Anisa menyelamatkan Anggara

Di dalam kamarnya tampak Mahendra yang sedang berbicara dengan seseorang di telepon.

"terus awasi dia, ikuti kemanapun ia pergi"Mahendra sambil menutup telvonnya.

(sial,ular itu benar-benar keterlaluan,berani-beraninya dia masih selingkuh di belakang Anggara, bukanya dia akan segera menikah, tega-teganya dia melakukan hal sepicik itu dari belakang, lihat saja aku tidak akan membiarkan pernikahan itu terjadi, aku tidak rela jika putraku menikah dengan ular sepertinya) Mahendra sangat kesal.

Ternyata diam-diam Tuan Mahendra, mengirim beberapa pengawal untuk mengawasi setiap kegiatan Tania, bukan karena hal yang lain, melainkan rasa cintanya terhadap putranya, ia tidak mau putranya menikah dengan orang yang salah dan ia juga tidak mau Anggara sakit hati yang kedua kalinya.

Mahendra langsung bersiap-siap,ia akan pergi mengecek perkembangan pembangunan Apartemen Denusa Utama.

"Pah, papah mau kemana?"Almira

"Aku mau mengecek perkembangan pembangunan mah,tapi hari ini aku akan pergi bersama Fajar,mamah tidak kemana-mana kan?"Mahendra

"tidak kok pah,mamah di rumah aja hari ini"Almira

"baiklah, papah berangkat dulu ya mah"Mahendra mencium kening istrinya.

"iya pah hati-hati di jalan"Almira

"Iya mah" Mahendra langsung turun ke lantai bawah menemui Fajar

"Fajar Antar aku ke tempat pembangunan Apartemen"Mahendra

"baik tuan" Fajar langsung membukakan pintu

mobil.

Mahendra dan Fajar langsung berangkat ke tempat pembangunan diikuti oleh beberapa pengawal dengan mobil di belakangnya.

Keadaan di kantor hari ini sangatlah sibuk, semua orang bekerja mempersiapkan percepatan peresmian pembangunan Apartemen.

"Angga, datanglah ke tempat pembangunan Apartemen!" pesan Mahendra.

Anggara yang sibuk dengan laptopnya pun langsung membuka pesan tersebut.

"iya pah, Angga akan segera datang ke sana"balasan Anggara

Anisa juga sibuk membereskan dokumen yang berantakan,dan memasukannya ke dalam rak.

"Anisa ayo ikutlah denganku"Anggara

"baik tuan muda"Anisa

"bawakan laptop dan ponselku"Anggara

"iya tuan muda"Anisa

Anisa terus mengikuti langkah Anggara dari belakang, walaupun ia tidak tau kemana ia akan pergi.

Memasuki parkiran kantor dan langsung masuk ke dalam mobil

(mau kemana si tuan muda, tumben Irfan ga ikut) batin Anisa

Anisa langsung memakai sabuk pengaman,dan Anggara langsung mengemudi mobilnya.

Di dalam mobil penuh dengan kesunyian seperti biasanya, perjalanan pun berhenti karena ada lampu merah.

Anisa hanya berani menghadap ke arah kaca pintu mobil sambil melihat pemandangan di sekitarnya, begitu banyak pengamen jalanan dan pedagang-pedagang pejalan kaki, bahkan ada yang menggendong anak kecil kepanasan kesana kemari ikut mengamen bersama orang tuanya, setiap kali melihat orang jalanan tersebut Anisa selalu ingin menangis karena selama ini ia kurang bersyukur atas apa yang ia miliki,bahkan di sekelilingnya banyak yang lebih susah di banding dirinya.

"tuan muda apa saya boleh membuka kaca pintu mobilnya" Anisa

"iya buka saja" Anggara sambil memainkan ponselnya.

Anisa langsung membuka kaca mobil dan memberikan sedikit uang untuk pengamen jalanan yang menggendong anak kecil tersebut.

seketika Anggara memperhatikannya sedangkan Anisa terdiam dalam lamunan entah apa yang ia pikirkan.

