BROF #10

"Selamat pagi Dys." Sapa Mira.

"Selamat pagi. Tumben kamu datangnya pagi banget. Biasa kita jarang banget ketemu di lift gini." Balas Gladys.

"Ini gara-gara Vicky sakit tugasnya saya yang kerja jadinya harus cepet datang buat ngerjain. Bay the way, Indro karyawan devisi keuangan itu saya gak nyangka dia melakukan korupsi, dia kan orangnya kelihatan lugu dan pendiam gitu." Ujar Mira.

"Iya. Pak Mika sendiri yang menyelidiki kasus itu. Katanya Indro terpaksa melakukannya untuk membayar utang-utang keluarganya. Sudah 1 minggu juga dia di penjara." Jelas Gladys.

Pintu lift telah terbuka dan seperti biasa belum ada karyawan yang datang. Kedua wanita itu melangkah ke meja kerja masing-masing.

Gladys menyimpan tasnya lalu menuju ke pantry untuk menyiapkan kopi luwak untuk Mikael lengkap dengan cemilan biskuitnya. Mikael memang tidak begitu menyukai meminum kopi panas, dia menyukai meminum kopi yang sudah hangat.

Setelah menaruhnya di meja kerja Mikael, Gladys melangkah keluar dari ruang CEO dan melihat Teddy yang baru saja datang.

"Selamat pagi Teddy." sapa Gladys.

"Selamat pagi Dys." Balas Teddy.

Gladys kembali ke meja kerjanya, dia mengecek jadwal Mikael hari ini yang tidak begitu padat.

Tidak menunggu lama terdengar suara karyawan di ruang manajer yang mengucapkan selamat pagi. Itu berarti Mikael telah datang.

"Selamat pagi pak Mika." sapa Teddy dan Gladys secara bergantian.

Mikael lalu masuk ke dalam ruangannya uang di ikuti oleh Gladys sambil membawa buku jadwal Mikael.

Mikael lalu duduk di kursi kerjanya dan menyeruput kopi yang telah di buat Gladys.

"Jadwal pak Mika hari ini gak begitu padat. Jam 09.30 nanti pak Mikael ada rapat dengan klien di PT Ayustya, Jam 11.00 kunjungan ke proyek pembangunan rumah sakit, Jam 01.00 rapat dengan Pak Aaron lalu jam 03.30 bertemu dengan Pak Winjaya di restoran Jepang." jelas Gladys.

"Restoran Jepang?" Tanya Mikael untuk memastikan yang di dengarnya tidak salah.

"Iya pak Mika." Jawab Gladys.

"Aneh." Gumam Mikael.

"Maaf pak Mika tadi bapak bilang apa, saya tidak dengar dengan jelas." Ujar Gladys.

"Bukan apa-apa, kamu bisa kembali bekerja." Ujar Mikael.

"Baik pak. Saya pamit."

Gladys lalu melangkah keluar dari ruang CEO.

Gladys kembali ke meja kerjanya dan melanjutkan kerjaannya, membuat bahan-bahan presentasi untuk rapat dengan calon klien keesokan harinya.

Alarm hp Gladys berbunyi yang menandakan sudah pukul 09.00 dan dia harus mengingatkan bossnya untuk menghadiri rapat dengan klien.

Tok tok tok

"Masuk." Ujar Mikael

Gladys lalu melangkah masuk ke dalam ruang CEO.

"Maaf pak Mika, ini sudah waktunya pergi ke PT. Ayustya." Ujar Gladys

Pandangan Mikael kini teralihkan ke Gladys. "Bahan-bahan presentasinya sudah siapkan?" Tanya Mikael.

"Sudah Pak." Jawab Gladys.

"Kalau gitu kamu ikut dengan saya."

"Baik Pak."

Mikael tidak membawa Teddy karena Teddy masih harus mengerjakan beberapa proposal penting.

Gladys dan Mikael kini telah berada di dalam mobil range rover sport, mereka akan menuju ke PT Ayustya.

Mikael mengendari sendiri mobilnya, dia merasa lebih nyaman menyetir sendiri di bandingkan memakai sopir.

Jarak PT Winjaya Development Tbk dan PT Ayustya tidak begitu jauh sehingga mereka hanya membutuhkan waktu sekitar setangah jam untuk sampai.

