Di apartemen Alex.
"Ini udah semua Za?" Tanya Nick pada Eliza yang sudah selesai mengepak barang miliknya kedalam kopernya.
"Iya, ayo kita pergi" jawab Eliza sembari menarik kopernya, namun Nick mengambil koper Eliza dan membawanya
"Ini berat, biar aku saja" jawab Nick.
"Thanks"
"Iya Za"
"Za, kamu mau kemana setelah ini?" Tanya Patricia yang juga masih disana membantu Eliza.
"Belum tahu, aku cuman ngikutin kak Nick aja" jawab Eliza
"Oh... Ya udah kalau gitu" kata Patricia yang juga tidak bisa membantu apapun, walaupun Patricia menawarkan bantuan, dia yakin jika Eliza pasti akan menolaknya.
"Za... Hidung kamu Kok mengeluarkan darah?" Tanya Nick khawatir melihat tiba-tiba Eliza mimisan.
Eliza mengusapnya dan entah kenapa tubuhnya terasa benar-benar lemah dan akhirnya terjatuh tidak sadarkan diri.
"Za... Eliza...Eliza jangan bikin aku takut" kata Nick mencoba membangunkan Eliza yang terlihat begitu pucat dan lemah.
"Nick, kita bawa ke rumah sakit dulu" pinta Patricia, dia seorang dokter, jadi dia tahu gejala yang dialami Eliza bukan penyakit biasa.
-----------
Sesampainya di rumah sakit, Nick dan Leo berada di luar emergency room karena pra dokter bersama Patricia sedang memeriksanya.
Setelah menunggu beberapa lama, Patricia keluar dan diikuti beberapa perawat yang ikut membantu.
"Tris, gimana keadaan Eliza?" Tanya Nick penuh dengan ke khawatiran
"Aku masih menunggu hasil dari pemeriksaan darah dan pemeriksaan sumsum tulang yang sedang kami lakukan. Tes sumsum tulang berperan penting dalam diagnosis stadium kanker darah. aku harap sesuatu yang aku pikirkan tidak terjadi" jawab Patricia dengan sangat menyesal.
"Maksud mu apa Tris? Eliza terkena kanker darah?" Tanya Nick yang bertambah semakin khawatir
"Dari gejala awal mungkin ini adalah kanker darah tipe leukemia, semoga hasil pemeriksaan nya negatif, karena penyakit ini, sangat berbahaya" jelas Patricia yang juga merasa sangat khawatir
"Lalu apa yang harus kita lakukan?" Tanya Nick pada Patricia
"Kita akan terus memantau perkembangan kondisi nya, sementara menunggu hasil pemeriksaan, Eliza akan dipindahkan ke rumah rawat inap" jawab Patricia.
"Mom....apa Tante cantik akan sembuh?" Tanya Leo yang juga ada disana mendengarkan pra orang dewasa berbicara
"Tentu saja sayang, kita harus berdoa supaya Tante Eliza cepat sembuh okay?" Jawab Patricia sembari mengelus rambut putranya.
"Nick, aku akan pulang mengantarkan Leo pada Nanny nya, setelah itu aku akan kembali kemari, jaga dia Nick" ucap Patricia pada Nick karena dia harus membawa Leo pulang, tidak baik bagi anak kecil berada di rumah sakit.
"Iya Tris, thanks ya" jawab Nick.
"Sama-sama Nick. Eliza juga sahabat terbaik ku, kalau begitu aku pergi dulu" ucap Patricia yang dijawab anggukan kepala oleh Nick.
Nick melangkahkan kakinya menuju ruang tempat Eliza dipindahkan ke ruang rawat inap, dia melihat wajah cantik Eliza yang kini telah terlihat pucat.
Nick menggenggam tangan Eliza yang masih belum mau membuka matanya "Za... bangun. Kamu bilang kamu mau jadi koki di cafe kamu sendiri kan? Aku berjuang dari nol untuk membuat sebuah cafe dengan namamu, agar kamu bisa menjadi apa yang kamu inginkan, jadi please kamu harus sembuh, kamu kuat Eliza..." Ucapnya.
