BROF #4

Seperti biasa Gladys bangun kesiangan, dia langsung menuju ke kamar mandi lalu ke dapur.

🎵 you, you love it how i move you...

Mendengar hpnya berbunyi, Gladys segera mengambilnya yang di letakkan di meja ruang tamu lalu melihat kelayar hpnya.

Tidak ada nama. pikir Gladys, dia menggeser tombol hijau di layar hpnya.

"Halo."

"Halo, ini dengan Gladys Santoso?" Tanya orang di seberang.

"Iya. Ini dengan siapa yah?" Tanya Gladys balik.

"Perkenalkan saya Gilang, HRD dari PT Winjaya Development Tbk. Apa kita bisa bertemu sekarang?"

"Maksudnya?" Tanya Gladys bingung.

"Sorry, jangan salah paham dulu. Maksud saya apa kamu ada waktu sekarang untuk interview, kalau kamu ada waktu kita bertemu 1 jam lagi di Cafe Sun." Jelas Gilang.

Gladys semakin bingung dan mulai curiga dengan si penelpon. "Kenapa interviewnya di cafe, bukan di kantor?" Tanya gladys.

"Kalau di cafe akan lebih santai jika di bandingkan di kantor. Kamu tenang saja saya orang baik-baik kok. Lagian di cafe kan banyak orang. Jadi kalau saya macam-macam kamu tinggal berteriak minta tolong. Kamu mau yah?" Jelas Gilang.

"Apa yang di katakannya benar juga sih." Ujar Gladys dalam hati.

"Iya saya mau." Jawab Gladys .

"Ok. 1 jam lagi kita ketemu di Cafe Sun." Ujar Gilang.

Sambungan telepon terputus.

Cafe Sun

Gladys telah tiba di cafe, dia melihat ke sekeliling cafe dan melihat seorang laki-laki yang duduk sendirian.

"Apa laki-laki itu yang namanya Gilang yah? Tapi gimana kalau bukan?" Ujarnya dalam hati.

Gladys mengambil hp di dalam tasnya dan menelepon Gilang untuk memastikan apakah laki-laki yang dilihatnya benar bernama Gilang atau bukan.

Gladys melihat laki-laki itu mengambil hpnya lalu menempelkan ke telinganya.

Seperinya memang dia. Pikir Gladys lalu menghampiri laki-laki itu.

"Selamat siang, apa benar anda bernama Pak Gilang?" Tanya Gladys sopan.

"Iya benar, saya yang bernama Gilang. Silahkan duduk." Ujar Gilang.

"Terimakasih." Ujar Gladys lalu duduk di depan Gilang.

"Maaf saya ingin bertanya terlebih dulu. Untuk di terima kerja saya tidak perlu menjadi pacar pak Gilang dulu kan? atau membayar agar dapat di terima kerja dan bukan sebagai office girl kan?" Tanya Gladys untuk meyakinkan, ada sedikit trauma yang di rasakan Gladys setelah apa yang terjadi padanya.

Gilang tertawa mendengar pertanyaan Gladys. "Saya tidak tau apa yang sudah kamu alami tapi kamu tenang saja kamu tidak perlu menjadi pacar saya ataupun membayar untuk bisa bekerja di perusahaan, dan tentunya bukan sebagai office girl melainkan menjadi asisten CEO kami." Jelas Gilang.

"Asisten CEO? Tapi yang saya ingin posisi di bagian keuangan bukan asisten." Ujar Gladys.

"Sepertinya saya salah memasukkan lamaran lagi." Ujar Gladys dalam hati.

"Kamu melamar di perusahaan dengan posisi asisten. Lagian kamu yakin akan menolak kerjaan ini? Gaji yang kami tawarkan gak sedikit loh dan selain perusahaan kami terkenal sebagai perusahaan properti nomor 2 terbesar di Indonesia, perusahaan kami juga terkenal dengan gajinya yang tinggi. Kamu gak tertarik dengan gaji tinggi?" Tanya Gilang, meyakinkan wanita yang ada di hadapannya.

"Gimana yah pak? Soalnya kan saya kuliah jurusan akuntansi, jadi saya juga ingin kerja di bidang itu." Jelas Gladis.

Gladys merasa ragu di satu sisi dia membutuhkan pekerjaan ini tapi di sisi lain dia ingin bekerja sesuai bidangnya.

