Ponsel

Suasana terik membakar ibukota sore ini. Musim kemarau yang memasuki bulan ke empat belum juga memberi tanda akan turun hujan. Beberapa karyawan keluar dari ruangan menuju lift. Aira mengemasi barang-barangnya hendak pulang saat sebuah tangan mencekal lengannya dari samping, "Ikut denganku,"

Tangan kekar itu menariknya dengan paksa sebelum Aira sempat membuka mulut. Mereka berada di pantry, orang itu menghadap keluar ruangan dengan tangan bersedekap.

"Sejak kapan kalian berhubungan?"

"Apa?" Aira tak mengerti maksud pertanyaan orang berbaju biru di depannya.

"Huuhh...." ia membuang nafasnya dengan kasar. "Tolong buatkan aku kopi," pintanya.

Aira menurut tanpa bertanya apapun. Ia tahu lelaki di depannya selalu minum kopi jika sedang bermasalah, mungkin hal itu bisa membuat emosinya mereda. Pria itu berbalik dan memandangnya dengan seksama tapi Aira tak mempedulikannya . 5 menit kemudian Aira menyajikan kopi hitam tanpa gula, favorit orang itu.

"Aira, katakan sejujurnya. Bagaimana kamu mengenal Yamazaki-sama?" Pria bername tag Yudha itu mengendurkan dasi hitamnya, mencoba rileks di depan pujaan hatinya.

"Aku tidak tau siapa yang manager maksud. Aku tidak mengenalnya," jawabnya datar

Yudha membuka ponselnya, menunjukkan sebuah foto undangan dari galeri ponselnya.

The Wedding

Yamazaki Kenzo & Khumaira Latif

Deg.

'Bagaimana bisa namaku ada disana?' Aira mengerutkan keningnya.

"Mungkin kebetulan namanya sama. Anda salah paham" Aira menyesap teh di depannya.

"Apa kita se-asing itu? Ini bukan jam kantor lagi, panggil namaku saja. Bisa kan, Ra?"

Aira menggeleng mantap, "Kita sudah pernah membahasnya," Aira menatap keluar jendela kaca, mengingat bagaimana cemoohan rekan kerjanya saat mereka tau ibu Aira ada di penjara. Yudha yang membelanya justru jadi ikut dibenci oleh yang lainnya. Dan yang paling menyakitkan, ibu Yudha meminta mereka putus hubungan agar tidak membawa masalah untuk putra bungsu kesayangannya. Sejak saat itu Aira mengabaikan Yudha dan selalu menjaga jarak dengannya.

"Aku tidak peduli pada yang lain. Aku akan selalu ada di sampingmu," Yudha mengulurkan tangan hendak memegang jemari Aira.

Aira mengangkat gelasnya yang masih isi separuh, membawanya ke wastafel dan membuang isinya dalam diam. Tak ingin melanjutkan pembahasan ini. Yudha yang paham tabiat teman masa kecil yang juga mantan pacarnya itu, langsung mendekat dan menahan gerakan tangan Aira yang sedang mengeringkan gelas yang baru ia cuci.

"Ra... Sorry,"

Aira menghela nafas dan melepaskan tangan Yudha perlahan, "Bersikaplah seperti sebelumnya, jangan pedulikan aku."

Aira keluar dari ruangan dengan wajah datarnya. Beberapa karyawan yang berpapasan melihatnya dengan tatapan tak suka. Banyak dari mereka melihat Aira dengan pandangan meremehkan dan menganggap Aira menggoda managernya. Aira tak peduli, tapi Yudha tahu itu menyakitkan untuk gadisnya.

Aira sedang berjalan ke halte bus saat sebuah mobil berhenti di sampingnya. Kacanya terbuka menampakkan seseorang yang sangat ia kenal.

"Masuklah," pinta Ria, kakak Yudha.

Aira menggeleng, enggan masuk ke mobil berwarna silver itu.

"Sebentar saja, ini tentang ibumu." bujuk Ria.

Aira terpaksa mengikuti wanita yang terpaut 2 tahun diatas usianya. Ia tak bisa acuh jika itu berhubungan dengan masalah ibunya.

"Kamu menolak Yudha lagi?" Ria bertanya saat mobil mereka melaju membelah jalanan ibukota yang mulai padat.

"Aku turun di halte depan." ucapnya dingin. Ia malas membahas tentang manajernya yang sekaligus mantan pacarnya saat di bangku SMA dulu.

"Ish.. Baiklah baiklah aku tidak akan mengatakan apapun lagi. Jangan marah, aku hanya bertanya. Lagipula memang ada yang ingin ku bicarakan tentang ibumu," ucapnya.

"Ada apa?" tanya Aira saat mobil yang ia naiki mulai menjauh dari halte tadi.

"Seseorang atas nama Yamazaki Kenzo mengajukan permohonan pembebasan ibumu siang ini. Kamu mengenalnya?"

'Nama itu lagi...' Aira tak menjawab, tapi ia ingat nama itu yang tertulis di undangan yang ditunjukkan oleh Yudha beberapa saat yang lalu.

"Aku sudah mencari tau data tentang orang itu. Aku takut terjadi sesuatu padamu, jadi sebaiknya kita berhati-hati," Ria berucap sambil memperhatikan jalanan di depannya yang padat hampir macet karena ini jam pulang kantor. Kemacetan adalah hal yang biasa di Jakarta, terutama menjelang senja seperti sekarang.

Aira tetap diam, menatap lurus ke depan tak mau peduli.

"Aira, kamu masih disini kan?" tanya Ria melirik gadis di sebelahnya yang tetap diam seperti patung.

"Aku ingin tidur sebentar," ucapnya sambil memejamkan mata.

Ria tersenyum kecut mengetahui mantan calon adik iparnya ini ingin menghentikan pembicaraan mereka. Ya mereka sudah mengenal dekat satu sama lain, jadi sudah paham betul tabiat masing-masing.

"Ibumu akan dibebaskan besok," ucap Ria. Ia tau Aira masih mendengar nya. Sulit tertidur dengan berbagai suara bising khas ibukota ini.

"Berita bagus." jawab gadis berjilbab maroon itu dengan nada datar, masih memejamkan matanya. Ria hanya bisa tersenyum kecut menyadari sikap Aira yang benar-benar berubah. Dia bukan lagi gadis penuh senyum yang ia kenal beberapa tahun lalu.

30 menit berlalu...

Ria memarkirkan mobilnya di salah satu restoran yang sering mereka kunjungi. Ia mengajak Aira makan bersama. Tak berapa lama kemudian Yudha datang, bergabung dengan mereka berdua.

"Ra, aku masih nunggu jawaban kamu sampai sekarang," Yudha menatap gadis di depannya dengan gusar. Sedari tadi bibir mungil itu tetap tertutup. Menikmati makanan di depannya tanpa suara.

Ria menyentuh tangan adiknya perlahan, mengingatkannya bahwa Aira tak ingin bicara saat makan. Kebiasaannya sejak ia kecil, atau ia akan marah dan meninggalkan makanannya. Beberapa menit kemudian Aira menelungkupkan sendoknya dan menatap Ria dengan pandangan datar.

"Kak Ria, apa masalah ibuku?" tanya Aira to the point tanpa menghiraukan pandangan Yudha yang meminta perhatiannya.

