BAB 18 PERUBAHAN SIKAP

Oliv berdiam diri di kamar. Jantungnya berdebar tak karuan. Bukanlah debaran cinta atau sejenisnya, tapi ini perasaan takut. Takut kalau Dre murka dan mengusirnya keluar dari rumah itu.

Menit berganti jam. Tapi tak ada tanda-tanda kemunculan Dre ke kamar Oliv. Padahal Oliv sudah memasang telinga dan menguatkan hati kalau-kalau di ceramahi Dre beberapa halaman. Tapi orang itu sama sekali tak nampak batang hidungnya.

Oliv heran. Dia mengintip dari sela pintu yang sedikit terbuka.

"Kemana?" Batin Oliv celingak-celinguk memperhatikan.

Dre tidak ada di sana. Oliv sangat lega. Dan pastinya Oliv terbebas dari kemarahan pria itu.

*

Pagi,

Pagi yang baru untuk Dre dan Oliv, tanpa kehadiran Bi Onah. Biasanya sarapan sudah tersedia di atas meja karena sudah disiapkan wanita paruh baya itu.

Oliv hanya duduk berdiam diri, memperhatikan Dre yang membuat kopi. Cekatan. Seperti sudah terbiasa melakukannya.

"Bang, mau aku bantu?" Oliv basa-basi. Padahal dia sudah melihat kopi yang di buat Dre sudah selesai.

Dre hanya diam. Tanpa menjawab sepatah kata pun. Dia lebih memilih menyeruput kopinya di halaman rumah sambil membaca koran dari pada harus duduk di samping Oliv.

Oliv heran. Seperti ada yang aneh dengan Dre. Dari pertama berjumpa di pagi ini dia belum mendengar sepatah katapun dari Dre. Atau sekedar menyapa dirinya.

Oliv menghampiri Dre. Berdiri di depannya.

"Abang gak kerja? Ini sudah hampir jam 7. Aku bisa telat ke Sekolah."

"Oh ya, aku lupa bilang. Mulai hari ini kamu pergi sendiri ke Sekolah. Kita tidak berangkat bersama-sama lagi." Dre tanpa melihat Oliv sedikitpun. Dia masih fokus ke Koran yang yang sedang dia baca.

"Kok gitu, sih? Ke--kenapa?"

Dre meletakkan koran. Menatap sekilas Oliv.

"Mulai sekarang kamu bebas mau ngapain aja. Terserah, kamu mau sekolah atau tidak. Kamu mau kemana aja terserah. Aku tidak akan melarang dan mengatur kamu lagi."

Oliv terdiam. Tidak tau harus berkata apalagi. Dia tau Dre serius dengan ucapannya.

Dre berdiri, merogoh kantong celana mengeluarkan uang berwana merah yang lumayan banyak. Lalu meletakan di atas meja tepat di sebelah kopinya.

"Itu uang untuk kamu. Terserah mau kamu apakan. Tapi itu untuk jatah kamu selama 1 bulan. Ongkos dan makan. Itu sudah lebih dari cukup." Dre berlalu meninggalkan Oliv.

Oliv masih saja mematung, menatap Dre yang kembali masuk ke rumah. Matanya berkaca-kaca, hampir saja air matanya jatuh tapi segera di usap. Segera dia mengambil uang yang diberikan Dre, memasukkan ke dalam tas.

Oliv berjalan gontai, melewati gerbang rumah. Perasaannya kini tak karuan. Hingga akhirnya dia berangkat ke Sekolah dengan menaiki taksi.

Hari ini Oliv sama sekali tak bersemangat. Hilang gairah. Memikirkan sikap Dre yang kini sangat jauh berbeda.

Apa seperti ini kalau orang sabar sudah marah? Benak Oliv.

Sampai pulang ke rumah Oliv masih terlihat lesu. Mencari Dre ke segala ruang tapi tak menemukan.

*

3 hari berlalu, mereka berdua masih di selimuti keheningan.

Dre benar-benar berubah. Dia sama sekali enggan untuk mengajak Oliv bicara. Begitu juga Oliv yang tak berani memulai obrolan karena sikap Dre yang demikian.

Dre melakukan ini semua karena mempunyai alasan. Membiarkan Oliv merasakan betapa pentingnya menghargai seseorang yang begitu peduli padanya.

Saat orang itu sudah tidak perduli dan bersikap acuh, maka kau baru akan merasakan seperti kehilangan...

Kehilangan perhatian, kehilangan kasih sayang.

Terpopuler

Comments

Lily Gogali

Lily Gogali

Oliv cari masalah sih..

2021-09-02

0

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

yah biar sadar si Oliv nya

2021-04-28

2

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔

⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔 𝑵𝒂𝒚𝒍𝒂 𝑨𝒊𝒔

next up kakak

2021-03-06

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!