Part4-Primadona sekolah katanya

Disekolah...

Hari ini hari rabu dimana para murid berdoa semoga pulang nanti akan turun hujan, biar gak ada esktra pramuka.

Tania yang melihat hari cerah, membuat mood nya hilang. Selama perjalanan Tania berdoa agar segera turun hujan.

Dan semalam kak Edward menelpon Tania, hanya saja Tania tak jawab, karena kalo dijawab pasti Tania disuruh pulang.

Saat Tania menuju kelas, Tania melihat pintu kelas nya sudah ada doa turun hujan dan Tania teringat akan Alvin. Tania menengok kearah kelas Alvin, Tania melihat tidak ada Alvin.

"Belum datang?", ucap Tania.

"Nyariin siapa?", Ucap Alvin, sontak Tania melihat kebelakang dan Alvin ada dibelakang nya.

"Gak." ucap Tania.

Tania langsung meninggalkan Alvin dan masuk ke kelasnya. Andin yang melihat itu sangat risih. Karena selama ini Andin mendekati Alvin tapi hanya dibales senyuman saja.

*Pelajaran Mtk, guru Bu Zul.

Tania mengantuk sekali dan memutuskan untuk pergi ke toilet.

"Bu izin ke toilet," ucap Tania.

Bu Zul hanya membalas dengan anggukan. Andin melihat Tania keluar kelas dan mengikuti Tania dengan alasan pergi ke toilet.

Toilet..

"Seger dong Tan!", ucap Tania.

Saat Tania ingin keluar toilet Andin datang. Tania tak tau maksud Andin tapi seperti nya dari tatapan dia gak suka sama Tania.

"Misi." ucap Tania.

"Berhenti." ucap Andin.

"Gua mau ngomong sama lu." ucap Andin.

"Sama gua." ucap Tania, Tania rasa ia belum pernah menyinggung Andin.

"Iya sama lo, lo tau gak gua siapa?", Ucap Andin.

"Gak!", ucap Tania.

"Eh gua itu primadona sekolah disini, dan lu jan sok deketin Alvin paham!!", ucap Andin.

"Alvin? Ouh lu pacaran Alvin!! masa cuma mau bilang kalo belum dianggap jan sok keras." balas Tania.

Andin kesal dengan Tania, karena ini pertama kalinya ada seorang cewek yang berani ngomong begitu terhadap dirinya.

"Lu tuh cuma anak baru disini paham dan tingkatan lu disini gak sebanding sama gua." ucap Andin.

"Gak sebanding gimana hah? Kita nih satu angkatan dan asal lu inget mau lu primadona sekolah kek gua gak peduli. Dan asal lu tau gua sama Alvin gak ada apa-apa kalo lu liat nya gua deket banget sama Alvin berarti lu iri karena lu gak bisa kayak gua paham." ucap Tania dan pergi meninggalkan Andin.

"Apa sih dia, arghhhh liat aja pulang sekolah nanti dia bakal nyesel karen bikin gua kesel." batin Andin.

Saat Tania ingin masuk kelas Tania menoleh kekelas Alvin, Alvin yang sadar karena diperhatikan Tania langsung tersenyum membuat Tania malu.

Istirahat..

"Kantin Tan!", ajak Sita dan Maya.

"Ayo." jawab Tania.

Sita dan Maya lega akhirnya Tania kembali kesifat biasanya.

Sesampai dikantin Tania and the geng duduk di bangku paling pojok.

"Mau apa? Gua yang pesenin!", Tanya Sita.

"Soto." ucap Maya.

"Hm mie ayam." ucap Tania.

Saat mereka bertiga menunggu makanan datang mereka mengobrol bersama tiba-tiba keributan dimulai, anak cowok mulai memainkan gitar dan menggetok meja, Membuat kericuhan.

"Tan lu gak mau liat siapa yang main gitar?", Tanya Sita.

"Siapa?", Ucap Tania.

"Alvin." ucap Sita dan Maya.

Tania segera menoleh dan benar Alvin lah yang bermain gitar dan di saat bersamaan mereka melakukan kontak mata. Tania langsung menoleh kearah lain dan Alvin hanya menanggapi dengan tersenyum.

Saat makanan mereka sudah datang, Alvin, Panji, dan Lingga menghampiri Tania, Maya, dan Sita.

"Bareng." ucap Lingga, dan langsung duduk di kursi kosong begitu juga Alvin dan Panji.

"Emang gak ada bangku kosong lagi!", Ucap Maya.

"Gak ada." ucap Panji.

"Hilih." ucap Sita.

Alvin hanya melihat Tania saja, Alvin seakan tak peduli yang lainnya. Tania yang menyadari nya segera memukul Alvin.

"Gua mau makan tenang." ucap Tania.

Mendengar Tania berkata seperti itu membuat Alvin dan lainnya ngakak.

"Yah ada yang lain berbunga-bunga." ucap Sita.

"Iya nih." saut Panji.

"Apa sih lu pada." ucap Tania.

Tania melihat mie ayam nya sudah habis, Tania segera melirik mie ayam yang dibawa Alvin.