Keesokan paginya Aziz terbangun dari tempat tidurnya, ia segera bergegas untuk membuat mie instan. Setelah selesai membuat mie instan ia segera menuju ke depan televisi, untuk menonton animasi kesukaannya.
"Sruup...!" Suara Mie instan yang dimakan oleh Aziz, setelah selesai makan dan menyaksikan film kesukaannya, Aziz bersiap untuk melakukan Misi Harian.
Tetapi sesaat ia selesai berganti baju ia teringat tentang kejadian semalam, yang dimana ia menyiksa para preman untuk membuat mereka bertobat, setelah selesai membuat mereka bertobat Aziz segera membawa mereka ke kantor polisi.
Masalahnya hal yang dia lakukan itu membuat ia bingung, bagaimana ia bisa dengan mudah bertarung dan menyiksa para preman hingga membuat mereka bertobat.
"Bagaimana mungkin aku bisa melakukan hal itu dengan mudah dan tanpa merasakan takut, dengan apa yang telah aku lakukan."
[Ting ~ Itu disebabkan karena Tuan terlalu fokus kepada sesuatu, yang mengakibatkan Anda tidak mendapatkan perasaan gelisah ataupun merasakan takut]
"Eh, kok begitu apakah karena aku memiliki Skill Pembunuh, makanya aku tidak merasakan takut ataupun merasa gelisah dengan hal yang telah aku lakukan."
[Ting ~ Tidak Tuan, itu disebabkan anda terlalu fokus kepada makanan Anda, tetapi saat Anda ingin memakan makanan tersebut. Anda diganggu meski begitu anda tetap fokus kepada makanan Anda, jadi meski Anda bertarung dengan mereka dan menyiksa mereka hingga membuat mereka bertobat Anda tetap tidak peduli,
karena Anda hanya peduli dengan makanan Anda, setelah Anda mengantarkan mereka ke kantor polisi, Anda tetap tidak sadar karena Anda teralihkan fokus kepada Animasi yang Anda tunggu-tunggu, tetapi saat Anda tidak memikirkan apapun Anda baru tersadar akan hal itu]
"Aku baru mengetahui akan hal itu, sepertinya aku memiliki beberapa kelebihan yang tersembunyi..." Ucap Aziz dengan berpikir yang aneh-aneh.
Secara tiba-tiba saja terdengar suara dari depan pintu rumahnya, Aziz segera bergegas untuk melihat siapa yang berada di depan pintu rumahnya.
Saat Aziz membuka pintu rumahnya ia melihat dua orang pria berbadan tinggi dan besar. Memakai jas berwarna hitam layaknya orang yang sering berada di film-film aksi, yang di kanan memiliki kumis tipis di wajahnya, yang satu lagi memiliki janggut di dagunya.
"Siapa kalian dan ada perlu apa denganku..."
[Ting ~ Misi khusus, cari tahu siapa kedua pria tersebut dan apa tujuannya]
[Hadiah : 30 Poin Pengalaman]
'Sepertinya aku akan naik level lagi nih.' Pikir Aziz.
"Kami ingin anda ikut dengan kami menemui tuan kami."
"Tuan kalian, siapa Tuan kalian lagi pula aku merasa tidak pernah mencari masalah dengan Tuan kalian."
"Kau, padahal kau telah menodai nona muda kami, tetapi kau masih berpura-pura tidak mempunyai masalah dengan Tuan kami...?"
"Nona muda... Ah si wanita mabuk itu, hei bukan aku yang menodai nona kalian, tetapi nona kalianlah yang telah menodai diriku...!"
"Kau sudah salah tidak mau mengaku, kalau begitu kami terpaksa akan membawamu dengan cara kasar." Setelah mengatakan hal itu, Pria berbadan besar dengan kumis langsung mengarahkan tangannya ke arah bahu Aziz.
Tetapi dengan cepat Aziz segera menangkap tangan kanannya dan langsung mengarahkan tangannya ke arah leher Pria berkumis itu, hingga membuatnya pingsan. Melihat temannya pingsan hanya dengan sedikit gerakan, pria berjenggot langsung segera mengarahkan tinju miliknya tepat ke arah wajah Aziz.
Untuk Aziz dapat menghindari serangan tersebut, setelah itu Aziz langsung membalas serangan itu dengan cara memukul leher pria berjenggot hingga membuatnya ikut pingsan.
"Huff... Untuk saja aku memiliki skill pembunuh, jadi aku dapat mengetahui bagian tubuh mana saja yang dapat membuat pingsan." Ucap Aziz dengan lega karena memiliki skill pembunuh.
Aziz segera membawa masuk kedua pria tersebut, ke dalam rumahnya, ia mengikat kedua pria berbadan besar itu dan menuggu mereka hingga sadarkan diri.
