MEMORI LAMA

MEMORI LAMA

Pt1

Duar.... Duar.... Duar ...

Suara kembang api menghiasi langit malam, langit yang gelap gulita menjadi sangat indah. Orang-orang bersenang-senang bersama orang tersayang mereka.

...

Tania melihat kearah langit, Tania berharap keajaiban terjadi di keluarga nya. Rasanya Tania sudah sangat malas pulang kerumah karena Tania males mendengar dan melihat orang tuanya bertengkar.

...

Tania mengabaikan telepon dari keluarganya. Rasanya Tania sudah sangat muak dengan semua ini. "Sebenarnya papah sama mamah berantem kenapa sih? Bikin sebel deh", ucap Tania.

Jam 24.00 WIB

Tania masih ditaman entah mengapa dia nyaman dengan suasana taman yang sudah mulai sepi.

Lagi-lagi handphone nya berbunyi saat Tania melihat ternyata kak Edward, Tania berniat mengabaikannya tapi kak Edward tak berhenti-henti menelepon.

"Halo, kenapa kak?", Ucap Tania.

"Kamu dimana?, semuanya khawatir sama kamu jam segini belum pulang!", Ucap kak Edward.

"Kenapa pada peduli, aku males kak dirumah, aku males denger mamah sama papah bertengkar!", Ucap Tania kesal.

Edward paham adiknya sudah lelah, Edward juga sudah muak dengan semua ini.

"Kamu dimana kakak jemput, gak usah protes jawab aja dimana?", Ucap Edward.

"Taman Sri Boga", jawab Tania.

Tania langsung mematikan handphone nya.

15 menit kemudian...

Seseorang memegang bahu Tania, saat Tania menoleh yap kakaknya datang.

"Ayo pulang!", Ucap Edward.

Sambil menarik tangan Tania, Tania menurut saja.

Saat masuk mobil tak lama Tania langsung tertidur. Edward menoleh kearah adiknya, Edward merasa kasian dengan adiknya. Edward gak mau adiknya menjadi anak broken home.

...

Kediaman keluarga Bapak Iwan & Ibu Yuli...

Edward menggendong Tania masuk kerumah..

"Kenapa adik kamu?, Kenapa jam segini baru pulang, ngapain dia", ucap Pak Iwan, dan menatap sinis Edward.

"Pah, papah kalo punya masalah sama mamah , bisa gak ... Gak usah berantem dirumah. Gak usah ngelampiasin kemarahan papah sama mamah ke Tania, papah tau kenapa Tania sampai berani pulang jam segini itu semua karena papah!", Ucap Edward.

Pak Iwan hanya diam membeku.

Edward segera meninggalkan ruang tamu dan berjalan kekamar Tania.

Kamar Tania ..

"Kamu masih mau pura-pura tidur.", Ucap Edward, yang sudah tau bahwa Tania sudah bangun dari ruang tamu, hanya saja Tania males melihat papahnya makanya ia berpura-pura tidur.

"Ketauan deh", ucap Tania.

"Kak, sebenarnya papah sama mamah kenapa sih, kok berantem terus?", Sambung Tania dan pertanyaan itu terus yang selalu terngiang di otak Tania.

"Gak tau dek, udah tidur besok senin loh, kamu kan kalo tidur udah kayak mayat", ledek kak Edward.

"Enak aja kalo ngomong", protes Tania.

Edward segera meninggalkan kamar Tania.

...

Kring....kring...kring....

"Siapa sih", ucap Tania kesal yang masih setengah sadar.

"Telepon dari siapa lagi?", Kesal Tania.

.

"Halo?", Ucap Tania.

"Woy kebo jam berapa ini!, Dimana lu sekarang awas aja lu bilang dirumah baru bangun.", Ucap Sita.

"15 menit lagi upacara, lu mau dihukum lagi.", Ucap Maya.

Maya dan Sita memang tak heran lagi, karena ini bukan pertama kalinya bahkan ini yang kesekian-sekian kalinya.

"Oh, iya ... Gua lupa bentar gua mandi dulu bye.", Ucap Tania, yang langsung mematikan HPnya.

...

"Kok rumah sepi, kak Edward gak bangunin lagi, mamah sama papah ish sebel.", Ucap Tania.

..

Tania dijalan sudah membayangkan wajah gurunya nanti. Diperjalanan Tania selalu melihat kearah HP nya yap memantau jam.

"Fiks, gua telat.", Batin Tania.

...

SMA LAUNDREA.

"Bagus, gerbang udah ditutup, bagus yang telat dikit.", Batin Tania.

Tania masih mengumpat ia malas banget nanti kalo disuruh diri di depan lapangan.

"Hayoooo"

Suara yang tak asing, Tania harap bukan guru itu, saat Tania menoleh.

"Tania, kamu telat lagi!", Ucap Bu Indah.

