"Huh, gini aja berat lihat nih ringan-ringan aja, lagipula berat pedang ini cuma 1000 Kg"
'1000 Kg' mendengar ucapan Toya serasa seperti terkena Sambaran petir, mau gimana lagi mereka melihat seorang anak yang baru berusia 17-18 tahun mampu mengangkat pedang yang 7 orang dewasa saja tidak sanggup mengangkat nya apalagi menggunakan satu tangan.
"Oh ya aku akan pergi dari sini dan membawa mereka semua ikut" Toya menunjuk ke arah orang-orang di belakangnya.
"Tunggu dulu kau tidak boleh membawa mereka pergi, mereka adalah orang orang ku"
"Orang mu, jika itu orang mu kenapa kamu memperlakukan mereka layak nya binatang Gob_ok"
Toya pun langsung menendang perut Sabo hingga menabrak dinding rumah sampai retak.
"Ghak... Brengsek, mati kau" Sabo memuntahkan seteguk darah, kemudian dia mengeluarkan pistol nya dan
DOOR!! DOOR!! DOOR!!
Tiga tembakan terdengar nyaring di telinga semua orang namun mereka makin terkejut ketika semua tembakan yang dilancarkan oleh Sabo ditahan oleh sebuah bongkahan tanah yang entah muncul dari mana.
kemudian tanah tersebut mulai runtuh dan menampakkan sesosok pemuda dengan Pedang besar ditangannya.
"Hehe mainan seperti itu tidak bisa melukaiku, mamam nih" dari tangannya muncul sebuah kilatan petir berwarna ungu yang langsung menyambar ke arah Sabo.
"Aargk..." Sabo berteriak histeris sebelum dirinya berubah menjadi debu.
"Itu akibatnya, ayo kita pergi dari sini" kelompok orang orang yang tadi Toya aja mengikuti Toya pergi sementara semua anak buah Sabo masih mematung karena ketakutan setelah kejadian barusan.
{....................................................}
Sementara itu Riska dan Aurel yang kini berada di dalam sebuah rumah yang mereka singgah'i tengah menunggu seseorang yang sangat penting bagi mereka.
"Iih Toya kenapa dia lama sekali sih perginya, awas saja nanti hemp"
"Kakak aku laper, aku mau makan ayam goreng"
"Aurel kan udah makan tadi kok laper lagi, lihat semua senek nya udah kamu habiskan semua"
"He he he, tapi kak aku lapar"
"Tunggu kak Toya pulang ya nanti kamu boleh minta ayam goreng sebanyak banyaknya"
"Horey oke kak, tapi kapan kak Toya pulang"
"Em itu..."
Tok Tok Tok
"Riska Aurel aku pulang"
Mendengar suara Toya dari luar rumah Riska sudah bersiap siap membawa sapu untuk memukul Toya.
Krek!!
"Kemana saja kamu kok lama banget, hah" Riska mengomeli Toya layaknya seorang istri yang memarahi suaminya.
"Agk ampun Ris...au auuu" Toya mulai merasakan sakit ketika telinganya dijewer.
Riska yang masih terbawa emosi tidak menyadari bahwa ada orang lain yang memperlihatkan mereka berdua sedari tadi.
"Ehem.."
Riska mencari sumber suara tersebut dan dia melihat ada beberapa orang yang tengah memperhatikan mereka.
"Eh...Eeeh..."
********
Setelah kejadian tadi kini Riska selalu menundukkan kepalanya karena malu.
"Ris kamu kenapa, kamu sakit ya
"Em tidak a-aku cuma..."
"Tidak apa apa, sudah ayo kita makan makanan udah siap tuh, ayo huh" karena Riska masih diam Toya dengan sengaja menggendong Riska layaknya seorang putri.
"Eeh Toya apa yang kamu lakukan...cepat turunkan aku" ucap Riska dengan wajah yang sudah memerah seperti kepiting rebus.
"Sudah kamu diam saja,, kamu duduk disini" kini Riska sudah berada di posisinya bersama semua orang yang sudah siap menikmati makanan yang sudah tersedia di depan mereka.
"Baik Semuanya karena kalian sudah berkumpul di sini mari kita makan bersama" Toya langsung mempersilahkan semua orang untuk makan.
"Horey, Selamat makan"
Semua orang tampak senang dengan masakan buatan Toya dan mereka makan dengan lahapnya.
"Riska kamu pasti capek aku bawa kamu kekamar ya"
"Emm.."
"Sementara semua jika kalian ingin beristirahat di atas masih ada beberapa kamar yang kosong, kalian boleh pilih sendiri."
"Terimakasih nak Toya"
..............
Kemudian Toya membawa Riska ke dalam kamar dan merebahkan tubuhnya.
"Kamu tidur yang nyenyak ya Riska" ketika Toya hendak meninggalkan Riska, Riska langsung menarik tangan Toya hingga Toya tertarik dengan posisi sudah di atas tubuh Riska.
"Emm maaf aku akan segera per-"
"Tidak jangan pergi meninggalkan aku sendiri"
"Tidak ada yang akan meninggalkan kamu sendiri Riska"
Cup
Riska langsung mencium Toya.
"Toya ayo lakukan"
"Kau yang maksa loh ya"
{BAGIAN INI TIDAK DIKHUSUSKAN UNTUK ORANG JOMBLO}
▫️
▫️
▫️
▫️
▫️
▫️
▫️
▫️
Toya membantu Riska untuk melepaskan pakaiannya dan tangan kanannya meraba bagian dada Riska yang kenyal dan tangannya lainnya meraba bagian bawah.
Riska mulai mengeluarkan suara desahan desahan karena Toya.
Kemudian mereka saling berciuman dan bertukar air liur. Selanjutnya adalah roude plus-plus~~~Setelah Toya menggenjot Riska dan menghilangkan Mahkotanya kini Toya dan Riska tampak lebih dekat.
"Toya aku mencintaimu"
"Aku juga mencintaimu"
Mereka pun saling berciuman dan kemudian tertidur pulas. Sementara Aurel tengah tidur di kamar Toya dengan banyak boneka menemaninya.
"Puhehe..."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
DEWA KEGELAPAN
wanita beban tinggalkan aja
2024-01-13
0
TheKings
Mc terllu Polos ya Tahu Aj Dunia Dh Berubah msh aj Terlalu Baik hadh dh hukum rimba
2023-04-21
1
Zou Tian Chen
ngapain bawa orang gak berguna
2021-12-28
1