Seseorang memeluk Aira dengan erat. Aroma lavender menyeruak dari jasnya yang berwarna hitam. Aroma favorit Aira sejak dulu dan orang ini sekarang memakainya.
Hening
Tak ada suara selain detak jam dinding di atas pintu. Pelukan itu semakin erat dan sesekali pria itu mencium puncak kepalanya.
"Kamu ingin membunuhku?" tanya Aira sarkas.
Ken mengurai pelukannya sambil tersenyum. Jemarinya mengelus pipi Aira yang chubby, "Kamu melakukannya dengan sangat baik," ucapnya sambil mengelus puncak kepala tanda sayang.
"Apa kamu tidak punya kerjaan? Bukankah sudah ku bilang jangan muncul di depanku. Aku membencimu," Aira menyingkirkan tangan suaminya dan berlalu pergi. Kakinya melangkah menuju aula tempat acara selanjutnya dilaksanakan.
Semua mata tertuju pada Aira. Dengan canggung ia naik ke atas panggung dan duduk di kursi yang telah disiapkan. Tak lama kemudian Ken keluar dari tirai belakang panggung dan duduk di samping kakek dan ayahnya.
"Bukankah itu Yamazaki Kento?" tanya seorang gadis berambut pink yang duduk di kursi paling depan.
"Bukan, itu Kenzo. Putra sulung Yamazaki-sama. Kento mana mungkin hadir di acara seperti ini, jadwalnya padat. Ku dengar dia sedang ada pemotretan di Okinawa" jawab gadis di sampingnya.
"Tapi kenapa tiba-tiba dia datang? Sensei bilang Kenzo sangat sulit diminta datang ke akademi. Apa mungkin gadis Indonesia itu ada hubungannya dengan Ken? Ah, ayah bilang Ken sekarang adalah CEO Miracle di Indonesia, mungkin...." gadis pink beropini.
"Whoa... CEO di usia semuda itu? Sungguh?"
"Maaf aku terlambat," Kento masuk dari pintu depan. Membuat semua orang terpana dan beberapa gadis bersorak ramai. Dia segera berlari ke atas panggung dan duduk di sebelah Ken.
"Itu Kento. Yamazaki Kento. Aku tidak mimpi kan? Ini pertama kalinya aku melihat dia dari jarak sedekat ini,"
"Benar. Ini kejutan. Tapi kenapa dia juga datang? Meskipun putra dari keluarga Yamazaki, tapi dia tidak pernah belajar di akademi. Bukankah itu artinya dia hanya orang asing?" si gadis rambut pink kembali bertanya-tanya.
"Mungkinkah gadis itu...?" Keduanya berpandangan.
"Kalian datang dari majalah gosip yang mana, huh? Besok akan aku ledakkan gedungnya," Yu menyela percakapan keduanya.
Kedua gadis itu menoleh ke belakang dan langsung menutup mulutnya. Semua orang tahu sifat Yu jika sudah marah. Jika mereka melanjutkan celotehannya, bisa dipastikan mereka berdua tidak akan selamat. Mencari masalah dengan Yu sama saja mencari mati, hidup segan mati tak mau.
Seorang MC naik ke atas mimbar dan mulai membuka acara. Pertama adalah sambutan dari ketua yayasan yaitu Yamazaki Tsuguri. Sambutan kedua dari perwakilan guru, kemudian dilanjutkan Aira yang memberikan sepatah kata di atas mimbar.
Acara berlangsung dengan khidmat sampai proses pemberian sertifikat pada Aira. Beberapa saat sebelum acara ditutup, seorang buttler menyerahkan secarik kertas pada MC.
"Ah, akan ada sedikit kata tambahan dari Yamazaki-sama. Waktu dan tempat dipersilahkan,"
Kakek naik ke atas mimbar dan memberikan beberapa patah kata basa basi, "Langsung saja pada intinya. Hari ini saya merasa sangat terberkati karena setelah sekian lama akhirnya ada kesempatan untuk membagi kebahagiaan. Di kesempatan kali ini, ijinkan saya mengundang semua orang yang ada di akademi ini untuk menyambut orang yang sangat spesial untuk keluarga Yamazaki. Beberapa waktu lalu, cucu saya Yamazaki Kenzo sudah menikah dengan seorang gadis yang luar biasa. Saya membuat perayaan kecil untuk kepulangan mereka berdua. Acara akan diadakan di Hotel Grand Palace malam ini. Semua orang boleh hadir dengan keluarganya, kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Sekian dan terima kasih,"
Mata Aira membulat seketika dan menatap Ken seolah minta penjelasan darinya. Ken menggeleng pelan memberikan isyarat bahwa ia tidak tahu apa-apa.