"Gini aja saya berikan kamu waktu sampai besok. Apapun keputusan kamu kabarin saya besok."

"Iya Pak. Tapi tunggu dulu, kalau saya jawab iya berarti saya bisa langsung di terima? tidak ada interview atau test-test dulu?" Tanya Gladys ragu.

Gilang langsung tersenyum mendengar pertanyaan Gladys. "Gak perlu, saya cukup melihat surat lamaran kamu saja." Jawab Gilang.

Gladys mengangguk mendengarnya "Kalau begitu saya permisi dulu." Pamit Gladys lalu berjalan keluar dari cafe.

"Profil gadis itu bagus, nilai-nilainya juga bagus dan sepertinya hanya dia yang cocok di bagian asisten CEO. Semoga saja gadis itu mau menerima kerjaan ini, kasihan Teddy yang terus tersiksa." Ujar Gilang sambil memandangi punggung Gladys yang kini telah memghilang dari pandangannya

***

Sebelum pulang ke apertemen Gladys singgah ke minimarket untuk mengisi perutnya yang terasa lapar, dia hanya ingin memakan roti bulat tanpa isi bersama sekotak susu cokelat. Gladys memang sangat menyukai cokelat.

Selesai membayar Gladys duduk di kursi depan minimarket sambil menikmati makanannya dan melihat berita-berita terkini melalu hpnya.

"Gladys Santoso." Panggil seorang wanita yang seumuran dengan Gladys.

Gladys yang mendengarnya sontak melihat ke sumber suara.

"Maaf anda mengenal saya?" Tanya Gladys bingung karena dia tidak mengenal wanita yang ada di hadapannya sekarang.

"Saya duduk yah?" Tanya waniya itu

"Silahkan." Jawab Gladys sopan.

Wanita itu kini duduk tepat di depan Gladys.

"Saya Mira, Almirah Cisono. Teman sebangku kamu dari TK sampai SD. Kamu ingat gak" Jelas Mira dengan semangat.

Gladys berusaha mengingat teman-temannya saat sekolah dulu.

"Mira yang dulu rambutnya sering di kuncir 2, yang suka nangis?" Tanya Gladys ragu.

"Benar, akhirnya kamu ingat saya. Sekarang kamu tambah cantik aja." Ujar Mira.

"Kamu juga cantik dan udah berubah banyak. Saya sampai pangling lihat kamu sekarang." Puji Gladys

"Terimakasih. Kamu kok bisa ada di Indonesia? lagi liburan yah?" Tanya Mira.

"Saya udah pindah ke Indonesia, sekarang saya lagi mencari kerja."

"Lagi cari kerja yah. Sayang banget di perusahaan tempat ku kerja lagi gak buka lowongan kerja. Oh iya bisa minta nomor hp kamu gak, siapa tau nanti saya ada tau lowongan kerjaan jadi saya bisa langsung hubungin kamu."

Mira memberikan hpnya kepada Gladys agar Gladys bisa mengetikkan nomor hpnya.

"Ok. Kalau gitu saya pergi dulu yah. Saya gak bisa lama-lama soalnya. Bye." Pamit Mira.

"Bye." Ujar Gladys.

Lebih baik sekarang saya pulang. Pikir Gladys

Keesokannya

Gladys menuliskan sebuah nama di kontak hpnya lalu menelpon orang itu.

"Halo." Terdengar suara dari seberang.

"Halo Pak Gilang, saya ingin memberitahukan kalau saya mau bekerja di PT Winjaya Development." Ujar Gladys.

Sejak pulang dari minimarket kemarin dia terus mencari tau mengenai PT Winjaya Development dan benar saja kalau perusahaan itu terkenal dengan gaji tingginya. pikir Gadys.

"Bagus kalau begitu, hari senin nanti kamu sudah bisa masuk kerja." Ujar Gilang yang terdengar senang.

"Baik Pak. Terimakasih."

"Satu lagi. Gak usah panggil saya pak, panggil Kak Gilang aja biar lebih akrab."

"Iya Kak Gilang."

Panggilan telepon terputus.

