...----------------...
Di kediaman Wijaya
"Bangai mana bi Oktas bisa menyuruh Naira pergi sendiri ke supermarket bukan kah Bi oktas bisa menyuruh yg lain ""tanya nyonya Eliza kepada bi oktas .
Naira belum sampai di kediaman Wijaya
Ray dan Naira terjebak macet hingga membuat semua orang khawatir kepada Naira.
"Maaf nyonya ''hanya itu jawaban bi Oktas ini memang salah nya kerena sudah menyuruh Naira pergi sendiri.
Namun di sisi lain seseorang sedang tersenyum senang karena sudah hampir tengah malam Naira belum juga kembali.
Di sisi lain Naira dan Ray harus menikmati kemacetan yg sangat panjang di karena kan ada kecelakaan di depan sana .
"Kenapa jalan nya macet sekali ""tutur Naira pelan namun ternyata Ray yang ada di sebelah nya mendengar perkataan Naira.
" Kenapa menyusahkan sekali ""Ray hanya bisa menggerutu dalam hati nya.
" Maaf tuan bukan nya tadi tuan bertanya tentang majikan Naira
apa tuan mengenal mereka ?""tanya Naira mencoba memecahkan kebisuan yg membuat nya mengantuk itu .
"Tidak juga ""elak Ray dirinya malas sekali membahas tentang keluarga papa nya itu.
" Owoh "" jawab Naira singkat,
Setelah lama menunggu akhirnya
mereka sudah terbebas dari desak desuk kemacetan perjalanan ,
jalan sudah mulai lancar tidak ada obrolan yang tercipta di dalam mobil tersebut hanya suara audio musik yg menemani mereka berdua.
Akhir nya mereka telah sampai namun yg jadi pertanyaan Naira ,
kenapa laki laki yg ada di sebelah nya ini tau di mna tempat nya bekerja padahal dirinya tidak memberi petunjuk apa pun.
Naira di turunkan di depan gerbang mang Udin dan mang Dadang langsung menyambut Naira ,namun mobil yang ada di depan mereka itu sangat tidak asing ,pikir mang Udin dan mang Dadang .
" Ya Gusti terimakasih .
neng Naira atuh dari mana neng ?
kenapa perginya sorangan wae ?
mamang teh udah nyariin neng kemana mana ""ucap mang Dadang dengan lega
"Mana si nyonya marah marah sama bi Oktas kerena neng gak pulang pulang ""oceh mang Dadang
Saat mereka melihat siapa yang mengantarkan Naira pulang
mereka berdua menunduk tanda mereka menghormati orang tersebut ini adalah untuk pertama kalinya tuan muda nya datang ke rumah ini .
"Aden ,selamat malam ""sapa mang Dadang dan mang Udin tersenyum ramah pada Ray.
"Malam ""jawab Ray sopan seraya membalas senyuman ramah kepada mag Dadang dan mang Udin .
Melihat pemandangan itu membuat Naira tertegun ,siapa sebenarnya Ray ?
kenapa mang Udin dan mang Dadang sangat menghormati laki laki ini .
Di samping itu semua Naira melihat ternyata di balik sifat dingin nya Ray pada dirinya tadi di dalam mobil ,
tidak berlaku pada orang yg lebih tua dari nya.
"Aden mau masuk dulu ""tawar mang Udin
"Ray mau langsung pulang aja pak ""ucap Ray
"Aden kenapa atuh bisa sama neng Naira ""tanya mang Dadang.
"Tadi saya tidak sengaja bertemu dengan wanita itu ""tunjuk Ray ke arah Naira .
Naira hanya terdiam menatap wajah Ray entah apa yang dipikirkan wanita itu .
"Karena saya pernah melihat dia waktu itu keluar dari rumah ini jadi saya tau kalo dia kerja di sini ""jelas Ray , merasa sungkan untuk memberi tau tentang pertemuan mereka .
" Mulai sekarang neng Naira harus lebih hati-hati nya "" mang Udin memberi nasehat untuk Naira naira hanya mengangguk dan tersenyum.
"Tuan pasti senang sekali melihat Aden disini , apa Aden bener gak mau masuk dulu ? ""tanya mang Dadang mendapatkan pelototan dari mang Udin .
"Kanyak nya gak deh mag ray mau langsung pulang aja udah malem juga ""tolak Ray sopan.
Naira berterimakasih sekali kepada Ray ,
dan Ray telah berpamitan kepada kedua orang tersebut .
saat ray akan membuka pintu mobil nya ada sesuatu perasaan rindu di hatinya .
Sudah empat bulan ini Ray tidak pernah memberi kabar pada papa nya ,
dan saat papa nya meminta waktu untuk bertemu ,Ray selalu menolak nya .
Di kerena kan kasus yg menimpa pada Aldo, beberapa bulan yang lalu membuat Ray merasa malu jika bertemu dengan papanya itu .
Aldo terjerat kasus narkoba namun syukur nya Aldo masih bisa di bebaskan namun dengan denda yang sangat fantastis.
Saat itulah ray sangat merasa gagal akan tanggung jawab nya pada adik nya dan membuat mama nya kembali bersedih .
Semua kesalahan ini , kerena hilangnya kasih sayang dan perhatian dari sosok seorang ayah hingga membuat Aldo melakukan hal tersebut .
"Apa orang tua itu baik baik saja ""tanya Ray pada mang Dadang
"Seperti nya tuan sudah tidur tuan . tapi Aden gak usah khawatir tuan baik baik saja ""jawab mang Dadang menyakinkan
Sebenar nya mereka sangat sedih akan perpecahan kelurga yg dulu nya sangat bahagia humoris dan rukun itu .
Namun ,,, ah yasudah lah , mungkin ini adalah salah satu jalan yang harus Ray dan keluarga nya lewati ,
"Baik ,,, Ray pulang ""ucap Ray dengan mata yg sudah terasa panas semarah apa pun iya pada papanya ,namun tidak di bisa di pungkiri bahwa dirinya sangat merindukan laki laki yang di sebut papa itu .
Setelah kepergian Ray ,
naira mang Dadang dan mang Udin masuk kedalam untuk menemui nyonya Eliza ,dan menjelaskan semua nya .
Setelah Naira bertemu dengan nyonya Eliza dan Naira menjelaskan semua yang menimpanya
Nyonya Eliza sangat lega akhir nya Naira kembali dengan selamat ,dan bi Oktas sedari tadi meminta maaf pada Naira kerena merasa sangat bersalah telah menyuruh Naira pergi sendiri ,
naira pun merasa ini semua bukan lah salah bi Oktas tapi memang semua ini harus iya lalui .
...----------------...
"Ray papa ingin bertemu ""ucapan itu selalu menyapa nya setiap akhir pekan yg terucap dari papa nya namun Ray belum menyiapkan hati nya ,Ray takut tidak bisa mengontrol perasaan nya ray merasa malu kerena ke gagalkan nya menjaga Aldo .
Bersambung.....
Assalamu'alaikum ☺️
Hi reader🙂
terimakasih sudah mampir'mohon beri like'dan komentar nya'untuk membangkitkan semangat penulis 🙂
Semoga terhibur ☺️🙏🏻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments