"Vin" teriak Maya dari pintu rumah Alvin.
Alvin yang mendengar suara Maya segera menemui Maya.
"Mana Tania?", Tanya Maya saat melihat Alvin.
"Dikamar Muti yang pintu nya warna merah" jelas Alvin sambil menunju kearah Maya.
Maya segera menuju kamar Muti dan melewati Alvin.
"Kenapa gak lu aja yang bangunin?", Tanya Lingga yang baru selesai memakirkan motornya.
"Gua ngeri khilaf ilah" jawab Alvin.
"Yailah emang khilaf ngapa?", Ledek Lingga.
"Nanti kalo gua ke goda setan bahaya" jelas Alvin.
"Wkwkwkwk, emang muka lu doang tampang bad boy tapi mah..." Ledek Lingga.
"Dih, ngeledek gua lu ya!", Ucap Alvin.
____
"Tan, bangun" ucap Maya sambil menggoyang kan badan Tania.
"Hmmm" saut Tania yang masih asik dengan mimpi nya.
"Bangun woy ini dirumah Alvin bukan rumah lo, mau di gorok lu sama papah lu" ucap Maya sambil menepuk pipi Tania.
Seketika mata Tania seger. Tania segera melihat ke arah jam dan sekarang sudah jam 10 lewat. Tania mendadak panik.
"Kok lu bangunin gua jam segini" ungkap Tania kepada Maya.
"Yah gua lupa udah buruan!", Jelas Maya.
Tania segera mengecek hp nya yap berpuluh-puluh kali kak Edward menelfon.
Tania segera keluar disusul dengan Maya, Alvin yang melihat Tania keluar dari kamar Muti dengan wajah panik membuat Lingga ngakak.
"Sanstuy aja kali liat si Tania" ledek Lingga.
"Apaan sih lo" saut Alvin.
"Vin, kok lu gak bangunin gua" ucap Tania marah.
"Yah kan gua ngeri khilaf" jelas Alvin.
Tania sadar juga bahwa ini salah dia.
"Buruan pulang!", Ucap Maya.
"Gua anterin!", Ajak Alvin.
"Naik sepeda? Gak nanti lama" ungkap Tania.
"Ya engga lah naik motor udah ayo!", Ucap Alvin.
______
"Vin jangan ngebut dong" teriak Tania.
"Dari pada nama lu di coret dari KK kan lebih gak lucu" jelas Alvin membuat Tania tersenyum.
"Apaan sih lo" saut Tania.
"Pegangan gua mau balap Rossi" ungkap Alvin.
Tania hanya tersenyum di belakang entah mengapa Tania merasa bahwa Alvin sebenarnya lagi menenangkan nya.
______
"Kata lo mereka udah sampai belum Ling?", Tanya Maya.
"Hah? Senpai ... Kenapa senpai?", Tanya balik Lingga.
"Dasar budeg" teriak Maya.
"Enak aja budeg, tuh motor depan bunyinya kayak kentut genderuwo berisik bat gak kedengaran lu ngomong apa" jelas Lingga.
"Emang lu tau kentut genderuwo bunyinya gimana?", Tanya Maya.
"Tau lah, kayak perut lo yang kelaparan sekarang" ledek Lingga yang membuat Maya malu.
"Lu laper kan? Mau makan dulu ga!", Ajak Lingga.
"Boleh, lu traktir" ungkap Maya senang Lingga hanya pasrah saja menanggapi nya.
"Mau makan apa?", Tanya Lingga.
"Terserah lo, kan lo yang traktir" ungkap Maya.
"Ya udah kita makan martabak aja!", Ajak Lingga.
___
"Bang, martabak telur sama manis satu" ucap Lingga.
"Ok" jawab abang martabak.
"Lo gak diomelin ibu Lo pulang jam segini?", Tanya Lingga heran karena melihat wajah Maya yang sangat berbanding balik dengan wajah Tania tadi.
"Ya engga lah, emang dirumah gua ada yg peduli sama gua" jelas Maya santai.
"Lah orang tua lo?", Tanya Lingga.
"Gini ya Ling, orang tua gua tuh kerja terus. Mereka mana ada waktu buat marahin gua. Ok mereka marahin gua kalo mereka lagi ada masalah di kantor mereka atau kalo suasana hati mereka lagi gak mood aja" jelas Maya.
"Tapi orang tua lo sayang lah pasti sama lo", ungkap Lingga.
"Mereka emang sayang sama gua, sayang banget malah semua yang gua inginkan langsung mereka kasih. Cuma ada satu yang mereka gak bisa kasih ke gua" ungkap Maya.
"Apa?", Tanya Lingga penasaran.
"Waktu mereka, mereka gak bisa ngasih waktu mereka buat gua dari kecil sampai sekarang pembantu lah orang tua gua" ungkap Maya. Lingga melihat bahwa Maya sebenarnya adalah anak yang sangat butuh kehangatan.
Pikir Lingga Maya ini anak yang bandel dan anak manja yang bisanya hanya meminta ternyata Maya juga punya rasa sakit nya.
"Lo bisa kok ngambil waktu gua" ungkap Lingga membuat Maya menatap nya.
"Jan geer dulu maksud gua kalo lo mau cerita apa- apa lo bisa ke gua kok" jelas Lingga.
"Makasih" ucap Maya.
"Nih martabak nya" ucap abang martabak.
"Makasih" jawab mereka barengan.
"Lo tau gak May kalo perut gua kayak martabak ini" jelas Lingga.
"Tau, berlipat-lipat lemak ya kan" ledek Maya.
"Ya engga ... Perut gua tuh six pack" jelas Lingga. Seketika Maya tertawa mendengar omongan Lingga membuat Lingga terpaku, ternyata Maya sangat cantik dengan senyum yang menghiasi wajahnya.
"Six pack six pack... One pack kali ah" ledek Maya membuat Lingga gemes. Lingga mencubit pipi Maya membuat Maya kesakitan.
"Sakit ish" protes Maya.
"Wkwkwk" saut Lingga.
_______
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
ordinary people
Boom like berakhir disini, kalo mau lagi, poinnya juga nambah
semangat
nih jejaknya👣
2021-01-11
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
semangat baby...
2021-01-04
0
listiSabran
like ku sdh mendarat kak , semangat up nya ☺️💕
2020-12-30
0