Tania sudah pasrah selama upacara ia berdiri diluar gerbang sambil menaikkan kaki satu, yap hukuman Tania yang paling menyebalkan.

"Telat lagi Tan!", Ledek Pak Eko.

Pak Eko satpam sekolah yang paling gaul, dan Tania tentu sudah akrab dengannya karena Tania juragan telat.

"Iya nih pak, bebasin dong.", Pinta Tania.

"Gak ah." , Jawab Pak Eko.

"Pak kita kan CS pak.", Bujuk Tania.

Tiba-tiba datang satu murid telat lagi, Tania melihat kearahnya.

"Telat lagi!", Dumel Alvin.

Alvin melihat Tania yang sedang dihukum dengan pak Eko.

"Alvin telat juga napa Vin?", Tanya pak Eko.

"Biasa", jawab Alvin.

"Lu telat juga?", Tanya Alvin kepada Tania.

"Iya!", Jawab Tania, dan langsung sambung mengobrol lagi dengan Pak Eko.

"Yaelah pak saya tau saya jomblo, kalo pacaran gak depan saya juga kali", ledek Alvin yang membuat Tania menoleh ke arahnya.

"Heh, lu ya!", Protes Tania. Saat Tania ingin lanjutkan omongannya, Tania melihat Bu Indah sedang menatapnya sinis.

Selesai upacara...

Sita dan Maya segera menemui Tania yang masih dihukum. Sita dan Maya melihat Tania sedang dikonserin oleh Bu Indah.

"Pemandangan yang sangat aestestik", ledek Maya.

"Iya, btw itu Tania dikonserin nya gak sendirian udah gak VIP", sambung Sita.

"Wkwkwk, udah yok kita bantuin kasian noh mukanya udah kusut", ucap Maya.

...

"Bu, kok yang lain di lepasin gitu aja kenapa Tania enggak?", Tanya Tania.

"Saya juga kenapa bu", tambah Alvin.

"Kalian tau apa kesalahan kalian, udah telat pas upacara ngobrol, sebagai hukumannya sapuin lapangan!", Jawab Bu Indah.

"Yah. Bu jangan dong bu yang lain kek jangan yang diliat banyak orang, ya bu", pinta Tania.

"Gak ini udah jadi keputusan ibu, Alvin dan Tania nanti istirahat kalian nyapu awas aja kalian ilang ibu panggil orang tua kalian.", Ancam Bu Indah.

Bu Indah segera meninggalkan Alvin dengan Tania.

"Tan, makanya jangan kayak kebo", ledek Maya.

"Bodo lah, dah ah gua kekelas", jawab Tania.

"Dasar tuman, disamperin malah ninggalin", ucap Maya.

Alvin diam-diam melirik Tania.

"Bro, ngapa lu liatin sapa?", Tanya Lingga.

"Naksir sapa lu, hmm si Tania?", Sambung Panji.

"Apaan dah lu pada, dah ah gua mau kekelas bye", ucap Alvin, sambil meninggalkan Panji dan Lingga.

"Emang si kampret, di samperin malah ninggalin", oceh Lingga.

...

"Tania ya, anak kelas mana kok gua gak pernah liat", batin Alvin.

"Ehem... Alvin... Alvin", panggil Pak Dodo.

"Alvin, kenapa sih!", Ucap Panji, berbisik ke Lingga.

"Au, dihukum setannya pada masuk kali", jawab Lingga.

"Alvin, Vin", tegur Alya.

"Hah?", Jawab Alvin.

"Lu dipanggil Pak Dodo dari tadi!", Ucap Alya.

"Hah?, Oh iya, kenapa pak?", Tanya Alvin yang masih bingung.

"Tanya kenapa, berdiri kamu diluar kelas sampai jam istirahat!", Ucap Pak Dodo.

"Yailah pak!", Jawab Alvin.

"Kalo kamu gak mau bapak suruh bersihin toilet mau", tambah Pak Dodo.

"Gak usah deh pak, diri luar aja", jawab Alvin.

Saat Alvin keluar kelas, ia melihat kelas yang tepat ada di depannya. Alvin melihat Tania yang sedang tertidur, Alvin memandang terus Tania hingga Bu Asri sadar, guru yang sedang mengajar dikelas Tania.

"Alvin, kamu kenapa liatin kelas saya mulu?", Tanya Bu Asri.

"Hah, enggak kok bu", jawab Alvin yang langsung sadar.

"Liatin Tania lu Vin", Ucap Ucup.

"Engga", elak Alvin.

"Yaudah ayo kita lanjut", ucap Bu Asri.

Saat Bu Asri ingin menanyakan pertanyaan kepada murid, Bu Asri melihat Tania tertidur.

"Ouh, Tania bagus banget tidur ya!", Ucap Bu Asri, dan langsung menghampiri meja Tania.

