BROF #16

"Iya lupa. Saya ingin tanya ke bapak kenapa saat di hotel kemarin bapak main ninggalin begitu aja? Ranya Gladys

"Saya kan udah kasih tau kamu di memo yang saya tinggalkan. Kalau saya ada urusan." Jawab Mikael. Dia lalu menyadari sesuatu. "Tunggu, jangan-jangan yang membuat kamu berekspresi kesal tadi karena saya ninggalin kamu di hotel?" Tanya Miakel.

"Iya. Seharusnya kan bapak bisa bangunin saya dan kita sama-sama pulang." Ujar Gladys.

"Tunggu yang membuat kamu marah di bagian mananya? Saya kan sudah bertanggung jawab dengan menyuruh Teddy menjemput kamu."

"Iya sih. Tapi kan seharusnya Bapak....."

"Gak ada tapi tapi, intinya saya sudah bertanggung jawab membawa kamu pulang."

Mendengar ucapan Mikael membuat Gladys menjadi diam seribu kata. Padahal sebelumnya dia sampai ingin membuat perhitungan dengan bossnya.

Mikael melihat Galdys yang terdiam, membuatnya terus menatap Gladys dan terukir segaris senyum di bibir pinknya. Ada rasa kepuasan yang di rasakan Mikael melihat Gladys terdiam.

"Sepertinya tidak ada lagi yang ingin kamu katakan. Sekarang kamu kembali bekerja dan jangan lupa bawa pakaian saya. Pakaian saya itu mahal semua, jangan sampai rusak apalagi sampai kamu menjualnya." Ujar Mikael.

"Walaupun sekarang saya lagi butuh uang tapi saya gak akan mungkin menjual pakaian bapak. Saya permisi." Ujar Gladys lalu melangkah keluar dari ruangan Mikael.

"Dia butuh uang?" Batin Mikael.

***

"Hai Gladys." Sapa Aaron.

"Hai pak Aaron." Sapa Gladys balik.

"Gladys, nanti siang kita makan siang bareng. Ok?" Ajak Aaron.

Tanpa menunggu jawaban dari Gladys, Aaron telah masuk ke dalam ruangan CEO.

"Sepertinya akan ada korban berikutnya pak Aaron nih." Ledek Teddy yang mendengar ajakan makan siang Aaron kepada Gladys.

"Maksudnya korban apa?" Tanya Gladys penasaran.

"Di kantor ini, pak Aaron itu terkenal dengan palyboynya. Gosipnya, hampir semua wanita muda di kantor sudah dia pacari, bahkan dia pernah berpacaran dengan 3 wanita sekaligus." Jelas Teddy.

"Masa sih? Tapi kalau di lihat-lihat pak Aaron gak ke gitu kok. Memang sih kalau soal tampan, pak Aaron memang tampan banget." Ujar Gladys.

"Terserah sih. Jangan sampai aja kamu jadi korban berikutnya yang menangisinya sampai 3 hari 3 malam. Oh iya gosipnya juga pernah ada seorang laki-laki yang datang ke kantor ngamuk-ngamuk mencari pak Aaron, katanya pak Aaron sudah merebut pacarnya dia. Hati-hati aja kamu." Tambah Teddy.

Jam 12.00

Aaron keluar dari ruang CEO dan langkahnya terhenti di depan meja kerja Gladys.

Gladys yang menyadari keberadaan Aaron langsung melihat ke arah Aaron.

"Ada apa Pak Aaron?" Tanya Gladys yang bingung dengan keberadaan Aaron.

"Ini sudah waktunya makan siang Dys. Kamu terlalu fokus dengan kerjaan kamu sampai gak nyadar waktu." Ujar Aaron.

Gladys lalu melihat ke jam tangan yang di pakainya yang menunjukkan pukul 12.00. Gladys sebenarnya ingin menolak ajakan makan siang Aaron tapi dia masih tidak memiliki alasan untuk menolaknya.

"Pak Aaron saya ke ruang Pak Mika dulu, mau tanya menu makan siang Pak Mika hari ini." Ujar Gladys dan dia sudah akan melangkah dari meja kerjanya tapi di tahan oleh Aaron.

