...Semesta seolah sedang melucu, bagaimana mungkin kita jadi sering bertemu setelah pertemuan yang tidak disengaja - July...
...•...
...•...
...•...
...Now playing...
..."Telephaty - BTS"...
...°°°°...
"Dian, ke perpus yuk!" Ajak Nindya.
"Ngapain?" Tanya Dian tanpa mengalihkan pandangannya dari ponsel.
"Bete, temenin bentar ke perpustakaan yuk? lumayan kan ada WiFi, jadi Lo bisa numpang gratisan." Usul Nindya.
"Ehhh.." menurut saja saat digelandang Nindya menuju perpustakaan.
.
.
Meninggalkan Dian di pojok perpustakaan, Nindya sedang memilih novel untuk ia baca. Saat jam pelajaran kosong atau sedang enggan kemanapun, Nindya lebih suka menghabiskan waktu di perpustakaan. Jauh dari kebisingan, dan tentunya ia bisa memejamkan matanya meski sejenak kalau suasananya benar-benar sepi.
"Lo lagi," Deny mundur beberapa langkah, bersandar pada rak.
Menoleh kebelakang namun tak ada siapapun, "gue?!" Menunjuk dirinya sendiri.
Menganggukkan kepala, "ke perpustakaan tuh belajar, bukannya baca novel." Berlagak menasehati Nindya layaknya murid teladan.
"Kok Lo repot! Masih mending gue ke perpustakaan baca novel. Nah Lo! Ke perpustakaan tapi bawa kamera." Melirik kamera yang sedang dipegang Deny.
Cekrek..
Cekrek..
"Ngapain fotoin gue?! Hapus gak!" Geram Nindya tidak terima. Apa coba maksudnya mengambil fotonya tanpa izin terlebih dulu.
"Jangan kepedean, cuma ngetes kamera," kilah Deny. Mengisyaratkan kalau ia tidak menyimpan foto yang baru saja diambilnya.
"Dian! Ayo balik." Lagi-lagi menarik Dian saat temannya itu belum siap.
"Kok cuma bentaran doang?" Tanya Dian keheranan. Biasanya dia yang memaksa Nindya pergi karena bosan menemaninya. Kenapa dengan Nindya hari ini?
"Udah gak mood gue." Enggan menceritakan alasannya.
"Dasar," omelnya. "Eh ada Deny!" Seru Dian heboh. "Sampai bel pulang juga gue jabanin!" Melihat kehadiran Deny ia justru ingin berlama-lama di sana. Lumayan ia bisa cuci mata. Karena saat diluar sekolah, ia tidak bisa melirik cowok-cowok ganteng. Sebab ada Kevin.
"Bisa gak sih tuh orang sehari aja gak ngomel," gumam Deny.
"Boleh tuh, Den. Gebetan?" Appe yang sedari tadi hanya mengamati, baru menghampiri Deny selepas kepergian Nindya.
"Ngaco Lo!"
"Terus ngapain Lo fotoin?" Desak Appe.
"Iseng."
"Udah Lo sama Tere aja, yang tadi buat gue ya..ya!" Tidak ada respon dari Deny, lelaki itu sibuk mengamati foto Nindya hasil jepretannya.
.
.
.
Kalau saja ia tidak bertemu Deny, sudah pasti Nindya betah berlama-lama di sana. Apalagi selama dua jam ini, guru yang mengajar berhalangan hadir. Mengingat dia bukan kalangan anak rajin, sibuk mengerjakan LKS atau diskusi selama guru tidak ada. Nindya mengusulkan menonton drama Korea. Hampir sebagian dari mereka menyetujui idenya. Menutup gorden dan mengunci pintu kelas.
.
.
.
Dalam circle pertemanan Nindya, Nana, Dian, Tari, Rita serta Rindu. Mereka semua memiliki pacar kecuali Nindya dan Rindu. Kalau ia tidak memiliki pacar mungkin teman-temannya sedikit memaklumi karena perangai Nindya jauh dari kata feminim. Sedangkan Rindu, gadis itu tinggi semampai dan cantik. Teman satu kelasnya bahkan, terang-terangan menyatakan cinta belum lama ini. Tapi dasar Rindu saja yang susah membuka hati.
Mari kita mengenal satu persatu pacar dari sahabat kesayangan Nindya. Mulai dari Nana, teman yang paling dituakan diantara mereka berenam. Pacarnya bernama Arya, sekolah di luar kota.
Sedangkan Dian, pacarnya bernama Kevin. Pasangan paling bucin yang pernah Nindya kenal sejauh ini. Kalau Rita sudah jelas ia berpacaran dengan Ervan, couple goals sekolah mereka.
Lain dengan Tari, pacarnya jauh lebih dewasa dibandingkan teman-temannya. Ia mahasiswa semester dua, namanya Putra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 140 Episodes
Comments
VanillaLatte
rasa beda gitu cerita nya waktu pertama kali baca dulu
2021-03-15
0
Anda Panto
msi nyimak😃
2020-10-31
3
Sarmiyati Fikhairelyn
mantap thor
2020-04-19
0