BROF #13

Mikael keluar dari ruangannya.

"Gladys kita berangkat sekarang." Ujar Mikael.

"Tapi ini baru jam 01.00 pak Mika." Ujar Gladys terkejut.

Tidak perduli dengan perkataan Gladys, Mikael melangkah menuju ke lift.

Buru-buru Gladys mengambil dokumen-dokumen yang diperlukan dalam acara launching dan peletakan batu pertama pabrik PT Ayustya lalu mengejar Mikael dengan sedikit berlari.

Di dalam lift.

"Pak Mika ini baru saja jam 01.00." Ulang Gladys.

"Perjalanan ke desa A membutuhkan waktu 2 jam. Jika saya berangkat jam 03.00 maka saya akan terlambat. Kamu mengerti?" Ujar Mikael tanpa melihat ke arah Gladys.

"Mengerti Pqk. Apa pak Mika ingin memakai supir?"

"Tidak usah, saya akan menyetir sendiri." Jawab Mikael.

Pintu lift telah terbuka, mereka langsung melangkah menuju parkiran mobil.

Gladys masuk ke dalam mobil begitupun dengan Mikael.

"Dokumen-dokumennya yang diperlukan udah semua kan?" Tanya Mikael sambil memakai seat belt.

"Sudah Pak, saya sudah mengeceknya berulang kali." Jawab Gladys.

Kini mobil Mikael telah melaju ke jalan raya. Tidak ada pembicaraan selama perjalanan menuju ke desa A yang terdengar hanya suara mesin mobil range rover sport yang mereka tumpangi.

2 jam kemudian

Mobil Mikael telah terparkir di lokasi acara launching dan peletakan batu pertama pabrik PT Ayustya. Gladys dan Mikael keluar dari mobil.

Gladys melihat ke arah Mikael.

"Pak Mika, dasi Bapak." Ujar Gladys yang melihat dasi yang dipakai Mika yang miring.

"Kenapa dengan dasi saya?" Tanya Mikael sambil berusaha memperbaiki dasinya.

Melihat Mikael yang kesulitan memeperbaiki dasinya, Gladys mendekati Mikael. Dokuman yang sedari tadi di pegangnya diletakkannya di meja yang terbuat dari batu. Gladys lalu memperbaiki dasi Mikael.

Tanpa di sadari oleh Gladys, Mikael terus memperhatikannya.

"Kalau dilihat dari dekat begini, anak ini manis juga." Ujar Mikael dalam hati tapi dalam menit itu juha dia langsung menepis pemikirannya. "Saya mikir apaan sih. Anak ceroboh begini mana ada manis-manisnya, yang ada malah pahit." Ujarnya dalam hati.

"Udah belum sih? lama banget." Ujar Mikael ketus.

"Udah kok Pak" Jawab Gladys.

"Mika, kamu akhirnya datang juga. Saya udah nungguin kamu dari tadi loh." Ujar Sarah sambil melangkah menghampiri mereka.

Sarah yang melihat Gladys yang begitu dekat dengan Mikael segera berdiri diantara mereka dan menggeser badan Gladys menggunakan badannya dan menggandeng tangan Mikael.

"Acaranya udah mau mulai, kita masuk yuk." Ajak Sarah dengan gaya centilnya.

"Saya bisa jalan sendiri." Ujar Mikael lalu melepas genggaman tangan sarah di tangannya.

Mikael dan Sarah berjalan berdampingan menuju ke acara launching.

"Jadi ini yang namanya Mikael, kamu memang tampan dan berwibawa. Persis seperti papa kamu" puji Winarto, Papanya Sarah sekaligus pemilik dari PT Ayustya.

"Terimakasih Paman." Ujar Mikael ramah.

***

"Akhirnya acaranya kelar juga, capek banget." Keluh Gladys dalam hati, dia duduk di pinggir batu besar sambil memijat pelan betisnya akibat kelamaan berdiri di acara launching dan peletakan batu pertama pabrik PT Ayustya. Gladys lalu melihat ke ke arah jam tangan yang di pakainya yang menunjukkam pukul 07.00 malam.

Udara dingin membuat Gladys beberapa kali bersin. Segera dia mengambil tisu dari dalam shopper bag berwarna biru miliknya.

"Saya cari-cari kamu, ternyata kamu duduk di sini." Ujar Mikael sedikit kesal karena sejak tadi mencadi kebwradaan Gladys.