"Mika akan makan siang bareng Gilang, jadi kamu gak perlu masuk buat nanya dia mau makan siang apa hari ini." Ujar Aaron.

"Tapi Pak Mika gak bilang kalau dia akan makan siang bareng Kak Gilang." Ujar Gladys canggung. Sebenarnya Gladys percaya apa yang dikatakan Aaron tapi dia hanya ingin menunda atau bahkan menolak makan siang dengan Aaron.

"Kita berangkat sekarang." Ujar Aaron lalu menarik tangan Gladys.

"Tunggu Pak saya ambil tas dulu." Ujar Gladys lalu mengambil tasnys tapi Aaron tidak melepas pegangan tangannya pada Gladys.

"hm hm hm" Ujar Teddy yang melihat Aaron yang terus memegang tangan Gladys.

"Teddy bear diam." Ledek Aaron, lalu menarik tangan Gladys menuju lift.

Mereka telah tiba di parkiran mobil kantor. Aaron lalu membukakan pintu mobilnya untuk Gladys.

"Terimakasih Pak Aaron." Ujar Gladys canggung. Dia lalu masuk ke dalam mobil Aaron.

Kini mobil Aaron telah melaju ke jalan raya.

20 menit perjalanan mereka telah tiba di restoran yang cukup terkenal di Ibu Kota.

Aaron membukakan pintu restoran untuk Gladys.

Salah satu pelayan menghampiri mereka.

"Selamat siang Pak Aaron." Sapa pelayan restoran.

"Selamat siang." Balas Aaron.

"Silahkan Pak Aaron." Ujar pelayan restoran lalu menunjukkan meja yang masih kosong.

Sementara Gladys hanya terdiam dan mengikuti langkah Aaron. Ini pertama kalinya Gladys datang ke restoran ini.

Aaron menarik kursi untuk mempersilahkan Gladys duduk.

Pelayan tadi memberikan mereka buku menu restoran.

Tanpa membaca buku menu restoran Aaron telah memesan menu makanan yang biasa dia pesan.

"Kamu mau pesan apa Dys?" Tanya Aaron.

"Samain aja dengan pesanan Pak Aaron." Jawab Gladys. Dia merasa canggung makan berdua saja dengan Aaron.

"Kalau gitu 2 yah." Ujar Aaron.

"Baik. Ditunggu yah." Ujar pelayan itu lalu meninggalkan mereka.

"Pak Aaron sepertinys udah biasa yah datang ke restoran ini?" Tanya Gladys.

"Iya, ini salah satu restoran yang sering saya datangin." Jawab Aaron.

"Pak Aaron apa gak papa kalau kita makan berdua begini?" Yanya Gladys ragu-ragu.

"Maksud kamu?"

"Maksud saya apa gak ada yang marah kalau kita hanya makan berdua begini? Takutnya nanti disalah pahami sama pacar-pacar Pak Aaron."

"Saat ini saya jomblo. Pacar-pacar?" Tanya Aaron lalu tersenyum. "Sepertinya Teddy bear itu sudah menggosipi saya yah?" Lanjut Aaron.

"Ah... o.. nggak kok Pak. Jangan salah paham sama Teddy, dia gak pernah gosipin Bapak kok." Jelas Gladys yang merasa sedikit takut jika Aaron mengetahui, Teddy telah memberitahunya kalau Aaron cowok playboy.

"Kamu tenang saja. Saya gak bakalan apa-apain Teddy kok. Dia itu sudah seperti adik buat saya."

Gladys tersenyum canggung mendengarnya.

"Permisi." Ujar Pelayan restoran lalu menyajikan pesanan mereka dan pergi setelah mengucapkan kalimat selamat menikmati.

Gladys dan Aaron mulai menyantap menu pesanan mereka.

"Gimana enak gak?" Tanya Aaron.

"Enak kok Pak." Jawab Gladys.

"Gak usah pakai Pak manggil saya."

"Iya Kak Aaron."

Aaron tersenyum mendengar Gladys memanggilnya dengan kakak.

"Widiiih pantesan ajakan makan siang kita di tolak, rupanya lagi makan siang sama wanita cantik." Canda Gilang yang baru saja menghampiri mereka bersama Mikael.

.

.

.

Bersambung...

