Saat ini Toya tengah melawan Infected level 2 evolusi sempurna di lantai 5. Infected level 2 memiliki sedikit kecerdasan untuk menyerang lawan dan itu juga sangat menyusahkan.
Toya yang menggenggam Pedang besar nya mulai melancarkan serangannya. Toya yang memiliki kemampuan Elemen menyalurkan energi Elemen Api ke Pedang merahnya sebelum dia menebaskan pedangnya ke Infected di depannya.
Diluar perkiraan ternya Infected tersebut mampu menahan serangan Toya dengan tangannya yang berbentuk seperti Pedang dan keras.
CLANG!!
"Hoho ternyata kamu bisa menahan serangan ku, kalau begitu bagaimana dengan ini" Toya langsung menyalurkan seperempat kekuatannya ke Pedang merahnya hingga kobaran api dari Elemen Api nya mulai membesar, kemudian Toya memperkuat tekanan pedangnya hingga memotong tangan Infected tersebut.
SLAS!!
"KHA...KHA..." Infected tersebut menjerit namun kemudian sebuah Pedang merah memotong kepalanya.
BUG!!
Setelah itu Toya menancapkan pedangnya ke tubuh Infected level 2 tersebut untuk diserap oleh Pedang merahnya.
[SELAMAT~ Tuan mendapatkan 15.000 PT]
[SELAMAT~ Tuan mendapatkan 2 kotak makan Sedang]
•
•
•
"Huh akhirnya semua Infected di hotel ini sudah tidak ada lagi" ucap Toya yang saat ini berada di lantai 5 dari 12 lantai lainnya.
[Tuan sistem mendeteksi adanya pergerakan Infected di lantai 1 yang bergerak mendekati Riska dan Aurel tuan]
Mendengar Yuri mengatakan hal itu Toya langsung berlari menuju lantai q menggunakan anak tangga karena life tidak berfungsi.
☜⏹️☝🔺☟❌☞⭕
Sementara di lantai 1 tampak 1 Infected tengah berjalan mendekati meja resepsionis hotel dimana Riska dan Aurel bersembunyi.
"Kha kha...kha"
"Kak aku takut" ucap Aurel.
"Sst jangan berisik oke, ada kakak disini jangan takut" ucap Riska menenangkan Aurel.
'Toya dimana kamu, cepat datang' ucap Riska dalam hati mengharapkan agar Toya segera datang.
Disaat Riska tengah memikirkan Toya sebuah tangan memegang meja resepsionis hotel dan Infected tersebut menemukan Riska dan Aurel yang bersembunyi.
"KHA KHA..." Infected tersebut berusaha untuk meraih Riska dan Aurel yang tengah terduduk di bawah lantai karena jarak meja resepsionis yang jauh dan tinggi membuat Infected tersebut kesulitan.
"Kyaa...kakak aku takut" ucap Aurel yang memeluk Riska dengan erat.
"Tenang lah dik kakak akan melindungi kamu" ucap Riska, kemudian Riska mengeluarkan pistol yang sempat Toya berikan kepadanya dan mengarahkan ke arah Infected di depannya.
"Kha kah.." Infected tersebut terus berusaha meraih Riska dan Aurel hingga dia menginjak bangku yang membuat dia dapat memanjat meja resepsionis hotel namu
DOOR!!
Suara tembakan terdengar dan itu mengenai tubuh Infected yang berusaha menggapai Riska. Suara tembakan tersebut berasal dari suara tembakan pistol ditangan Riska.
"Hah hah aku aku berhasil membunuh Infected" gumamnya yang masih tidak percaya.
Kemudian terdengar suara tepuk tangan.
Prok..Prok..Prok..
"Bagus Riska bagus, aku tadi sempat khawatir ketika mendengar suara jeritan Aurel" ucap Toya.
Melihat Toya telah kembali Aurel dan Riska langsung berlari memeluk Toya sambil menangis.
"Hiks hiks kakak aku takut kak..Hiks"
"Hiks Toya akhirnya kamu datang Hiks"
"Maaf ya telah membuat kalian khawatir" ucap Toya mengelus kedua kepala mereka. Ketika Toya menelus tampak mereka senang.
"Sudah sudah sekarang kita naik ke lantai atas untuk istirahat" ucap Toya mengajak mereka ke lantai 6 keatas tidak terdapat Infected.
Kini Toya, Riska dan Aurel telah sampai di lantai 6 dan mereka memiliki kamar masing-masing yang bersebelahan.
Karena Listrik di hotel tersebut mati maka seisi hotel tampak gelap yang membuat Aurel ketakutan.