"Aku masih ada urusan," Kento beranjak pergi kala ia lihat pasutri itu memandangnya tajam.
Ken segera menyusul Kento, diikuti Aira yang kemudian menghilang di balik tirai. Tanpa mereka sadari, Yu sejak tadi mengamati tingkah laku ketiganya yang terlihat janggal.
"Kakak, aku menemukannya," lirihnya hampir tak terdengar.
*******
13.45 a.m
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" Ken bertanya ketika keduanya sudah ada di dalam kamar.
Aira memandang keluar jendela, "Aku tidak ingin datang ke acara nanti malam. Hanya satu tahun saja. Setelah aku melahirkan anakmu, kita akan berpisah. Jadi aku tidak ingin orang luar tahu hubungan kita,"
"Apa kamu bodoh? Siapa yang bisa menolak permintaan kakek?" Ken mendekat dan berdiri di samping Aira
"Bukankah kamu juga tidak ingin datang?" tanya Aira putus asa.
Klek
Pintu terbuka dan menampilkan sosok pria lanjut usia yang segera mendekat ke arah keduanya. Wajahnya menyunggingkan senyum.
"Aku akan menunggu kalian di hotel. Datanglah sebelum pukul 6 sore, biasanya wanita butuh waktu berjam-jam untuk merias diri," Kakek menyentuh ujung kepala Aira dan mengelusnya pelan.
Tubuh renta itu menghilang di balik pintu berwarna coklat. Aira terduduk di sofa dan menutup wajah dengan kedua tangannya. Benar yang Ken katakan, terkadang orang yang tersenyum lebih mengerikan daripada orang yang menghunuskan pisau.
*******
18.55 p.m
Grand Palace Hotel
Tamu undangan datang satu per satu melewati petugas pengecekan sebelum masuk ke ballroom. Semua tampak antusias dengan senyum yang terkembang sempurna di bibir mereka. Ini pertama kalinya ada acara yang mengundang orang luar sebanyak ini. Biasanya hanya kalangan tertentu yang bisa datang ke acara keluarga terpandang di Jepang ini.
Sementara itu di ruangan make up, Aira keluar dari ruang ganti menggunakan sebuah gaun berwarna lavender, warna kesukaannya. Ken terpana melihat istrinya bagaikan bintang bercahaya.
"Kamu cantik," puji Ken seraya berdiri di depan istrinya.
"Pujianmu tidak bisa mengurangi rasa benciku," ucap Aira memalingkan wajah.
Cup
Ken mencium sudut bibir istrinya membuat mata bulat itu terbelalak tak percaya. Ada begitu banyak orang di ruangan ini. Meskipun hanya sekilas tapi orang-orang pasti melihatnya.
"Kamu..," Aira menatap Ken dengan geram.
"I love you," Ken berbisik di telinga Aira sambil berlalu pergi.
Aira tersipu malu, wajahnya memerah. Bagaimana tidak? Beberapa langkah dari mereka, seorang make up artist sedang berdiri sambil tersenyum melihat tingkah keduanya. Ia berniat memperbarui riasan Aira sebelum keluar ruangan. Wanita itu mendekat dan meminta Aira duduk di kursinya.
"Maaf," ucap Aira tak enak hati saat wanita itu memoles lipstick di sudut bibirnya yang rusak karena kelakuan Ken barusan.
"Aku ikut berbahagia," ucapnya sambil menutup mulut. Tak enak hati karena tak bisa menyembunyikan tawanya, "Aku juga pernah muda seperti kalian. Melihat nona diperlakukan seperti itu, membuatku iri. Yamazaki-san sangat mencintaimu,"
"Apa?"
Wanita itu tersenyum hangat,"Oh iya, nona dari Indonesia? Gaun ini nyonya pesan langsung dari sana," ungkapnya.
"Ah... Benarkah?"
*******
Hai hai hai....
Author kembali lagi buat kalian. Berbahagialah kalian yang sudah menemukan dan ditemukan oleh pasangan halal. Doakan kami para singlelillah agar bertahan melewati ujian kesendirian ini. Sungguh berat rasanya membuat cerita manis pasutri ini. Tersiksa lahir bathin 😭😭
Arigatou untuk semua teman-teman yang berkenan membaca cerita ini. Nantikan next chapter yaa 🤗
Jaa mata ne,
Hanazawaeaszy
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 413 Episodes
Comments
Dewi Kijang
kasin arian bikin bahagia thoor tetap semangat ya 🙏🙏🙏🙏🙏👍👍👍👍👍👍
2022-01-13
0
Yumna Salsabila
lnjuuut
2021-03-01
1
langit azura
i love de thor
2020-12-20
2