"Kaki saya terasa pegal Pak, rasanya tidak nyaman kalau saya memijat betis saya di dalam. Ada apa Pak Mika mencari saya?" Tanya Gladys.

"Kita pulang, acaranya udah selesai." Ajak Mikael.

"Baik Pak Mika." Ujar Gladys.

Mereka melangkah menuju ke mobil Mikael.

Saat Mikael dan Gladys hendak menutup pintu mobil terdengar suara Sarah yang memanggil ama Mikael.

"Cepetan naik." Ujar Mikael lalu melajukan mobilnya ke jalan raya.

"Pak Mika tadi Bu Sarah ...." Belum selesai Gladys bicara Mikael sudah memotong perkataannya.

"Gak usah perdulikan dia, malas banget ketemu dia lagi." Ujar Mikael yang membayangkan Sarah yang terus menempel padanya di acara launching dan peletakan batu pertama PT Ayustya tadi membuatnya menjadi kesal.

"Pak Mika sepertinya gak suka yah sama Bu Sarah?" Tanya Gladys.

"Banget." Tegas Mikael.

Tiba-tiba laju mobil yang awalnya cepat berubah menjadi lambat. Mikael yang menyadarinya langsung mengarahkan mobilnya ke bibir jalan dan benar saja mesin mobilnya langsung saja mati.

"Pak Mika mobilnya kenapa?" Tanya Gladys panik.

"Sepertinya mogok." Jawab Mikael sambil menstater ulang mobilnya, berulang kali Mikael melakukannya tapi mobilnya tetapnya tidak hidup.

"Sekarang gimana Pak? Mana ini udah malam lagi." Ujar Gladys panik.

"Terpaksa kita harus nginap di sini malam ini, kendaraan umum jam segini udah gak ada di desa ini." Jawab Mikael.

"Nginap di dalam mobil maksud Pak Mika?" Tanya Gladys yang bertambah panik.

"Yah nggak Gladys, kalau gak salah didepan sana ada hotel, kita bisa nginap di sana malam ini." Jawab Mikael yang mulai geram dengan pertanyaan-pertanyaan Gladys.

"Terus gimana dengan mobil pak Mika?" Tanya gladys lagi.

"Besok pagi saya akan panggil orang bengkel untuk mengurusnya." Jawab Mikael.

Mikael lalu melihat ke arah Gladys.

"Kamu gak mau keluar dari mobil? Mau nginap di mobil aja?" Tanya Mikael yang melihat Gladys masih terpatung di tempat duduknya.

"Gak mau Pak" Jawab Gladys cepat.

Gladys dan Mikael kini berjalan kaki menuju ke hotel yang di katakan Mikael tadi.

Tiba-tiba Gladys merasakan air yang jatuh di tangannya, segera dia melihat ke arah langit.

Air hujan yang jatuh semakin banyak.

"Pak Mika seperti hujannya akan lebat, apa kita berteduh dulu?" Tanya Gladys.

Mikael melepas jas luarnya lalu menutupi kepala Gladys agar tidak terkena hujan.

"Kita lari aja, hotelnya udah dekat. Tuh di sana." Ujar Mikael sambil menunjuk kearah bangunan hotel.

Benar saja hanya beberapa langkah mereka berlari, mereka telah tiba di loby hotel.

"Saya akan pesan 2 kamar. Mana KTP kamu?" Tanya Mikael

Gladys mencari dompet di dalam tas miliknya namun tidak ketemu.

"KTP saya ada di dalam dompet Pak dan dompet saya ketinggalan di kantor. Saat terburu-buru berangkat tadi, saya lupa mengambilnya di atas meja kerja." Jawab Galdys.

"Saya mau 1 kamar." Ujar Mikael pada reseptionis.

Gladys yang mendengarnya terkejut.

"Terus saya gimana Pak?" Tanya Gladys panik.

"Terserah kamu, mau tetap di sini dengan pakaian basah atau ikut saya ke kamar." Jawab Mikael.

Gladys langsung menutupi tubuhnya dengan jas milik Mikael yang sedari tadi dipakainya.

Melihat tingkah Gladys, membuat Mikael tersenyum

"Kamu jangan pikir aneh-aneh, saya sama sekali tidak tertarik dengan kamu, lagian kamu bukan tipe saya. Tapi terserah sih, kalau mau kedinginan di luar juga gak pa pa. Silahkan." Ujar Mikael yang tidak serius dengan apa yang dikataknnya.

