Marsha

Kemudian Viapun keluar dari toilet dengan langkah gontai. Saat dia melihat Marsha duduk di samping Riri, dia hanya berdiri di pojokan saja. Dia tidak ingin bertemu dengan wanita yang mengata-ngatainya sesuka hatinya.

Dilihatnya Via yang hanya berdiri membuat Riri ingin berdiri mendekati Via. Namun saat itu tangan Marsha seakan menggenggam tangan Riri untuk menahan Riri berdiri. Tanpa peduli Riripun mengibaskan tangan Marsha. Marsha yang merasa dilawan merasa kesal tapi dia tidak mau berbuat ulah di depan teman-temannya.

Riri kemudian mendekati Via. Dia melihat jelas wajah Via yang sembab karena menangis. Dia berpikir kalau Via menangisi keadaan Vera.

"Via kenapa wajahmu? Kamu tadi menangis di toilet?" tanya Riri

"Tidak apa-apa kak." jawab Via singkat

"Apa kamu marah sama aku? Apa karena Marsha tadi?" tanya Riri menyelidik

"Tidak kak." jawab Via singkat

"Ya sudah, nanti sehabis masalah Vera selesai, kita bicara lagi." ucap Riri

kreekkkk

Pintu ruang operasipun terbuka tanda operasi sudah selesai. Vera yang terbaring di ranjang dengan keadaan masih belum sadar.

Kemudian Via langsung mengikuti ranjang Vera yang didorong perawat dan Andypun juga langsung mengikutinya. Setelah Vera mulai sadar dan baik-baik saja, teman-teman mereka mulai beranjak pergi.

"Kak Vera bagaimana apa sekarang sudah lebih baik?" tanya Via

"Kakak sudah merasa lebih baik kok. Kamu pulang aja ya dek sama Riri?" ucap Vera

"Iya Via. Aku antar kamu pulang. Biar kamu istirahat. Lagian di sini ada Andy." sahut Riri

"Tidak kak. Kakak pulang saja dulu. Aku mau nungguin kak Vera di sini. Besok pagi baru aku pulang." jawab Via

"Ehm, Riri kamu antar aku pulang saja ya? tadi aku ke sini tidak bawa motor jadi tolong antar aku pulang yah?" Marsha yang entah darimana datangnya langsung bergelayut di tangan Riri

Viapun terkejut dan seakan jantungnya ingin melompat melihat Marsha merangkul lengan Riri dengan manjanya. Sedangkan Vera dan Andy yang sudah paham dengan sikap Marsha hanya diam memutar bola matanya karena mereka juga jengah melihat Marsha yang selalu manja di depan Riri.

"Apaan kamu sha? gue ada urusan habis ini." sahut Riri

"Tapi giliran anter Via loe bisa?" Marsha yang sudah tidak bisa menyembunyikan kemarahannya

"Gue antar via pulang tapi sebelumnya gue mau ajak dulu ke pinggir kali code sana. Tahu kan loe?" ucap Riri sambil tersenyum licik

"Ya udah deh gue pulang sendiri saja." seru Marsha sambil melirik ke arah Via seakan ingin menerkamnya

Sama halnya dengan teman cirril dulu. Marshapun yang ingin ikut kemana perginya akhirnya ikut Riri ke pinggiran kali code. Tepatnya daerah kumuh.

Riri dulu pernah menolong bapak-bapak tua yang pingsan di warung dan mengantarnya ke rumahnya.

Ketika marsha memaksanya ikut, Riripun tidak tahu lagi harus berbuat apa karena marsha begitu kekeh ikut dengannya. Akhirnya setelah berputar-putar dia melewati kali code. Saat itu timbulah niat jahil dalam dirinya. Dia melajukan motornya ke daerah itu. Dia beralasan ingin menjenguk bapak tua tadi.

Marsha yang kaget akan dibawa ke daerah kumuh dan tentunya menjijikkan untuk Marsha serta banyaknya anak-anak yang ingin menyentuhnya membuat dia tidak ingin lagi menginjakkan kaki lagi di sana.

Sejak itulah Riri selalu mengancam Marsha jika dia ingin mengikuti Riri. Dan semisal Marsha memaksa ikutpun Riri akan tetap membawanya ke sana sekalipun Riri tidak ingin ke sana.