"Patricia bilang jika kemungkinan kamu mengidap kanker darah, tapi aku tidak percaya Eliza, kamu tidak mungkin terkena penyakit seperti itu bukan? Kamu gadis terkuat yang pernah aku temui Eliza, jadi cepatlah sembuh dan kita akan berjuang bersama" ucap Nick lagi.
Namun Eliza masih belum mau membuka matanya, wajahnya yang pucat terlihat begitu lemah.
Hari ini hari ke tiga Eliza dirawat di rumah sakit
"Kriieet...!"
Pintu kamar rawat Eliza terbuka, Patricia dan Robert datang bersama, Nick mengucek matanya yang baru terbangun saat mereka berdua masuk.
Perlahan Eliza juga membuka matanya,dan melihat sekelilingnya, dia melihat orang-orang yang dia sayangi ada disana.
"Pagi semuanya..." Sapa Eliza dengan suara yang masih lemah.
"Pagi juga Za" jawab Patricia dan Robert
"Tris, sebenarnya aku sakit apa? Aku udah bosen disini" Tanya Eliza, dia mencoba untuk duduk dibantu oleh Nick.
"Aku baru saja menerima hasilnya Za, dan..." Patricia tidak bisa melanjutkan kata-katanya, hanya air matanya yang mewakilinya
"Tris... Aku tahu, aku pasti kena penyakit parah kan?"tanya Eliza pada Patricia
"Za... Kamu kena kanker darah leukemia stadium 4, dari pemeriksaan yang sudah dilakukan oleh para tim dokter, jika kamu melakukan beberapa metode pengobatan, kemungkinan bisa sembuh, metode pengobatan seperti Kemoterapi, yaitu pemberian obat-obatan untuk membunuh sel kanker. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk minum atau melalui suntikan, Radioterapi, yaitu metode pengobatan menggunakan radiasi sinar khusus untuk menghancurkan sel kanker dan menghambat perkembangannya. Dan Transplantasi sumsum tulang, untuk mengganti sumsum tulang yang sudah rusak dengan sumsum tulang yang sehat" jelas Patricia.
"Dan ada berita lain lagi...." Tambah Patricia
"Berita lain? Maksud mu?" Tanya Eliza
"Kamu hamil Za..." Jawab Patricia yang terdengar begitu menyesal
"Aku hamil?" Tanya Eliza lagi
"Eliza hamil Tris?" Tanya Nick juga yang tidak bisa percaya berita itu.
"Iya Za, Nick... dilihat dari hasil USG kemungkinan usianya baru menginjak Minggu ke tiga, dan...." Lagi-lagi Patricia menggantung kata-katanya
"Apa Tris?" Tanya Eliza
"Kami harus mengangkatnya, karena itu akan sangat berbahaya untuk mu Za, kami harus fokus pada pengobatan mu, kamu bisa mempunyai anak lagi jika kamu sudah sembuh nantinya" jelas Patricia, dia ingin Eliza fokus pada pengobatan terlebih dahulu.
"Jika aku menjalani pengobatan, berapa persen tingkat kesembuhannya Tris?" Tanya Eliza dengan senyuman lemahnya.
"Kemungkinan sembuh kurang dari 25% Za, itu lebih baik daripada tidak sama sekali" jawab Patricia
"Lalu, jika aku tidak melakukan pengobatan, berapa lama aku bisa bertahan?" Tanya Eliza yang mengejutkan semuanya.
"Za... Kamu mikir apa Za? Yang penting sekarang kamu sembuh dulu Za...." Kata Nick yang bisa mengetahui jika Eliza tidak mau melakukan pengobatan demi calon anaknya.
"Za, aku tidak bisa mengatakan berapa lama sisa umur seseorang, karena itu bukan kuasa ku, tapi Za, penyakit yang kamu derita ini bukan penyakit biasa Za, ribuan orang di seluruh dunia meninggal tiap menitnya karena penyakit ini, Za... please, gugurkan kandungan mu untuk melakukan pengobatan mu, agar hasilnya maksimal, Za... Dengan kamu menderita penyakit ini saja kamu bisa meninggal setiap waktu, apa lagi dengan adanya janin di rahim mu, itu akan menyebabkan kondisi mu akan semakin lemah Za...." Jelas Patricia panjang lebar, dia tidak ingin Eliza gegabah dan mencelakai dirinya.
