...----------------...
Setelah selesai membelikan bi oktas obat naira mempercepat langkah nya agar cepat sampai di rumah .
naira sudah menganggap bi Oktas seperti ibunya sendiri bengitu pun sebalik nya .
Sedari dulu bi oktas ingin memiliki seorang anak namun sayang takdir tidak berpihak pada nya .
15 tahun yg lalu iya di cerai kan oleh suami nya, kerena di vonis oleh dokter tidak bisa memiliki keturunan .
Namun iya sangat beruntung sebelum menikah pun iya sudah di percaya untuk mengasuh Ray dan Aldo,walau tuhan tidak menitip kan anugrah di rahim nya iya sangat menyayangi Ray dan Aldo .
Namun bi oktas harus berpisah dengan Ray dan Aldo di kerena kan nyonya Monica meminta nya untuk ikut bersama tuan Winarto agar bisa selalu mengawasi dan memperhatikan keadaan tuan nya itu.
bi oktas sangat terharu dengan kebaikan nyonya nya itu kepada tuan nya.
Dan sekarang kebahagiaan nya lengkap karena Naira telah iya anggap seperti anak perempuan nya sendiri.
Saat Naira hampir sampai tiba tiba ada yang menyekapnya dari belakang seketika Naira merasa tidak berdaya kerena obat bius akhir nya Naira tidak sadar kan diri.
Setelah Naira tidak sadar kan diri orang itu pun membawa Naira ke dalam mobil yg sudah mereka siap kan.
Namun kejadian itu tidak lah mulus
saat Naira akan di masukkan ke dalam mobil ternyata Dipa yang kebetulan sedang melintas di sana ,melihat nya .
walau Dipa tidak terlalu jelas melihat siapa kah wanita itu, namun iya tidak ingin tinggal diam.
Dipa pun berinisiatif untuk mengejar nya,Dipa penasaran siapa yg mereka bawa ,dan kenapa mereka melakukan nya.
Saat sang penculik merasa ada yang mengikutinya akhir nya mereka mempercepat laju mobil mereka terjadilah kejar kejaran antara Dipa dan sang penculik,
kerena mereka melewati jalan umum dan ramai mereka saling menyalip,
hingga membuat pengendara lain terganggu namun seseorang yang ada di dalam mobil itu lebih penting menurut Dipa
"Bos ada yang mengikuti kami "" ucap sang preman kepada seseorang
"Kalian harus berhasil membuang wanita itu . kerena saya sudah membayar mahal kalian ""bentak wanita yg ada di sebrang telpon tersebut
"Baik bos ""jawab mereka
'lsaat Dipa akan menyalip tak sengaja Dipa menabrak pengendara lain saat itulah Dipa tidak bisa lari dari bertanggung jawab nya .
lalu bangai mana dengan wanita itu , akan kah Dipa kehilangan jejak penculik itu .
Saat iya sedang meminta maaf
dan berusaha untuk menjelaskan
Seseorang datang dan bertanya kenapa sedari tadi iya mengikuti mobil yg ada di depan nya ,akhir nya Dipa menjelaskan semuanya . mendengar kan semua penjelasan dari Dipa, seseorang tersebut langsung pergi dan berusaha mengejar mobil yg di sebutkan oleh Dipa .laki laki itu adalah Ray.
"Dan jangan di ragukan lagi walau Ray bukan seorang pembalap, namun iya sangat mahir dalam membawa mobil bak seorang pembalap yang jitu .
Akhir nya setelah beberapa lama saling kejar kejaran . akhir nya Ray bisa membalap dan memberhentikan mobil penculik itu dan Ray pun langsung keluar dari mobil nya
dan preman yg ada dalam mobil tersebut pun langsung menyerang Ray awal nya Ray sempat kewalahan menghadapi para preman itu kerena tidak pantang menyerah akhir nya Ray berhasil mengalah kan semua preman itu.