Episodes
1 PROLOG
2 BROF #1
3 BROF #2
4 BROF #3
5 BROF #4
6 BROF #5
7 BROF #6
8 BROF #7
9 BROF #8
10 BROF #9
11 BROF #10
12 BROF #11
13 BROF #12
14 BROF #13
15 # VISUAL #
16 BROF #14
17 BROF #15
18 BROF #16
19 BROF #17
20 BROF #18
21 BROF #19
22 BROF #20
23 BROF #21
24 BROF #22
25 BROF #23
26 BROF #24
27 BROF #25
28 BROF #26
29 BROF #27
30 BROF #28
31 BROF #29
32 BROF #30
33 BROF #31
34 BROF #32
35 BROF #33
36 BROF #34
37 BROF #35
38 BROF #36
39 BROF #37
40 BROF #38
41 BROF #39
42 BROF #40
43 BROF #41
44 BROF #42
45 BROF #43
46 BROF #44
47 BROF #45
48 BROF #46
49 BROF #47
50 BROF #48
51 BROF #49
52 BROF #50
53 BROF #51
54 BROF #52
55 BROF #53
56 BROF #54
57 BROF #55
58 BROF #56
59 BROF #57
60 BROF #58
61 BROF #59
62 BROF #60
63 BROF #61
64 BROF #62
65 BROF #63
66 BROF #64
67 BROF #65
68 BROF #66
69 BROF #67
70 BROF #68
71 BROF 69
72 BROF #70
73 BROF #71
74 BROF #72
75 BROF #73
76 BROF #74
77 BROF #75
78 BROF #76
79 BROF #77
80 BROF #78
81 BROF #79
82 BROF #80
83 BROF #81
84 BROF #82
85 BROF #83
86 BROF #84
87 BROF #85
88 BROF #86
89 BROF #87
90 BROF #88
91 BROF #89
92 BROF #90
93 BROF #91
94 BROF #92
95 BROF #93
96 BROF #94
97 BROF #95
98 BROF #96
99 BEOF #97
100 BROF #98
101 BROF #99
102 BROF #100
103 BROF #101
104 BROF #102
Episodes

Updated 104 Episodes

1
PROLOG
2
BROF #1
3
BROF #2
4
BROF #3
5
BROF #4
6
BROF #5
7
BROF #6
8
BROF #7
9
BROF #8
10
BROF #9
11
BROF #10
12
BROF #11
13
BROF #12
14
BROF #13
15
# VISUAL #
16
BROF #14
17
BROF #15
18
BROF #16
19
BROF #17
20
BROF #18
21
BROF #19
22
BROF #20
23
BROF #21
24
BROF #22
25
BROF #23
26
BROF #24
27
BROF #25
28
BROF #26
29
BROF #27
30
BROF #28
31
BROF #29
32
BROF #30
33
BROF #31
34
BROF #32
35
BROF #33
36
BROF #34
37
BROF #35
38
BROF #36
39
BROF #37
40
BROF #38
41
BROF #39
42
BROF #40
43
BROF #41
44
BROF #42
45
BROF #43
46
BROF #44
47
BROF #45
48
BROF #46
49
BROF #47
50
BROF #48
51
BROF #49
52
BROF #50
53
BROF #51
54
BROF #52
55
BROF #53
56
BROF #54
57
BROF #55
58
BROF #56
59
BROF #57
60
BROF #58
61
BROF #59
62
BROF #60
63
BROF #61
64
BROF #62
65
BROF #63
66
BROF #64
67
BROF #65
68
BROF #66
69
BROF #67
70
BROF #68
71
BROF 69
72
BROF #70
73
BROF #71
74
BROF #72
75
BROF #73
76
BROF #74
77
BROF #75
78
BROF #76
79
BROF #77
80
BROF #78
81
BROF #79
82
BROF #80
83
BROF #81
84
BROF #82
85
BROF #83
86
BROF #84
87
BROF #85
88
BROF #86
89
BROF #87
90
BROF #88
91
BROF #89
92
BROF #90
93
BROF #91
94
BROF #92
95
BROF #93
96
BROF #94
97
BROF #95
98
BROF #96
99
BEOF #97
100
BROF #98
101
BROF #99
102
BROF #100
103
BROF #101
104
BROF #102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!