haii jangan lupa like n vote nya!!!
" kamu kok gitu sih, tadi kan janjinya nggak bakalan ninggalin aku"! samuel merajuk.
" kamu kenapa sih? aneh tau nggak, lagian emangnya aku siapa kamu sampi harus ikut kerumah kamu". sinis hesti.
" kamu maunya jadi apa nya aku"? ujar samuel.
" au ah". ujar hesti dan tetap kekeh tak mau keluar dari mobil.
samuel pasrah, akhirnya ia sendiri turun dari mobil.sedangkan ben mengantarkan hesti pulang.
ketika ben hendak mengantarkan hesti ke rumah nya, hesti menolak ia ingin pergi kerumah ayah nya.hesti sangat khawatir dengan keadaan ayah nya.
" hei datar kamu antar ke alamat xxxx". perintah hesti
" ok nona".sahut ben
akhirnya mereka sampai di kediaman keluarga andara.ben sangat takjub dengan rumah mewah di hadapan nya sekarang, yang tak kalah jauh dari rumahnya keluarga alfonso.
" kamu mau masuk nggak"? tawar hesti.
" maaf nona, saya masih ada urusan". balas ben dan melajukan mobil nya.
hesti menarik napas dan membuang nya kasar.ia sebenarnya tak ingin kembali kesini, tapi karena ayah nya, hesti rela menahan egonya.
sesampainya di depan pintu, kebetulan pintu terbuka dan hesti pun langsung masuk kedalam.ternyata ayah nya sedang kedatangan tamu.
" malam yah". sapa hesti
" malam juga nak, ternyata pucuk di cinta ulam pun tiba". jawab ivan sumringah.
" maksud nya"? tanya hesti bingung.
" ayo duduk sini dulu, ayah bakalan jelasin sesuatu ke kamu". jawab ivan
hesti pun akhirnya duduk disamping ayah nya.berhadapan dengan pria paruh baya dan seorang pemuda yang lumayan tampan.
tapi masih kalah sama babang samuel ya!!!
" kenalin ini pak wira kusuma dan putranya adit kusuma". ujar ivan kepada hesti
" oiya malam om, malam adit aku hesti". ujar hesti seraya mengatupkan tangan nya.
" malam juga nak, ternyata kamu lebih cantik asli nya daripada foto nya".ujar wira
" makasih om". jawab hesti
" benarkan adit"..kata wira kepada anak nya.
" ehh, iya pa". sahut adit gugup karena ketahuan tengah menatap hesti.
" jadi hes, kedatangan wira dan adit kesini, ingin menjodohkan kamu dan adit, gimana kamu setuju tidak"? ujar wira antusias
degg
jantung hesti seakan berhenti.disaat ia merasa nyaman dengan samuel, tapi ia harus dihadapi perjodohan.
" mmmm, gimana kalau hesti pendekatan dulu dengan adit, kalau cocok hesti setuju dengan perjodohan ini, tapi kalau tidak hesti mohon semua untuk menghormati keputusan hesti apapun itu". pinta hesti panjang lebar.
" iya benar, aku setuju dengan usul hesti". adit menimpali.
akhirnya sesi perkenalan itu selesai, adit dan hesti memilih mengobrol di samping kolam renang membiarkan ivan dan wira membahas bisnis mereka.
" mm,hesti kamu sekarang kegiatan nya apa"? tanya adit membuka percakapan agar tak terlalu canggung.
" aku lagi mau nyari kerja sih, tapi hanya belum kepikiran mau kerja apa"? jawab hestii.
" gimana kalau kamu kerja di kantor aku saja"..adit memberikan ide.
" makasih dit, bukanya nggak sopan, tapi aku lagi pengen mandiri, aku juga udah dapat tawaran untuk menjalankan restoran kenalan aku". balas hesti.
" oh, nggak papa, tapi aku boleh dong berkunjung ke restoran kamu". pinta adit
" boleh boleh saja, asal kamu nggak ganggu waktu aku saja". canda hesti
" asiap bu boss". balas adit.
mereka mengobrol sangat akrab, saat wira dan ivan menghampiri mereka, kedua pria paruh baya tersebut tersenyum senang.
" semoga kita bisa jadi besan ya, van". kata wira
" aminnn". balas ivan
tanpa mereka sadari rika dari tadi menatap kesal kearah hesti.sebenarnya rika menyukai adit, ia pikir ivan bakalan menjodohkan mereka, ternyata ia salah hesti lah yang dijodohkan dengan adit.
" kenapa sih, harus perempuan sialan itu, kenapa bukan aku, pokoknya aku bakalan gagalin perjodohan ini, karena sampai kapan pun, adit adalah miliku"..ujar rika memandang sinis kearah hesti.
sementara itu ida belum pulang karena ia keluar arisan dengan teman sosialita nya.
" udah malam ni, aku pulang dulu yah, ingat nanti besok aku bakalan datang ke tempat kamu,nanti bakalan aku hubungi kamu lagi". ujar adit sambil tersenyum ke arah hesti
" emang kamu punya nomor aku"? tanya hesti
" apa sih yang tidak untuk kamu"..jawab adit sambil mengedipkan matanya.
wajah hesti memerah karena malu.ia cepat membuang muka kearah lain.
" hes, om pulang dulu ya, van aku balik ya". pamit wira
" iya wir, hati hati ya". balas ivan
akhirnya mobil anak dan papa tersebut meniggal kan kediaman andara.
sementara itu hesti meminta ijin ke ayah nya, untuk lebih dahulu ke kamar.karena hesti ingin mandi badan nya terasa gerah sekali.
saat di dalam kamar hesti melihat ada panggilan masuk ke ponsel baru nya.tadi sebelum pulang hesti dan meminta ben untuk singgah di toko ponsel.dan ia memberikan nomor nya di ben.
tapi siapa yang menghubunginya sekarang, karena nomor baru, namun hesti memilih mengabaikan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments