Setelah sholat subuh,Gustin tidak kembali ke tempat tidurnya. Gustin berniat membantu Ibunya. Gustin keluar dari kamarnya.dan melihat Ibu yang sedang menyapu ruang tamu sedangkan sang Ayah nampak sedang menyapu di halaman depan rumah. Gustin merasa terenyuh melihat Ayah dan Ibunya yang saling bekerja sama dalam pekerjaan rumah.selama ini Ayah Gustin sering mengingatkan untuk membantu Ibu.tapi Gustin selalu mengabaikan nasehat Ayahnya. Gustin bukan tidak menyayangi Kedua orang tuanya.hanya saja Gustin enggan melakukan sesuatu jika bukan karena keinginannya sendiri,Ya.. itu karena keras kepalanya Gustin.
Gustin mendekati Ibu,"Ibu sini biar Gustin aja yang nerusin."Gustin mengambil alih sapu yang ada di tangan Ibunya."Wah...tumben Anak Ibu habis sholat subuh enggak balik lagi ke alam mimpinya."goda Ibu pada gustin.
"Mulai sekarang Gustin mau bantuin Ibu, biar pekerjaan Ibu agak ringan,maaf ya bu...selama ini Gustin hanya bermalas malasan dan sudah bikin Ibu sama Ayah capek mikirin kelakuan Gustin selama ini,Gustin belum bisa jadi Anak yang baik buat Ayah dan Ibu."
Ibu hanya menatap haru pada putrinya,saat mendengarkan penuturan putri sematang wayangnya.Ibu langsung memeluk Gustin."Ibu bangga sama kamu Nak...ternyata Anak Ibu sudah bukan Anak kecil lagi. Anak Ibu sudah dewasa sekarang,kamu Anak Ayah dan Ibu yang baik,hanya saja Anak Ibu ini sedikit keras kepala."Gustin menangis mendengarkan ucapan Ibunya.
Ibu melepaskan pelukannya.dan menghapus air mata putrinya."Ya sudah kamu terusin beres beres nya ya...Ibu mau bikin sarapan dulu di dapur."
"Siap bu..."Gustin memberi hormat pada Ibunya.Sang Ibu hanya geleng geleng kepala melihat tingkah putrinya.
Setelah selesai sarapan Gustin bersiap berangkat kerja."Nak...kamu berangkat bareng Ayah saja ya?dari pada nanti kamu naik angkot,mending Ayah anterin,sekalian Ayah berangkat kerja."
"Enggak usah Yah...nanti Gustin mau di anterin sama Kak Sandy."Gustin tersipu malu
"Wah...wah ternyata Anak Ayah sedang berbunga bunga ya..."goda Ayah
"ih..Ayah bikin malu Gustin aja deh."Gustin menutup mukanya dengan kedua tangannya.
Sang Ibu tersenyum melihat Anak gadisnya tersipu karena godaan Ayahnya.
"Ya sudah kalau gitu Ayah berangkat dulu ya,ingat Nak...harus pintar jaga diri!kamu mengertikan Nak..."
"Iya Yah...Gustin sangat mengerti."
Setelah Ayah berangkat Gustin segera pamit pada Ibunya.dan menunggu Sandy di depan rumah.
Setelah menunggu selama 10 menit.sebuah mobil berhenti di depan rumah Gustin.Sandy turun dari mobilnya. Gustin terpesona melihat pria tampan di depannya. pria tampan yang mengenakan setelan jas berwarna biru tua di tambah kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya, tatanan rambut yang rapi semakin menambah ketampanan nya.
"Ya Allah sungguh indah mahkluk ciptaan Mu ini ya Rabb."gumam Gustin dalam hati.
"Kenapa bengong , kamu heran lihat cowok ganteng?"kata kata Sandy langsung membuat Gustin tersadar dari lamunan nya.
"IYA..."ketus Gustin menutupi rasa malunya.
"Ya udah ayo berangkat..."Sandy langsung menggenggam tangan Gustin.dan membawanya masuk ke dalam mobil.
Di sepanjang perjalanan keduanya terdiam. keduanya sama sama merasakan kegugupan.
"Kak kenapa harus repot repot nganterin aku kerja Kak Sandy enggak telat entar kerjanya."Gustin memecah keheningan
"Ya pengen aja, aku pengen merasakan gimana rasanya nganterin pacar berangkat kerja." Gustin langsung menoleh ke arah Sandy mendengar ucapan yang di lontarkan oleh Sandy.
"Nganterin pacar, pacar siapa Kak"
"Ya pacar aku lah."jawab Sandy dengan santai
"Mana pacar Kak Sandy?kok enggak ada?"
"Pacar aku lagi duduk di samping aku."
"Maksudnya, Aku gitu pacar Kak Sandy?"
"Iya lah memang ada lagi cewek yang duduk di samping aku."
"Jangan bercanda Kak,enggak lucu."
Sandy langsung menepikan mobilnya dan menghentikan mobilnya.Sandy meraih tangan Gustin dan meletak kan ke dadanya.
"Kamu bisa merasakannya."Gustin hanya mengangguk. "Jantung ini selalu berdetak lebih cepat saat aku ada di dekat kamu.karena itu jadilah wanita yang berdiri di samping aku.yang akan menemani hari hari ku." Gustin terdiam mendengar penuturan Sandy.
"Tapi Kak.aku tidak bisa,aku tidak mempunyai keberanian untuk ada di samping mu Kak"
"Kenapa."
"Aku..aku takut Kak."Gustin sudah tidak bisa menahan air matanya."
"Kenapa kamu menangis?apa kata kata ku menyakiti mu."Gustin menggeleng
"Aku takut kalau hati aku akan terluka jika aku mencintai seseorang,aku takut tidak bisa menyembuhkan luka itu nanti nya Kak."Sandy mengusap air mata Gustin dengan jarinya.
"Jika kamu takut terluka,aku akan berusaha semampuku agar hati mu tidak terluka.cukup kamu selalu ada di samping ku dan percaya akan cintaku.apapun yang terjadi nanti hanya tetap lah ada di sampingku.jangan pernah pergi dari ku,kamu mengerti."ucap Sandy.
Gustin tersenyum dan mengangguk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Astria
siiiiip
2021-12-14
0
Lasmi Kasman
jadian ni ye
2021-06-28
1
buk e irul
akhirnya
2021-02-05
0