Anggara Aryan putra. Ia merupakan salah satu putra dari keluarga konglomerat. Pemegang saham terbesar dan terkenal di berbagai kalangan di kota ini.
Dia adalah anak sulung yang akan menjadi penerus Perusahaan keluarganya. Anggara memiliki seorang adik perempuan bernama Irena.
Almira adalah wanita cantik yang telah melahirkan Anggara Aryan Putra. Setelah berdandan cantik dan rapi Nyonya Almira akan pergi berbelanja ke supermarket membawa mobil miliknya dengan asisten pribadinya. Fajar namanya.
"Fajar ayo kita berangkat. Saya mau ke supermarket yang biasa ya. Yang deket balai kota!" Titah Almira yang nampak bergegas untuk pegi
"Baik Nyonya. Akan saya siapkan mobilnya sekarang" Fajar pun langsung mengambil mobil andalannya. Setelah itu mereka langsung pergi meninggalkan halaman rumah.
Saat ini mobil sudah terparkir di area parkir supermarket. Seperti biasa fajar membukakan pintu dengan sigap dan sopan kepada majikannya.
"Silahkan nyonya"
Nyonya Almira menganggukan kepala. Ia langsung turun dan masuk ke dalam supermarket untuk membeli barang-barang yang di perlukan nya.
Tak lama ia pun kembali dengan belanjaan se gerobak.
"Fajar ayo kita langsung pulang. Hari ini aku ada pertemuan dengan klien."
"Baik nyonya"
Tanpa basa basi Fajar segera membereskan barang belanjaan dan memasukannya ke dalam mobil.
Nyonya Almira pun sudah menaiki mobilnya kembali dengan terburu-buru. Namun sebenarnya ia lupa tidak mengancing tasnya tadi. Sehingga dompetnya sebenarnya tak terasa terjatuh, tanpa Almira menyadari dan pulang begitu saja.
*
*
Saat ini Anisa bosan dengan suasana kontrakannya. Ini membuatnya pergi berjalan-jalan untuk melihat suasana ramainya kota Jakarta.
Wah indah banget yah. Ternyata begini suasana di kota, menyenangkan. Ramai lagi.
Anisa sambil tersenyum menikmati indahnya perkotaan.
Masih mengikuti langkah kakinya tanpa henti. Walaupun tidak ada tujuan, sambil tengok kanan kiri mencari lowongan pekerjaan, matahari yang begitu terik membuat Anisa merasa semakin haus. Ia merasa tenggorokannya sudah semakin kering jika kelamaan di tahan.
la langsung mencari supermarket terdekat sesuai posisinya sekarang. Hanya untuk membeli minuman. Ia kebetulan langsung melihat supermarket besar yang ada di sebrang jalan sana.
"Cretekk"
Tak sengaja kaki yang ia langkahkan menginjak sebuah barang yang belum ia ketahui itu.
"Apa nih?"
hah! Dompet. Dompet siapa nih? Bagus banget lagi.
Aku ambil ga ya? Coba aku ambil aja lah. mumpung sepi, siapa tau ada alamatnya.
Anisa langsung membuka dompet itu.
Ya ampun. Banyak banget lagi uangnya.
Astaga kartunya juga banyak banget. ini pasti punya orang kaya. Aku harus gimana ni?
Untungnya dengan cepat Anisa melihat sebuah kartu nama yang terletak di dalam dompet itu. Ia pun membacanya dengan detail.
Almira Aryan Putra.
"Kalo di lihat dari kartu namanya si daerah sini. Tapi dimana jauh ga ya? Kan daerah ini luas. Apa aku coba aku cari saja di JPS."
Akhirnya Anisa menemukan alamat itu.
Anisa langsung berjalan mengikuti arah JPS. Ia bahkan lupa akan niatnya untuk membeli sebuah minuman.
Ternyata jarak dari supermarket ke arah alamat tersebut lumayan jauh.
Sesampainya Ia di suguhkan dengan pemandangan rumah besar yang indah,megah dan mewah seperti istana.
" MasyaAllah. Benar kan ini alamatnya. Ini rumah apa istana ya? Pagar keliling dan gerbangnya saja tinggi banget."
Anisa merasa begitu takjub dengan keindahan rumah yang ada di depan matanya ini. Ia langsung saja memencet bel yg ada di samping gerbang rumah. Seorang satpam pun tampak menghampirinya.
"Maaf mbak. Dengan siapa ya?"
"Oh Maaf Pak. Saya mau tanya. Ini apa benar rumahnya nyonya Almira Aryan Putra?"
"Iya Mbak. Betul sekali. Ada apa ya mbak?. Apa Anda sendiri sudah bikin janji dengannya untuk bertemu hari ini?"
"Janji?. Em..tidak Pak. Tapi saya ada urusan penting dengannya."
Sepertinya orang ini orang penting. Bertemu pun harus bikin janji.
"Maaf Mbak. Tapi tidak boleh sembarang orang masuk ke mari."
"Saya bukan orang jahat ko Pak. Saya juga punya kartu namanya. Saya benar-benar ada urusan penting dengan beliau"
Anisa memperlihatkan dan menyodorkan kartu yang sudah ada digenggaman tangannya.
"Oke baiklah." Satpam pun mempersilahkan Anisa masuk ke rumah.
Namun Ia justru disuruh menunggu karena yang akan ditemuinya sedang pergi.
"Iya Pak baiklah. Saya akan menunggu di sini. Terimakasih banyak Pak."
"Sama-sama Mbak" Satpam itupun langsung pergi meninggalkannya di ruang utama.
Rumah ini mewah banget. Bahkan gede banget. Baru kali ini aku melihat rumah segede ini.
Anisa tak ada hentinya kagum dengan rumah ini. Karena biasanya ia hanya bisa melihat di TV-TV.
*
*
Kali ini Fajar sedang fokus mengendarai mobil. Ia mendapatkan telpon dari Pak Bram. Salah satu satpam rumah.
"Halo. Ada apa Bram?"
"Maaf Pak Fajar. Ini ada tamu penting yang datang ke rumah. Katanya ada urusan penting dengan nyonya Almira." Jelas Bram.
"Baiklah. Suruh dia menunggu saja. Akan aku sampaikan kepada nyonya."
Fajar langsung menutup panggilan itu.
"Ada apa Jar?" Almira penasaran yang memperhatikannya sejak tadi.
"Katanya ada tamu penting yang sedang menunggu anda di rumah Nyonya"
"Tamu penting? Saya rasa, saya tidak mengundang siapapun hari ini."
Almira terdiam kembali. Ia mulai berpikir dan mencoba mengingat-ngingat kembali apakah ia memiliki janji dengan seseorang. Namun nyatanya tidak.
"Tidak ada. Baiklah suruh dia menunggu saja."
"Baik Nyonya".
Setelah menghubungi Fajar Pak Bram langsung menghampiri Anisa kembali.
"Tunggu saja ya Mbak. Mungkin agak lama. Soalnya beliau sedang ada pertemuan hari ini. "Titah satpam baik.
"Iya Pak baiklah"
Beberapa pelayan rumah juga tampak menghampiri Anisa dan memberikan banyak hidangan untuknya, agar ia dapat menikmati hidangan sembari menunggu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
Refni Ardi
nyimak dulu
2021-10-08
0
Mita Karya Wati
suka thor
2021-08-24
0
AdeOpie
pusing baca di akhir percakapan kasih nama orang yang lagi bercakap
2021-06-11
0