Dan kerena perkelahian itu ,membuat Ray terkena tusuk sebuah belati tajam ,
namun iya tidak memperdulikan luka nya
Ray langsung menggeledah isi mobil itu dan menemukan seorang wanita.
dan wanita itu sungguh tidak asing dari ingatan Ray.
dan Ray ingat jika wanita ini adalah wanita yg menabrak nya waktu di supermarket pekan lalu .
Ray langsung membawa Naira ke dalam mobil nya dan membawa Naira pergi dari tempat itu darah yg terus menembus kemeja dan jas nya terasa sedikit perih Ray sedikit meringis menahan sakitnya .
Namun Ray lebih mementingkan wanita itu ketimbang luka nya.
"Setelah sampai di rumah nya ray langsung membawa Naira ke ruang tamu naira pun di baring kan di sofa,
Ray langsung meminta tolong kepada para pelayan yang ada di rumah nya agar mengambil kan air dan minyak angin sengala usaha telah mereka lakukan namun Naira belum juga sadar kan diri .
Mendengar kegaduhan suara Ray dan para pelayan membuat sang mama pun penasaran apa yg terjadi di lantai bawah.
Nyonya Monica pun langsung turun ke lantai bawah melihat apa yg sedang terjadi.
"Ray kenapa ini ""tanya nyonya Monica
"Dan lihat tangan mu berdarah Ray ""panik nyonya Monica melihat jas yg di kenang kan oleh Ray telah terlumur darah.
"Ma Ray gapapa kok ""jawab Ray menenangkan mamanya tersebut.
" Gak kenapa kenapa gimananya , itu tangan kamu berdarah kenapa bisa terjadi seperti ini "" jawab nyonya Monica panik sembari membuka jas anak sulung nya tersebut.
"Ma tenang.
liat gadis itu ray takut di meninggal ma kerena dari tadi kami berusaha untuk menyadarkan kan nya tapi dia belum juga sadar ""jawab Ray menunjukan gadis yg ada di depan nya.
"Ya tuhan apa tidak sebaik nya kita panggilkan dokter saja kasian dia '"usul nyonya Monica kepada Ray.
"Dan luka mu harus di bersih kan secepat mungkin agar tidak infeksi ""sambung nyonya Monica kepada Ray dan Ray pun menyetujui usul mama nya tersebut.
Nyonya Monica langsung meminta peralatan untuk membersihkan luka yg ada di tangan Ray sembari membersihkan luka Ray . mamanya tidak berhenti mengomeli anak sulung nya tersebut.
Ray yang di perlakukan seperti itu hanya tersenyum sikap mama nya pada nya tidak pernah berubah .mama nya masih memarahinya sama seperti iya masih anak anak dulu
"Kenapa malah senyum kamu gak liat mama khawatir sekali melihat kamu seperti ini ""omel nyonya Monica kepada Ray
ray lansung memeluk mamanya dan mengucap kan terimakasih .
"Anak mama ini sudah besar ,Ray gak akan nangis guling guling kanyak dulu lagi "" ucap Ray sambil tertawa kecil masih memeluk mama nya .
"Kamu masih anak laki laki mama yg cengeng dan manja ""ucap nyonya Monica seraya mencubit pipi Ray.
Ray mencabik kan bibir nya iya akan berubah menjadi anak kecil dihadapan mama nya dan orang yg iya sayangi .
Tapi jika di depan orang lain dia seperti gunungan es yg tak pernah bisa mencair di tambah lagi dengan sifat angkuhnya.
Tak lama berselang akhir nya dokter keluarga sudah datang dan langsung memeriksa Naira dan menjelaskan kepada Ray dan nyonya Monica kenapa naira belum juga sadar kan diri .
Setelah memeriksa Naira dokter pun memeriksa tangan Ray yg terkena tusuk , setelah selesai dokter memberikan resep obat untuk Naira dan juga untuk luka Ray agar tidak infeksi .....
Bersambung........
Assalamu'alaikum
Hi reader
terimakasih sudah mampir ,mohon beri like'dan komentar nya'untuk membangkitkan semangat penulis 🙂🙏🏻
Semoga terhibur ☺️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 104 Episodes
Comments