BAB 9 PULANG MALAM

Oliv berjalan menyelusuri koridor Sekolah, dari tadi seperti ada yang mengikutinya. Namun saat Oliv menoleh sosok itu tak ada. Hanya terlihat murid-murid lain yang sibuk dengan diri mereka masing-masing.

Olive mengernyitkan dahi. Terlihat kesal. Hingga akhirnya sosok yang mengikutinya tertangkap basah.

"Javin?!" Oliv terlihat bete dengan pemuda itu yang nyengir karena ketahuan diam-diam mengikuti.

"Akh! Maaf, Liv."

"Kalau mau jalan barengan ngomong aja, jangan diem-diem ngintilin. Kek anak bebek ngintilin emaknya aja."

"Jadi kamu mau jalan berbarengan sama aku?" Javin terlihat bersemangat.

"Ogah!" Oliv sinis, kemudian berlalu.

Javin mengelus dada. "Astaga! Untung cantik!"

Di dalam kelas, yang tadinya cewek-cewek pada ribut, biasalah bergosip kesukaan para wanita. Seketika obrolan mereka terhenti karena kedatangan Oliv. Oliv tak menghiraukan duduk santai di bangkunya.

Cewek-cewek tadi beramai-ramai menghampiri. Mereka mengelilingi Oliv. Oliv heran.

"Ada apa?"

"Eh, Liv. Itu yang anterin lu siapa, sih?"

"Yang mana?"

"Itu, yang tadi pagi."

Oliv teringat ucapan Dre kalau ada yang bertanya tentang hubungan mereka berdua.

"owh... Itu Bang Dre."

"Pacar lu?"

"Bukan lah, Bang Dre itu udah tua. Udah Om-om."

"Masa? Imut-imut gitu di bilang Tua. Akh! Sugar Daddy!" Ucap Sally, dirinya yang paling bersemangat menanyakan tentang Dre.

"Jadi dia itu siapa lu, Liv?" Tanya yang lain.

"Sa--saudara."

"Awh! Berarti ada harapan dong gue bisa PDKT sama Bang Dre. Astaga! Gak apa-apa udah tua, yang penting ganteng." Sally jingkrak-jingkrak kegirangan.

Oliv hanya memasang wajah datar melihat tingkah Sally.

"Nanti kenalin ya Liv, sama Abang lu itu."

Oliv menarik napas, "I--ya..." Ucapnya basa-basi, sekedar untuk menyenangkan hati Sally yang sedang berbunga-bunga.

*****

Sepulang sekolah Oliv tak menemui Dre. Dirinya pergi ke rumah Rere. Sudah ada Miska di sana, mereka sudah janjian. Sudah lama Geng itu tidak berkumpul, apalagi Oliv kini sudah tidak satu Sekolah dengan mereka. Mereka seperti kehilangan sosok gesrek di Sekolah itu.

Saat mereka bertiga bertemu, pelukan kangen segera terjadi. Bagaikan Teletubbies, tapi kurang personil.

Segera mereka masuk ke Kamar Rere, tak sabar ingin curhat satu sama lain. Melalui Hp rasanya kurang puas. Saat sudah berkumpul seperti ini semua curhatan segera tumpah.

"Sepi Sekolah gak ada kamu, Liv." Miska memeluk manja Oliv. Miska memang terkenal lebay dan alay dan agak sedikit telmi. Untung Oliv dan Rere sayang, sangat berbanding terbalik dengan Oliv.

Sedangkan Rere, dirinya ini pencari infomasi yang handal. Dia terlalu menjiwai kekepoan. Hingga apapun informasi di Sekolah dia sangat cepat mengetahui.

Ya itulah persahabatan. Saling melengkapi satu sama lain.

"Jadi sekarang lu tinggal di mana?" Rere mulai mengintrogasi. Karena mereka sudah mengetahui Oliv sudah tak tinggal bersama Bibi Maureen dan Paman Daniel.

"Di rumah Bang Dre,"

"Hah? Bang Dre? Siapa?" Rere heran. Karena selama ini dia tidak mengenal sosok itu, karena Oliv tak pernah menceritakan sedikitpun tentang Dre pada kedua sahabatnya itu.

"Eh, anu..."

Rere mengernyitkan dahi. Dirinya akan terus menanyakan jika tak mendapatkan jawaban yang puas.

"Saudara. Dia baru datang ke Kota ini, dia tinggal sendirian. Makanya gue ikut bersamanya. Ya lumayan kan, menumpang gratis." Oliv spontan.

"Oh, pantesan. Baru denger namanya." Rere mengangguk-angguk.

Mereka terus saja mengobrol sampai tak ingat waktu. Efek sudah lama tak bertemu. Hingga tak sadar langit sudah berubah menjadi gelap.

Malam.

"Astaga! Udah jam 7 malam." Oliv terlihat panik, dirinya tadi lupa mengabarkan pada Dre kalau dia akan pergi.

"Bagaimana kalau Bang Dre marah?" Segera Oliv menepis pikiran-pikiran yang menurutnya tak mungkin terjadi. Oliv berpamitan pada Rere dan Miska untuk pulang, bergegas menunggu taksi di jalan raya. Karena HP nya mati. Tak bisa memesan Ojek langganan.

Lumayan lama menunggu, akhirnya Taksi datang. Oliv memberitahukan alamatnya dan meminta Supir Taksi untuk sedikit mempercepat laju mobil.

Sesampai di depan rumah Dre, Oliv turun dan membayar ongkos Taksinya. Perlahan dia membuka gerbang. Suara derit dari gerbang itu membuat jantungnya berdetak kencang, kalau-kalau ketahuan Dre karena pulang sudah malam.

Oliv membuka sepatu, menentengnya dengan tangan. Melangkah pelan menuju pintu utama rumah, dia tampak berjinjit-jinjit. Celingak-celingkuk memastikan tidak ada Dre di sana.

"Astaga!" Oliv kaget melihat Dre sudah berada di depan pintu. Wajahnya datar, dengan tangan di lipat ke dada.

"Dari mana?" Tanya Dre,

Terpopuler

Comments

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

hhmm..bakal sidang nih😁

2021-04-27

2

Yudi

Yudi

Oliv ini sosok yg kek bagaimana sih? belum ada tanda2

2021-02-03

2

🕊️ℰʀᷞᴠͥɪͦɴᷠᴀⷹªᶰᵃᵗᵃˢʸᵃ🕊️

🕊️ℰʀᷞᴠͥɪͦɴᷠᴀⷹªᶰᵃᵗᵃˢʸᵃ🕊️

Oliv gadis yg kek gmna sihhh 🤔🤔🤔

2021-01-25

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!