Kini Toya dihadapkan dengan sebuah rumah yang dikelilingi oleh benteng karung pasir dan kawat berduri.
"Ini adalah tempat pengungsian Sabo yang dipimpin oleh tuan Sabo.
Kamu tunggu disini sebentar aku akan minta izin agar kamu dapat masuk."
Tok Tok Tok
"Siapa, oh pak tua Bi kau sudah kembali" ucap seorang pria yang menjaga pintu dari lubang pintu tersebut.
"Ya aku kembali dan aku membawa orang yang juga selamat"
Penjaga tersebut kemudian melihat siapa yang kakek tersebut maksud dan dia mendapati seorang pemuda dengan Pedang besar di punggungnya.
"Tunggu sebentar aku akan melaporkan ke boos Sabo"
Tak lama kemudian penjaga tersebut datang dengan beberapa orang dan pemimpin mereka Sabo.
"Pak tua kau kembali rupanya dan siapa dia" Sabo menunjuk ke arah Toya.
"Dia dia orang yang menyelamatkan ku tadi"
"Hmm hey bocah kemari kau" Sabo meminta Toya untuk mendekati nya namun Toya malah berlagak tak tau kemudian menunjuk dirinya sendiri.
"Aku"
"Hiya kau gob_lok"
"Siapa namamu"
"Aku Keanji"
"Oke apa kau ingin tinggal disini"
"Em mungkin iya mungkin tidak"
"Hah! Baiklah, kalau kau mau tinggal disini kau harus membayar dengan 5 potong roti, kalau tidak lebih baik kau pergi dari sini"
"Udah cuma gitu doang, nih" Toya langsung memberikan lima bungkus roti Kepada Sabo.
"Ini, ah baiklah kalian boleh masuk tapi serahkan Pedang mu itu terlebih dahulu karena disini dilarang membawa senjata"
"Oh oke, tapi hati-hati ini berat"Toya langsung menyerahkan Pedang nya yang masih ia genggam.
'Cih, bocah ini meremehkan aku, lihat saja sebentar lagi Pedang itu akan menjadi milikku '
"Tenang saja aku bisaaa-" Toya langsung melepaskan genggaman tangannya dan Sabo yang menerima Pedang besar tersebut tidak mampu menahan beratnya.
"Ugk Pedang ini berat sekali... kalian bantu aku" Karena tak kuat menahan beban pedang pelahap dia langsung meminta bantuan kepada bawahannya.
"Baik bos, ugk Pedang ini sangat berat bos"
'Sialan siapa bocah B_j!gan itu kenapa pedang ini sangat berat' umpat Sabo yang masih berusaha membawa pedang tersebut masuk.
Sementara Toya dan kakek tersebut kini sudah ada di dalam dan melihat kondisi Seorang bocah laki-laki yang terbaring lemas.
"Dia adalah satu-satunya cucuku, dia bernama Sendi"
"Sendi! tapi kek tampaknya cucu mu sedang sakit"
"Ya, semenjak dia kehilangan nenek nya hiks dia sering sakit-sakitan hingga seperti ini hiks"
"Oh maaf kek, aku turut berdukacita"
"Terimakasih"
"Oh ya tadi namamu Keanji kan perkenalkan aku Yunbi bisa dipanggil Kakek Bi"
"Namaku Kaenji Toya, panggil saja Toya."
"Kalau begitu lebih baik kita mengobati bocah ini dulu"
"Tapi kami tidak memiliki obat disini"
"Tenang aku punya"
'Yuri beli obat peredam panas dan obat vitamin"
[SELAMAT~Tuan Berhasil Membeli Obat Peredam Panas dan Vitamin, -1.200 POIN TUKAR.
SISA POIN TUKAR : 500k]
"Ini kek minum kan obat ini untuk meredam panasnya dan mengembalikan metabolisme tubuh"
"Ba-baik" kemudian kakek Bi meminumkan obat tersebut.
5 menit kemudian bocah laki-laki tersebut mulai sadarkan diri dengan wajah yang sudah tidak tampak pucat lagi.
"Ugk..kakek..."
"Ah Sendi cucuku,,, apa kamu baik-baik saja nak"
"Iya kek aku sudah merasa baikan" lirihnya karena masih belum sepenuhnya sehat.
"Kakek aku lapar"
"Ah baik makanlah ini nak" kakek Bi langsung memberikan cucunya sekotak makan biasa yang berisi satu botol air minum 200ml dan dua potong roti.
Bocah tersebut langsung melahap roti tersebut dengan lahapnya.
"Kakek lebih baik anda juga makan"
1 jam telah berlalu kini kondisi bocah laki-laki tersebut sudah mulai membaik.
Sementara itu Sabo dan bawahannya masih berusaha membawa pedang pelahap milih Toya kedalam namun selama lebih dari satu jam Pedang tersebut hanya bergeser sejauh 10 cm dari tempat awal.
"Bos lebih baik kita tinggalkan saja Pedang ini bos, ini terlalu berat"
"Tutup mulut mu bodoh, Pedang ini pasti sangat berharga"
"Tapi bos kita sudah berusaha selama satu jam tapi Pedang ini hanya bergeser 10 cm saja bos dan kami sudah lelah bos"
"Cih baiklah kita tinggalkan Pedang ini dan kita rebut semua makanan yang dimiliki bocah tadi"
"Dari tadi kek bos"
"Sudah jangan banyak protes sekarang kita lang- eh kenapa ini"
"Bos tangan ku gak bisa lepas ini bos"
"Aku juga bos hiks.."
Kemudian Toya keluar bersama beberapa orang termasuk Kakek Bi dan cucunya ditambah 5 anak usia 7-16 tahun dan 4 orang dewasa 2 wanita 2 Pria yang diajak oleh Toya untuk meninggalkan tempat tersebut.
"Ooh, kalian semua sangat pengertian dengan pendatang ya sampai sampai mau membawakan pedangku selama satu jam"
"Bac0t cepat angkat pedangmu ini kami sudah tidak tahan lagi" Sabo dan bawahannya tampak sudah tidak kuat menahan beban berat Pedang Pelahap tersebut.
Kemudian Toya mengangkat pedang tersebut dengan satu tangan, setelah berhasil terlepas dari lengketnya Pedang Pelahap tersebut mereka langsung terduduk lemas karena kehabisan energi hanya untuk menggeser Pedang besar tersebut selama satu jam lebih.
"Huh, gini aja berat lihat nih ringan-ringan aja, lagipula berat pedang ini cuma 1000 Kg"
'1000 Kg....
🔹▫️🔸▫️🔹▫️🔸▫️🔹▫️🔸▫️🔹▫️🔸
MINA, SELAMAT MENIKMATI TAHUN BARU 2021 🎉🎆🎊.
SEMOGA DI TAHUN BARU INI SEMUA YANG KALIAN HARAPKAN SEGERA TERWUJUD, DAN YANG JOMBLO SEGERA PUNYA PASANGAN JANGAN SAMPAI JOMBLO ABADI KAYA KUCING TETANGGA GUE.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
TheKings
mc bdo
2023-04-21
1
Rum Mis
cuman 1 ton
2022-03-18
0
Muganz
cuma 1 ton donk...
2021-03-18
2