Sesampainya di tempat pembangunan, Anggara dan Anisa langsung menuju tempat yang di tunjukkan papahnya,di sana pun ada Fajar dan juga beberapa pengawal yang ikut bersama Tuan Mahendra.

"siang Pah"Anggara

"siang tuan"Anisa menganggukkan kepalanya

"iya siang juga"Mahendra

"bagaimana Pah, apakah ada kendala atau masalah dalam pembangunan ini"Anggara

"tidak Anggara, semua sudah berjalan dengan lancar, pembangunan ini juga lebih cepat dan tidak terlalu banyak memakan waktu"Mahendra

"syukurlah"Anggara

ketiganya sambil berjalan melihat-lihat.

"dan ingat Angga, papah rasa kau sudah bisa mengurus perusahaan sendiri,papah akan secepatnya menyerahkan semua urusan perusahaan kepadamu"Mahendra

"baiklah Pah, Anggara akan berusaha memberikan yang terbaik untuk papah dan keluarga"Anggara

"ingat satu kata dari papah Anggara, jangan pernah menyerah dari kegagalan, karena kegagalan itu adalah awal dari kesuksesan"Mahendra

"iya pah, Anggara tidak akan menyerah dan akan terus berusaha"Anggara

"Anggara, beritahu Irfan, Haris dan lainnya untuk menambahkan beberapa Artikel tentang peresmian Apartemen" Mahendra

"iya pah, Anggara akan mengadakan rapat untuk masalah ini"Anggara

Mereka semua tampak bekerja keras ada yang mengecat,menembok, bahkan ada yang bolak-balik mengambil material bangunan.

"pa.. bisa tolong panggilkan salah satu mandornya!" Anggara

"iya baik tuan muda,akan saya panggilkan sekarang"salah satu pekerjaan proyek.

Pekerja proyek tadi langsung memanggil salah satu mandor pembangunan tersebut.

"Ada apa tuan muda,apa anda memanggil saya" Mandor

"iya betul, pembangunan ini akan di percepat,jadi saya harap anda harus bekerja lebih profesional, kemungkinan anda juga harus menambahkan beberapa pekerja di dalam proyek ini"Anggara

"baik tuan muda,saya mengerti semuanya"Mandor

Mahendra dan Anisa diam mendengarkan apa yang di ucapkan Anggara.

"lalu anda juga harus bijak,gajih para pekerja harus tepat waktu, waktu istirahat dan makan juga harus tepat, tidak memaksakan seseorang pekerja untuk lembur, karena kenyamanan mereka di sini juga penting, tapi walaupun begitu anda harus memantau dengan benar dan bimbing mereka agar tidak bermalas-malasan."Anggara

"baik tuan muda, saya akan bekerja dengan semaksimal mungkin dan berusaha sekeras mungkin, saya juga akan melaksanakan semua yang di perintahkan tuan muda"Mandor

"satu hal lagi,kasih tau semua mandor di sini apa yang saya sampaikan"Anggara

"baik tuan muda, saya permisi"Mandor

"iya pergilah lanjutan tugasmu"Anggara

"Anggara,papah sangat bangga kepadamu"Mahendra tersenyum kepada Anggara saat melihat semua yang di lakukan dan di perintahkan Anggara

"ini semua berkat papah yang sudah membimbingku selama ini"Anggara.

"baiklah Angga, papah juga harus mengecek keadaan pembangunan gedung sebelah"Mahendra

Disaat Mahendra meninggalkan Anggara,Anisa melihat kayu penyanggah bangunan yang akan roboh menjatuhi tubuh Anggara, dengan cepat Anisa langsung menyingkirkan tubuh Anggara

"Awas.. tuan muda"teriakan Anisa langsung menyingkirkan tubuh Anggara

Keduanya terjerembab tapi sayang justru kayu tersebut malah menimpa tubuh Anisa sendiri.

