Selesai rapat semua kembali ke ruangan Anggara, sambil menikmati makan siang bersama di dalam ruangan.
"Anggara,apa kau tidak mau makan siang?"Haris
" tidak,makanlah dulu"Anggara
"kenapa,apa suasana hatimu sedang kacau?"Haris
"iya begitulah,huh...,bagaimana keadaan Remon, apa dia sudah membaik?"Anggara
"tenang saja selama seminggu ini kesehatannya sudah pulih"Haris
"syukurlah"Anggara
siapa Remon itu?,aku baru dengar..
"Ayo cerita lah Angga,apa ada masalah?, Haris penasaran
Anisa dan Irfan hanya terdiam sambil menikmati makan siang.
"Bokap ku menyuruhku untuk segera menikah"Anggara
"uhuk.." Haris tersedak saat sedang minum
"apa kau bilang, mau menikah?"Haris
"iya,intinya sebelum peresmian, bokap ku meminta agar aku sudah memiliki istri"Anggara
"iya sudah, kalo begitu menikahlah jika kau sudah siap,lagian calon sudah ada kan, Menurutmu bagaimana Fan?"Haris
"menurutku hanya satu, ikuti saja apa kata hati tuan muda sendiri"Irfan
apah, tuan muda mau menikah,apa aku akan di pecat setelah ia menikah, berarti ia sudah ada yang melayaninya kan...
"tapi, bukanya Om Mahendra tidak merestui hubungan kalian? Haris
"Iyah, memang itu masalahnya"Anggara sambil minum kopi.
" menurutku,aku juga kurang yakin jika kau menikah dengan Tania"Haris yang semakin membuat hati panas Anggara memuncak,..
"Apah kau bilang,bukanya mendukungku,malah ikut-ikutan"Anggara kesal
"maafkan aku Anggara, itu kan hanya menurutku saja, jika kalian saling mencintai apa boleh buat, menikahlah, benar kata Irfan ikuti kata hatimu, aku pasti akan tetap mendukungmu"Haris
"iya tuan muda,ikuti kata hati Anda saja" Irfan
"kalian berdua menyuruhku untuk segera menikah,kenapa kalian tidak menikah juga"Anggara
"tenang saja Anggara,jika kau sudah menikah, kita berdua akan segera menyusul,iya kan Fan?Haris
"kali"Irfan
"ih.. jawaban yang menjengkelkan"Haris
"sudahlah,pikirkan nanti saja, masalah pernikahan membuatku pusing"Anggara kembali ke meja kerjanya.
"Apa tuan muda mu, bisa stress karena masalah pernikahan..haha."Haris
"cih, tapi menurutku kau yang stress kali ini"Irfan
"apa, beraninya kau bilang aku stress.."Haris
"haha.."Irfan
*t*uan muda sedang pusing,mereka berdua malah bercanda..
Anisa yang heran melihat tingkah Haris dan Irfan.
"sebenarnya aku juga pusing kalo masalah percintaan"Haris
"Masalah percintaan,huh..,bahkan aku saja belum sempat memikirkannya"Irfan
"lalu bagaimana dengan Anisa"Haris
"hah.."Anisa bingung
Apa lagi si, kenapa harus aku lagi??..
Anggara yang mendengarnya langsung menghentikan jarinya yang sedang mengetik.
"Apa kau sudah memiliki kekasih atau pacar?"Haris
Anisa menggelengkan kepala.
"kalo Mantan?"Haris
Anisa menggelengkan kepala juga
"berarti kamu belum pernah menjalin hubungan dengan seseorang?"Haris
"belum"
Anisa menggelengkan kepalanya lagi,
"benarkah"Irfan tidak percaya
"bukannya wanita jaman sekarang itu berlomba-lomba mencari pasangan, bahkan ada yang mengoleksi mantan,ya ga Fan?" Haris mencibir
"iya tentu saja, aku rasa juga demikian"Irfan
"Apa kamu tidak ingin berpacaran?, Haris
"tidak pa, saya hanya ingin fokus bekerja dulu ,tapi tidak ada niatan juga untuk berpacaran nantinya"Anisa
"lalu bagaimana kamu akan mengenal cinta?, Haris
"Mengenal cinta setelah menikah kan bisa pa"Anisa
"Apa kamu yakin, jika kamu tidak berpacaran akan menikah nantinya? Irfan
"tentu saja pa, Allah yang maha mempunyai cinta kan bersama kita,aku hanya bisa memohon dan berharap kepada-Nya, sedangkan yang mengatur jodoh juga dia,dialah Allah yang maha sebenar -benarnya cinta"Anisa tersenyum
Tanpa sadar Anggara yang mendengar jawaban Anisa tersenyum kagum.
kenapa juga aku mengagumi jawabannya
Anggara kembali mengetik leptopnya.