Setelah tiba di kantor PT Ayustya, Mikael dan Gladys langsung menuju ke ruang rapat, mereka di tuntun oleh asisten manajer umum perusahana itu.

Sudah ada beberapa orang yang berada di dalam ruang rapat yang telah menunggu mereka.

"Bagaimana permintaan kami mengenai pembangunan pabrik baru?" Tanya salah satu orang yang hadir dalam rapat itu.

***

"Gladys kamu sudah catat hasil rapat tadi kan?" Tanya Mikael yang kini berjalan keluar dari ruang rapat.

"Sudah pak Mika. Saya akan segera memberikan laporan hasil rapatnya." Jawab Gladys.

"Hai Mika." Sapa seorang wanita yang tadi ikut rapat, membuat Mikael dan Gladys menghentikan langkah mereka.

"Hai." Sapa Mikael balik. Tapi dia tidak mengenal wanita yang ada di hadapannya sekarang.

"Kenalin saya Sarah, anak dari pemilik PT Ayustya." Ujar Sarah sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Mikael lalu menjabat tangan Sarah sambil tersenyum ramah.

Tiba-tiba saja sarah mendekatkan badannya pada Mikael lalu mendekatkan bibirnya ke telinga Mikael.

"Saya jamin kita akan bertemu lagi, di luar dari kerjaan." bisik Sarah lalu melangkah keluar dari ruang rapat.

Mikael yang mendapatkan perlakuan seperti itu, merasa kesal. Pasalnya dia sendiri sama sekali tidak mengenal wanita itu. Sementara Gladys syok melihat Sarah yang berani berperilaku seperti itu pada laki-laki yang baru di kenalnya terlebih lagi pada Bossnya yang super perfect dan profesional. pikir Gladys.

Mereka lalu menuju ke parkiran mobil.

Kini mobil Mikael telah melaju di jalan raya.

Gladys melihat dengan jelas ekspresi Mikael yang terlihat marah, hingga dia tidak berani untuk mengatakan apapun.

Sepanjang perjalanan hanya terdengar suara mesin mobil Mikael.

Mereka telah tiba di proyek pembangunan rumah sakit.

Gladys keluar dari mobil, dia langsung melihat bangunan besar yang masih setengah jadi.

Mereka di sambut oleh kepala proyek pembangunan.

"Selamat pagi pak Mika." Sapa kepala proyek.

"Selamat pagi pak Jono." alas Mikael.

"Pak Mika ingin melihat semua bangunannya?" Tanya Pak Jono.

"Iya." Jawab Mikael.

Mereka lalu berjalan berdampingan sementara Gladys yang mengikuti mereka dari belakang berjalan dengan sangat hati-hati, pasalnya jalanan yang mereka lalu penuh dengan bebantuan sementara Gladys memakai high heels 3cm.

Mikael dan Jono semakin jauh dari pandangan Gladys.

"Auh." Teriak Gladys sambil memegangi kakinya.

Mikael yang mendengarnya langsung berbalik dan tidak menemukan keberadaan Gladys. Dia lalu menelusuri jalan yang di lalunya tadi bersama Jono dan menemukan Gladys tengah duduk di pipa beton.

"Kamu kenapa?" Tanya Mikael.

"Kaki saya terkilir pak Mika." Jawab Gladya sambil memijat pelan kaki kirinya.

"Mau saya bantu mbak?" Ujar Jono.

"Pak Jono bisa mijit?" Tanya Gladys

"Saya akan coba."

Jono mulai memijit kaki Gladys.

Gladys merasakan sakitnya dan berusaha untuk menahannya tapi sia-sia, dia berteriak kesakitan

Mikael yang tidak tegah melihatnya menawarkan tangannya untuk di pegang Gladys. Gladys memegang kuat-kuat tangan Mikael sambil menahan rasa sakitnya.

"Selesai. Coba mbak gerakkan." Ujar Pak Jono.

Gladys menurutinya dan benar saja sakit yang di rasakan Gladys sudah mendingan.

"Terimakasih Pak Jono." Ujar Gladys lalu melepaskan genggaman tangannya pada Mikael.

"Kekuatan kamu boleh juga." Ujar Mikael sambil memegangi tangannya yang terasa sakit dan terdapat bekas telapak tangan genggaman Gladys.

"Maaf pak Mika."

"It's ok." Ujar Mikael.

.

.

.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

🍾⃝ ͩSᷞɪͧᴠᷡɪ ͣ

cco cweettttt😍😘

2021-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 PROLOG
2 BROF #1
3 BROF #2
4 BROF #3
5 BROF #4
6 BROF #5
7 BROF #6
8 BROF #7
9 BROF #8
10 BROF #9
11 BROF #10
12 BROF #11
13 BROF #12
14 BROF #13
15 # VISUAL #
16 BROF #14
17 BROF #15
18 BROF #16
19 BROF #17
20 BROF #18
21 BROF #19
22 BROF #20
23 BROF #21
24 BROF #22
25 BROF #23
26 BROF #24
27 BROF #25
28 BROF #26
29 BROF #27
30 BROF #28
31 BROF #29
32 BROF #30
33 BROF #31
34 BROF #32
35 BROF #33
36 BROF #34
37 BROF #35
38 BROF #36
39 BROF #37
40 BROF #38
41 BROF #39
42 BROF #40
43 BROF #41
44 BROF #42
45 BROF #43
46 BROF #44
47 BROF #45
48 BROF #46
49 BROF #47
50 BROF #48
51 BROF #49
52 BROF #50
53 BROF #51
54 BROF #52
55 BROF #53
56 BROF #54
57 BROF #55
58 BROF #56
59 BROF #57
60 BROF #58
61 BROF #59
62 BROF #60
63 BROF #61
64 BROF #62
65 BROF #63
66 BROF #64
67 BROF #65
68 BROF #66
69 BROF #67
70 BROF #68
71 BROF 69
72 BROF #70
73 BROF #71
74 BROF #72
75 BROF #73
76 BROF #74
77 BROF #75
78 BROF #76
79 BROF #77
80 BROF #78
81 BROF #79
82 BROF #80
83 BROF #81
84 BROF #82
85 BROF #83
86 BROF #84
87 BROF #85
88 BROF #86
89 BROF #87
90 BROF #88
91 BROF #89
92 BROF #90
93 BROF #91
94 BROF #92
95 BROF #93
96 BROF #94
97 BROF #95
98 BROF #96
99 BEOF #97
100 BROF #98
101 BROF #99
102 BROF #100
103 BROF #101
104 BROF #102
Episodes

Updated 104 Episodes

1
PROLOG
2
BROF #1
3
BROF #2
4
BROF #3
5
BROF #4
6
BROF #5
7
BROF #6
8
BROF #7
9
BROF #8
10
BROF #9
11
BROF #10
12
BROF #11
13
BROF #12
14
BROF #13
15
# VISUAL #
16
BROF #14
17
BROF #15
18
BROF #16
19
BROF #17
20
BROF #18
21
BROF #19
22
BROF #20
23
BROF #21
24
BROF #22
25
BROF #23
26
BROF #24
27
BROF #25
28
BROF #26
29
BROF #27
30
BROF #28
31
BROF #29
32
BROF #30
33
BROF #31
34
BROF #32
35
BROF #33
36
BROF #34
37
BROF #35
38
BROF #36
39
BROF #37
40
BROF #38
41
BROF #39
42
BROF #40
43
BROF #41
44
BROF #42
45
BROF #43
46
BROF #44
47
BROF #45
48
BROF #46
49
BROF #47
50
BROF #48
51
BROF #49
52
BROF #50
53
BROF #51
54
BROF #52
55
BROF #53
56
BROF #54
57
BROF #55
58
BROF #56
59
BROF #57
60
BROF #58
61
BROF #59
62
BROF #60
63
BROF #61
64
BROF #62
65
BROF #63
66
BROF #64
67
BROF #65
68
BROF #66
69
BROF #67
70
BROF #68
71
BROF 69
72
BROF #70
73
BROF #71
74
BROF #72
75
BROF #73
76
BROF #74
77
BROF #75
78
BROF #76
79
BROF #77
80
BROF #78
81
BROF #79
82
BROF #80
83
BROF #81
84
BROF #82
85
BROF #83
86
BROF #84
87
BROF #85
88
BROF #86
89
BROF #87
90
BROF #88
91
BROF #89
92
BROF #90
93
BROF #91
94
BROF #92
95
BROF #93
96
BROF #94
97
BROF #95
98
BROF #96
99
BEOF #97
100
BROF #98
101
BROF #99
102
BROF #100
103
BROF #101
104
BROF #102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!