"Anisa"

"aw..."Anisa sambil memegang kepalanya

"apa kau tidak papah?"Anggara

"sa.. saya tidak...."Bicara Anisa terpotong dan langsung pingsan.

"Anisa..hey Anisa"Anggara panik

Semua yang mendengar teriakan Anisa langsung mengalihkan pandangan ke arah Anggara dan Anisa

"Anggara.."Mahendra langsung berlari mendekati keduanya bersama para pengikutnya

"Anisa ya ampun, Anggara cepat bawa dia ke rumah sakit"Mahendra

"iya iya pah"Anggara

"Fajar,kau antar mereka berdua"Mahendra

"baik Tuan"Fajar

(aku harap Anisa baik-baik saja) Fajar

Anggara langsung menggendong Anisa dan masuk ke dalam mobil, Fajar yang menyetir dan buru-buru melanjutkannya ke rumah sakit.

"Fan, datanglah ke tempat pembangunan Apartemen, papah sedang disana"Pesan Anggara

"baik tuan muda"Irfan langsung buru-buru mengemudi mobilnya menuju tempat pembangunan.

"Apa Anggara yang menyuruhmu ke sini?"Mahendra

"iya tentu saja tuan,tapi dimana tuan muda?"Irfan

"Ada kecelakaan di sini, Anisa tertimpa kayu penyanggah bangunan dan Anggara sedang mengantarnya ke rumah sakit" Mahendra

"iya ampun, semoga saja Anisa baik-baik saja"Irfan

"ia semoga saja begitu,Fan beri tau semuanya agar kejadian ini tidak terulang lagi"Mahendra

"baik tuan"Irfan

Diruang kamar rumah sakit,Dokter dan suster sedang memeriksa keadaan Anisa, sementara Anggara dan Fajar menunggunya di luar ruangan.

(kenapa dia berani sekali mengambil resiko, seharusnya aku yang berbaring di situ sekarang,aku harap keadaanya baik-baik saja) Batin Anggara

"apa kau tau tentang keluarganya?"Anggara

"tidak,tuan muda,tapi saya hanya mengetahui sahabat dekatnya yang bekerja di daerah sini juga"Fajar

"oke pergilah, bawalah dia kemari"Anggara

"baik tuan muda"Fajar

ia langsung pergi untuk menjemput Lisa sahabat dekat Anisa.

"sus,apa ada pasien yang bernama Anisa,dia kesini bersama Anggara Aryan Putra?"Haris yang tiba-tiba datang ke rumah sakit

"bentar ya pa, saya cek dulu"Suster mengecek

"baik pa untuk pasien yang bernama Anisa dia ada di ruang Teratai 5"Suster

"oke, Terimakasih"Haris

Anggara masih duduk di depan menunggu kabar dari dokter yang masih memeriksa Anisa.

"Anggara bagaimana keadaannya apa dia baik-baik saja?"Haris yang ikut panik

"Haris..dari mana kau tau,dia masih di periksa"Anggara

"Irfan yang memberitahuku"Haris

"Haris pergilah ke rumah sakit,Tuan muda sedang di sana mengantar Anisa yang habis saja kecelakaan di tempat proyek" pesan Irfan

"bagaimana kejadian yang sebenarnya?"Haris

"Anisa menyelamatkanku saat aku akan ketimpa kayu penyanggah bangunan,dia mendorongku dan kita berdua terjerembab,tapi kayu itu malah menimpa tubuh Anisa dan bagian kepalanya pun juga kena" Jelas Anggara

"apah...dia begini karena menyelamatkan mu dia benar-benar wanita sempurna dan pemberani, aduh..semoga saja ia baik-baik saja "Haris

Setelah beberapa saat Dokter pun keluar dari ruangan.