"Via, Vera, Andy gue pulang dulu ya." ucap Riri setelah Marsha pergi

"Oke, Bro. hati-hati ya di jalan." sahut Andy

"Sayang, kamu mau makan biar aku ambilin?" tanya Andy sama Vera

"Tidak, sayang. Kamu istirahat dulu. Biarin Via yang di sini." ucap Vera

"Oke kalau begitu. Gue tiduran dulu di sofa. Gue ngantuk banget nih." sahut Andy

"Viaa? Ada apa? Kenapa tadi kamu diam saja? Bahkan Riri pulangpun kamu tidak menghiraukannya? Bukannya tadi kalian habis jalan berdua?" pertanyaan beruntun yang dari tadi sudah berada di benak Vera

"Tidak ada apa-apa kok kak." jawab Via

"Kamu tidak usah bohong dek. A-apa karena mMrsha? Atau jangan-jangan Marsha mengancam kamu ya?" terka Vera

Via yang bingung mau menjawab apa. hanya bisa kembali menangis sesenggukan. Air matanya kembali tumpah mengingat kejadian tadi hatinya begitu sakit. Kemudian berlahan dia ceritakan kejadian tadi dari jalan berdua dengan Riri sampai makian Marsha.

"Kamu suka dek sama riri?" tanya Vera

"Kenapa kakak tanya begitu?" sahut Via

"Dek, aku butuh kepastian. Kamu beneran suka sama Riri?" tegas Vera

"I-iyaa kak. Aku suka sama kak riri sejak pertama ketemu di kantin itu." jawab Via jujur karena dia tidak akan bisa berkata bohong dengan Vera

"Dek, asal kamu tahu. Marsha itu bagi kami sama dengan teman yang lain. Bahkan dia tidak lebih dari kami sahabatnya Riri. Hanya dia selalu ingin lebih dari sekedar temannya Riri. Dan kalau dia bilang menunggu Riri, itu tidak benar. Justru karena dia sering jalan sama cowok, Riri tidak mau sama dia. Dia memang tidak ingin mempublikasikan. Yang dia ingin adalah semua orang tahu dia menjadi kekasih Riri sekalipun dia juga jalan sama cowok lain." Vera memulai ceritanya

"Tidak ada yang suka dengan Marsha begitupun kami. Kami hanya menghormati dia sebagai teman basecamp kami." lanjut Vera

"Dan yang perlu kamu garis bawahi adalah! Riri tidak pernah suka sama dia. Dia juga tidak pernah jalan dengan Riri. Dulu dia pernah maksa ikut tapi Riri bawa ke tempat pinggir kali dan sejak saat itu dia tidak mau. Tadi kamu juga dengar kan kata sindiran Riri." ucap Vera

"Iyaa kak aku dengar." sahut Via

"Daann cewek yang pernah jalan sama riri hanya kamu dek. Bahkan orang yang diajak ke rumahnya bukan sembarang orang. Tidak semua orang diterima di rumahnya kecuali kami berempat." ujar Vera yang melihat Via hanya terdiam

"Via, aku tahu sejak awal kamu suka sama Riri. Dan mungkin riri juga punya perasaan yang sama dengan kamu. Tapi semua tergantung kalian yang menjalani. Cuma satu yang pengen aku bilang sebagai sahabat riri. Dia cowok yang baik. Kalau kamu cinta ya perjuangkanlah cintamu dan buang egomu. Tidak selalu harus orang mengerti kamu. Tapi cobalah untuk kamu mengerti dan memahami apa yang selama ini Riri lakuin buat kamu. Aku juga sayang dek sama kamu. Aku tidak ingin kamu terluka. Seandainya cowok itu bukan sahabat kakak, mungkin kakak ingin kamu tidak usah pacaran dulu sampai kamu siap mental." panjang lebar Vera menasehati Via

Setelah menceritakan panjang dan lebar. Vera yang keadaannya belum pulih benar langsung tidur. Yang terpenting dia sudah mengungkapkan beban pikirannya pada Via.

Via yang terdiam hanya melihat Vera yang sudah tertidur. Dia hanya mencoba meresapi semua perkataan Vera tadi. Apa benar Riri memang menyukainya. Sampai akhirnya pun dia juga tertidur di tempat duduk sambil kepalanya tertunduk di tepi ranjang Vera.

