Menjelang subuh Anisa terbangun dari tidurnya, dengan rasa yang masih mengantuk di matanya, membuatnya ingin tertidur kembali.
Tapi mengingat keseruan semalam membuatnya tersenyum dan kembali semangat lagi,ia langsung mengambil boneka kucing putih miliknya.
"Hey kau, kenapa manis sekali,apa aku tertidur sangat pulas semalam? Anisa bertanya kepada bonekanya sambil mengelus-elus pelan
Kemudian ia langsung bangun melanjutkannya ke kamar mandi, untuk bersiap-siap membersihkan badan
setelah wangi dan berdandan rapi,ia langsung
naik ke lantai atas untuk menyiapkan keperluan Anggara seperti biasanya.
"Anisa,nanti kamu suruh Anggara untuk sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor yah" Almira
"baik nyonya, nanti saya bilang sama tuan muda" Anisa
Anisa langsung masuk ke kamar Anggara.
"tuan muda bangun udah siang" Anisa
"hmm.. udah siang,kenapa kau baru membangunkan ku"Anggara sambil menyingkirkan selimutnya.
"maksudku sudah saatnya anda bangun tuan muda" Anisa
"dari mana kau semalam?"Anggara
" Aku ...aku dari ..( aku harus jujur nih)" Anisa berfikir
"sudahlah, lain kalo pergi kemana- mana bilang" Anggara
"iyah, maaf tuan muda aku kira jam kerja saya sudah habis,jadi aku tak perlu izin kepada anda" Anisa
"walaupun jam kerjamu habis,kau harus tetep izin,jika kau hilang,siapa yang akan bertanggung jawab" Anggara
"iyah sih,sekali lagi saya minta maaf tuan muda,lain kali saya akan meminta izin terlebih dahulu kepada anda" Anisa
"hem.. syukurlah kalo kau mengerti" Anggara
( Hilang,kau pikir aku anak kecil apa,tidak bisa pulang ke rumah,ya emang benar juga si apa katamu ,aku juga belum terlalu tau tentang jalan sekitar Jakarta) gerutunya
"e.. tunggu tuan muda, bagaimana anda bisa tau kalo saya pergi semalam,apa anda mencari saya" Anisa
"iya, semalam aku mencari mu,aku sudah repot-repot membelikan makanan untukmu,tapi kau malah pergi entah kemana"Anggara langsung masuk ke kamar mandi
Karena suasana Anggara lagi senang semalam,jadi dia berniat membelikan makanan untuk Anisa, sekaligus merayakan kebahagiaannya, tapi saat Anggara sudah pulang dan tiba di rumah,dia tidak menemukan keberadaan Anisa, jadi makanan tersebut ia berikan kepada pelayan rumah.
(makanan untukku, kenapa dia membelikan ku makanan, kenapa semua orang sedang baik sekarang) Anisa
Haris yang sudah sangat tampan dengan balutan kemeja dan jaz nya, tampaknya pagi ini ia kelihatan sangat ceria dan bersinar,
ia langsung mengambil ponselnya dan menelfon Irfan
"Fan,apa kau sudah berangkat ke kantor?" Haris
" belum aku masih di rumah tuan muda,ada apa tumben telfon di pagi hari apa kau kurang kerjaan" Irfan
"kau tau, aku sangat senang hari ini, semalam aku makan malam dan pergi berjalan-jalan dengan Anisa"Haris
"Apah,makan malam bersama Anisa,kau berarti bersenang senang semalam,pantas saja aku menelfonmu berulang-ulang kali tidak kau angkat juga" , Irfan
"iya aku sengaja tidak mengangkat telvonnya, karena aku pikir itu sangat menggangu haha.." Haris
"Apa kau bilang,aku pengganggu,bedebah.." Irfan
"Slow saja Fan... bercanda kok"Haris
"bagaimana Anisa mau jalan dan makan malam bersamamu,apa kau menghipnotisnya?"Irfan
"sembarangan memang apa kurangnya aku ini, sehingga wanita menolak untuk jalan denganku" Haris
"sudahlah ga penting, jangan lupa ke kantor nanti"Irfan langsung mematikan telvonnya.
(cih sialan,dia mematikan telvon terlebih dahulu,tapi ga papa, karena aku sedang senang, aku memaafkannya) gerutu Haris
"tuan muda nyonyah Almira menyuruh anda untuk sarapan dulu sebelum berangkat ke kantor"Anisa
"iya baiklah,kau tunggu saja di bawah bersama Irfan dan bawalah barang- barang ku juga" Anggara
"iya baik tuan muda"
Anisa langsung turun ke bawah menaruh barang-barang Anggara,dan melanjutkannya ke dapur untuk membuat roti panggang kesukaannya.
