15/25)]

[Kesehatan : 25]

[Energi : 30]

[Kekuatan : 33]

[Ketahanan : 22]

[Kecepatan : 20]

[Kelincahan : 22]

[Kecerdasan : 40]

[Keberuntungan : 19]

[Stamina : 33]

[Skill Bertarung :

Taekwondo Tingkat Bumi (1/100)

Karate Tingkat Atas (1/100)

Silat Tingkat Atas (0/100)

Tentara Tingkat Bumi (0/100)

Pembunuh Tingkat Langit (1/100)]

[Skill Kebutuhan :

Memasak Tingkat Langit (1/100)

Berlari Tingkat Atas (3/100)

Bersih-bersih Tingkat Atas (1/100)]

[Skill Supranatural :

Mata Analisis Tingkat Langit (0/100)

Bola Api Tingkat Bawah (0/100)]

"Oh... Sekarang yang harus aku lakukan adalah menunggu sampai hari di mana aku akan menikah."

"Huff... tetapi menunggu selama tiga hari itu akan membosankan, ah iya aku akan melatih skill milikku dan menyelesaikan misi harian selama tiga hari, setelah itu aku akan mulai mencoba untuk mencari pekerjaan."

[Ting ~ Tuan mengapa Anda tidak berjualan saja Tuan, Anda memiliki skill memasak Tingkat Langit, dengan kata lain Anda dapat membuat banyak masakan enak]

"Hm... Kau benar juga, baiklah aku akan mulai berjualan setelah aku menikah."

Setelah itu Aziz mulai melatih semua skill miliknya termasuk skill memasaknya, ia juga tidak lupa menyelesaikan misi harian.

(Rumah Hana)

"Cepat siapkan acara pernikahan dan sebarkan berita ini dan segera kirimkan undangan, cepat."

"Apa... Ayah apakah pernikahannya akan segera dilakukan...?" Tanya Alfian dengan wajah yang terkejut, termasuk semua orang yang berada di ruangan itu juga ikut terkejut.

Tetapi Joko tidak menjawab pertanyaan dari anaknya tersebut, ia langsung mempersiapkan acara pernikahan untuk cucunya.

Selama tiga hari ini Aziz terus-menerus menyelesaikan misi harian, ia juga tidak lupa melatih skill miliknya.

Setelah tiga hari terlewati saat ini Aziz sedang menunggu kedatangan seseorang yang akan menjemputnya menuju ke tempat pernikahan.

Aziz tidak memiliki orang tua jadi ia meminta pamannya untuk menjadi walinya, orang tua Aziz dua tahun lalu telah meninggal dunia, jadi Aziz didampingi oleh pamannya dan keluarga pamannya

Beberapa jam kemudian setelah selesai melakukan pernikahan, sekarang Aziz sudah sah menikah dengan Hana, saat ini sedang dilakukan pesta pernikahan banyak orang yang datang dalam pernikahan Aziz.

Tetapi tidak ada seorangpun yang dikenal oleh Aziz, sebab ia tidak memiliki teman dari dulu karena itulah mengapa tidak ada seorangpun yang ia kenal di pernikahan ini selain keluarga pamannya.

Di antara itu semua banyak tatapan mata orang-orang atau lebih tepatnya para pria yang masih muda yang mengarahkan matanya kepada Aziz, ia tahu mengapa para pria tersebut menatapnya penuh dengan kebencian dan perasaan iri.

Karena wanita yang menjadi istri Aziz seorang wanita yang sangat cantik, apa lagi wanita tersebut anak dari seorang pemilik perusahaan ternama di Indonesia.

Kebalikan dari para pria yang datang menatap Aziz penuh kebencian, para wanita menatap aziz penuh rasa kagum karena wajah Aziz terbilang cukup tampan apa lagi ia juga dirias oleh seorang profesional, yang membuat Aziz menjadi sangat tampan.

Banyak orang yang datang mengucapkan selamat kepada Aziz, meski Aziz tidak mengenali orang-orang tersebut, meski seperti itu Joko kakek dari Hana tetap memperkenalkan Aziz kepada orang-orang yang ia kenal, seperti rekan bisnisnya, kerabatnya dan beberapa lainnya.

Beberapa saat kemudian, saat ini Aziz sedang duduk di ruangan yang dipersiapkan untuk Aziz dan Hana beristirahat.

Aziz datang ke tempat ini karena ia merasa lelah melihat begitu banyaknya orang yang datang ke pernikahannya, meski orang-orang tersebut tidak ia kenali, Aziz tidak mengundang tetangga atau temannya karena ia tidak terlalu akrab dengan mereka, karena itulah mengapa Aziz tidak mengundang mereka dalam pernikahannya.

"Huff... Apakah setiap pernikahan selalu melelahkan seperti...?"

[Ting ~ Tidak Tuan, tetapi terkadang ada juga yang Melelahkan seperti ini, bahkan ada yang lebih melelahkan lagi, sebab harus mengurus semuanya, sedangkan Anda tidak harus mengurus semua acara pernikahannya, Anda tinggal menikah saja tetapi Anda masih merasa lelah dan mengeluh]

"Hoi system kau banyak omong sekali, apakah kau bisa merasakan lelah yang saat ini ku hadapi, apa lagi tadi saat setelah aku menyelesaikan pernikahan paman dan bibiku menangis karena bisa melihat aku menikah apa lagi aku menikah dengan orang anak orang kaya katanya makanya mereka menangis bahagia."

[Ting ~ Benar Tuan, mereka Menangis sebab dapat melihat Anda menikah]

"Huff... Apakah jika aku ingin membuka fitur dari system aku harus menikah lagi dan merasakan lelah seperti ini lagi...?"

[Ting ~ Tentu saja Tuan]

________________<>________________

...Halo semuanya jangan lupa Klik Like+Comment+Rate+Favorite agar kalian tidak ketinggalan, sampai bertemu kembali....

...Oh ya Comment lah biar lebih ramai Spam juga boleh asal tidak berkata kasar...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***