"Kakak aku takut gelap" ucap Aurel mendekap erat kakaknya.
"Tidak apa-apa dik ada kakak disini tenang ya" ucap Riska menenangkan Aurel yang masih ketakutan. ya wajar lah Aurel kan masih kecil.
Kemudian dari arah pintu kamar mereka Toya masuk membawa sebuah bola bercahaya di tangannya.
"Maaf aku telah lancang memasuki kamar kalian" ucap Toya kemudian berjalan mendekati mereka.
"Aurel, Aurel takut gelap ya" tanya Toya.
"Emm" Aurel hanya mengangguk.
"Sekarang Aurel tidak perlu takut lagi, ini kakak bawakan boneka Kelinci buat teman Aurel dan bola cahaya ini untuk menerangi kamar Aurel supaya Aurel tidak takut lagi ya" ucap Toya mengelus kepala Aurel kemudian meletakkan bola cahaya tersebut di atas meja di dekatnya.
"Kalau begitu kakak Kembali Ke kamar dulu ya" ucap Toya namun tangannya langsung dipegang oleh Aurel.
"Kakak tidur disini saja bersama kami" ucap Aurel.
"Eh Rere jangan seperti itu biarkan kak Toya kembali ke kamarnya" ucap Riska dengan pipi yang memerah.
"Benar apa kata kakak kamu Aurel, kakak tidak bisa tidur berdua dengan kalian" ucap Toya.
"Kenapa kak, apa karena Aurel sering nangis. Kalau iya Aurel janji gak bakal nangis" ucap Aurel dengan polosnya.
"Bukan begitu, suatu saat nanti kamu pasti mengerti apa yang Kakak ucapkan. Dah sekarang Aurel tidur ya, selamat malam"
Cup
Toya mengecup kening Aurel sebelum dia keluar dari kamar mereka.
🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹🔸🔹
Kini pagi hari telah tiba, Toya yang telah bangun langsung mengeluarkan 3 Kotak makan Sedang.
Tok tok tok
"Riska Aurel ayo bangun kita sarapan" ucap Toya.
"Apa mereka masih tidur,, Eh tidak dikunci" karena berfikir mereka masih tertidur dan Toya membuka pintu kamar mereka yang ternyata tidak terkunci.
Saat Toya masuk ia melihat seorang gadis cantik berambut yang masih terlelap dan wajahnya diterpa oleh cahaya matahari pagi dari arah jendela yang memperlihatkan kecantikannya serta seorang gadis cantik yang tengah memeluk dua boneka Kelinci pemberiannya. Melihat kedua gadis tersebut masih tertidur Toya tersenyum.
Kemudian Toya berjalan mendekati mereka dan membangunkan mereka.
"Riska Aurel ayo bangun kita sarapan dulu" ucap Toya sambil menggoyangkan tubuh mereka.
Kemudian Riska mulai membuka matanya dan melihat seorang pria di hadapannya dan Riska langsung teriak.
"Kyaaa apa yang kamu lakukan disini" ucap Riska melempar bantal ke muka Toya.
"Ugk,, kenapa kamu malah berteriak aku hanya membangunkan kalian saja untuk sarapan"
"Sekarang kamu bangunkan Aurel untuk sarapan" kemudian Toya keluar dari kamar Riska.
Kini Toya Riska dan Aurel tengah menikmati makanan yang Toya berikan berupa Roti, Buah, Satu potong paha ayam dan air minum. Walaupun terlihat sederhana namun mereka menikmati dengan senang hati.
"Amm nyam nyam enak...am.." ucap Aurel yang memakan paha ayam miliknya.
"Em tuan Toya apa-"
"Panggil aku Toya saja" sela Toya ketika dia dipanggil tuan oleh Riska.
"Maaf tu-Toya, em apa kamu tidak masalah jika kamu memberikan kami makan seperti ini, maksudku bukan kah lebih baik kamu simpan sendiri semua makanan ini" ucap Riska yang terlihat bersalah.
"Tidak masalah, lagipula aku masih memiliki beberapa makanan lainnya, jika habis tinggal cari lagi" ucap Toya melanjutkan makannya.
"Kamu kenapa bengong cepat habiskan makanan nya, lihat tuh adik kamu aja lahap makannya" ucap Toya menunjuk ke arah gadis kecil yang tengah lahap menyantap makanan nya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
ᜫ͢ ⁶²ハナフィ⁵⁴
Takut kakak khilaf nanti kalo tidur dg kalian
2022-12-10
1
Unk nown
bacot mem*k
2022-11-26
0
Unk nown
beban anj**g
2022-11-26
0