Ria tersenyum, mood Aira sudah membaik sekarang. "Kamu kenal Yamazaki Kenzo?"

Aira menggeleng. Ria mengeluarkan selembar foto dan beberapa lembar kertas putih dari tasnya.

"Kamu pernah bertemu sebelumnya?" tanyanya lagi.

"Ini artis?" tanya Aira polos.

Ria menggeleng, "Bukan. Yang artis itu Yamazaki Kento, ini Kenzo. Saudara kembarnya"

Alis Aira bertaut, "Kembar?"

"Ya. Kenzo bekerja di Miracle kosmetik. Atasan Yudha. Dia pindah ke Indonesia 6 bulan yang lalu. Kamu inget CEO yang baru masuk dan bikin heboh seantero kantor kalian?" pancing Ria agar Aira merespon lebih jauh.

Aira tak langsung menjawab, ia tak yakin pernah ada pergantian CEO seperti yang kak Ria katakan barusan. Atau ia yang tidak mau peduli dengan fakta itu? Entahlah. Aira tak pernah memikirkan gosip di perusahaan.

"Kamu kenal Yamazaki Kenzo?"

Aira menggeleng, masih tanpa ekspresi.

"Ok, gini Ra biar aku jelasin. Aku dapet biodata Kenzo. Dia salah satu pemegang saham di kantor kalian. Dia jarang ke kantor, jadi wajar sii kalo kamu ngga pernah ketemu dia. Nah yang jadi masalah, siang tadi di grup Miracle Japan, tiba-tiba ada yang posting undangan pernikahan kalian. Cuma karena akses grup terbatas, cuma beberapa orang yang tau termasuk Yudha. Ngga ada yang tau siapa mempelai wanitanya karena ngga ada foto, sementara kamu aman. Tapi aku takut kalau suatu saat grup Miracle Indonesia tahu, mereka bakal jadiin kamu bahan bully an lagi seperti sebelumnya" jelas Ria.

"Hubungannya sama ibu?" Aira bertanya tanpa khawatir sama sekali.

"Ra.. bisa ngga pikirin diri kamu dulu? Kamu tuh..." Yudha kesal karena Aira seolah tidak mempermasalahkan nasibnya sendiri.

"Yudh..." Ria menyela adiknya yang masih ingin berkomentar, "Kakak belum selesai,"

"Ibumu akan dibebaskan besok, atas permintaan Kenzo.  Kakak khawatir ada maksud terselubung dari mereka. Kamu tau?" Ria membuka lembaran putih di depannya, "Ayahnya yakuza, gangster ternama di Jepang. Kakak takut ibumu akan mereka rekrut atau apapun itu. Yang pasti itu berbahaya buat kalian. Masalah pernikahan, aku masih buta. Ngga tau apa tujuannya"

Aira menimang-nimang perkataan wanita berkacamata tebal di depannya, "Aku ngga yakin itu namaku. Ini nonsense kak. Udah lah aku ngga peduli," Aira melemparkan punggungnya ke sandaran kursi di belakangnya.

"Tapi aku peduli Ra.." sela Yudha, "Aku sayang sama kamu. Aku mau kita balikan kaya dulu. Aku takut kamu kenapa-napa,"

"Kenapa-napa kenapa? Kita udah ngga ada hubungan jadi ngga perlu cemas sama aku atau ibuku," Aira menatap Yudha tajam, "Mama kamu ngga pernah bisa nerima ibuku, jadi kita ngga akan ada apa-apa lagi sampai kapanpun" jelasnya lugas.

Aira berdiri, "Kak Ria, makasih tapi tolong jangan lewati batasanmu kak. Kalo toh ibu bebas besok, alhamdulillah kan"

"Ra...." Yudha berdiri dan mencekal lengan Aira yang hendak pergi, "Mereka berbahaya. Sebelum semua terlambat, lebih baik kamu mundur. Lagipula tanpa bantuan pak Yamazaki, ibumu tinggal sebentar lagi bebas kok,"

"Sebentar? Apa kamu pernah ngerasain tidur di penjara? Apa enak rasanya sampai kamu bilang sebentar lagi? 2 bulan kamu bilang sebentar?" Aira bertanya sarkas menantang Yudha yang berdiri di depannya.

Yudha melepas genggaman tangannya perlahan menyadari kesalahannya. Aira keluar dari resto setelah membayar tagihan di kasir.

*****

23.44 WIB

Aira masuk ke kamarnya setelah menjemur pakaian di balkon. Ia merenggangkan tubuhnya sebelum bergelung di atas ranjang mungilnya, melemparkan jilbab instannya ke sembarang arah. Hanya  butuh waktu 5 menit sampai matanya terpejam, mengistirahatkan raganya yang sangat lelah hari ini.

Ting tong . . . .

Aira mendengarnya tapi enggan untuk beranjak atau sekedar membuka matanya.

Ting tong  . . . .

Bel sekali lagi berbunyi, memaksa Aira menghempaskan selimutnya dengan kasar, tak lupa memakai jilbabnya sebelum membuka pintu dengan nyawa yang belum terkumpul sepenuhnya. Sesosok pria tampan berdiri di depannya dengan wajah merah padam menahan amarahnya. Aura gelap terpancar jelas di sekitarnya.

"Kembalikan ponselku," ucap si mata sipit dengan aksen yang sedikit aneh.

Aroma parfum maskulin mengusik indera penciuman Aira yang segera bersiap menutup pintu, menyadari kebodohannya membuka pintu untuk orang asing tengah malam begini.

"Chottomatte" ucap pria berdasi itu sambil menahan pintu agar tak tertutup, memaksakan tangannya masuk menghalangi pintu yang terus Aira dorong dengan punggungnya.

(Tunggu)

Aira menggelengkan kepalanya kuat-kuat, alarm bahaya telah berbunyi.  Mana ada tamu tengah malam begini. Apalagi dia meminta ponsel, maling atau rampok adalah kemungkinan terbesarnya.

"Aahhh... Tasukete Aira-chan. Tanganku terjepit," ucapnya dengan suara serak.

Aira otomatis menjauh dari pintu, melihat ada tangan berdarah yang terulur di depan wajahnya.

BRAKKK

Pintu itu terbuka dengan kasar.

"Apa kamu gila? Mau memotong tanganku?" Omel pria itu sambil melipat lengan kemejanya sampai siku. Terlihat rona merah disana, pasti sakit.

"Maaf" ucap Aira masih tetap waspada.

"Obat"

"Apa?" Aira masih terpaku di tempatnya, mengamati penampilannya dari ujung kaki ke ujung kepala. Persis seperti foto yang kak Ria tunjukkan tadi.

'Orang ini? Apa benar dia....'

"Apa yang kamu pikirkan? Cepat obati lukaku,"

"Aku tidak ada urusan dengan Anda, Tuan. Silahkan kembali, tidak pantas bertamu tengah malam begini" Aira mengumpulkan tekdanya untuk mengusir tamu tak diundang itu.

Ken menatap Aira dengan tajam, kemudian berlalu mengambil sendiri kotak P3K di sebelah rak buku.

"Aku tidak akan membunuhmu," ucapnya sambil membuka kotak P3K itu dengan tangan kirinya, "Kamu tidak akan bertanggung jawab?"

"Bukan urusanku" jawabnya datar.

"Lakukan sekarang!" perintahnya dengan nada meninggi.

"Apa benar Anda orang Jepang? Kupikir attitude mereka yang paling baik," sindir Aira seraya menyenderkan punggungnya di tembok sambil bersedekap, tampak tenang sekali. Berbeda dengan sikapnya beberapa menit lalu yang tampak panik dan ketakutan. Kenzo mengernyitkan dahinya sekejap menyadari perubahan sikap Aira.

"Gomen ne. Bisakah kamu mengoleskan obat untukku?" Pintanya dengan menahan marah.

Aira membuang nafasnya, mendekat dan segera mengoleskan obat anti memar setelah keduanya duduk di sofa panjang berwarna abu-abu itu. Kenzo mengamati wajah Aira yang sangat datar, berbeda dengan gadis-gadis lain yang selalu mencari perhatian saat dekat dengannya. Atau kadang ada yang salah paham menganggapnya sebagai Kento dan minta tanda tangan atau sekedar foto bersama. Tapi Aira berbeda, dia bahkan tampak tidak tertarik.

'Menarik' batinnya.

Aira membersihkan punggung tangan Ken dan membalutnya dengan perban, 'Orang seperti apa yang membiarkan luka seperti ini sampai mengering? Apa dia mati rasa?' lirihnya dalam hati.

Wangi bunga lavender menyeruak keluar dari pengharum ruangan di  tembok tak jauh dari tempat Aira bersandar tadi. Sekilas Kenzo menyapu pandang ke ruangan mungil ini. Tak banyak benda disini, hanya sepasang sofa, rak sepatu, rak buku, dan tempat sampah di pojok ruangan. Tak ada benda-benda tak berfaedah seperti kebanyakan wanita di luar sana. Aneh memang, tapi itulah Khumaira Latif.

Kenzo kembali menikmati paras mungil di depannya. Ujung bibirnya terangkat, 'Kawaii...' ucapnya dalam hati.

Aira langsung melepas tangan yang ada di hadapannya dan beranjak berdiri begitu tugasnya selesai.

"Selesai"

"Dimana ponselku?"

Aira menyerahkan ponsel Kenzo tanpa bertanya apapun, sebaliknya Ken juga meletakkan ponsel Aira di meja.

Kruukkk kruuukkk

"Onaka ga suite imasu" ucapnya lirih hampir tak terdengar dan sengaja memakai bahasa ibu menutupi rasa malu. Benar, ia bahkan belum makan sejak pagi tadi. Bagaimana ia bisa lupa?

(Aku lapar)

"Aku tidak punya makanan," ucap Aira ketus mendengar kode yang perut Ken berikan.

Kruukk krukk...

'Shit' umpat Ken dalam hati. Dia benar-benar malu sekarang.

"Kamu benar-benar kelaparan? Tunggu sebentar," Aira beranjak ke dapur.

Tak lama kemudian Aira meletakkan semangkuk mie instan lengkap dengan telur dan sayuran di depan Kenzo, "Hanya itu yang ada. Selamat makan," ucapnya seraya meletakkan sepasang sumpit dan sendok di sebelah kanan mangkuk itu.

Ken melahap hidangan itu dengan cepat dan tak bersisa. Rasanya ia belum kenyang dan ingin minta dibuatkan satu lagi, bagaimanapun gadis di depannya adalah calon istrinya, ia sedikit berhak meminta makanan tambahan lagi. Ia baru membuka mulutnya saat terdengar suara gadis itu terlebih dahulu.

"Sayonara" ucap Aira sembari membuka pintu setelah melihat makanan di mangkuk sudah tandas.

"Kamu tidak berterima kasih padaku?" Tanya Ken begitu sampai di depan pintu.

"Apa? Hahaha...." Aira tertawa garing sambil memalingkan wajahnya. 'Bagaimana bisa ada orang seperti ini? Sudah diberi makan justru berharap mendapat ucapan terima kasih' batinnya.

"Terima kasih. Selamat tinggal" Aira menutup pintu dengan cekatan begitu Ken melangkahkan kakinya melewati pintu.

"Ish.." Ken berbalik dan mendapati pintu di depannya sudah tertutup rapat.

'Gadis ini. Awas saja,' ucapnya dalam hati. Tangannya terulur ingin menggedor pintu di depannya tapi ia urungkan. Pandangannya tertuju pada perban di tangannya. Ya, dia gadis pertama yang mengobati lukanya, bahkan tim medis pun tidak ia izinkan menyentuh lukanya sore tadi.

*****

Permainan takdir seperti apa yang akan terjadi pada keduanya? Lanjut baca aja yaa. Jangan lupa masukkan buki ini ke daftar favorit kalian yaa. Jaa ne,

Hanazawa Easzy

Terpopuler

Comments

Mr.VANO

Mr.VANO

malai seru ceritany

2021-09-14

1

^⁠__⁠daena__⁠^

^⁠__⁠daena__⁠^

novel pertama yg pemeran nya orang Jepang
like komen udah 🤭 bintang 10 klau ada😅🤭

2021-07-04

1

ɴᴀᴜғᴀʟ

ɴᴀᴜғᴀʟ

untung uda sering liat anime jepng jdi sdikit faham

2021-05-30

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan Pertama
2 Dia Cantik
3 Ponsel
4 Menikahlah Denganku
5 Nothing
6 First Kiss
7 Kamu Tidak Merindukannya?
8 Tadaima
9 Maafkan Aku
10 Aku adalah milikmu, propertimu
11 Masuk Akademi
12 Bekas Luka
13 Mari Kita Coba
14 Tanpa Cinta
15 Masa Lalu
16 Release
17 Kamu ingin membunuhku?
18 I love You
19 Kamu Berhak Bahagia
20 Merelakan
21 Penculikan
22 Hontou ni Gomennasai...
23 Rumah Sakit
24 Melupakan
25 Makan Malam
26 Siap Berkelahi, huh?
27 Kamu Ingin Meninggalkanku?
28 Hambar
29 I Wanna Break Up
30 The Gangster is Back
31 He is Come Back
32 Diam-Diam Menghanyutkan
33 Bimbang
34 Sayonara
35 Kencan : Hanabi Kiss
36 Kencan : Disneyland
37 Ankle Boots
38 Monstaa?
39 Penthouse Yoshiro
40 Fake Smile
41 Hukuman Ken
42 Promise
43 Gerbang Dewa
44 News Anchor
45 Pura-Pura
46 Hukuman Ken (2)
47 Ramen ++
48 Chotto No Ma (Sekejap Saja)
49 Kawaii Desu Ne
50 Frustasi (Ending Season 1)
51 With My Pleasure (Extra Part)
52 Asalkan Kau Bahagia (Extra Part)
53 Season 2 : Restoran Padang
54 Season 2 : Mood Swing
55 Season 2 : Cerebral Palsy
56 Season 2 : Pria Penggoda
57 Season 2 : Cemburu
58 Season 2 : Posesif
59 Season 2 : Helipad
60 Season 2 : Microchip
61 Season 2 : First Love is Immortal
62 Season 2 : Hello Baby Boy
63 Season 2 : Pengakuan
64 Season 2 : Countdown Timer Clock
65 Season 2 : You Solved It, Right?
66 Season 2 : Selamat Tinggal, Minami-chan
67 Season 2 : Bertahanlah Istriku
68 Season 2 : Oura Ring
69 Season 2 : Takut Kehilangan
70 Season 2 : My Savior Goddess
71 Season 2 : Gadis Saturnus
72 Season 2 : Kabe-don
73 Season 2 : Janji
74 Season 2 : Ken Berubah
75 Season 2 : Hukuman Aira
76 Season 2 : Hacker
77 Season 2 : Kesepakatan?
78 Season 2 : Hilang Fokus
79 Season 2 : Serangan Tak Terduga
80 Season 2 : Ketulusan Hati
81 Season 2 : Menghapus Jejak
82 Season 2 : Keributan Kecil
83 Season 2 : Masa Lalu Menyedihkan
84 Season 2 : Salah Paham
85 Season 2 : Kepiting Rebus
86 Season 2 : Obsesi Shun
87 Season 2 : Surprise
88 Season 2 : Knock Out
89 Season 2 : Lunch Box
90 Season 2 : Awkward Moment
91 Season 2 : Hadiah Untuk Ken?
92 Season 2 : PlayStation 5
93 Season 2 : Tempat Persembunyian
94 Season 2 : Girls Talk
95 Season 2 : Kemarahan Ken
96 Season 2 : Penyesalan Ken
97 Season 2 : Berakhir
98 Season 2 : Planetarium
99 Season 2 : Malaikat Tak Bersayap
100 (Bukan Update) Spesial Episode 100
101 Season 2 : Ancaman Aira
102 Season 2 : Fluktuasi Hormon
103 Season 2 : USG
104 Season 2 : Rencana Besar
105 Season 2 : Permainan Semesta
106 Season 2 : Silent
107 Season 2 : Pria Tak Diundang
108 Season 2 : Gila !!
109 Season 2 : Aku Merindukanmu
110 Season 2 : Mission Accomplished
111 Season 2 : Delusi Erotomatic
112 Season 2 : Putus Asa
113 Season 2 : Kenyataan Pahit
114 Season 2 : Ikan Besar
115 Season 2 : Takkan Terhenti
116 Season 2 : Gudang Senjata
117 Season 2 : Tes DNA
118 Season 2 : Mereka Bersaudara?
119 Season 2 : Memancing di Air Keruh
120 Season 2 : Ledakan Hebat
121 Season 2 : Menggila
122 Season 2 : Masuk Perangkap
123 Season 2 : To the Point
124 Season 2 : Puncak Konflik
125 Season 2 : Hipotermia
126 Season 2 : Terjebak Rindu
127 Season 2 : Dia Memang Gila
128 Season 2 : Bukan Wanita Suci
129 Season 2 : Ayo Kembali ke Jepang
130 Season 2 : Red Square Market
131 Season 2 : Hidden Feelings
132 Season 2 : Pisang Goreng (Ending Season 2)
133 Bonus Extra Part
134 Extra Part Again
135 Opening Season 3 : Pulang
136 Season 3 : Patah
137 Season 3 : Bussiness Class
138 Season 3 : Spaghetti Saus Kacang
139 Season 3 : Surprise
140 Season 3 : Make A Wish
141 Season 3 : Ayah Siaga
142 Season 3 : Konsultasi Dokter
143 Season 3 : Pergulatan Batin
144 Season 3 : Ilusi
145 Season 3 : Hanya Mimpi Buruk
146 Season 3 : Terlalu Banyak, Terlalu Dalam
147 Season 3 : Body Shaming
148 Season 3 : Provokator
149 Season 3 : Hukuman Belum Berakhir
150 Season 3 : Hak Dominasi
151 Season 3 : Dominasi Aira
152 Season 3 : Tak Terduga
153 Season 3 : Rubah Betina
154 Season 3 : Triplets
155 Season 3 : The Queen
156 Season 3 : Luar Biasa
157 Season 3 : Berpisah
158 Season 3 : Site Supervisor
159 Season 3 : Single Baby Bed
160 Season 3 : Terlalu Suci
161 Season 3 : Peluit Ultrasonik
162 Season 3 : Jiwa Hackers
163 Season 3 : Menjadi Manusia Seutuhnya
164 Season 3 : Kolaborasi Dewa Dewi
165 Season 3 : Trojan
166 Season 3 : Arigatou, Itoshii Hito
