Menjelang subuh Anisa bangun seperti biasanya untuk melaksanakan kewajibannya untuk shalat subuh, setelah itu ia langsung bersiap siap dan mencoba bersemangat untuk kerja pertamanya.
apa baju ini terlalu jelek,tapi menurutku ini baju yang paling bagus yang aku punya
sambil menatap dirinya di depan kaca.
Matahari sudah mulai memancar terang,jarum jam sudah menunjukkan pukul tujuh,Anisa yang sudah bersiap-siap langsung naik ke lantai atas untuk membangunkan Anggara.
"pagi nyonyah",Anisa
"iya pagi Anisa"nyonya Almira yang sedang duduk di sofa
"apa kamu mau membangunkan Anggara masuk saja,tak usah mengetuk pintu!"Almira
tidak sopan sekali, main masuk saja hah, ya sudahlah terserah
"iya nyonya baiklah"Anisa langsung masuk ke kamar Anggara
ya ampun ini kamar dingin banget yah,ga jadi es apa, baru masuk saja aku udah menggigil
Anisa langsung menyalakan lampu,dan mendekati Anggara yang masih tertidur
kalo lagi tidur kelihatannya baik,mana ni orang putih banget, ganteng banget lagi,
Anisa yang sedang terdiam memandangnya karena ia bingung bagaimana caranya membangunkannya
ha..apa yang aku katakan Astagfirullah sadar,sadar Anisa, sadar,huh..
gimana nih,cara membangunkan orang kaya
"tuan muda bangun sudah pukul tujuh"Anisa membangunkannya pelan sambil menepuk bahunya.
maafkan aku Tuhanku,aku harus bagaimana supaya tidak menyentuhnya, bagaimana caranya membangunkannya masa aku harus menyiramnya..
"Hem..."Anggara yang langsung terbangun.
Anisa terdiam menunggu, bahkan ia bersikap sangat grogi, harus seperti apa dia melayaninya.
Apa dia akan terus terdiam seperti patung,
"siapkan bajuku, sepatu,dasi dan semua yang aku perlukan!"Anggara yang melihatnya terdiam langsung segera menyuruhnya bekerja.
"maaf tuan muda,tapi dimana?"
"Ruangan sebelah kiri"
"iya,baik tuan muda akan saya siapkan".
Anisa langsung masuk ke ruangan sebelah kiri, betapa terkejutnya melihat isi ruangan tersebut.
waw benar-benar kaya ini orang,apa sepatunya saja harus berjejer seperti ini dan harus sebanyak ini?..,ini mah toko sepatu kali yah
Anisa yang sangat heran dengan kekayaan majikan pertamanya ini.
dasi juga banyak banget,ini tempat dasi hah...?? Anisa terbelalak kembali sambil menggelengkan kepalanya.
bahkan aku baru melihatnya dasi sebanyak ini, ratusan malah, sumpah kaya banget ya ini orang
Anisa langsung membuka lemari pakaian
waw ..benar-benar gila ini baju, Jaz sama kemeja sepasang- sepasang,kaya banget ya..buat apa baju sebanyak ini,lalu aku harus pilih ya mana ini,aku kan ga tau tuan muda mau pakai yang mana??...
Setelah memilih baju dan semua persiapan majikanya, ia langsung menaruhnya di ranjang ruang ganti tersebut
Anggara keluar dari kamar mandi memakai jubah handuknya ia langsung memasuki ruang ganti,
Ini orang main masuk-masuk aja yah,aku kan kaget.
Anisa yang langsung keluar ruangan karena merasa sangat canggung.
"hey kau mau kemana?, ambilkan baju lagi!,saya tidak ingin memakai baju ini"Anggara
"Maaf tuan muda akan saya ambilkan kembali,mana baju yang akan anda pakai?"Anisa
" setelan baju sebelah kanan urutan nomer enam". Anggara sambil memainkan ponselnya
"iya baiklah tuan muda"Anisa
apakah baju saja harus rapi banget dan urut di tempatnya seperti ini.., dan sebanyak itu kah,apa aku bisa bekerja dengan baik, dengan orang yang seperti ini?..
Anisa yang langsung membawakan bajunya sesuai yang ia perintahkan dan langsung memberikannya kepadanya.
"Hey pakaikan dasi ku!"Anggara yg sudah rapi dengan pakaiannya
Pakaian dasi?,apa dia tidak bisa memakai sendiri,apa memakaikan dasi saja termasuk tugasku juga??
Anisa yang sebenarnya ingin sekali menghindari dari sentuhan,maupun jarak dengan seorang lelaki
"baik tuan muda"
Anisa langsung mendekat,dengan tangan yang sedikit gemetaran,karena baru pertama kalinya Anisa berdekatan dengan seorang pria,ia berusaha memasangkan dasi dengar benar tanpa menatap majikanya hanya fokus ke dasinya saja.
bagaimana si cara memakaikan dasi,apa begini seperti anak-anak sekolah kan, aduh bagaimana si??..
Anisa yang bingung bagaimana caranya memakainya, karena bercampur gemetar membuatnya semakin susah untuk bisa merapikan dasinya.
kenapa dia gemetaran, memang aku menyeramkan apah, kenapa memakaikan dasi saja lama sekali,apa dia tidak bisa.