Haris dan Irfan tersenyum kehabisan kata-kata.
"Iyah, betul sekali,kamu benar-benar luar biasa"Haris
dari mana bidadari surga ini turun ke bumi,dia sangat manis bukan..
Haris tersenyum memandang Anisa
"tapi apa kau pernah mencintai seseorang? Irfan
"mencintai seseorang, entahlah pa.."Anisa tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
memang siapa yang aku cintai sekarang, sedangkan yang mencintaiku saja tidak ada,pa Haris saja aku hanya berani mengaguminya..
batin Anisa sambil menghabiskan air minumnya.
"hey, waktu bercanda kalian sudah habis,kenapa kalian masih di sini, apakah kalian masih membahas masalah percintaan?"Anggara
"iya Angga, tentu saja kita masih membahas tentang cinta"Haris
"sudah,pergilah jangan mengganggu waktu kerjaku, kembali ke tempat kerja masing-masing, selesaikan dulu urusan kantor,baru membahas tentang cinta!"Anggara
"apa benar kau terganggu, perasaan dari tadi kau diam saja tidak mendengarkan kami berbicara"Haris mencibir
"apa harus aku ulangi ucapan ku,aku butuh ketenangan, cepat keluarlah dari ruangan
ku"Anggara
"Iya,iya baiklah,aku kembali ke kantor sekarang,Fan cepat ayo keluar, sebelum tuan muda mu mengamuk nanti"Haris
"Apah kau bilang,aku mengamuk"Anggara kesal
"tidak, tidak,aku hanya bercanda Angga, tenanglah, aku akan keluar sekarang,jaga dirimu baik-baik, Anisa sampai jumpa, sampai bertemu kembali"Haris sambil menarik tangan Irfan
"iya pa, sampai jumpa"Anisa
"permisi tuan muda, Irfan
"hmm, pergilah".
*j*ika semuanya pergi, suasana hatiku jadi tidak enak
"hey kau,kemari lah!"Anggara
"baik tuan muda" Anisa mendekat..
Anggara mendekati rak yang berisi berkas-berkas dan dokumen
"Ambilkan dokumen yang berwarna hijau itu! Anggara sambil menunjukan jari telunjuknya.
"tapi,itu terlalu tinggi tuan muda" Anisa
"apa kau tidak punya cara, untuk mengambilnya?"Anggara
"Tentu saja ada caranya tuan muda, akan aku ambilkan sekarang" Anisa
Anisa langsung mengambil kursi untuk mengambil dokumen tersebut, melepas kedua sepatunya,dan segera naik ke atas
Anggara terus memperhatikannya, ia pun melihat kaki Anisa yang terluka.
"Anisa" Anggara
"iya tuan muda sebentar"Anisa
"kenapa kakimu terluka?"Anggara
"kaki ku,e. . ini,ini..itu tuan muda...eehh..brakk.."
Anisa jatuh ke pelukan Anggara dan dokumen-dokumen berjatuhan.
keduanya saling menatap sejenak.
"e.. maafkan saya tuan muda saya benar-benar tidak sengaja" Anisa langsung bangun dari pelukannya.
lagian tuan muda kenapa si, pake memperhatikan kaki segala,jadi jatuhkan semuanya..
"apa kau menyiksa diri"Anggara langsung menarik tangan Anisa untuk duduk di sofa
"menyiksa,aku..aku tidak menyiksa tuan muda Apa yang anda katakan? Anisa
Anggara langsung mengambil kotak obat.
"ini olesan salep di kakimu, setidaknya, jika tidak terbiasa pake sepatu hak tinggi,lebih baik jangan memakainya"Anggara
"tapi tuan muda, ini hanya luka kecil"Anisa
"luka kecil,bukankah itu sangat perih, turuti saja apa kataku,tak usah pakai sepatu,pakai saja sandal ini!"Anggara memberikan sandalnya untuk Anisa
"iya baik tuan muda, terimakasih"Anisa
"jangan menganggap ini apa-apa,aku hanya sekedar balas budi, karena kau telah menemukan dompet mamah"Anggara
"iya saya mengerti tuan muda"Anisa
iya si tapi inikan sandal laki-laki,siapa juga yang menganggap sikap anda berlebihan kepadaku,biasa saja kali..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Erma Wahyuni
😀😀
2021-03-21
2
Yani
😊😊😊
2021-03-18
2