167 Season 3 : Mengalihkan Perhatian
168 Season 3 : Bad Liar
169 Season 3 : Cemburu (Lagi)
170 Season 3 : Operasi Vasektomi
171 Season 3 : Nansense!
172 Season 3 : Kontraksi Palsu
173 Season 3 : Wasiat Bodoh
174 Season 3 : Sampah Tidak Tahu Diri
175 Season 3 : Perawatan Spa
176 Season 3 : Okinawa
177 Season 3 : Magazen
178 Season 3 : Basah Kuyup
179 Season 3 : Mission Failed
180 Season 3 : Black Powder
181 Season 3 : Mata Dewa
182 Season 3 : Ketulusan Hati
183 Season 3 : Ambigu
184 Season 3 : Musuh Terbesar
185 Season 3 : Nunchaku & Steel Round Coin
186 Season 3 : Fire Sunset
187 Season 3 : Siap Kehilangan Nyawa
188 Season 3 : Akuisisi Circle K
189 Season 3 : Penyesalan Yamaken
190 Season 3 : Black Diamond
191 Season 3 : Maternal Fetal Medicine
192 Season 3 : Yamashita Park
193 Season 3 : Larangan Terberat
194 Season 3 : Menjauhlah Dariku!
195 Season 3 : Melepaskan Mone
196 Season 3 : Kebahagiaan Sejati
197 Season 3 : Kram Perut
198 Season 3 : Permaisuri
199 Season 3 : Bento Ayam Bakar
200 Season 3 : Tanda-Tanda Melahirkan
201 Season 3 : Baby Born
202 Season 3 : Antara Hidup dan Mati
203 Season 3 : Kondisi Gawat Darurat
204 Season 3 : Pengorbanan Istri Luar Biasa
205 Season 3 : Konsultan Ahli Gizi
206 Season 3 : Akari, Ayame, Azami
207 Season 3 : Perasaan Bersambut
208 Season 3 : Happy Ending
209 PENGUMUMAN : Bukan Update
210 Welcome Home Gangster Boy
211 Gangster Boy : Confetti
212 Gangster Boy : Telepati Suami Istri
213 Gangster Boy : Bayi Besar
214 Gangster Boy : Pengawal Khusus
215 Gangster Boy : Rumah Baru
216 Gangster Boy : Depresi Postpartum
217 Gangster Boy : Amazing Mother-In Law
218 Gangster Boy : Kencan Pertama
219 Gangster Boy : Hormon Genit
220 Gangster Boy : Pria yang Licik
221 Gangster Boy : Klinik Kecantikan
222 Gangster Boy : Level Emosi Manusia
223 Gangster Boy : Produk Kecantikan Miracle
224 Gangster Boy : Personal Assistant
225 Gangster Boy : Efek Domino
226 Gangster Boy : Kambing Hitam
227 Gangster Boy : Titik Terang
228 Gangster Boy : Hampir Loss Control
229 Gangster Boy : Pengakuan Ken
230 Gangster Boy : Sarapan Pagi
231 Gangster Boy : Tanda Overdosis Cinta
232 Gangster Boy : Menebus Waktu yang Hilang
233 Gangster Boy : Pebisnis Muda Berbahaya
234 Gangster Boy : Laser Pointer 3.0
235 Gangster Boy : Permasalahan Miracle
236 Gangster Boy : Respon Tak Terduga
237 Gangster Boy : Sianida
238 Gangster Boy : Brotherhood
239 Gangster Boy : Masa Lalu Kaori
240 Gangster Boy : Otak Kedua
241 Gangster Boy : Lidah Tidak Bertulang
242 Gangster Boy : Para Tetua Yakuza
243 Gangster Boy : Pingsan
244 Gangster Boy : Nasihat Ibu
245 Gangster Boy : Nasihat Ibu (2)
246 Gangster Boy : Luka Masa Lalu
247 Gangster Boy : Menutup Lembaran Kelam
248 Gangster Boy : Rahasia Terbesar
249 Gangster Boy : Fakta Tersembunyi
250 Gangster Boy : Terjebak Perangkap
251 Gangster Boy : Hadiah Anniversary
252 Gangster Boy : Jatuh Cinta Lagi
253 Gangster Boy : I'm A Wolf
254 Gangster Boy : Kakek Marah
255 Gangster Boy : Penemuan Mayat
256 Gangster Boy : Hadiah Anniversary dari Kakek?
257 Gangster Boy : Dalang dari Semua Permasalahan
258 Gangster Boy : Monster Hacker
259 Gangster Boy : Lencana Rajawali
260 Gangster Boy : Satu Alasan Kuat
261 Gangster Boy : Topeng Malaikat
262 Gangster Boy : Jebakan Tak Terduga
263 Gangster Boy : Pertarungan yang Sebenarnya
264 Gangster Boy : CITO!
265 Gangster Boy : Serigala Tua
266 Gangster Boy : Happy Wedding Anniversary, Dear
267 Gangster Boy : Baby Mode
268 Gangster Boy : Childish
269 Gangster Boy : Tekko - Kagi
270 Gangster Boy : Tekad yang Kuat
271 Gangster Boy : Aura Seorang Yakuza
272 Gangster Boy : Cucu yang Menggemaskan
273 Gangster Boy : Obsesi yang Aneh
274 Gangster Boy : Goes to Thailand
275 Gangster Boy : Pasang Surut Kehidupan
276 Gangster Boy : Potret Mesra
277 Gangster Boy : Santap Malam Spesial
278 Gangster Boy : Sisi Liar Ken
279 Gangster Boy : ASI Eksklusif
280 Gangster Boy : Pillow Talk
281 Gangster Boy : Senjata Makan Tuan
282 Gangster Boy : Salah Langkah
283 Gangster Boy : Rencana Bisnis
284 Gangster Boy : Serigala Liar
285 Gangster Boy : Postphital Dysphoria (PCD)
286 Gangster Boy : Konsultasi dengan Kaori
287 Gangster Boy : Tamparan Keras untuk Ken
288 Gangster Boy : Pawang Serigala
289 Gangster Boy : Time Flies so Fast
290 Gangster Boy : Parenting Story
291 Gangster Boy : Titah Agung
292 Gangster Boy : Divisi IT
293 Gangster Boy : Diagnosis Dokter
294 Gangster Boy : Alergi Seafood
295 Gangster Boy : Kekhawatiran Aira
