ddrrtt drrttt
"Halo kak. Kenapa? Haahh kecelakaan. Bagaimana sekarang?" Via yang terkejut dengan kabar berita dari orang seberang
"Oh iya kak. Aku sama kak Riri. Mungkin kak Riri tidak mendengar soale lagi nyetir motor sedari tadi."
"Iya kak. Kami segera ke sana. Makasih." ucap Via mengakhiri panggilan teleponnya
"Ada apa Via?" Riri yang melihat kekahawatiran di wajah Via
"Kak Vera kecelakaan! Sekarang di UGD RS AA. Ayo kak kita disuruh ke sana. Tapii... kak Riri bagaimana capek tidak?" Via yang khawatir dengan keadaan kak Vera tapi sungkan juga dengan melihat Riri yang kelihatan capek
"Oke. Ayo kita ke sana sekarang!" ucap Riri yang melihat kekhawatiran di wajah Via dan dia juga tidak enak hati karena sedari tadi sahabatnya menelponnya berkali-kali.
RS AA
"Sabar ya sayang. Gue udah berhasil hubungi Via. ternyata dia lagi sama Riri. Mungkin Riri tadi tidak angkat karena naik motor." ucap Andy
"Oohh yaa-a gue tenang kalau gitu!" ucap Vera
flash back
Hari ini anak-anak basecamp sedang mengadakan acara perayaan ulang tahun teman mereka. Mereka hendak merayakannya di cafe D'best. Sesudah acara selesai saat Vera dan Andy hendak keluar dari parkiran ke jalan tiba-tiba ada mobil kencang yang hendak menabrak mreka. Andy yang melihat mobil tersebut berusaha sekuat tenaga menghindar. Vera yang melihat mobil tersebut karena masih menyapa teman-temannya pergi dan melambaikan tangannya sehingga justru terpental ketika motor jatuh.
Andy yang tadinya ikut terseret motor namun beruntung bisa lepas dan berguling sebentar saja. Vera yang terpental dan tidak siap mengalami patah tangan dan kaki kiri. Sedangkan Andy hanya luka seretan di aspal dan benturan sedikit.
Saat ini Vera hendak menunggu operasi. Sedang Andy yang sudah diobati menunggu di samping Vera. Kebetulan teman-teman Andy yang belum pulang dan mengetahui kecelakaan itu ikut mengantar ke RS.
flash on
Riri dan Via yang sudah berada di halaman RS segera bergegas menuju kamar yang sudah diberitahukan Andy.
Haii bro. Dari mana saja loe? Ditelpon tidak diangkat-angkat!" sapa Dony yang juga baru datang ke RS setelah dari tadi dia juga menelpon Riri berulang-ulang.
"Sorry Bro. Gue tidak tahu tadi lagi di jalan. Gue tidak denger ada telepon." sahut Riri yang menggandeng tangan Via menuju kamar Vera
"Andy bagimana Vera?" seru Riri
"Kak Vera! Kak Vera kenapa?" Via yang akhirnya menangis melihat Vera penuh luka dan kelihatan sedang menahan sakit
"Kakak tidak apa-ap dek. Bentar lagi mau operasi. Kamu dari mana saja? Kakak cari dari tadi siang tidak ada?" ucap Vera sambil meringis menahan sakit
"Tadi Via diajak kak Riri keliling kota kak. Jadi maaf kami tidak dengar ada telepon." Via yang masih sesenggukan
"Sorry Vera gue tadi tidak dengar ada telepon. Sekarang Bagaimana apakah akan dioperasi?" tanya Riri
"Iya ri. Tangan dan kaki Vera ada yang patah. Kalau tangan mungkin tidak seberapa parah ketimbang yang kaki." jawab Andy
"Maaf, silakan semua keluar dulu karena kami akan mengganti baju pasien untuk segera dilakukan operasi!" ucap salah satu perawat
Kemudian semua keluar dari ruangan itu. Mereka menunggu dan hendak ikut mengantar Vera ke ruang operasi.
Ketika Riri dan Via mencari tempat berdiri karena tempat duduk penuh. seseorang kemudian mendekati Riri.