"bagaimana keadaannya Dok? Anggara

"iya Dok, bagaimana keadaannya"Haris

"tenang saja, ia akan segera pulih,dan beri waktu dia untuk istirahat, untung saja benturan di kepalanya tidak terlalu keras jika tidak ia kan kehilangan ingatannya"jelas Dokter

"syukurlah jika ia tidak papa" Anggara

"tapi dia tidak hilang ingatan kan Dok?"Haris

"tidak tenang saja,ia akan segera pulih nanti"Dokter

"baik, terimakasih Dok"Haris

"iya sama-sama"Dokter

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Bagus ceritanya

2021-03-18

2

Sagita Chn

Sagita Chn

yes, fighting Author.. dukung terus,supaya lebih berkembang, aku pasti mampir ke ceritamu..

2020-12-28

0

cicia_gie

cicia_gie

Next........
Semangat thor, ceritanya bagus.

Sekalian mau izin promosi thor. Yuk mampir ke cerita aku..

-Kebahagiaan Dari Negeri Gingseng
-Hidup Kembali Menjadi Gadis SMA.

Ditunggu ya....

2020-12-28

0

lihat semua
Episodes
1 Rasa Cinta Bidadari Surga
2 Awalan
3 Anisa dan Almira
4 Persiapan kerja
5 Mulai kerja
6 Kembali ke kantor
7 Hari kedua kerja
8 Makan
9 kepulangan bos besar
10 Ke Kampus
11 Anggara kesal
12 Percintaan
13 Makan malam
14 keseruan
15 Kedatangan Remon
16 Akting
17 Anisa menyelamatkan Anggara
18 Rumah Sakit
19 Pulang ke rumah
20 Irena kesal
21 lelaki idaman
22 ke luar kota
23 Berbelanja
24 Persiapan Pesta
25 Pertunangan
26 kopi panas
27 Pengetesan
28 Kedatangan Tuan Mahendra
29 Tingkah aneh Anggara
30 Ketahuan
31 Perasaan Anggara
32 Ulang tahun perusahaan
33 Anggara Putus cinta
34 Anggara dan Anisa
35 Rencana lamaran Anisa
36 persiapan Lamaran
37 Lamaran
38 kau milikku
39 Intinya di percepat
40 Persiapan pernikahan.
41 Anisa penasaran
42 Sesendok berdua
43 Nginep kantor
44 Anisa masih Takut
45 Akad nikah
46 Resepsi pernikahan
47 Tidur Bareng
48 Malam yang panjang.
49 Minta maaf
50 Sedikit kenyamanan
51 Dede bayi
52 Lisa dan Haris
53 Pengin Boneka
54 Anisa menangis
55 Bantal guling
56 Terpesona
57 Anisa kesal
58 Anisa cemburu
59 Tanggung jawab
60 Anggara kesal sendiri
61 Perihal Wanita
62 Lupa
63 Pelukan pertama
64 Malam pertama pengantin
65 Senyum kebahagiaan
66 Membuat Anisa kesal
67 keseruan ruangan kantor.
68 Saling ngambek
69 Irfan dan Irena
70 Rasa cemburu yang melanda
71 Aduh istriku yang manis
72 Ayo katakan!
73 Aku mencintaimu
74 kejutan Pagi
75 Sikap berlebihan
76 Mengutik Hati Haris
77 Anggara memasak
78 Dilema Haris
79 Bertemu Bisma
80 Haris marah-marah
81 Anisa Mual
82 Kehamilan
83 Say I Iove you
84 Makan malam
85 jalan-jalan
86 Bulan madu versi kocak
87 Semakin manja
88 Haris menyebalkan.
89 Wanita mesum
90 Kebersamaan
91 Nikmatnya malam
92 Jangan makan sembarangan
93 Mengikuti orang asing
94 Dimana istriku
95 Penyekapan
96 Tamara
97 kedatangan Tamara
98 kekesalan Tamara
99 Anggara Sangat Marah