Suasana sarapan pagi
"Anggara apa kau sudah berbicara dengan Tania, bagaimana apakah dia sudah setuju" Almira
"tentu saja mah, kita sudah saling setuju dan rencana pernikahan akan di laksanakan dua bulan lagi" Anggara
"apah, pernikahan siapa yang akan menikah mah,apa kak Anggara yang akan menikah dengan kak Tania" Irena
"iya sayang rencanannya, tapi Angga, apa papah sudah menyetujuinya? Almira
"mamah tanyakan saja langsung,pada papah" Anggara
"Aku setuju kok mah,kalo kak Angga nikah sama kak Tania, setuju banget malah" Irena
"iya, papah sudah menyetujuinya mah, terserah Anggara saja jika dia memang bahagia dengannya" Mahendra dengan rasa kecewanya.
"Tuh kan papah aja udah setuju, berarti mamah otomatis juga setuju donk" Irena
"Tentu saja sayang, jika papah menyetujuinya maka mamahpun juga setuju,dan merestui hubungan kalian berdua" Almira
Anisa kali ini membuat roti panggang lumayan banyak untuk di bawahnya ke kantor.
"banyak sekali kamu membuat roti panggang,apa akan habis segitu banyak?" Dila
"tentu saja tidak,aku akan bagikan pada pa Irfan dan yang lain" Anisa
"yang lain itu maksudnya pa Haris ya?"Dila meledek
"Apaan sih,enggak lah,ini hanya buat yang mau saja, terutama kamu,nih aku bagi untukku, jangan lupa di makan ya,jangan sia-siakan waktuku,aku sudah repot-repot membuatnya" Anisa
"oke baiklah, terimakasih"Dila
"jangan banyak terimakasih,ini hanyalah roti panggang bukan apa-apa,dah aku berangkat dulu yah" Anisa
"oke baiklah, hati-hati di jalan"Dila
"iya tenang saja" Anisa sambil berjalan meninggalkan dapur.
"Mah,Pah, Anggara berangkat dulu ke kantor" Anggara
"Iyah" Mahendra
"iya sayang, hati-hati di jalan" Almira
"kak,apa kakak tidak mau berpamitan denganku?" Irena ngambek
"Iyah,adikku yang paling cantik, Kakak mau berangkat dulu yah,! Anggara
"nah,gitu donk, kakakku yang paling tampan" Irena langsung tersenyum riang.
Anggara langsung turun ke bawah menuju mobil yang akan di tumpangi nya.
"Fan,ayo kita berangkat sekarang, bukankah Remon akan kembali hari ini "Anggara
"tentu saja tuan muda,Remon akan kembali hari ini juga" Irfan.
(mereka berdua ini bicara tentang Remon lagi, siapa sebenarnya Remon itu,apa rekan kerjanya) batin Anisa penasaran
mereka langsung masuk ke mobil dan melanjutkan perjalanan ke kantor.
Sesampainya di kantor mereka semua langsung masuk ke ruangan kerja masing-masing.
Tak lama kemudian Haris pun datang ke ruangan Anggara bersama Irfan.
(Pa Haris, dia datang kemari,aku harus bersikap seperti apa, apa aku harus biasa saja) Anisa
"Pagi Angga, apa harimu menyenangkan semalam?"Haris dengan riangnya.
"hemm, tentu saja menyenangkan,lalu bagaimana denganmu?"Anggara
"Tentu saja semalam itu..(Haris memandang Anisa)"
(tolong jangan katakan apapun pa) Batin Anisa
"Sangatlah menyenangkan, aku Sampai kesal menunggu kabar darimu bagaimana tentang rencana pernikahan Kalian,tapi sungguh kau mengecewakanku,karena tak mengasih kabar sama sekali, makannya aku kesini ingin tahu apa rencana kalian selanjutnya" Haris
"tenang saja, kabar baik, kita sudah saling setuju,dan rencana pernikahan akan di laksanakan 2 bulan lagi" Anggara
"waw Good" Haris langsung menuju sofa
"pagi Anisa,apa tidurmu nyenyak semalam"Haris
"tentu saja pa Haris, sangat nyenyak semalam" Anisa
(cih apa maksudnya bertanya seperti itu,apa mereka saling dekat) Anggara
"syukurlah.."Haris
"apa pa Haris mau roti? Anisa
"wah, tentu saja kebetulan aku belum sarapan"Haris
"ini pa untuk anda (Anisa memberikannya kepada Haris) dan ini untuk pa Irfan.