"Hey apa kau tidak bisa memakaikan ku dasi?,sini biar aku ajarkan!"
Anggara yang geregetan langsung mengajarkannya cara memakai dasi yang benar.
Bagaimana mamah bisa menemukan wanita seperti ini,untuk menjadi Asistenku, memakaikan dasi saja tidak bisa..ah menyebalkan.
Akhirnya Anggara memakai dasinya sendiri, Anisa terus memperhatikannya sesuai apa yang ia perintahkan.
"Apa kau sudah mengerti?"
Suara Anggara yang lantang membuat Anisa merajuk.
"Iya,aku sudah mengerti tuan muda"
Bagaimana ini apa aku bisa bertahan dengan orang sepertinya..
Anggara benar-benar merasa heran dengan Anisa,selama ini Asistennya yang terdahulu selalu berpenampilan menarik dan bahkan selalu memujinya,kali ini Anisa benar-benar diam tanpa memandangnya, bahkan tanpa bersuara sedikitpun dari mulutnya.
Siapa si yang tidak suka dengan Anggara, tampan,kaya,Presdir muda lagi,
Penampilannya juga biasa saja,apa dia benar-benar anak kampung?..
"sudah tuan muda,apa menurut Anda masih kurang rapi?"Anisa
"Sudah cukup,bawa semua barang-barang ku kita berangkat sekarang!"Anggara
"iya baik,maaf tuan muda apa anda tidak mau sarapan dulu?"Anisa
"tidak usah saya buru-buru"Anggara
Anisa dan Anggara langsung turun ke bawah menuju garasi mobil, Irfan pun sudah dari tadi menunggu Tuan mudanya.
Irfan tangan kanan Anggara, yang selalu setia dan menemani Anggara
"Fan,ayo cepat kita berangkat!"Anggara
"baik tuan muda"Irfan langsung menyiapkan mobil dengan segera.
"kau duduklah di depan!"Anggara
"baik tuan muda"Anisa langsung duduk di samping Irfan
Satpam Bram langsung membukakan pintu dan menganggukkan kepalanya dengan sopan seperti biasa.
Menuju ke kantor Anggara, jaraknya lumayan jauh dari rumahnya.
Mobilpun berhenti di depan pintu kantor, Tuan Muda langsung bergegas turun dari mobil.
"Fan laksanakan tugasmu! Anggara
"baik tuan muda"Irfan
"kau ikutlah dengan Irfan hari ini!"Anggara
"baik tuan muda" Anisa
"Siapa namamu?? Irfan
"saya Anisa pa"Anisa
"ohh oke,"Irfan
"Pa kita mau kemana ya?"Anisa.
"kita harus berbelanja Anisa,ini perintah tuan muda". Irfan
"oke pa,baiklah "Anisa
Masuk ke area parkir mol, Anisa hanya diam mengikuti langkah Irfan yang masuk ke dalam Mol.
"Silahkan kau pilihlah baju dan sepatu sendiri!"Irfan
"tapi pa untuk apa,saya juga tidak punya uang"Anisa
"kau hanya perlu memilih saja tuan muda yang membayar,bukanya kau tau sendiri kalo di samping tuan muda harus kelihatan cantik dan modis bukan".
"iya si pa"
Anisa memilih pakaian dan sepatu
"pa Irfan,saya rasa sudah cukup"
"Mengapa kau hanya memilih satu stell saja,pilih yang banyak beberapa pasang jangan cuma satu pasang saja Anisa, sepatumu Jangan hanya satu yang banyak,ini perintah!"Irfan
"karena setiap hari kau harus tampil berbeda dan berganti apa pun yang kau pakai" jelas Irfan kembali.
Apa maksudnya,setiap hari apapun yang aku kenakan itu harus berbeda hah..
"oke pa baiklah,apa saya boleh membeli jilbab juga? Anisa
"tentu saja belilah apa saja keperluan mu,dan apa saja yang akan kau kenakan" Irfan
*t*apikan ga harus banyak banget kali,tiga aja cukup kali buat aku, buat apa hamburin uang beli baju segini banyak
Anisa yang tidak bisa protes, namun hanya menggerutu di dalam hatinya.
Setelah membeli baju ,sepatu dan beberapa hijab, Irfan langsung melanjutkan perjalanan ke toko make up
"kita ngapain ke sini pa?"Anisa
"belilah kosmetik,ini juga perintah tuan muda!, Irfan memberikan kartunya
"tapi pa?"Anisa
ya ampun, kosmetik segala ini aja sudah berat banget
"sudah,ini perintah tuan muda,kau harus terlihat cantik di sampingnya!"Irfan
berarti dia pikir kalau aku jelek banget sekarang..
"iya pa, baiklah". Anisa
ya ampun apa aku harus berdandan sekarang,aku saja ga bisa berdandan gimana ini
Setelah membeli kosmetik, Irfan dan Anisa melanjutkan ke salon,agar hari ini Anisa berdadan,sehabis itu baru ke kantor lagi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Febri Ana
dandan yg cantik dong
2021-08-07
1
Yani
Udah ke salon paling deh
2021-03-18
2