Beberapa saat kemudian, Aziz saat ini sedang makan nasi Padang sambil menonton film Animasi kesukaannya.
"Uhk, Apa yang telah terjadi..."
"Ini... dimana..."
"Di dalam rumahku..."
"Kau, bagaimana mungkin kau bisa mengalahkan kami."
"Benar, kami ini adalah orang-orang yang telah terlatih, mengapa kau bisa mengalahkan kami dengan begitu mudahnya..."
"Kalian terlalu lemah, makanya kalian bisa kalah dariku..." Ucap Aziz sambil menyombongkan dirinya.
"Tcih, jangan sombong kau, saat kami telah berhasil melepaskan diri dari sini kami pastikan kau tidak dapat melihat kedua tanganmu..."
"Oh begitukah..."
"Tok" "Tok"
"Siapa itu, sepertinya hari ini aku memiliki banyak sekali tamu ya..." Setelah mengatakan hal itu Aziz segera bergegas untuk melihat siapa yang mengetuk-ngetuk pintu rumahnya.
"Permisi apakah benar ini rumah Aziz Septian...?" Ucap seorang pria memakai kacamata berwarna hitam.
"Benar ini rumah saya, apakah anda ingin menyuruhku ikut dengan anda atau anda kemari untuk menjadi seperti mereka..." Ucap Aziz sambil menunjuk ke arah dua pria sebelumnya.
"Soi dan Moko, apa yang telah kalian lakukan...?"
"Kakak pria itu menyerang kami dan membuat kami menjadi seperti ini."
"Kalian ini... Padahal kalian duluan yang menyerangku, tetapi kalian malah berbohong dan membalikkan fakta sebenarnya, kalian ini memang sampah..."
"Kau..."
Sebelum pria berkumis menyelesaikan kata-katanya secara tiba-tiba saja Aziz sudah berada dibelakangnya dan mengarahkan pisau kepadanya.
"Kau diam saja." Ucap Aziz dengan wajah yang dingin.
Karena melihat kejadian itu pria yang baru saja datang langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke arah Aziz, dengan cepat Aziz segera bergegas ke arah pria tersebut dan menendang pistol yang dipegang oleh pria berkacamata itu, hingga membuatnya terombang-ambing di udara.
Aziz segera menendang bagian dagu dari pria berkacamata, Aziz juga menangkap pistol itu dan mengarahkan nya ke arah pria berkumis, sementara pisau dia arahkan ke leher pria yang baru saja Aziz tendang.
"Kami menyerah, aku hanya diperintahkan oleh bos kami untuk membawa anda ke tempatnya, kami tidak bermaksud yang lain jadi bisakah kami pergi dari sini...?"
"Hmph... Baiklah aku akan membiarkan kalian pergi." Aziz segera melepaskan ikatan pria berkumis dan berjenggot.
"Terimakasih kalau begitu..." Ucap pria berkacamata tersebut sambil melirik pistol miliknya.
"Apa...! Tentu saja sekarang ini menjadi milikku, sudahlah kalian pergi sana sebelum aku berubah pikiran, oh iya jika tuan kalian mencari diriku bukankah harusnya dia yang datang menemui Ku, bukan aku yang harus menemuinya." Ucap Aziz sambil mengusir mereka pergi.
Mendengar hal itua pria berkacamata tersebut hanya bisa pasrah dan pergi meninggalkan Aziz bersama pistol miliknya.
[Ting ~ Selamat Anda berhasil menyelesaikan Misi khusus, Anda mendapatkan Tiga puluh Poin Pengalaman]
[Ting ~ Selamat Anda Baru Saja Naik Level, Semua Statistik Milik Anda Meningkat Sebanyak Lima Poin]
[Ting ~ Selamat Anda mendapatkan Sepuluh Poin Statistik, apakah Ada Statistik yang ingin anda tingkatan]
"Hm... Aku ingin meningkatkan kecerdasan..."
[Ting ~ Baik Tuan]
[Ting ~ Kecerdasan ditingkatkan sebanyak Sepuluh Poin]
"Huh, sekarang aku harus menyelesaikan Misi Harian."
________________<>________________
...Halo semuanya jangan lupa Klik Like+Comment+Rate+Favorite agar kalian tidak ketinggalan, sampai bertemu kembali....
...Oh ya Comment lah biar lebih ramai Spam juga boleh asal tidak berkata kasar...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Ferguzo
Lumayan utk Hiburan Sambil Ngehayal 😂😂 dari Pada Lumanyun
2025-03-23
0
Low profile
enk juga y pengisinya cewek
2022-07-08
1
Nurul
bisa gitu ya🤣🤣🤣🤣🤣
2022-04-28
1