happy reading ya guys
lope u full
Aman sayang aman ya!!!!
"Ma,aku minta maaf tapi entah kenapa setiap melihat dia emosi ku naik." ujar Samuel.
"Kamu tahukan, kalau benci dan cinta itu beda tipis dan keputusan Mama tak kan berubah Mama tetap akan menikah kan kalian setelah Hesti sadar."balas lisa.
Samuel tak menanggapi perkataan mama nya, ia memilih duduk di sofa ruangan tersebut.Ia memandang gadis yang sedang tertidur.
"Mama mau pulang kamu jaga dia sampai dia sadar, ingat jangan kamu sakiti dia asal kamu tahu mata Mama ada di mana mana."ancam lisa dan keluar dari ruangan tersebut.
Samuel mengambil kursi dan mendekati ranjang Hesti.
"Apa benar yang kamu bilang, kalau winda yang sengaja menabrakan diri ke mobil kamu?" Tanya Samuel sambil memandang lekat ke arah hesti.
"Aku tak tahu kenapa, setiap memandang kamu emosi ku langsung meluap."tambah nya lagi.
Ia membenamkan kepala di atas ranjang Hesti,karena terlalu lelah Samuel pun tertidur.
"Bunda, Hesti ikut ya, Hesti sudah nggak kuat bun hlHesti capek!Di rumah Ayah, Hesti di benci Mama Ida dan di rumah itu hesti di benci dia Hesti nggak kuat Bunda." lirih Hesti di hadapan Bundanya.
" Kamu yang sabar ya nak, Tuhan itu tak pernah tidur ia akan selalu mendengar kan doa orang tertindas."ujar Nisa sambil tersenyum.
"Tapi sampai kapan bun, apa betul Hesti pembawa sial sampai tak layak bahagia." lirih Hesti.
"Kebahagiaan pasti akan kamu raih, yang penting jangan lupa berdoa dan bersyukur." kata Bunda nya.
"Ya udah kamu pulang ya, akan terjadi sesuatu yang besar yang akan merubah hidup mu."kata Nisa.
Mau tak mau Hesti kembali saat itulah ia terbangun, ia merasakan rasa sakit yang luar biasa di pipi nya.Hingga untuk bicara pun ia tak sanggup.
Samuel yang merasa ada pergerakan akhir nya membuka mata nya,ia terkejut saat melihat Hesti tengah memandang tajam kearah nya.
"Baguslah kalau sudah sadar, menyusahkan saja yang ada!"
sinis samuel
"Aku Hesti Andara tak kan pernah memaafkan anda tuan samuel Alfonso."gumam Hesti dalam hati.
Samuel pun memencet tombol yang ada, tak lama dokter pun datang.Samuel mengatakan kalau Hesti sudah sadar.
"Nona anda sudah sadar, baiklah saya akan memeriksa anda."kata dokter tersebut.
Ia pun mulai melakukan pemeriksaan kepada Hesti,ia tersenyum karena kondisi Hesti tak begitu menghawatirkan seperti tadi.
"Syukurlah kondisi nona sudah stabil, tapi nona jangan lupa ya untuk selalu mengoles salep ini ke memar dipipi nya agar lebih cepat sembuh."ujar dokter tersebut.
Saat dokter hendak berbalik Hesti menarik tangan nya,Samuel dan dokter terkejut atas apa yang dilakukan Hesti.
Hesti menunjuk kan selang yang berada dimulut nya dan menggeleng kan kepala nya,pertanda ia tak menginginkan nya.
"Nona tak ingin memakai selang ini"?"tanya dokter memastikan.
Hesti menganggukan kepala.
"Tapi untuk sekarang hanya ini satu satunya alat yang bisa membantu nona untuk makan."dokter memberikan penjelasan.
Hesti tetap menggelengkan kepala dan dengan wajah memela,dokter menoleh ke arah Samuel meminta pendapat.Samuel menganggukan kepala pertanda setuju dengan kemauan Hesti.
" Baiklah nona, kami akan melepaskan nya." kata dokter tersebut dan memberi perintah agar perawat bantu melepaskan nya.
Hesti pun tersenyum lega, walaupun pipi dan ujung matanya membiru tapi tak mengurangi kecantikan nya.
Samuel keluar di ikuti dokter, ia ingin beristirahat karena tubuh nya sangat lelah.
"Siapkan saya kamar di ruangan Direktur saya ingin beristirahat". perintah Samuel.
dokter tersebut menyuruh perawat, agar menyiapkan kamar untuk Samuel pemilik rumah sakit ini.
Setelah selesai Samuel masuk dan langsung membaringkan tubuh nya di atas ranjang dan terlelap,dalam tidur nya ia bermimpi melihat Winda sedang bercinta dengan seorang pria yang tak dikenal nya.
Ia pun berlari ke arah Winda dan menarik tangan nya.
"Winda kamu ngapain sama dia, ingat Winda kita kan mau nikah."teriak Samuel.
Winda tersenyum mengejek.
"Haha, dia lebih menarik nggak monoton kaya kamu, membosankan!"sinis Winda.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 178 Episodes
Comments