Alvin menikmati tontonan nya, menurut Alvin hukuman ini paling berkesan karena akan ada konser dadakan.

"Tania, bangun!", Pinta Bu Asri.

"Hah, eh Bu Asri, kenapa bu?", Tanya Tania bingung.

Teman-teman lain hanya menatap Tania heran, jelas Tania anak murid baru tapi kenapa Tania sudah banyak melakukan hal gila.

"Kenapa lagi!, Kamu berdiri didepan kelas sekarang!", Ucap Bu Asri, menatap Tania kesal.

Tania tau dia salah, Tania menuruti kemauan Bu Asri, bagi Tania itung-itung refreshing.

"Tania kenapa ya?", Tanya Elena.

"Iya tumben banget dia kayak gini!", Tambah Tia.

...

Saat Tania keluar kelas, ia melihat cowok tadi yang dihukum bersamanya.

"Lu si Alvin kan?", Tanya Tania heran, kok bisa juga di kena hukuman.

"Iya, lu Tania?", Alvin balik tanya.... Sebenarnya itu cuma buat basa basi doang.

"Ya, kenapa lu dihukum? Tidur di kelas lu ya." ledek Tania.

"Ya enggak lah, emang gua elu." balas Alvin.

"Deh ngeledek." ucap Tania.

Tania dan Alvin seakan sudah saling kenal lama, tak ada rasa canggung.

Alvin rasa Tania cewek yang berbeda, rata-rata cewek yang dekat Alvin malu, canggung , dan jaga image. Tania berbeda ia mengomong apa yang ia pikirkan.

Melihat Tania akrab dengan Alvin membuat Andin risih.

"Tuh cewek kegatelan banget tapi tuh cewek gak pernah gua liat? Murid baru kah?, Bodo lah pokoknya dia harus jauh dari Alvin!", Batin Andin.

Ting.... Tong..... Ting.....

Bel istirahat sudah berbunyi, murid-murid pada senang kecuali Tania dan Alvin karena mereka harus menjalankan hukuman yang dikasih Bu Indah.

Sita dan Maya menghampiri Tania, begitu pula Panji dan Lingga menghampiri Alvin.

"Kantin yuk!", Ajak Maya.

"Gua gak ikut, gua harus nyapuin lapangan." jawab Tania.

"Vin, kantin ayok!", Ajak Lingga.

"Gua mau jadi OB bentar duluan aja." jawab Alvin.

"Wait..... Lu Alvin kan?", Tanya Sita.

"Iya," jawab Alvin singkat.

Tania merasa aneh mengapa Alvin jadi dingin begini, tadi saat sama Tania Alvin biasa saja.

"Yaudah kita duluan!",ucap Panji, sambil meninggalkan Alvin.

"Kita juga deh Tan, fighting!", ucap Maya.

...

Alvin dan Tania bersama menuju lapangan. Tania merasa aneh ia merasa semua murid memperhatikan dia dan Alvin.

"Kenapa? Kok berhenti?", Tanya Alvin.

"Lu ngerasa gak sih, kayaknya kita di perhatiin gini," ucap Tania.

"Udah ayok!!", ucap Alvin sambil memegang tangan Tania.

...

Ini gila, bagaimana mungkin ia dihukum tapi diliatin satu sekolah seakan dia seleb IG.

"Fiks, ini mah gua cakep makanya pada liatin gua," bisik Tania.

Alvin mendengar nya walaupun Tania berbicara pelan, itu membuat Alvin ingin tertawa, bagaimana bisa seorang cewek sepede itu.

...

"Yosh, akhirnya selesai," ucap Tania bangga.

Alvin hanya menatap Tania dengan tatapan gemas.

"Gimana udah selesai?, Kalo udah kalian balik kekelas!", ucap Bu Indah, lalu meninggalkan Alvin dan Tania.

"Lu mau kemana?", Tanya Alvin.

"Serah gue." Tania pergi meninggalkan Alvin.

Tania menuju kelas Tania pikir sekarang free class karena dari tadi gak bunyi bell, saat Tania masuk kelas, yap sesuai dugaan. Kelasnya menjadi konser dadakan.

Tania langsung duduk dibangku nya dan ia hanya melihat teman-temannya, ia tidak ada hasrat untuk bergabung.

Terpopuler

Comments

Desi Muliyasari

Desi Muliyasari

like

2021-03-12

0

Lord K (D@L)

Lord K (D@L)

I Was Here

2021-02-22

0

𝓽𝓲𝓪𝓹 𝓶𝓵𝓶, 𝓼𝓪𝓽𝓾

𝓽𝓲𝓪𝓹 𝓶𝓵𝓶, 𝓼𝓪𝓽𝓾

udh mampir nih.. ceritanya bagus banget seru🙆
semangat kak🙆

2021-02-19

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!