"oke baiklah terimakasih"Irfan
"waw.. aku rasa dari bentuknya pun sangat cantik dan sempurna seperti yang membuat,apa lagi rasanya,intinya tidak bisa di bayangkan pasti sangat enak" Haris memujinya
(Irfan hanya menggelengkan kepala)
"apaan sih pa... belum juga di makan"Anisa
"beneran ini itu.. seperti"Haris
"Stop,jagan membuatku seperti obat nyamuk di sini,kau tak usah melanjutkan kalimat perkataanmu itu" Irfan
"apa pa, Obat nyamuk, maksudnya?"Anisa
" cih..obat nyamuk, apa maksud perkataan mu itu?" Haris mencibir
"kau pasti mengerti apa maksud ku,tak usah pura-pura bertanya"Irfan
"iya tenang saja Fan, belum juga jadi "Haris
"Hey.. kenapa kalian malah membahas obat nyamuk, persiapkan untuk meeting nanti siang, ingat di sini tidak ada nyamuk jadi tak usah membahas tentang obat nyamuk" Anggara
"iya baik tuan muda"Irfan
(apaan si tuan muda ikut nyambung aja kaya kabel, dia hanya fokus pada kata Obat nyamuk,tapi tidak tau apa yang sedang kita bicarakan) Irfan
"Iya,iya Anggara,siapa juga yang membahas obat nyamuk beneran,dan siapa juga yang sedang berdebat tentang membasmi nyamuk disini" Haris tertawa
"lalu,apa yang sedang kalian bahas?"Anggara
"Sudahlah lupakan saja,kau tidak perlu tau"Haris
"oke baiklah, kalian berdua tolong keluar, persiapkan untuk meeting hari ini"Anggara
"cih, mengusir lagi"Haris
"maaf tuan muda,kita permisi,ayo Haris kita harus persiapan meeting sekarang"Irfan
"iya iya, Anisa thanks yah"Haris dan Irfan meninggalkan ruangan.
Anisa menganggukkan kepalanya.
"Anisa,kau tolong turunlah jemput Remon di lobby A2, ingat dia majikan mu juga, jadi kau harus bersikap baik padanya dan kau juga harus menjaganya"Anggara
"baik tuan muda saya akan turun sekarang, permisi"Anisa
(lihat saja,apa dia seperti yang lain,Asistenku memang cantik dan modis sebelumnya tapi tidak ada yang waras semuanya hanya menyiksa Remon baik menendang ataupun memukulnya) gerutu Anggara.
(siapa si Remon itu, intinya aku harus menghormatinya, tuan muda bilang dia majikan ku juga) gerutu Anisa
Anisa langsung turun ke lobby A2 untuk menjemput Remon,tapi di situ dia hanya mendapati satu orang lelaki tampan berseragam putih.
"permisi pa"Anisa
"hey apa kau Asisten tuan muda?"orang itu bertanya
"iya betul sekali pa"Anisa
"ini bawalah naik ke atas"Orang itu memberikan seekor kucing putih lucu kepada Anisa
"tapi maaf pa,saya sedang mencari tuan Remon bukan kucing, apakah anda yang bernama Remon"Anisa
"maaf mba, perkenalkan saya Gunawan dokter spesialis hewan" Gunawan
"ehh, maaf pa aku kira nda Remon"Anisa
"yang bernama Remon itu kucing ini mba,dia Remon kesayangan tuan muda"Gunawan
"Apah....ini, kucing ini yang bernama Remon pa"Anisa
"iya mba beneran,saya permisi dan ingat dia sudah pulih, jadi jaga dia baik-baik jangan sampai terluka lagi"Gunawan
"iya baik pa,"Anisa
(aku pasti sudah tidak waras menyebutnya tuan tadi,lagian tuan muda bilang dia majikan ku jaga, ternyata cumap seekor kucing, baiklah dia lucu sekali bukan,mirip sekali seperti bonekaku di rumah). gerutunya
Anisa langsung membawa kucing tersebut naik ke ruangan Anggara.
"permisi tuan muda, inikah Remon yang anda maksud?"Anisa
"iya tentu saja,jaga dia dengan baik, saya mau meeting"Anggara
"Iyah baik tuan muda"Anisa
(cih, ternyata dia tidak takut kucing,aku kira dia takut juga dengan kucing) gerutunya sambil meninggalkan ruangan.
"hey,apa kau benar-benar kesayangan tuan muda,tapi kau sungguh lucu dan tampan sekali" Anisa sambil mengelus kucing tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Rinna Nuraeni
ternyata kucing😁😁😁
2021-04-30
1
Erma Wahyuni
what kucing🤭😂
2021-03-21
1
Yani
Di kura orang ternyata kucing 😊😊😊
2021-03-18
1