.

.

.

Bersambung...

Episodes
1 PROLOG
2 BROF #1
3 BROF #2
4 BROF #3
5 BROF #4
6 BROF #5
7 BROF #6
8 BROF #7
9 BROF #8
10 BROF #9
11 BROF #10
12 BROF #11
13 BROF #12
14 BROF #13
15 # VISUAL #
16 BROF #14
17 BROF #15
18 BROF #16
19 BROF #17
20 BROF #18
21 BROF #19
22 BROF #20
23 BROF #21
24 BROF #22
25 BROF #23
26 BROF #24
27 BROF #25
28 BROF #26
29 BROF #27
30 BROF #28
31 BROF #29
32 BROF #30
33 BROF #31
34 BROF #32
35 BROF #33
36 BROF #34
37 BROF #35
38 BROF #36
39 BROF #37
40 BROF #38
41 BROF #39
42 BROF #40
43 BROF #41
44 BROF #42
45 BROF #43
46 BROF #44
47 BROF #45
48 BROF #46
49 BROF #47
50 BROF #48
51 BROF #49
52 BROF #50
53 BROF #51
54 BROF #52
55 BROF #53
56 BROF #54
57 BROF #55
58 BROF #56
59 BROF #57
60 BROF #58
61 BROF #59
62 BROF #60
63 BROF #61
64 BROF #62
65 BROF #63
66 BROF #64
67 BROF #65
68 BROF #66
69 BROF #67
70 BROF #68
71 BROF 69
72 BROF #70
73 BROF #71
74 BROF #72
75 BROF #73
76 BROF #74
77 BROF #75
78 BROF #76
79 BROF #77
80 BROF #78
81 BROF #79
82 BROF #80
83 BROF #81
84 BROF #82
85 BROF #83
86 BROF #84
87 BROF #85
88 BROF #86
89 BROF #87
90 BROF #88
91 BROF #89
92 BROF #90
93 BROF #91
94 BROF #92
95 BROF #93
96 BROF #94
97 BROF #95
98 BROF #96
99 BEOF #97
100 BROF #98
101 BROF #99
102 BROF #100
103 BROF #101
104 BROF #102
Episodes

Updated 104 Episodes

1
PROLOG
2
BROF #1
3
BROF #2
4
BROF #3
5
BROF #4
6
BROF #5
7
BROF #6
8
BROF #7
9
BROF #8
10
BROF #9
11
BROF #10
12
BROF #11
13
BROF #12
14
BROF #13
15
# VISUAL #
16
BROF #14
17
BROF #15
18
BROF #16
19
BROF #17
20
BROF #18
21
BROF #19
22
BROF #20
23
BROF #21
24
BROF #22
25
BROF #23
26
BROF #24
27
BROF #25
28
BROF #26
29
BROF #27
30
BROF #28
31
BROF #29
32
BROF #30
33
BROF #31
34
BROF #32
35
BROF #33
36
BROF #34
37
BROF #35
38
BROF #36
39
BROF #37
40
BROF #38
41
BROF #39
42
BROF #40
43
BROF #41
44
BROF #42
45
BROF #43
46
BROF #44
47
BROF #45
48
BROF #46
49
BROF #47
50
BROF #48
51
BROF #49
52
BROF #50
53
BROF #51
54
BROF #52
55
BROF #53
56
BROF #54
57
BROF #55
58
BROF #56
59
BROF #57
60
BROF #58
61
BROF #59
62
BROF #60
63
BROF #61
64
BROF #62
65
BROF #63
66
BROF #64
67
BROF #65
68
BROF #66
69
BROF #67
70
BROF #68
71
BROF 69
72
BROF #70
73
BROF #71
74
BROF #72
75
BROF #73
76
BROF #74
77
BROF #75
78
BROF #76
79
BROF #77
80
BROF #78
81
BROF #79
82
BROF #80
83
BROF #81
84
BROF #82
85
BROF #83
86
BROF #84
87
BROF #85
88
BROF #86
89
BROF #87
90
BROF #88
91
BROF #89
92
BROF #90
93
BROF #91
94
BROF #92
95
BROF #93
96
BROF #94
97
BROF #95
98
BROF #96
99
BEOF #97
100
BROF #98
101
BROF #99
102
BROF #100
103
BROF #101
104
BROF #102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!