296 Gangster Boy : Kekhawatiran Mone
297 Gangster Boy : Solusi Terbaik
298 Gangster Boy : Konsultasi
299 Gangster Boy : Terjebak Perasaan
300 Gangster Boy : The Only One
301 Gangster Boy : Ganbatte Kudasai
302 Gangster Boy : Hati yang Lembut
303 Gangster Boy : Ikan Buntal
304 Gangster Boy : Menjemput Yoshiro
305 Gangster Boy : Menguji Kesabaran
306 Gangster Boy : Sweet Couple
307 Gangster Boy : Masak Bersama
308 Gangster Boy : Kegilaan Ken
309 Gangster Boy : Pencarian Tuan Harada
310 Gangster Boy : Ninja Palsu
311 Gangster Boy : Meninggalkan Jejak
312 Gangster Boy : Penyelamatan Kaori
313 Gangster Boy : Wanita Pembawa Sial
314 Gangster Boy : Balas Dendam
315 Gangster Boy : Harus Dimusnahkan
316 Gangster Boy : Pembantaian
317 Gangster Boy : Benar-Benar Musnah
318 Gangster Boy : Kembali
319 Gangster Boy : Penyesalan Kaori
320 Gangster Boy : Kebahagiaan Tak Terkira
321 Gangster Boy : Dunia Milik Berdua
322 Gangster Boy : Hanya Halusinasi
323 Gangster Boy : Kastrasi
324 Gangster Boy : Wanita Paling Bahagia di Dunia
325 Gangster Boy : Merajuk
326 Gangster Boy : Terlalu Sempurna
327 Gangster Boy : Kemampuan Iblis
328 Gangster Boy : Testpack
329 Gangster Boy : Rujak Buah
330 Gangster Boy : Sisterhood
331 Gangster Boy : Penjelasan Aira
332 Gangster Boy : Menyatukan Kepala
333 Gangster Boy : Untold Story
334 Gangster Boy : Perbedaan Kasta
335 Gangster Boy : Peringatan Kakek
336 Gangster Boy : Wanita Rusia
337 Gangster Boy : Nasihat Aira
338 Gangster Boy : Kawan atau Lawan?
339 Gangster Boy : Bisikan Semesta
340 Gangster Boy : Kedatangan Yuki
341 Gangster Boy : Nyawa Dibalas Nyawa
342 Gangster Boy : Suami Penggoda
343 Gangster Boy : Khawatir
344 Gangster Boy : Tugas Besar
345 Gangster Boy : Bersiap
346 Gangster Boy : Fakta Mencengangkan
347 Gangster Boy : Jangan Gegabah!
348 Gangster Boy : Menerjang Badai
349 Gangster Boy : Di Luar Dugaan
350 Gangster Boy : Perasaan Aneh (17+)
351 Gangster Boy : Mone Terabaikan
352 Gangster Boy : Indonesia?
353 Gangster Boy : Surat Wasiat Palsu
354 Gangster Boy : Apapun yang Terjadi
355 Gangster Boy : Senjata Makan Tuan (21+)
356 Gangster Boy : Menjilat Air Ludah
357 Gangster Boy : Untold Story
358 Gangster Boy : Tanpa Ekspresi
359 Gangster Boy : Ai-chan, Aishiteru
360 Gangster Boy : Satu Lawan Seribu
361 Gangster Boy : Anna Vyatcheslavovna?
362 Gangster Boy : Potongan Puzzle
363 Gangster Boy : Simbiosis Mutualisme
364 Gangster Boy : Permasalahan Pelik tentang Anna
365 Gangster Boy : Menikah Lagi?
366 Gangster Boy : Bahasa Surga
367 Gangster Boy : Permainan Dimulai
368 Gangster Boy : Let's Do It!
369 Gangster Boy : Pura-Pura Berselisih Paham
370 Gangster Boy : Satu Lawan Satu!
371 Gangster Boy : Menceritakan Setiap Detail yang Ada
372 Gangster Boy : Kebahagiaan yang Sempurna
373 Gangster Boy : Laki - Laki Manipulatif
374 Gangster Boy : Wanita Paling Beruntung di Dunia
375 Gangster Boy : Pasangan Yang Serasi
376 Gangster Boy : Manusia Berhati Iblis
377 Gangster Boy : Bermain Tarik Ulur dengan Wanita Lici
378 Gangster Boy : Identitas Rahasia
379 Gangster Boy : Dari Kesayanganmu di Surga
380 Gangster Boy : Ayo Kita Bermain Peran!
381 Gangster Boy : Teknologi Kontra-Drone
382 Gangster Boy : Mati pun Mau?
383 Gangster Boy : Aku Mau Kamu!
384 Gangster Boy : Kamu Sengaja Mempermainkanku?
385 Gangster Boy : Diam dan Lihatlah!
386 Gangster Boy : Memberinya Obat Tidur
387 Gangster Boy : Tawaran Kembali Menjadi Agen Rahasia
388 Gangster Boy : Dua Kepribadian?
389 Gangster Boy : Cemburu Buta
390 Gangster Boy : Adik Pengecut
391 Gangster Boy : Planning Membuat Anak Perempuan
392 Gangster Boy : Ingin Mengambil Mone Kembali?
393 Gangster Boy : Earpiece
394 Gangster Boy : Aset Hidup Paling Berharga
395 Gangster Boy : Fakta Tersembunyi
396 Gangster Boy : Lalat Pengganggu
397 Gangster Boy : Kembang Api Kecil di Siang Hari
398 Gangster Boy : Biarkan Silent Berbicara
399 Gangster Boy : Ketakutan Setengah Mati
400 Gangster Boy : Sangat Berharga
401 Gangster Boy : Benar-Benar Kompleks
402 Gangster Boy : Ledakan Besar
403 Gangster Boy : Rencana Rahasia Yamazaki Bersaudara
404 Gangster Boy : Menyelamatkan Diri
405 Gangster Boy : Tak Terkendali
406 Gangster Boy : Perjuangan Hidup dan Mati
407 Gangster Boy : Perjuangan Hidup dan Mati
408 Gangster Boy : Menyingkirkan Halang Rintang yang Ada
409 Gangster Boy : Tidak Baik, Juga Tidak Buruk
410 PENGUMUMAN !!!
411 Gangster Boy : Apa yang Terjadi, Terjadilah
412 Gangster Boy: Pilihan Terakhir
413 Gangster Boy Final
Episodes