"Za... please dengarkan Patricia, Za..." Pinta Nick yang tidak ingin jika Eliza semakin parah.
"Za, sebaiknya kamu melakukan pengobatan ini Za, lagipula anak yang sedang kamu kandung itu bahkan ayahnya saja tidak tahu dan mungkin tidak peduli...." Kata Robert. Dia mengerti bagaimana sifat Alex, dia hanya tahu bermain dengan banyak wanita, Robert yakin jika Alex juga tidak akan pernah peduli pada Eliza dan calon anaknya.
Eliza tersenyum pada mereka semua, kemudian menatap jauh kedepan menembus langit biru
"Aku sudah lelah dengan kehidupan ini...."jawab Eliza lagi-lagi mengejutkan mereka semua.
"Za...." Panggil Nick yang sangat sedih melihat keadaan Eliza saat ini.
"Kak Nick, aku tahu jika kamu menyayangi ku, begitu juga dengan kalian berdua, aku juga tahu kalian semua menyayangi ku, tapi aku hanya ingin membesarkan anak ku, dia tidak bersalah, biarkan dia menikmati indahnya dunia ini, aku sudah dan sedang menikmatinya, aku tidak mau merenggut hak nya untuk hidup, biarkan aku membesarkannya Tris, aku mohon...."pinta Eliza dengan Air matanya sudah membasahi pipinya.
"Aku tahu, jika mungkin umurku sudah tidak lama lagi, aku mohon... biarkan aku membesarkannya, setidaknya, aku tidak akan pernah menyesal jika aku mati nanti, karena aku sudah melakukan hal yang terbaik, dan mengenai ayah dari anak ini, itu tidak penting lagi, setidaknya aku pernah sedikit menyayanginya, walaupun dia menghianati ku, tapi anak ini adalah hasil dari buah cinta kami, sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menggugurkannya, aku minta kalian mengertilah dengan keputusan ku...." Tambah Eliza yang sudah tidak bisa di bujuk lagi.
Nick hanya bisa pasrah dengan keputusan yang Eliza ambil, walaupun dia sangat ingin jika Eliza menjalani pengobatannya, tapi dia bisa apa? Dia tidak bisa melakukan apapun selain mengikuti permintaannya dan berusaha menjaganya.
"Baiklah jika itu mau mu, besok pagi kamu sudah bisa pulang, karena kondisi mu sudah lebih baik, tapi setelah dari sini kamu harus tinggal di rumah ku, biar aku bisa memantau kondisi mu setiap waktu" kata Patricia, dia ingin Eliza tinggal di rumahnya,agar dia tahu kondisi Eliza sewaktu-waktu.
"Iya Tris, terimakasih untuk kalian semua" jawab Eliza
"Sekarang istirahatlah..." Pinta Nick sembari membantu Eliza membaringkan tubuhnya, lalu menyelimutinya dan mengusap kepalanya dengan lembut
"Terimakasih kak Nick" ucap Eliza pada Nick dengan tulus.
"Iya sama-sama" jawab Nick dengan senyuman manisnya.
Eliza menutup matanya dan segera menuju ke alam mimpi indahnya. Nick hanya bisa menahan kesedihannya melihat Eliza saat ini, rasanya begitu sakit saat Eliza memilih membesarkan calon anaknya daripada mengobati penyakitnya.
Sementara Patricia dan Robert segera keluar dari kamar inap Eliza karena Patricia masih ada pekerjaan lain.
Nick menatap wajah Eliza yang sudah terlelap dalam tidurnya.
'apapun yang kamu pilih aku selalu ada untukmu Eliza' batin Nick.
..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
yuliyuli
kyaknya q udah baca cerita anaknya dech cuman lupa judulnya ap saking banyaknya yg udah q baca
2023-01-26
0
Sri Murni
Nick ...love u puulll...
2021-04-02
0
🌹phîâ♏ķhûñýíĺ🕊🕊
😢😢😭😭😭😭😭
2021-03-10
0