Matahari sudah mulai terik,hari semakin siang, sudah hampir setengah jam Irfan menunggu Anisa yang masih berada di dalam salon sambil memainkan leptopnya menikmati segelas kopi yang ada di depannya.
Tak lama kemudian,Anisa pun keluar dari ruangan salon setelah di make up.
Tujuan Irfan membawanya ke salon agar Anisa sekalian belajar berdandan.
Selesai berdandan Anisa langsung menuju ke mobil,lalu mengetuk pintu kaca mobil
"pa Irfan"Anisa
Irfan langsung menengok ke arah pintu mobil
apa itu dia hah, cantik juga kalo berdandan
Irfan langsung membuka kaca mobil
"Iyah masuklah!"
"baik pa"
langsung menuju ke sebelah kiri mobil duduk bersampingan dengan Irfan.
Irfan hanya tersenyum tipis melihatnya.
"Pa kenapa anda tersenyum,apakah ini terlalu berlebihan,apa penampilan saya begitu berantakan?"Anisa yang merasa risih dengan dandanannya, karena ia merasa ini terlalu berlebihan sekali.
"tidak Anisa, penampilanmu terlihat lebih baik,kau harus belajar berdandan mulai dari sekarang, dan kau juga akan terbiasa dengan penampilan seperti ini,dan kau juga harus melihat orang-orang di sekeliling kantor bagaimana penampilannya, bahkan lebih dari yang kau kira"Irfan
"benarkah"Anisa
apa penampilanku yang paling buruk
"sudahlah pakai sabuk pengaman mu,kita harus ke kantor sekarang!"
"iya pa "
Keduanya langsung melanjutkan perjalanan ke kantor.
Sementara di kantor Anggara yang sudah selesai meeting langsung masuk ke ruang kerjanya bersama Haris.
Haris adalah sahabat dekatnya, sekaligus komesaris perusahaan yang bergabung dengan perusahaan Denusa Utama Grup.
Denusa Utama Grup adalah perusahaan terbesar dan saham yang paling besar dimiliki oleh keluarga Aryan Putra beserta gabungan-gabungan perusahaan lainnya.
"kau tau, hari ini aku mempunyai asisten baru"Anggara
"apah, asisten baru?, dimana dia, kenapa dia ga kelihatan?, apa dia sangat cantik dan seksi seperti biasanya, atau bahkan, apa lebih menarik?"Haris yang penasaran
"dia sangat kampungan sekali,dia jauh berbeda dari yang biasanya, entah dari mana nyokap menemukan wanita seperti itu, bahkan dia sangat jelek ,kau lihat saja nanti"Anggara
"hah.. benarkah tapi mengapa kau menerimanya?"Haris
"karena dia telah berbuat baik,dia menemukan dompet nyokap dan mengembalikannya ke nyokap,jadi aku menerima"Anggara
"tapi mengapa kau harus menerimanya, biasanya kau hanya mengasih uang kepada orang lain yang telah berbuat baik kepadamu kan?"Haris
"kau tau apa isi dompet itu?"Anggara
"ya aku tau uang banyak dan kartu kredit kan"Haris
"bukan hanya itu, flashdisk yang berisi dokumen-dokumen penting kantor ini,juga ada di dalam dompet itu"Anggara
"hah benarkah, tapi aku rasa,kau tidak salah mengambil keputusan Anggara ,kau benar jika kau menerimanya sebagai Asisten mu,anggap saja ini balas budi, jangan hanya memandang ia dari luar saja, yang penting kan hatinya baik, buktinya dia mengembalikan dompet itu ke nyokap mu,kalo tidak, bagaimana nasib kantor ini nantinya jika flashdisk itu di temukan kepada orang yang salah. Haris
"iya juga si"Anggara
Suara ketukan pintu terdengar, Irfan dan Anisa sudah datang langsung masuk ke ruangan,Mendapati Anggara dan Haris yang sedang duduk di sofa.
"Siang tuan muda, siang Haris"Irfan menyapa mendekat ke arah sofa, Anisa mengikutinya dari belakang
"Hem"Anggara yg fokus dengan ponselnya
"iya siang juga Fan,.."Haris melihat keberadaan Anisa dan langsung memandangnya.
"Hey Fan kau bersama siapa?"Haris penasaran
"Asisten baru tuan muda"Irfan
"hah, benarkah tapi tadi Anggara bilang..."
dia sangat cantik dan manis bukan, kenapa dia bilang jelek tadi, memang dia berbeda karena dia berhijab kan..
"Anggara ini benar asisten mu?" Haris menanyai Anggara yang masih fokus ke ponselnya.
"hmm"masih tetap fokus ke ponselnya
"aku tanya sekali lagi, benarkah?"Haris
"iya benar itu ..(Anggara langsung memandang Anisa) asistenku."Anggara
itu dia kan, kenapa berbeda sekali, lumayan juga
batin Anggara setelah melihatnya
sebenarnya apa yang sedang di bicarakan mereka berdua
pikir Irfan yang bingung dengan tingkah Haris dan Tuan mudanya.
"oke,siapa namamu? duduklah!"Haris
"Saya Anisa pa"Anisa langsung duduk
"Anisa, nama yang sangat cantik"Haris sambil tersenyum
"Makasih pa"Anisa
cih dia sedang menggodanya hah
Anggara hanya menggelengkan kepala, mendengar perkataan Haris.
Suara ketukan pintu terdengar.
"permisi pa, saya mau mengantar dokumen yang ada minta"Siska
Siska sekertaris kantor, cantik,gaul,modis dan seksi,
"taro saja di meja!"Anggara
"baik pa permisi" Siska
wah cantik banget ya,putih,mulus , seksi lagi bener apa kata pa Irfan, lebih dari yang aku bayangkan, baru satu saja yang terlihat sudah sangat cantik seperti itu, bagaimana yang lainnya..
"Apa kau baru lulus sekolah?"Haris kepo dikit
"e..iya pa,saya baru lulus sekolah SMA"Anisa
"kau sengaja pergi ke Jakarta untuk bekerja, kenapa tidak lanjut kuliah?"Haris
Anggara berhenti memainkan ponselnya,dan sedikit kepo mendengarkan.
"karena keadaan pa,dan saya pengin bekerja karena ingin menyekolahkan adik saya,saya tidak ingin adik saya harus berhenti sekolah,saya ingin ia yang berkuliah nanti,dan saya juga tidak ingin nasibnya sama seperti saya"jelas Anisa
baik juga wanita ini
batin Irfan yang ikut mendengarkan
"apa orang tuamu tidak bekerja?" Haris
"orang tua saya hanya mempunyai kedai kecil pa,jadi itu hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekolah".
"oke baiklah, keinginan yang baik sekali, lanjutan dan semangat, untuk hari pertamamu!"Haris tersenyum ramah kepada Anisa.
"iya pa, makasih"Anisa
Anggara bilang jelek,bahkan dia baik,manis,dan sepertinya lebih menarik dari yang lain
ponsel Haris berdering, panggilan masuk
"halo"Haris
"********"suara samar-samar di telefon
"oke baiklah saya akan segera ke sana"Haris menutup telepon.
"Ada apa ris?"Irfan
"biasa ada masalah kantor,aku harus ke sana sekarang"Haris
"oke, berhati-hati"Irfan
"Anggara aku harus pergi"Haris
"hmm, pergilah"Anggara
"Anisa,sampai jumpa"Haris
"iya pa, sampai jumpa"Anisa
"Saya juga permisi tuan muda,mau kembali ke ruangan saya"Irfan
"iya baiklah Fan'"Anggara sambil memainkan ponselnya.
Suasana menjadi hening.
Anisa bingung harus ngapain, Tuan Muda benar-benar terdiam sambil memainkan ponselnya.
"Kau tidak punya kerjaan, selain menatapku?"
Anggara dengan percaya dirinya.
Idih,siapa juga yang menatapnya aku kan hanya menunggu perintah darinya,PD banget sih ini orang..
"Maaf tuan muda,saya sedang menunggu perintah dari Anda"
" oke baiklah,kau tolong rapikan dokumenku yang berantakan ini, jangan sampai lecet ataupun sobek, kau mengerti"Anggara
" Iya aku mengerti tuan muda"
Anisa yang langsung mencoba membereskan berkas-berkas dan melakukannya dengan sangat hati-hati.
Hari sudah semakin malam, Anggara,Anisa dan Irfan langsung pulang ke rumah Anggara terlebih dahulu, setelah itu baru Irfan pulang ke apartemennya.
"Kak Anggara, tumben malem banget pulangnya?"Irena adik Anggara
"kantor Sangat sibuk"Anggara langsung menuju ke kamarnya.
"selamat malam nona"Anisa yg mengikuti di belakang Anggara
"iya malam mba"Irena yang melihatnya langsung menuju ke kamar nyokap.
"mah,apa dia asisten baru kak Angga?"Irena
"iya sayang"Almira
"siapa namanya mah?"Irena
"Namanya Anisa"Almira
"oohh Anisa"Irena
"kenapa sayang? Almira
"ga papa mah cuma mau tau aja"Irena.
Anisa langsung masuk ke dalam kamarnya setelah menaruh barang-barang Anggara di kamarnya, ia langsung kembali ke kamarnya ,membersihkan badan dan langsung istirahat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments
ailazavi
thor kok ga' ada foto sih kan kalo da fotonya aku nanti bisa ngeba yangi gimana orangnya
2021-04-27
0
Yani
Makin menarik
2021-03-18
1