Updated 413 Episodes

1
Pertemuan Pertama
2
Dia Cantik
3
Ponsel
4
Menikahlah Denganku
5
Nothing
6
First Kiss
7
Kamu Tidak Merindukannya?
8
Tadaima
9
Maafkan Aku
10
Aku adalah milikmu, propertimu
11
Masuk Akademi
12
Bekas Luka
13
Mari Kita Coba
14
Tanpa Cinta
15
Masa Lalu
16
Release
17
Kamu ingin membunuhku?
18
I love You
19
Kamu Berhak Bahagia
20
Merelakan
21
Penculikan
22
Hontou ni Gomennasai...
23
Rumah Sakit
24
Melupakan
25
Makan Malam
26
Siap Berkelahi, huh?
27
Kamu Ingin Meninggalkanku?
28
Hambar
29
I Wanna Break Up
30
The Gangster is Back
31
He is Come Back
32
Diam-Diam Menghanyutkan
33
Bimbang
34
Sayonara
35
Kencan : Hanabi Kiss
36
Kencan : Disneyland
37
Ankle Boots
38
Monstaa?
39
Penthouse Yoshiro
40
Fake Smile
41
Hukuman Ken
42
Promise
43
Gerbang Dewa
44
News Anchor
45
Pura-Pura
46
Hukuman Ken (2)
47
Ramen ++
48
Chotto No Ma (Sekejap Saja)
49
Kawaii Desu Ne
50
Frustasi (Ending Season 1)
51
With My Pleasure (Extra Part)
52
Asalkan Kau Bahagia (Extra Part)
53
Season 2 : Restoran Padang
54
Season 2 : Mood Swing
55
Season 2 : Cerebral Palsy
56
Season 2 : Pria Penggoda
57
Season 2 : Cemburu
58
Season 2 : Posesif
59
Season 2 : Helipad
60
Season 2 : Microchip
61
Season 2 : First Love is Immortal
62
Season 2 : Hello Baby Boy
63
Season 2 : Pengakuan
64
Season 2 : Countdown Timer Clock
65
Season 2 : You Solved It, Right?
66
Season 2 : Selamat Tinggal, Minami-chan
67
Season 2 : Bertahanlah Istriku
68
Season 2 : Oura Ring
69
Season 2 : Takut Kehilangan
70
Season 2 : My Savior Goddess
71
Season 2 : Gadis Saturnus
72
Season 2 : Kabe-don
73
Season 2 : Janji
74
Season 2 : Ken Berubah
75
Season 2 : Hukuman Aira
76
Season 2 : Hacker
77
Season 2 : Kesepakatan?
78
Season 2 : Hilang Fokus
79
Season 2 : Serangan Tak Terduga
80
Season 2 : Ketulusan Hati
81
Season 2 : Menghapus Jejak
82
Season 2 : Keributan Kecil
83
Season 2 : Masa Lalu Menyedihkan
84
Season 2 : Salah Paham
85
Season 2 : Kepiting Rebus
86
Season 2 : Obsesi Shun
87
Season 2 : Surprise
88
Season 2 : Knock Out
89
Season 2 : Lunch Box
90
Season 2 : Awkward Moment
91
Season 2 : Hadiah Untuk Ken?
92
Season 2 : PlayStation 5
93
Season 2 : Tempat Persembunyian
94
Season 2 : Girls Talk
95
Season 2 : Kemarahan Ken
96
Season 2 : Penyesalan Ken
97
Season 2 : Berakhir
98
Season 2 : Planetarium
99
Season 2 : Malaikat Tak Bersayap
100
(Bukan Update) Spesial Episode 100
101
Season 2 : Ancaman Aira
102
Season 2 : Fluktuasi Hormon
103
Season 2 : USG
104
Season 2 : Rencana Besar
105
Season 2 : Permainan Semesta
106
Season 2 : Silent
107
Season 2 : Pria Tak Diundang
108
Season 2 : Gila !!
109
Season 2 : Aku Merindukanmu
110
Season 2 : Mission Accomplished
111
Season 2 : Delusi Erotomatic
112
Season 2 : Putus Asa
113
Season 2 : Kenyataan Pahit
114
Season 2 : Ikan Besar
115
Season 2 : Takkan Terhenti
116
Season 2 : Gudang Senjata
117
Season 2 : Tes DNA
118
Season 2 : Mereka Bersaudara?
119
Season 2 : Memancing di Air Keruh
120
Season 2 : Ledakan Hebat
121
Season 2 : Menggila
122
Season 2 : Masuk Perangkap
123
Season 2 : To the Point
124
Season 2 : Puncak Konflik
125
Season 2 : Hipotermia
126
Season 2 : Terjebak Rindu
127
Season 2 : Dia Memang Gila
128
Season 2 : Bukan Wanita Suci
129
Season 2 : Ayo Kembali ke Jepang
130
Season 2 : Red Square Market
131
Season 2 : Hidden Feelings
132
Season 2 : Pisang Goreng (Ending Season 2)
133
Bonus Extra Part
134
Extra Part Again
135
Opening Season 3 : Pulang
136
Season 3 : Patah
137
Season 3 : Bussiness Class
138
Season 3 : Spaghetti Saus Kacang
139
Season 3 : Surprise
140
Season 3 : Make A Wish
141
Season 3 : Ayah Siaga
142
Season 3 : Konsultasi Dokter
143
Season 3 : Pergulatan Batin
144
Season 3 : Ilusi
145
Season 3 : Hanya Mimpi Buruk
146
Season 3 : Terlalu Banyak, Terlalu Dalam
147
Season 3 : Body Shaming
148
Season 3 : Provokator
149
Season 3 : Hukuman Belum Berakhir
150
Season 3 : Hak Dominasi
151
Season 3 : Dominasi Aira
152
Season 3 : Tak Terduga
153
Season 3 : Rubah Betina
154
Season 3 : Triplets
155
Season 3 : The Queen
156
Season 3 : Luar Biasa
157
Season 3 : Berpisah
158
Season 3 : Site Supervisor
159
Season 3 : Single Baby Bed
160
Season 3 : Terlalu Suci
161
Season 3 : Peluit Ultrasonik
162
Season 3 : Jiwa Hackers
163
Season 3 : Menjadi Manusia Seutuhnya
164
Season 3 : Kolaborasi Dewa Dewi
165
Season 3 : Trojan
166
Season 3 : Arigatou, Itoshii Hito
167
Season 3 : Mengalihkan Perhatian
168
Season 3 : Bad Liar
169
Season 3 : Cemburu (Lagi)
170
Season 3 : Operasi Vasektomi
171
Season 3 : Nansense!
172
Season 3 : Kontraksi Palsu
173
Season 3 : Wasiat Bodoh
174
Season 3 : Sampah Tidak Tahu Diri
175
Season 3 : Perawatan Spa
176
Season 3 : Okinawa
177
Season 3 : Magazen
178
Season 3 : Basah Kuyup
179
Season 3 : Mission Failed
180
Season 3 : Black Powder
181
Season 3 : Mata Dewa
182
Season 3 : Ketulusan Hati
183
Season 3 : Ambigu
184
Season 3 : Musuh Terbesar
185
Season 3 : Nunchaku & Steel Round Coin
186
Season 3 : Fire Sunset
187
Season 3 : Siap Kehilangan Nyawa
188
Season 3 : Akuisisi Circle K
189
Season 3 : Penyesalan Yamaken
190
Season 3 : Black Diamond
191
Season 3 : Maternal Fetal Medicine
192
Season 3 : Yamashita Park
193
Season 3 : Larangan Terberat
194
Season 3 : Menjauhlah Dariku!
195
Season 3 : Melepaskan Mone
196
Season 3 : Kebahagiaan Sejati
197
Season 3 : Kram Perut
198
Season 3 : Permaisuri
199
Season 3 : Bento Ayam Bakar
200
Season 3 : Tanda-Tanda Melahirkan
201
Season 3 : Baby Born
202
Season 3 : Antara Hidup dan Mati
203
Season 3 : Kondisi Gawat Darurat
204
Season 3 : Pengorbanan Istri Luar Biasa
205
Season 3 : Konsultan Ahli Gizi
206
Season 3 : Akari, Ayame, Azami
207
Season 3 : Perasaan Bersambut
208
Season 3 : Happy Ending
209
PENGUMUMAN : Bukan Update
210
Welcome Home Gangster Boy
211
Gangster Boy : Confetti
212
Gangster Boy : Telepati Suami Istri
213
Gangster Boy : Bayi Besar
214
Gangster Boy : Pengawal Khusus
215
Gangster Boy : Rumah Baru
216
Gangster Boy : Depresi Postpartum
217
Gangster Boy : Amazing Mother-In Law
218
Gangster Boy : Kencan Pertama
219
Gangster Boy : Hormon Genit
220
Gangster Boy : Pria yang Licik
221
Gangster Boy : Klinik Kecantikan
222
Gangster Boy : Level Emosi Manusia
223
Gangster Boy : Produk Kecantikan Miracle
224
Gangster Boy : Personal Assistant
225
Gangster Boy : Efek Domino
226
Gangster Boy : Kambing Hitam
227
Gangster Boy : Titik Terang
228
Gangster Boy : Hampir Loss Control
229
Gangster Boy : Pengakuan Ken
230
Gangster Boy : Sarapan Pagi
231
Gangster Boy : Tanda Overdosis Cinta
232
Gangster Boy : Menebus Waktu yang Hilang
233
Gangster Boy : Pebisnis Muda Berbahaya
234
Gangster Boy : Laser Pointer 3.0
235
Gangster Boy : Permasalahan Miracle
236
Gangster Boy : Respon Tak Terduga