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

jejak dukungan 😇

2021-03-04

1

lihat semua
Episodes
1 Datang ke Kampus
2 Datang ke kampus2
3 Mencari Kos
4 Hari Pertama MOS
5 Awal Perkenalan
6 Hujan Deras
7 Biar aku yang tanggungjawab
8 Aku tahu Kau Mencintaiku
9 Kencan Berdua
10 Tolong jangan bilang
11 Siapa sebenarnya Cirril?
12 Kapan Jadiannya
13 Aku ingin mengutarakan isi hatiku
14 Brengsek
15 Marsha
16 Marah besar
17 Aku sayang kamu
18 I Love You too
19 Calon mantu ganteng
20 Jangan menggodaku
21 Kuliah apa Pacaran
22 Masa lalu kembali muncul
23 Jangan mematahkan hati
24 Kalau aku hamil
25 Rendy
26 Apa yang sebenarnya terjadi
27 visi dan misi
28 Minta maaf
29 Sebaiknya kita usut dulu
30 Identitasku disamarkan
31 Percaya sama aku
32 Tolong Via
33 Aku menyesal
34 Ikhlas apa nggak
35 Siapkan Pelatih
36 Masih Tahu diri
37 Mengaga Menatap Kagum
38 Miss you Baby
39 Tamat sudah hidupnya
40 Kado Perpisahan
41 Rasa rindu yang semalam menghilang
42 Aku mengaku kalah
43 Cinta pada pandangan pertama
44 Aku bakal punya pacar
45 Kenapa dia bisa ada di sini
46 Gara-gara kakak
47 Dia cemburu
48 Dari mata turun ke bibir
49 Senyam senyum
50 Kita diem-diem aja
51 Minta kepastian
52 Wisuda
53 Foto berdua
54 Marah
55 Patah hati
56 Dia pantas mendapatkannya
57 Kado
58 Pangeran ketemu Putri
59 Ulang tahun
60 Salah Paham
61 Kalau itu maumu
62 Pernikahan
63 Ngambek
64 Aku sudah punya mobil sendiri
65 Pindahan
66 Melepas Rindu
67 Kebersamaan
68 Hamil
69 Menangis
70 Kita Putus
71 Kamu cantik
72 Memiliki Perasaan Yang Sama
73 Siuman
74 Pernah Berteman
75 Menghilang
76 Bunga dan Surat
77 Aku Khawatir
78 Ada Yang Janggal
79 Tersenyum Puas
80 Vendra dan Andin bertemu
81 Temukan Cirril
82 Ini Jebakan
83 Cirril diculik!
84 Melepaskanmu
85 Biar Aku Saja
86 Menikah Dua Bulan Lagi
87 Lamaran
88 Pernikahan
89 Hamil
90 Lahiran
91 Ulang Tahun
92 Akhir
93 Pengumuman
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Datang ke Kampus
2
Datang ke kampus2
3
Mencari Kos
4
Hari Pertama MOS
5
Awal Perkenalan
6
Hujan Deras
7
Biar aku yang tanggungjawab
8
Aku tahu Kau Mencintaiku
9
Kencan Berdua
10
Tolong jangan bilang
11
Siapa sebenarnya Cirril?
12
Kapan Jadiannya
13
Aku ingin mengutarakan isi hatiku
14
Brengsek
15
Marsha
16
Marah besar
17
Aku sayang kamu
18
I Love You too
19
Calon mantu ganteng
20
Jangan menggodaku
21
Kuliah apa Pacaran
22
Masa lalu kembali muncul
23
Jangan mematahkan hati
24
Kalau aku hamil
25
Rendy
26
Apa yang sebenarnya terjadi
27
visi dan misi
28
Minta maaf
29
Sebaiknya kita usut dulu
30
Identitasku disamarkan
31
Percaya sama aku
32
Tolong Via
33
Aku menyesal
34
Ikhlas apa nggak
35
Siapkan Pelatih
36
Masih Tahu diri
37
Mengaga Menatap Kagum
38
Miss you Baby
39
Tamat sudah hidupnya
40
Kado Perpisahan
41
Rasa rindu yang semalam menghilang
42
Aku mengaku kalah
43
Cinta pada pandangan pertama
44
Aku bakal punya pacar
45
Kenapa dia bisa ada di sini
46
Gara-gara kakak
47
Dia cemburu
48
Dari mata turun ke bibir
49
Senyam senyum
50
Kita diem-diem aja
51
Minta kepastian
52
Wisuda
53
Foto berdua
54
Marah
55
Patah hati
56
Dia pantas mendapatkannya
57
Kado
58
Pangeran ketemu Putri
59
Ulang tahun
60
Salah Paham
61
Kalau itu maumu
62
Pernikahan
63
Ngambek
64
Aku sudah punya mobil sendiri
65
Pindahan
66
Melepas Rindu
67
Kebersamaan
68
Hamil
69
Menangis
70
Kita Putus
71
Kamu cantik
72
Memiliki Perasaan Yang Sama
73
Siuman
74
Pernah Berteman
75
Menghilang
76
Bunga dan Surat
77
Aku Khawatir
78
Ada Yang Janggal
79
Tersenyum Puas
80
Vendra dan Andin bertemu
81
Temukan Cirril
82
Ini Jebakan
83
Cirril diculik!
84
Melepaskanmu
85
Biar Aku Saja
86
Menikah Dua Bulan Lagi
87
Lamaran
88
Pernikahan
89
Hamil
90
Lahiran
91
Ulang Tahun
92
Akhir
93
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!