episode 05

hai guys happy reading ya🤗🤗

Hesti pun pasrah, ia berdiri layak nya patung manekin.Ia menundukan kepala, tak ingin memandang wajah Samuel.

"Ingat ya status mu di sini adalah pelayan alias babu, jadi jangan coba untuk mengharap lebih." sinis Samuel

Hesti tak ingin menjawab, karena memang dari awal ia tak ingin berada di dekat Samuel.

Setelah selesai menikmati makan malam nya, Samuel beranjak pergi.

"Kau makanlah, tapi duduk di lantai jangan duduk di kursi ku."kata Samuel.

"Tempat mu disini, hanya dikamar mu dan dapur selain itu tak ada lagi."sambung nya lagi.

Hesti menganggukan kepala pertanda mengerti.

Ketika Samuel telah kembali ke kamar nya, Hesti mengambil makanan yang tadi di sisakan Samuel dan memakan nya.Ia makan sambil terduduk di lantai, sungguh miris keadaan Hesti sekarang.

Selesai makan dan membereskan piring kotor dan mencuci nya.Hesti kembali masuk kamar menenangkan pikiran nya.

Ia pun terlelap dan bermimpi ketemu Ibundanya.

"Bunda Hesti kangen, aku ikut Bunda saja ya!"pinta Hesti.

"Nggak boleh nak, kamu harus tetap di sini, jalani hidup mu, semua cobaan pasti ada akhir yang bahagia."jawab Nisa ibunda Hesti

"Tapi Bun, Hesti selalu dituduh membunuh, padahal kan perempuan itu sendiri yang menabrakan diri nya ke mobil Hesti."lirih Hesti.

"Kamu sabar ya sayang, Bunda yakin anak Bunda pasti kuat." jawab Nisa.

Hesti pun terkaget bangun karena merasa tubuh nya basah,saat ia membuka matanya ia melihat samuel tengah menyiram tubuh nya dengan air.

"Heii bangun kau pikir kau Nyonya di rumah ini apa, jadi cepat bangun sebelum kusiram kau dengan air panas." bentak Samuel.

Hesti dengan tubuh yang basah langsung bangun,saat ia melihat jam ternyata masih pukul 03 dinihari.

"Astaga untuk apa membangunkan ku sepagi ini?" gerutu Hesti dalam hati.

"Cepat kau bersihkan rumah ini mencuci pakaian ku, setelah itu masak untuk sarapan ku!" bentak Samuel dan kembali ke kamar untuk tidur.

Sedangkan Hesti dengan mata yang masih mengantuk,mulai membersihkan seluruh bagian rumah setelah itu ia mulai mencuci pakaian.

"Apa?pakaian ini kan masih bersih semua, kenapa ia menyuruhku untuk mencuci nya?" ucap hesti tak habis pikir.

Selesai mencuci Hesti melihat jam menunjukan pukul 5:30 pagi,ia langsung menuju kedapur dan mulai berkutat dengan wajan dan kompor.Ia memasak ayam goreng, cah kangkung ,dan udang asam manis.

Setelah selesai ia menata di atas meja makan dan menuju kekamar nya untuk mandi.Karena badanya sangat gerah, terlalu banyak bergerak di pagi hari.

Selesai mandi ia berpakaian dan menatap diri nya di cermin.

" Ya Tuhan kuatkan lah aku, jika terus seperti ini lebih baik aku menyusul bunda.Ayah maafin Hesti yang nggak bisa kasih kabar ke Ayah." lirih hesti sambil mengusap air mata nya.

Ia pun memberanikan diri keluar dari kamar nya ia melihat samuel tengah menikmati sarapan nya dan tak peduli pada kehadiran Hesti.

Hesti berlalu ke dapur dan mengambil air hangat, karena ia merasa diri nya seperti akan demam.

Sedangkan samuel hanya melirik hesti, yang memakai pakaian winda yang ada di apartemen tersebut.

Pakaian dalam lemari Hesti adalah pakaian Winda, yang ia tinggalkan dan hendak di buang Samuel.Tapi karena tak sempat ya masih tertinggal di lemari tersebut.

Winda tak ingin memakai pakaian tersebut, karena katanya tak cocok dengan dirinya yang merupakan tunangan orang terkaya.

"Memang sampah cocok nya ya pakai yang sudah menjadi sampah."Ejek Samuel.

"Ehh tuan, aku juga sebenarnya malas memakai pakaian ini, kalau bukan karena terpaksa."gumam Hesti dalam hati.

"Heii, kau cepat bereskan ini, jangan coba merusak rumah ku, jangan mencuri, dan satu lagi jangan menyentuh satupun barang di situ atau tangan mu yang menyentuh tersebut bakalan ku potong!" ancam Samuel.