Terpopuler

Comments

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

mampir

salam dari dokter tampan dan putri mafia

2021-04-18

1

Adjie Dan Viea

Adjie Dan Viea

thor mampir...udah boom like

2021-03-16

1

Little Peony

Little Peony

Like like like

2021-03-12

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BROF #1
3 BROF #2
4 BROF #3
5 BROF #4
6 BROF #5
7 BROF #6
8 BROF #7
9 BROF #8
10 BROF #9
11 BROF #10
12 BROF #11
13 BROF #12
14 BROF #13
15 # VISUAL #
16 BROF #14
17 BROF #15
18 BROF #16
19 BROF #17
20 BROF #18
21 BROF #19
22 BROF #20
23 BROF #21
24 BROF #22
25 BROF #23
26 BROF #24
27 BROF #25
28 BROF #26
29 BROF #27
30 BROF #28
31 BROF #29
32 BROF #30
33 BROF #31
34 BROF #32
35 BROF #33
36 BROF #34
37 BROF #35
38 BROF #36
39 BROF #37
40 BROF #38
41 BROF #39
42 BROF #40
43 BROF #41
44 BROF #42
45 BROF #43
46 BROF #44
47 BROF #45
48 BROF #46
49 BROF #47
50 BROF #48
51 BROF #49
52 BROF #50
53 BROF #51
54 BROF #52
55 BROF #53
56 BROF #54
57 BROF #55
58 BROF #56
59 BROF #57
60 BROF #58
61 BROF #59
62 BROF #60
63 BROF #61
64 BROF #62
65 BROF #63
66 BROF #64
67 BROF #65
68 BROF #66
69 BROF #67
70 BROF #68
71 BROF 69
72 BROF #70
73 BROF #71
74 BROF #72
75 BROF #73
76 BROF #74
77 BROF #75
78 BROF #76
79 BROF #77
80 BROF #78
81 BROF #79
82 BROF #80
83 BROF #81
84 BROF #82
85 BROF #83
86 BROF #84
87 BROF #85
88 BROF #86
89 BROF #87
90 BROF #88
91 BROF #89
92 BROF #90
93 BROF #91
94 BROF #92
95 BROF #93
96 BROF #94
97 BROF #95
98 BROF #96
99 BEOF #97
100 BROF #98
101 BROF #99
102 BROF #100
103 BROF #101
104 BROF #102
Episodes

Updated 104 Episodes

1
PROLOG
2
BROF #1
3
BROF #2
4
BROF #3
5
BROF #4
6
BROF #5
7
BROF #6
8
BROF #7
9
BROF #8
10
BROF #9
11
BROF #10
12
BROF #11
13
BROF #12
14
BROF #13
15
# VISUAL #
16
BROF #14
17
BROF #15
18
BROF #16
19
BROF #17
20
BROF #18
21
BROF #19
22
BROF #20
23
BROF #21
24
BROF #22
25
BROF #23
26
BROF #24
27
BROF #25
28
BROF #26
29
BROF #27
30
BROF #28
31
BROF #29
32
BROF #30
33
BROF #31
34
BROF #32
35
BROF #33
36
BROF #34
37
BROF #35
38
BROF #36
39
BROF #37
40
BROF #38
41
BROF #39
42
BROF #40
43
BROF #41
44
BROF #42
45
BROF #43
46
BROF #44
47
BROF #45
48
BROF #46
49
BROF #47
50
BROF #48
51
BROF #49
52
BROF #50
53
BROF #51
54
BROF #52
55
BROF #53
56
BROF #54
57
BROF #55
58
BROF #56
59
BROF #57
60
BROF #58
61
BROF #59
62
BROF #60
63
BROF #61
64
BROF #62
65
BROF #63
66
BROF #64
67
BROF #65
68
BROF #66
69
BROF #67
70
BROF #68
71
BROF 69
72
BROF #70
73
BROF #71
74
BROF #72
75
BROF #73
76
BROF #74
77
BROF #75
78
BROF #76
79
BROF #77
80
BROF #78
81
BROF #79
82
BROF #80
83
BROF #81
84
BROF #82
85
BROF #83
86
BROF #84
87
BROF #85
88
BROF #86
89
BROF #87
90
BROF #88
91
BROF #89
92
BROF #90
93
BROF #91
94
BROF #92
95
BROF #93
96
BROF #94
97
BROF #95
98
BROF #96
99
BEOF #97
100
BROF #98
101
BROF #99
102
BROF #100
103
BROF #101
104
BROF #102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!