Part6-Percikan yang menyengat

"Sit, Tan buruan kita kabur", ucap Maya.

"Iya", ucap Sita dan Maya.

Kelas mereka berada dilantai 3, saat mereka melihat ke pagar mereka sudah liat banyak murid yang kabur. Mereka melihat Jamal dan Encek yang sudah berada di luar pintu gerbang.

"Gila Jamal sama Encek cepet banget", ucap Sita.

"Yaudah ayo", ucap Maya.

Mereka buru-buru kabur begitu juga kelas lain, Alvin memperhatikan Tania dari belakang. Membuat Alvin gemas karena Tania mengendap-endap seperti tikus yang ingin mengambil keju.

"Buruan Tan", ucap Sita.

"Sabar", ucap Tania.

Karena begitu banyak murid Tania kesusahan untuk berlari.

"Yah Sita sama Maya kemana?", Ucap Tania, saat sadar kalo Tania tertinggal mereka.

Brakkk....

Seseorang menyenggol Tania, hampir saja Tania jatuh. Saat Tania lihat terlalu cepat untuk menuduh apalagi rame. Alvin yang melihat Tania hampir jatuh langsung menghampiri Tania.

"Lu gk papah?", Ucap Alvin, sambil memegang tangan Tania.

"Gak papah kok, eh lepasin gua mau kabur", ucap Tania.

"Lu mau kabur juga udah ada penjaga nya", ucap Alvin.

"Hah?, Yah males banget", ucap Tania.

"Lu lupa janji lu?", Tanya Alvin.

"Janji?? Apa?", Tanya Tania balik.

"Mau nemenin gua basket", ucap Alvin yang sedikit agak kecewa.

"Ouh iya, tapi kan gua pramuka gimana dong?", Ucap Tania.

"Masalah kecil", ucap Alvin.

_______________________

"Vin ini dimana?", Tanya Tania.

"Ruang ganti", ucap Alvin.

"Eh, lu mau ngapain gua, jan macem-macem", ucap Tania.

"Apasih gua mau ambil baju basket buat lu", ucap Alvin.

"Hah?", Ucap Tania.

"Biar gk ada yang curiga", ucap Alvin.

"Tapi gua gak bisa main basket", sambung Tania.

"Nah ketemu, dah itu mah gampang.... Ganti sana", suruh Alvin.

"Yaudah deh", ucap Tania pasrah dari pada dia ikut pramuka.

____________________________

Lapangan..

"Please, jan ada yang curiga" ucap Tania.

"Alvin mana lagi? Gua harus kemana .... Ilah tadi mah gua ikut pramuka aja.... Sita sama Maya pake ninggalin." ucap Tania.

"Dar..." Ucap Alvin.

"Waaa, lu ya untung gua gak jantungan" ucap Tania saat melihat ternyata Alvin.

"Alvin ganteng juga ya pake baju basket, badannya yang tinggi kurus, mata nya yang perfect" batin Tania.

"Heh... Kok ngelamun ayo" ucap Alvin sambil menarik tangan Tania.

_____________

Lapangan basket..

"Vin, kok lu lama" ucap Rangga yang menganggap ini aneh karena biasa nya Alvin tidak pernah telat.

"Gua ngajak Tania." ucap Alvin.

Tania bersembunyi dibelakang Alvin mau bagaimana pun juga ini sangat aneh.

"Tania? Kelas gua?" Tanya Rangga.

"Yap" ucap Alvin.

"Wkwkwk, santai aja kali Tan gak usah ngumpet gitu" ucap Rangga.

"Tau santai aja Tan" ucap Lingga.

"Gak bakal digigit ilah" ucap Panji.

"Tau ngapain takut" ucap Alvin.

Tania langsung menyubit Alvin.

"Aww" ucap Alvin.

"Ya gua malu lah" ucap Tania.

...

"Gua kambek" teriak Sisil.

"Weilah ngapain nih kok rame?", Tanya Alya.

"Tania mau ikut basket" ucap Beyond.

"Hah?", Teriak Andin.

"Emang dia ada bakat, jadi beban doang nanti nyusahin tau gak" ucap Andin.

Tania merasa perkataan Andin sudah diluar batas, Tania sadar Tania gak pandai main basket tapi setidaknya Andin gak usah pake cara itu untuk memberitahu nya.

"Gua emang gak bisa main basket, gak ada bakat sama sekali, bener kata lu gua ini entar jadi beban" ucap Tania. Mendengar Tania berkata seperti itu membuat Alvin kaget dan menoleh kearah Tania.

"Sadar diri juga lu" ucap Andin.

"Heh Din, lu tuh disini yang jadi beban, ngapain sih lu kesini sono pramuka" ucap Alvin yang tak terima Tania diperlukan seperti itu.

"Kok kamu gitu sih Vin? Aku mau nyemangatin kamu tau" ucap Andin.

"Gua gak perlu. Sono!", Ucap Alvin.

Andin sangat kesal dengan Alvin bagaimana Alvin bisa berkata seperti itu padanya bukannya selama ini Alvin selalu baik pada dirinya.

"Jahat lu ya" ucap Andin. Andin menangis sambil berlari meninggalkan lapangan basket.

"Gess gua diemin Andin dulu ya" ucap Alya dan Sisil yang mengikuti nya.

"Cakep kali nangis" ucap Rangga.

"Drama" ucap Beyond.

"Diemin gih gua males kalo nanti jadi rumus fisika" ucap Tania.

"Gak mau", ucap Alvin.

Rangga, Beyond dan Panji merasa iri dengki dengan Tania dan Alvin, karena selama ini tidak ada yang mengalami hal seperti itu menjadi Tania atau pun Alvin.

"Emang kalo udah ada yang disayang semuanya dibantai", ucap Rangga.

"Iya" tambah Panji.

"Gua kapan" ucap sedih Beyond.

Terpopuler

Comments

sarie

sarie

aku hadir kakak like ku sudah mendarat,salam hangat dari kusentuh cinta dalam diam♥️♥️

2020-12-14

0

Mr. K (kafer)

Mr. K (kafer)

lanjut...

2020-12-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!