100 Anisa Pingsan
101 Di Suruh Meminta Maaf
102 Menunggu kepulihan Anisa
103 Makan Malam Bersama
104 Kasih sayang Anggara
105 Makan Malam Besar
106 Persiapan peresmian Apartemen.
107 Pengumuman Author
108 Haris gelisah
109 Irena & Fahmi
110 Perjalanan Ke Rumah Lisa
111 Sikap Aneh Nona Muda
112 Perjalanan pulang
113 Bertemu Ibu
114 Lamaran Tiba-tiba
115 End:Rumah Baru dan Kebahagiaan
116 Pengumuman
117 Pengumuman
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Rasa Cinta Bidadari Surga
2
Awalan
3
Anisa dan Almira
4
Persiapan kerja
5
Mulai kerja
6
Kembali ke kantor
7
Hari kedua kerja
8
Makan
9
kepulangan bos besar
10
Ke Kampus
11
Anggara kesal
12
Percintaan
13
Makan malam
14
keseruan
15
Kedatangan Remon
16
Akting
17
Anisa menyelamatkan Anggara
18
Rumah Sakit
19
Pulang ke rumah
20
Irena kesal
21
lelaki idaman
22
ke luar kota
23
Berbelanja
24
Persiapan Pesta
25
Pertunangan
26
kopi panas
27
Pengetesan
28
Kedatangan Tuan Mahendra
29
Tingkah aneh Anggara
30
Ketahuan
31
Perasaan Anggara
32
Ulang tahun perusahaan
33
Anggara Putus cinta
34
Anggara dan Anisa
35
Rencana lamaran Anisa
36
persiapan Lamaran
37
Lamaran
38
kau milikku
39
Intinya di percepat
40
Persiapan pernikahan.
41
Anisa penasaran
42
Sesendok berdua
43
Nginep kantor
44
Anisa masih Takut
45
Akad nikah
46
Resepsi pernikahan
47
Tidur Bareng
48
Malam yang panjang.
49
Minta maaf
50
Sedikit kenyamanan
51
Dede bayi
52
Lisa dan Haris
53
Pengin Boneka
54
Anisa menangis
55
Bantal guling
56
Terpesona
57
Anisa kesal
58
Anisa cemburu
59
Tanggung jawab
60
Anggara kesal sendiri
61
Perihal Wanita
62
Lupa
63
Pelukan pertama
64
Malam pertama pengantin
65
Senyum kebahagiaan
66
Membuat Anisa kesal
67
keseruan ruangan kantor.
68
Saling ngambek
69
Irfan dan Irena
70
Rasa cemburu yang melanda
71
Aduh istriku yang manis
72
Ayo katakan!
73
Aku mencintaimu
74
kejutan Pagi
75
Sikap berlebihan
76
Mengutik Hati Haris
77
Anggara memasak
78
Dilema Haris
79
Bertemu Bisma
80
Haris marah-marah
81
Anisa Mual
82
Kehamilan
83
Say I Iove you
84
Makan malam
85
jalan-jalan
86
Bulan madu versi kocak
87
Semakin manja
88
Haris menyebalkan.
89
Wanita mesum
90
Kebersamaan
91
Nikmatnya malam
92
Jangan makan sembarangan
93
Mengikuti orang asing
94
Dimana istriku
95
Penyekapan
96
Tamara
97
kedatangan Tamara
98
kekesalan Tamara
99
Anggara Sangat Marah
100
Anisa Pingsan
101
Di Suruh Meminta Maaf
102
Menunggu kepulihan Anisa
103
Makan Malam Bersama
104
Kasih sayang Anggara
105
Makan Malam Besar
106
Persiapan peresmian Apartemen.
107
Pengumuman Author
108
Haris gelisah
109
Irena & Fahmi
110
Perjalanan Ke Rumah Lisa
111
Sikap Aneh Nona Muda
112
Perjalanan pulang
113
Bertemu Ibu
114
Lamaran Tiba-tiba
115
End:Rumah Baru dan Kebahagiaan
116
Pengumuman
117
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!