"Riri, kenapa tadi kamu tidak datang ke acaraku? Aku menunggumu bahkan dari sebelumnya aku ingin kamu yang justru menjadi tamu istimewaku." Sapa seorang wanita
Riri dan Viapun menoleh, namun hanya mereka yang mendengar suara wanita tadi karena mereka berada agak jauh dari kerumunan teman-temannya tadi.
"Tidak penting membahas itu disaat lagi genting begini. Maaf gue tidak bisa datang karena gue ada urusan." sahut Riri
"Urusan apa? Urusan dengan bocil ini?" tanya wanita itu dengan tatapan kemarahannya pada Via
"Memangnya dia siapamu? Selama ini kan kita deket kok kamu sekarang berubah gini. Apa karena bocil ini?" ucap wanita tersebut yang bernama Marsha
"Apa kamu sudah bosan denganku? Segitu gampangnya kamu mencampakkan aku!" suara lirih Marsha namun menekan
"Daann kamu! Jangan mentang-mentang kamu adik Vera kamu boleh sesuka hati jalan sama cowok orang! Gue yang sering jalan sama riri! seru Marsha
kreeekkk
Suara ranjang vera yang digledek oleh perawat menuju ke ruang operasi.
Semuanya kemudian mengikutinya termasuk Riri dan Via tanpa Riri menjawab semua makian Marsha. Viapun hanya terdiam walaupun sebenarnya ingin menangis. Sedang Marsha tidak mau teman-temannya melihat dia bertengkar dengan Riri dan terlebih adik Vera.
Sesampainya di ruang operasi. Mereka hanya bisa menatap punggung perawat yang membawa Vera ke dalam.
Saat itu Via serasa ingin menangis sekeras-kerasnya. Pertama karena dia sedih dan tidak tega melihat Vera kesakitan. Kedua karena makian Marsha tadi. Karena tidak tahan Via kemudian pamit ke toilet.
Setelah sampai di toilet Via meluapkan tangisannya di sana. Dia tidak menyangka yang tadinya dia bahagia banget jalan berdua bersama Riri malah sekarang seakan dia sedang tertimpa gunung besar. Terasa sesak banget.
Namun ternyata langkahnya diikuti oleh Marsha. Dan ketika Via keluar dari kotak sekat toilet dan hendak cuci tangan, tangan marsha langsung menjambak rambutnya dengan kasar.
"Hehhh, wanita ******. Jangan sok blagu loe! Riri itu tidak akan mungkin suka sama cewek kayak kamu. Tidak ada cantik-cantiknya sama sekali." sentak Marsha
"Gue saja yang cantik kayak gini, sabar nungguin Riri. Gue yang selalu ngalah sama Riri dibuang gitu saja. Ohh, sorry gue tidak dibuang. Hanya karena mungkin Riri loe godain kali! cihh.. " seru Marsha
"Aku tidak pernah godain kak Riri!" seru Via tak mau kalah
"Boong banget sih loe. Gue ini banyak yang suka. Cowok-cowok banyak ngidolain gue, termasuk Riri. Tidak mungkin Riri tidak suka sama gue! Dan tidak mungkin juga Riri malah suka sama loe!" sentak Marsha
"Awas loe jangan lagi deketin Riri! Riri milik gue. Demi riri gue menolak semua cowok yang mau jadi pacar gue!" Marsha sambil mendorong tubuh Via
kreeekk.. kreekk
"Ehh, kamu adiknya Vera kan. Kenapa nangis? Tidak usah nangis doakan saja vera baik-baik saja." ucap salah seorang teman Vera yang baru datang dan memang tidak mendengar perdebatan mereka berdua
"I-iyaa kak terimakasih." ucap Via hendak meninggalkan toilet, namun kemudian lengannya dicekal oleh tangan Marsha kemudian Marsha mendekatkan wajahnya ke telinga Via dan berbisik
"Ingat kata-kata gue. BRENGSEK!" ucap Marsha langsung pergi keluar mendahului Via
Via hanya terdiam. Hatinya sakit dikata-katai sedemikian itu. Dia tidak pernah menyangka kalau akan ada wanita yang secara terang-terangan mengungkapkan kebenciannya kepada dirinya karena cemburu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
like like ❤️
2021-03-04
1