"Assalamualaikum...."Gustin mengucapkan salam saat masuk kedalam ramah,dan mendapati kedua orang tuanya sedang duduk di ruang tamu."Walaikumsalam."jawab kedua orang tua Gustin."kamu baru pulang Nak, bagaimana kerjanya tadi?"ucap sang Ibu sambil mengusap kepala Gustin yang sudah di atas pangkuannya.
"Alhamdulillah...semua lancar Bu...,Gustin baru tahu kalau ternyata bekerja itu sangat menyenangkan sekaligus melemahkan."
Ayah dan Ibu Gustin tersenyum mendengar keluhan putrinya,"ya sudah sana kamu mandi dan sholat Maghrib dulu,nanti di lanjutkan lagi ceritanya."ucap Ayah Gustin
"Oh ya...Yah tadi motor Gustin ban nya kempes Yah...jadi Gustin tinggalin di Cafe."
"lha terus kamu pulang naik apa Nak?naik angkot lagi?"tanya sang Ayah
"Enggak Yah tadi di anter sama Kak Sandy,kebetulan tadi Kak Sandy sedang makan di Cafe Gustin kerja." Ayah dan Ibu terlihat lega mendengar penuturan putrinya.
Pasalnya keduanya sangat kawatir jika Gustin harus naik angkot.apalagi dalam keadaan petang begini."ya udah Gustin ke kamar dulu ya Yah...Bu..."Gustin segera beranjak.
Gustin sedang bersimpuh di atas sajadahnya. Gustin sedang berdoa dengan lirih mengadu pada Sang Penciptanya."ya Allah...ampunilah dosa hamba Mu ini,ampuni dosa kedua orang tua hamba,dan orang terdekat hamba,Ya Rabb...entah kenapa hati hamba merasa tidak karuan saat hamba sedang berada dekat dengan salah satu mahkluk Mu ya Rabb...apa hati hamba terjebak dengan cinta yang selama ini belum pernah hamba rasakan,hamba takut ya Rabb,hamba takut jika cinta dalam hati hamba akan membawa luka pada akhirnya,Ya Rabb hanya kepada Mu hamba meminta dan memohon selalu jaga hamba dan hati hamba agar kelak tak akan pernah ada luka yang harus hamba rasakan. Amiin..." Gustin berdiri dan melipat mukenanya setelah menyelesaikan sholatnya.
Gustin sangat lah takut jika berurusan dengan hatinya.tapi akhir akhir ini hatinya selalu merasakan hal aneh saat berdekatan dengan Sandy.
Sandy sedang rebahan di atas tempat tidurnya. Sandy masih membayang kan Gustin yang sedang bernyanyi dan bermain gitar di Cafe tadi. Sandy masih terngiang suara Gustin dan lagu yang Gustin bawakan sangatlah pas dengan apa yang saat ini Sandy rasakan. Sandy sudah jatuh hati pada Gustin.namun dia enggan mengakuinya. Sandy terlalu kaku jika harus mengutarakan perasaan sesungguhnya kepada Gustin.
Sandy tersenyum mengingat Gustin yang kesal saat ban motornya kempes dan saat Gustin tertidur di mobilnya.
"kenapa aku bisa begitu bahagia saat melihatnya?jantung ku selalu berdetak tak beraturan saat melihatnya tersenyum.apa yang harus aku lakukan sekarang.apa aku harus mengatakan perasaan ku padanya?tapi itu akan sangat aneh bukan."Sandy bergumam sendiri.
Tring bunyi notifikasi pesan di hp Gustin.dengan segera Gustin meraih hp nya.
"SUDAH TIDUR??"isi pesan tersebut.yang tak lain adalah pesan dari Sandy.Gustin tersenyum membacanya.lalu mengetik sesuatu.
"Belum" Balasan pesan dari Gustin. Sandy bingung sendiri harus menjawab apa.
"KENAPA JAWABAN MU PENDEK SEKALI???"Sandy
"BELUMMMMMMMMMM...bagaimana sudah panjangkan." Gustin terkekeh dengan pesan yang dia ketik.Gustin membayangkan wajah kesal Sandy.
Sandy kesal dengan balasan Gustin.
"BESOK KAMU BERANGKAT KERJA JAM BERAPA??"Sandy
"07 .00 pagi."Gustin
"BESOK AKU ANTER KE TEMPAT KERJA KAMU."Sandy
Gustin menghela nafas membaca pesan Sandy."Ya Allah...kenapa harus ketemu lagi besok...gimana kalau jantung ku besok loncat loncat lagi...aahh.."Gustin menggerutu sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Nur Upik Mania
semangat Gustin
2021-01-31
0