"Jangan ganti nomer ya biar gua bisa ngubungin lu" pinta Yovan
"Iya.Lu sering-sering kabarin gua" jawab Nindya
"Udah buruan.Ntar lu ketinggalan pesawat" Nindya mengingatkan
"Tunggu gua lulus kuliah.Gua bakal balik buat ngelamar lu" Yovan memeluk Nindya,ia sejenak melonggarkan pelukannya karena ingin mencium pipi Nindya.Namun niatnya gagal karena tangan Deny sudah lebih dulu memegangi pipi Nindya.
"Gausah pake acara cium" Deny mengingatkan
"Sini cium tangan gua aja" tambah Deny yang tidak dihiraukan Yovan.Ia berpamitan pada Nindya lalu segera melangkah pergi.Sesekali Yovan menoleh kebelakang untuk melakukan cium jarak jauh.Melihat itu tangan Deny sibuk mengibas-ngibas udara didepan Nindya.Bermaksud agar ciuman jarak jauh itu tidak kena Nindya.Nindya tersenyum geli melihat tingkah konyol Deny.
Kemudian mereka berdua pergi mengamati pesawat yang take off maupun landing.
"Tempat yang paling gua suka itu bandara,Den" Nindya membuka suara
"Kenapa bandara?"
"Karena disini banyak orang dateng dan pergi.Ada yang pergi buat ketemu orang yang mereka sayang sampe-sampe mereka rela nempuh perjalanan jauh,pergi liburan,perjalanan bisnis atau buka lembaran baru ditempat lain.Meski ada juga yang sedih karena harus ninggalin suatu hal"
"Menurut gua bandara itu sebuah awal yang baru dari perjalanan mereka" tambah Nindya
"Jadi lu sama Yovan gimana sekarang?"
"Kok jadi bahas Yovan?"
"Den,Yovan itu cuma masalalu gua.Kita udah sepakat buat sahabatan"
"Tapi kayaknya dia masih ngarep balikan sama lu?"
"Perasaan lu doang itu ma" jawab Nindya
"Terus kenapa putus dari Yovan lu belom punya pacar lagi?"
"Gua nyari yang serius.Yang beneran cinta sama gua bukan sekedar asal punya pacar.Gua gamau kalo dihatinya masih ada ruang kosong lain yang kemungkinan bakal diisi sama orang lain nantinya"
"Dibalik sikap lu yang slebor ternyata masalah pacaran aja segitu dalemnya pemikiran lu"
"Lu belum kenal gua aja,Den" sahut Nindya.
Sebenarnya seperti apa jalan pikiran Nindya. Mengapa selama ini dia tidak tahu sisi Nindya yang seperti ini,padahal sebelumnya ia merasa sangat mengenal sosok Nindya.Tapi hari ini Deny menyadarinya,bahwa ia hanya tau sebagian kecil dari wanita ini.Perkataan Nindya tadi membuat Deny semakin penasaran dengannya sebenarnya apa saja yang tidak ia ketahui tentangnya.Mereka berdua akhirnya pulang setelah Deny memergoki Nindya menguap.
Belum jauh mobil Deny meninggalkan bandara tapi sepertinya Nindya sudah tenggelam dalam mimpinya.Deny bahkan tidak tega untuk membangunkan saat mereka sudah sampai.Apa saja yang ia lakukan hari ini mengapa Nindya tampak lelah sampai begitu nyenyak tidurnya.Bibir Nindya yang begitu mungil dan tipis membuat Deny tergoda untuk merasakannya.Namun dia dikagetkan oleh pergerakan mata Nindya.Deny segera duduk diposisinya semula.
"Untung aja" batin Deny sembari menghela nafas karena hampir saja ketahuan jika dirinya ingin mencium Nindya
"Udah sampe ya?kenapa gak bangunin gua?"
"Baru mau gua bangunin" kilah Deny
"Makasih udah nganterin" Nindya lalu turu dari mobil
"Apaan sih yang ada diotak gua.Kenapa gua mau nyium Nindya?" Tanya Deny pada diri sendiri
"Mak" Nindya mengetuk pintu kamar
"Udah pulang?" Nindya yang mau membaringkan badan dikasur ditahan Nana
"Eit.Ganti baju dulu.Cuci kaki sono jangan lupa gosok gigi" perintah Nana
"Udah ngantuk banget mak"
"Jangan alesan,buruan" Nana seraya mendorong Nindya masuk ke kamar mandi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
Hazar Sarsilmaz
masa² ABG
2020-05-16
2
Ghaly
saingan lo banyak den,dan gak ada yg jelek
2020-04-16
6
Yuliawati Saepudin
jadi inget jaman SMA dulu
2020-04-09
1