237
Gangster Boy : Sianida
238
Gangster Boy : Brotherhood
239
Gangster Boy : Masa Lalu Kaori
240
Gangster Boy : Otak Kedua
241
Gangster Boy : Lidah Tidak Bertulang
242
Gangster Boy : Para Tetua Yakuza
243
Gangster Boy : Pingsan
244
Gangster Boy : Nasihat Ibu
245
Gangster Boy : Nasihat Ibu (2)
246
Gangster Boy : Luka Masa Lalu
247
Gangster Boy : Menutup Lembaran Kelam
248
Gangster Boy : Rahasia Terbesar
249
Gangster Boy : Fakta Tersembunyi
250
Gangster Boy : Terjebak Perangkap
251
Gangster Boy : Hadiah Anniversary
252
Gangster Boy : Jatuh Cinta Lagi
253
Gangster Boy : I'm A Wolf
254
Gangster Boy : Kakek Marah
255
Gangster Boy : Penemuan Mayat
256
Gangster Boy : Hadiah Anniversary dari Kakek?
257
Gangster Boy : Dalang dari Semua Permasalahan
258
Gangster Boy : Monster Hacker
259
Gangster Boy : Lencana Rajawali
260
Gangster Boy : Satu Alasan Kuat
261
Gangster Boy : Topeng Malaikat
262
Gangster Boy : Jebakan Tak Terduga
263
Gangster Boy : Pertarungan yang Sebenarnya
264
Gangster Boy : CITO!
265
Gangster Boy : Serigala Tua
266
Gangster Boy : Happy Wedding Anniversary, Dear
267
Gangster Boy : Baby Mode
268
Gangster Boy : Childish
269
Gangster Boy : Tekko - Kagi
270
Gangster Boy : Tekad yang Kuat
271
Gangster Boy : Aura Seorang Yakuza
272
Gangster Boy : Cucu yang Menggemaskan
273
Gangster Boy : Obsesi yang Aneh
274
Gangster Boy : Goes to Thailand
275
Gangster Boy : Pasang Surut Kehidupan
276
Gangster Boy : Potret Mesra
277
Gangster Boy : Santap Malam Spesial
278
Gangster Boy : Sisi Liar Ken
279
Gangster Boy : ASI Eksklusif
280
Gangster Boy : Pillow Talk
281
Gangster Boy : Senjata Makan Tuan
282
Gangster Boy : Salah Langkah
283
Gangster Boy : Rencana Bisnis
284
Gangster Boy : Serigala Liar
285
Gangster Boy : Postphital Dysphoria (PCD)
286
Gangster Boy : Konsultasi dengan Kaori
287
Gangster Boy : Tamparan Keras untuk Ken
288
Gangster Boy : Pawang Serigala
289
Gangster Boy : Time Flies so Fast
290
Gangster Boy : Parenting Story
291
Gangster Boy : Titah Agung
292
Gangster Boy : Divisi IT
293
Gangster Boy : Diagnosis Dokter
294
Gangster Boy : Alergi Seafood
295
Gangster Boy : Kekhawatiran Aira
296
Gangster Boy : Kekhawatiran Mone
297
Gangster Boy : Solusi Terbaik
298
Gangster Boy : Konsultasi
299
Gangster Boy : Terjebak Perasaan
300
Gangster Boy : The Only One
301
Gangster Boy : Ganbatte Kudasai
302
Gangster Boy : Hati yang Lembut
303
Gangster Boy : Ikan Buntal
304
Gangster Boy : Menjemput Yoshiro
305
Gangster Boy : Menguji Kesabaran
306
Gangster Boy : Sweet Couple
307
Gangster Boy : Masak Bersama
308
Gangster Boy : Kegilaan Ken
309
Gangster Boy : Pencarian Tuan Harada
310
Gangster Boy : Ninja Palsu
311
Gangster Boy : Meninggalkan Jejak
312
Gangster Boy : Penyelamatan Kaori
313
Gangster Boy : Wanita Pembawa Sial
314
Gangster Boy : Balas Dendam
315
Gangster Boy : Harus Dimusnahkan
316
Gangster Boy : Pembantaian
317
Gangster Boy : Benar-Benar Musnah
318
Gangster Boy : Kembali
319
Gangster Boy : Penyesalan Kaori
320
Gangster Boy : Kebahagiaan Tak Terkira
321
Gangster Boy : Dunia Milik Berdua
322
Gangster Boy : Hanya Halusinasi
323
Gangster Boy : Kastrasi
324
Gangster Boy : Wanita Paling Bahagia di Dunia
325
Gangster Boy : Merajuk
326
Gangster Boy : Terlalu Sempurna
327
Gangster Boy : Kemampuan Iblis
328
Gangster Boy : Testpack
329
Gangster Boy : Rujak Buah
330
Gangster Boy : Sisterhood
331
Gangster Boy : Penjelasan Aira
332
Gangster Boy : Menyatukan Kepala
333
Gangster Boy : Untold Story
334
Gangster Boy : Perbedaan Kasta
335
Gangster Boy : Peringatan Kakek
336
Gangster Boy : Wanita Rusia
337
Gangster Boy : Nasihat Aira
338
Gangster Boy : Kawan atau Lawan?
339
Gangster Boy : Bisikan Semesta
340
Gangster Boy : Kedatangan Yuki
341
Gangster Boy : Nyawa Dibalas Nyawa
342
Gangster Boy : Suami Penggoda
343
Gangster Boy : Khawatir
344
Gangster Boy : Tugas Besar
345
Gangster Boy : Bersiap
346
Gangster Boy : Fakta Mencengangkan
347
Gangster Boy : Jangan Gegabah!
348
Gangster Boy : Menerjang Badai
349
Gangster Boy : Di Luar Dugaan
350
Gangster Boy : Perasaan Aneh (17+)
351
Gangster Boy : Mone Terabaikan
352
Gangster Boy : Indonesia?
353
Gangster Boy : Surat Wasiat Palsu
354
Gangster Boy : Apapun yang Terjadi
355
Gangster Boy : Senjata Makan Tuan (21+)
356
Gangster Boy : Menjilat Air Ludah
357
Gangster Boy : Untold Story
358
Gangster Boy : Tanpa Ekspresi
359
Gangster Boy : Ai-chan, Aishiteru
360
Gangster Boy : Satu Lawan Seribu
361
Gangster Boy : Anna Vyatcheslavovna?
362
Gangster Boy : Potongan Puzzle
363
Gangster Boy : Simbiosis Mutualisme
364
Gangster Boy : Permasalahan Pelik tentang Anna
365
Gangster Boy : Menikah Lagi?
366
Gangster Boy : Bahasa Surga
367
Gangster Boy : Permainan Dimulai
368
Gangster Boy : Let's Do It!
369
Gangster Boy : Pura-Pura Berselisih Paham
370
Gangster Boy : Satu Lawan Satu!
371
Gangster Boy : Menceritakan Setiap Detail yang Ada
372
Gangster Boy : Kebahagiaan yang Sempurna
373
Gangster Boy : Laki - Laki Manipulatif
374
Gangster Boy : Wanita Paling Beruntung di Dunia
375
Gangster Boy : Pasangan Yang Serasi
376
Gangster Boy : Manusia Berhati Iblis
377
Gangster Boy : Bermain Tarik Ulur dengan Wanita Lici
378
Gangster Boy : Identitas Rahasia
379
Gangster Boy : Dari Kesayanganmu di Surga
380
Gangster Boy : Ayo Kita Bermain Peran!
381
Gangster Boy : Teknologi Kontra-Drone
382
Gangster Boy : Mati pun Mau?
383
Gangster Boy : Aku Mau Kamu!
384
Gangster Boy : Kamu Sengaja Mempermainkanku?
385
Gangster Boy : Diam dan Lihatlah!
386
Gangster Boy : Memberinya Obat Tidur
387
Gangster Boy : Tawaran Kembali Menjadi Agen Rahasia
388
Gangster Boy : Dua Kepribadian?
389
Gangster Boy : Cemburu Buta
390
Gangster Boy : Adik Pengecut
391
Gangster Boy : Planning Membuat Anak Perempuan
392
Gangster Boy : Ingin Mengambil Mone Kembali?
393
Gangster Boy : Earpiece
394
Gangster Boy : Aset Hidup Paling Berharga
395
Gangster Boy : Fakta Tersembunyi
396
Gangster Boy : Lalat Pengganggu
397
Gangster Boy : Kembang Api Kecil di Siang Hari
398
Gangster Boy : Biarkan Silent Berbicara
399
Gangster Boy : Ketakutan Setengah Mati
400
Gangster Boy : Sangat Berharga
401
Gangster Boy : Benar-Benar Kompleks
402
Gangster Boy : Ledakan Besar
403
Gangster Boy : Rencana Rahasia Yamazaki Bersaudara
404
Gangster Boy : Menyelamatkan Diri
405
Gangster Boy : Tak Terkendali
406
Gangster Boy : Perjuangan Hidup dan Mati
407
Gangster Boy : Perjuangan Hidup dan Mati
408
Gangster Boy : Menyingkirkan Halang Rintang yang Ada
409
Gangster Boy : Tidak Baik, Juga Tidak Buruk
410
PENGUMUMAN !!!
411
Gangster Boy : Apa yang Terjadi, Terjadilah
412
Gangster Boy: Pilihan Terakhir
413
Gangster Boy Final

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!