Karena terlalu keasyikan menatap taman bunganya,Hesti sampai lupa waktu hingga hari telah gelap.Ia pun masuk kedalam rumah dan memasak makan malam untuk diri nya.
Saat tengah asyik masak, Hesti mendengar suara ketukan pintu.
tok tok tok
Hesti menuju pintu untuk membukanya,ia sangat terkejut, melihat orang yang sekarang berada di depan pintu nya.Ia membalikan belakang ingin mengunci pintu kembali, tapi Samuel menahan dengan kaki nya.
Tanpa permisi Samuel mendorong Hesti sedikit menjauh dan ia gunakan kesempatan untuk masuk.
Hesti menatap tajam ke arah Samuel, sedangkan Samuel tersenyum seperti tanpa dosa.
"Apa yang kau lakukan?"tanya Hesti tajam.
"Aku hanya ingin bertamu, apa kau tak mau menerima tamu?"tanya Samuel santai.
"Kalau tamu nya itu kamu aku tak mau!"sinis Hesti.
"Aku tahu kamu marah, tapi apa aku tak di persilahkan duduk?" tanya Samuel.
Hesti yang tak ingin menjawab, lalu ia berjalan menuju sofa dan Samuel mengikutinya dari belakang.
Samuel duduk tepat di hadapan Hesti, ia memandang lekat ke arah Hesti yang terlihat cantik malam ini.
"Untuk apa kamu kesini?" tanya Hesti langsung.
"Apa aku tak di kasih minum ya, tenggorokan ku kering ini?" Tanya Samuel sambil mengusap leher nya.
Hesti menghembuskan kasar nafasnya,lalu bangkit menuju dapur dan mengambil air putih saja.
" ini"ujar Hesty ketus.
"Makasih ya."kata Samuel sambil tersenyum.
Hesti memilih tak mau menjawab,ia tak suka cara Samuel memandang nya.
"Sekarang kasih tau aku, untuk apa kamu kesini?" tanya Hesti.
"Kedatangan aku kesini untuk minta maaf, karena telah menyakiti kamu maaf kan aku." lirih Samuel.
Ben yang baru datang karena takut tuan nya menyakiti Hesti lagi terkejut, bagaimana bisa seorang Samuel Alfonso meminta maaf.
"Wah, Nona anda adalah orang pertama yang mendapat permintaan maaf dari tuan Samuel.Bahkan saat bersama Winda saja tak pernah dilakukan nya."gumam Ben dalam hati.
Ia memilih kembali dalam mobil, dan memantau dari jauh.
"Aku tahu aku salah kamu boleh memukul ku, boleh memaki ku, aku rela yang penting bisa mendapat kan maaf dari ku."kata Samuel lagi.
"Apa kamu pernah mendengar kan ku, bahkan kamu mengatakan ku pembawa sial, kata yang paling ku benci dalam hidupku aku benci mendengar kata itu?"balas Hesti sambil menahan air mata nya.
"Asal kamu tahu tunangan tercinta mu itu, yang telah menabrakan diri ke mobil ku dan dia seperti sedang terpengaruh obat.Kenapa kau tak mencari tahu tapi langsung menghakimi ku?"bentak Hesti.
"Aku membencimu, pergi dari rumah ku sekarang!" teriak Hesti histeris sambil menundukan kepala dan menangis.
Samuel menatap nanar ke arah Hesti, apa ia sangat keterlaluan sampai wanita ini begitu tersiksa.
"Maafkan aku, aku salah aku akan melakukan apa saja agar kau mau memaafkan ku."balas Samuel terluka karena tatapan benci dari Hesty itu.
"Kamu mau melakukan apa saja untuk ku?" tanya Hesti mengangkat wajah nya menatap ke arah Samuel.
" iya apa saja." jawab Samuel yakin.
"Aku mau kamu pergi dari hadapan ku, dan tak pernah menemuiku lagi."pinta Hesti.
degg
Jantung Samuel seakan berhenti, apa Hesti sangat membenci nya? Hingga begitu tak ingin melihat nya.
"Maafkan aku, aku bakalan pergi sekali lagi maafkan aku."lirih Samuel dan keluar dari rumah Hesti.Hatinya begitu sakit mendengar permintaan Hesti.
Ia bingung dengan perasaan nya sendiri,kenapa ia tak ingin menjauh dari Hesti?Melihat Hesti menangis hatinya terasa perih.
"Aku akan pergi, tapi tak kan meninggalkan mu."kata Samuel menatap nanar ke arah rumah Hesti.
Ia tak peduli dengan Ben yang sedang menunggu di mobil nya.
Samuel melajukan mobil nya menuju ke club malam, ia ingin menyegarkan pikiran nya.Ben yang sadar Samuel telah pergi, mengikuti tuan nya dari belakang.
Sampai di club Samuel memilih duduk sendiri,ia tak ingin bergabung dengan yang lain.
"Hei bro, lo kenapa sih move on dong, Winda kan udah nggak ada lo harus mencari pengganti dia?" ujar Erick teman Samuel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments